Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

TENTANG
PERILAKU HORMAT PADA DIRI SENDIRI,ORANG LAIN DAN
KEPEDULIAN PADA LINGKUNGAN

DISUSUN DAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS TERSTRUKTUR


DALAM MATA KULIAH PENGEMBANGAN KONSEP DAN TEORI
PENDIDIKAN KARAKTER

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. DEFWAN PERMANA

2. RIMA DESWITA

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Hasrinal,M.Pd

PROGRAM PASCA SARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAIN) KERINCI

STUDI PAI FOKUS PENDIDKAN KARAKTER

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat allah swt, atas berkah dan
limpahan rahmat-nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “ Perilaku Hormat Pada Diri Sendiri,Orang Lain
Dan Kepedulian Pada Lingkungan ”. makalah ini merupakan salah satu
syarat untuk memenuhi tugas terstruktur dalam mata kuliah pengembangan
konsep dan teori pendidikan karakter.

penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bimbingan


berbagai pihak yang telah memberikan saran, waktu, bimbingan, semangat,
pengetahuan dan nasehat yang sangat bermanfaat kepada penulis. makalah
ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan pengalaman dan
pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. oleh karena itu penulis
mengharapkan saran, dan masukan yang membangun dari berbagai pihak.
semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan peneliti
selanjutnya.

akhir kata dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis


mohon maaf apabila ada kesalahan dan kelemahan dalam makalah ini.
terima kasih.

PENULIS

Sungai Penuh, Agustus 2023

KELOMPOK 5

i
DAFTAR ISI

HAL

HALAMAN SAMPUL

KATAPENGANTAR.............................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................. ii

BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................... 1

A. Latar belakang................................................................................ 1
B. Rumusan masalah........................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................. 2

BAB II. PEMBAHASAN......................................................................... 3

A. Perilaku hormat pada diri sendiri.................................................. 3


B. Perilaku hormat pada orang lain................................................... 13
C. Perilaku hormat pada lingkungan................................................. 19

BAB III. PENUTUP................................................................................ 23

A. KESIMPULAN............................................................................. 23
B. SARAN.......................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 24

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LANTAR BELAKANG
Semua perbaikan kualitas hidup dimulai dari perbaikan rasa hormat
kepada diri sendiri. Hormat pada diri sendiri dapat diwujudkan dengan
berbagai hal. Hormat pada diri sendiri tentu saja diwujudkan dengan hal-hal
yang tidak melakukan tindakantindakan yang dapat merusak diri. Kemudian,
dewasa ini, kita melihat banyaknya gejala sosial yang berlaku disegenap
lapisan masyarakat kita. Terlalu banyak sebab yang dapat dikaitkan sebagai
puncak berlakunya gejala-gejala tersebut. Salah satu dari sebab-sebab ini ialah
terkikisnya nilai-nilai murni kesopanan dan rasa hormat-menghormati antar
sesama yang disemaikan agama dan budaya sejagat. Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menata kelestarian lingkungan dituduh sebagai penyebab
terjadinya krisis yang berkepanjangan. Menciptakan kesadaran masyarakat
yang berwawasan lingkungan merupakan fondasi untuk menjaga agar
lingkungan terhindar dari berbagai macam pengrusakan dan pencemaran.
Karena pada dasarnya kerusakan lingkungan tersebut dikarenakan oleh
tangan-tangan manusia itu sendiri. Makalah ini akan menyentuh aspek budaya
dan agama yang semakin hari semakin luput yaitu sikap saling menghormati
sesama manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja bentuk-bentuk penghormatan pada diri sendiri?
2. Apa manfaat hormat pada diri sendiri?
3. Apa saja bentuk-bentuk penghormatan pada orang lain?
4. Bagaimana menunjukkan perilaku hormat, santun, dan peduli terhadap
sesama?
5. Apa pengertian dari peduli lingkungan?
6. Kegiatan apa saja yang dapat menumbuhkan sikap peduli lingkungan?

1
2

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Apa saja bentuk-bentuk penghormatan pada diri
sendiri?
2. Untuk Mengetahui Apa manfaat hormat pada diri sendiri?
3. Untuk Mengetahui Apa saja bentuk-bentuk penghormatan pada orang
lain?
4. Untuk Mengetahui Bagaimana menunjukkan perilaku hormat, santun, dan
peduli terhadap sesama?
5. Untuk Mengetahui Apa pengertian dari peduli lingkungan?
6. Untuk Mengetahui Kegiatan apa saja yang dapat menumbuhkan sikap
peduli lingkungan?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Hormat Pada Diri Sendiri


Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata hormat sebagai kata
sifat memiliki arti sebagai menghargai (takzim, khidmat, sopan). Rasa hormat
memiliki pengertian sebagai suatu sikap untuk menghargai atau sikap sopan.
Secara umum rasa hormat mempunyai arti yaitu merupakan suatu sikap saling
meghormati satu sama lain yang muda, hormat kepada yang tua yang tua,
menyayangi yang muda. Rasa hormat tidak akan lepas dari rasa menyayangi
satu sama lain karena tanpa adanya rasa hormat, takkan tumbuh rasa saling
menyayangi yang ada hanyalah selalu menganggap kecil atau remeh orang
lain. Saling menghormati satu sama lain tentu saja memberikan manfaat yang
sangat positif bagi diri maupun kenyamanan dalam menjalani hidup. Seperti
misalnya dapat saling membutuhkan, saling mengisi, saling menguntungkan,
dan saling menguatkan satu sama lain.
Hormat pada diri sendiri mempunyai arti yaitu memilih dan
menentukan perbuatan yang tidak menyakiti, mencelakai, mengotori,
menodai, dan merusak diri sendiri (jasmani dan rohani). Dalam hormat pada
diri sendiri membuat penilaian yang tepat terhadap semua perbuatan
berdasarkan norma-norma kehidupan yang berlaku itu sangatlah penting
karena hal tersebut akan menimbulkan pencitraan yang baik pada diri kita.
1. Pemberian Rasa Hormat
Kita sebagai manusia yang merupakan makhluk Tuhan, makhluk
sosial dan juga makhluk pribadi harus berlaku hormat yaitu meliputi:
a) Sikap hormat terhadap Tuhan
Merupakan sikap hormat kita yang ditujukan terhadap Tuhan sebagai
pencipta kita. Hal ini dapat kita lakukan dengan mejalankan apa yang

3
4

diperintahkan Tuhan kepada kita dan menjauhi segala sesuatu yang


menjadi larangan yang telah ditentukan oleh-Nya
b) Sikap hormat terhadap diri sendiri
Sikap ini merupakan sikap-sikap hormat kita dalam menghargai diri
kita sendiri yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
hal fisik maupun dalam hal batin yang mampu mencerminkan karakter kita di
hadapan orang lain.
c) Sikap hormat terhadap orang lain.
Merupakan sikap hormat kita terhadap orang lain pada saat kita
berinteraksi terhadap orang lain dalam kehidupan sosial kita.
d) Sikap hormat terhadap lingkungan.
Sikap yang kita tunjukkan sebagai manusia terhadap makhluk Tuhan
lain yaitu yang berkaitan dengan interaksi ita sebgai manusia dengan
lingkungan alam sekitar kita.
2. Bentuk-bentuk Penghormatan Pada Diri Sendiri
Telah dijelaskan di atas jikalau rasa hormat terhadap diri sendiri
merupakan sikap hormat kita dalam menghargai diri kita pribadi yang
ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu mencerminkan
karakter kita sebagai manusia. Oleh karena itu dilakukan pengkategorian
rasa hormat terhadap diri sendiri, yaitu meliputi:
a) Memelihara kesucian lahir (fisik)
Seorang manusia harus melakukan upaya-upaya untuk menjaga
dirinya tetap terpelihara secara lahir (tampak) baik di hadapan orang lain
maupun hadapan Tuhan. Hal-hal yang harus dilakukan meliputi:
1. Rajin berolahraga sesuai dengan kondisi fisik dan keseimbangnnya,
usia dan lingkungan sosialnya, serta dalam waktu-waktu tertentu
yang tidak menganggu waktu yang lebih berguna. Hal ini dilakukan
agar kita selalu dalam kondisi yang sehat dan berpenampilan
menarik.
5

2. Dalam kondisi yang sehat maka seseorang harus melaksanakan


kewajibannya dengan baik, misal murid harus belajar di sekolah
dengan serius, guru harus mengajar dengan baik.
3. Kita juga harus menjaga kebersihan dan kesehatan fisik sesuai
dengan tuntunan kesehatan modern, seperti menggunakan sarana
pembersih baik untuk badannya (sabun mandi), untuk rambut
(sampo), untuk gigi dan mulut (pasta gigi). Hal ini dilakukan agar
kita terhindar dari kotoran sehingga kita merasa bersih dan orang lain
tidak merasa risih ketika berinteraksi dengan kita.
4. Setelah menjaga dengan baik, maka kita harus menjaga penampilan
kita dengan baik yaitu menghiasi fisik dengan pakaian yang bersih
dan rapi. Pakaian yang baik adalah pakaian yang sesuai dengan
norma yang berlaku karena Indonesia menganut budaya timur maka
selayaknya jikalau kita juga memakai pakaian yang pantas pakai
bukan pakaian budaya barat yang cenderung terlalu terbuka.
b) Memelihara kesucian batin (jiwa)
Tidak cukup hanya dengan memelihara kesucian fisik, maka kita juga
harus memelihara kesucian batin yakni dengan menuntut berbagai ilmu
(agama, ilmu untuk kehidupan dunia) yang mendukung untuk dapat
melakukan berbagai aktivitas dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.
Pembekalan akal atau menuntut ilmu dapat diupayakan misalnya
melalui pendidikan formal, pendidikan informal, dan pengalaman
sehari-hari.
Setelah penampilan fisiknya baik dan pembekalan akal dengan
berbagai ilmu pengetahuan maka yang harus diperhatikan berikutnya
adalah bagaimana menghiasi jiwa dengan berbagai tingkah laku yang
baik. Tingkah laku yang sesuai dengan norma yang ditetapkan oleh
Tuhan dan juga norma yang berlaku di dalam masyarakat dimana kita
tinggal.
6

Setiap apa yang kita lakukan pastilah akan dinilai oleh masyarkat dan
Tuhan, sehingga kita dianjurkan untuk selalu berhati-hati dalam setiap
apa yang kita lakukan karena itu merupakan cerminan atau
pembentukan citra dari masyarakat terhadap diri kita tentang bagaimana
karakter yang kita miliki. Rasa hormat terhadap diri sendiri ini memiliki
urgensi yang tinggi karena rasa hormat kita terhadap diri kita sendiri
akan menjadi pondasi atau landasan bagi kita untuk dapat menghormati
orang lain. Selain itu, urgensi lain adalah rasa hormat terhadap diri
sendiri akan mampu mengangkat derajat atau martabat kita sebagi
manusia di hadapan manusia lain atau masyarakat lain. Kita akan
dihargai sebagai manusia atau tidak itu tergantung pada apa yang telah
kita lakukan dan bagaimana citra diri kita.
c) Cara-Cara untuk Menjaga Jasmani dan Rohani
Salah satu bentuk dari menghormati diri sendiri adalah dengan
menjaga kesehatan tubuh dan memenuhi kebutuhan yang diperlukan
oleh tubuh. Hal ini merupakan wujud dari syukur kita terhadap anugrah
yang diberikan oleh Tuhan.
Beberapa cara untuk menjaga kesehatan jasmani adalah meliputi:
1. Istirahat / Tidur
Waktu yang diperlukan manusia normal untuk tidur kurang
lebih 8 jam sehari atau sepertiga hari. Tidur yang cukup dapat
meningkatkan daya tahan tubuh dan energi di dalam tubuh, sehingga
dapat menghindarkan diri kita dari berbagai serangan penyakit yang
merugikan.
2. Makanan
Mengkonsumsi makanan yang bergizi secara teratur, tidak
berlebihan dan tidak kurang untuk menjaga keseimbangan gizi tubuh
sangat diperlukan untuk kesehatan jasmani. Kandungan gizi harus
sesuai takaran yang wajar, karena berlebihan atau kekurangan suatu
7

zat tidak baik untuk kesehatan.Seperti Firman Allah SWT pada Surat
Al-A‟raaf ayat 31:

          

      

ARTINYA : 31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di


Setiap (memasuki) mesjid[534], Makan dan minumlah, dan
janganlah berlebih-lebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

[534] Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau


thawaf keliling ka'bah atau ibadat-ibadat yang lain.
[535] Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh
tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang
dihalalkan.
3. Olah raga
Penelitian menunjukkan bahwa olah raga lebih efektif dalam
mencegah dan mengobati depresi daripada obat-obatan. Dengan olah
raga tubuh menjadi sehat dan pikiran pun menjadi fresh.
4. Kondisi Psikis/Psikologi.
Beban psikis dan pikiran dapat mempengaruhi daya tahan
tubuh yang efeknya dapat mengundang penyakit jasmaniah dan
rohaniah. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Luangkan waktu
anda untuk sesuatu yang menyenangkan bagi diri anda sendiri dan
jangan sekali-kali lari ke minuman keras dan narkoba.
5. Sosial
8

Memiliki hubungan yang baik dengan para tetangga dan


saudara sangat menguntungkan bagi anda, karena mereka dapat
menolong anda sewaktu-waktu anda membutuhkannya. Kehidupan
sosial yang baik dan sehat dapat membuat rileks dan dapat
mengurangi resiko terkena gangguan kejiwaan baik yang ringan
maupu yang berat.

Selain kesehatan jasmani maka diperlukan pula upaya untuk menjaga


pemenuhan kebutuhan rohani, yaitu misalnya dengan cara beribadah.
Melaksanakan ibadah dan berdoa secara rutin memenuhi kebutuhan
rohani kita, yang merupakan komponen vital dalam kesejahteraan jiwa.
Mengabaikan kebutuhan spiritual membuat jiwa kita gelisah dan tidak
tenang. Berdoa merupakan sarana yang efektif dalam mencegah dan
memerangi masalah-masalah kesehatan mental. Selain dengan ibadah
maka kita sebagai manusia yang diberi akal juga diwajibkan untuk
menuntut ilmu guna dimanfaatkan dalam menjalani kehidupan.

Selain doa upaya untuk menjaga kesehatan rohani dapat dilakukan


dengan cara seperti dibawah ini:

1. Bakti Sosial
Berbakti kepada lingkungan sekitar kita atau lingkungan lain yang
perlu untuk diperhatikan ternyata mampu mendalami makna kasih
dan lebih mengenal orang kecil. Faktanya bakti sosial adalah wujud
pekerjaan yang seorang baktikan kepada daerah, lingkungan sosial
yang kurang layak. Dalam prakteknya dalam menjalani bakti sosial
dibutuhkan keikhlasan yang luar biasa dan totalitas untuk membantu
orang lain yang lebih membutuhkan.
2. Bersedekah
9

Memberi dan membagi-bagikan rejeki kepada orang yang


membutuhkan ternyata mampu menjadi pupuk rohani dan hati. Saat
banyak orang lain berlomba-lomba untuk mendapatkan uang serta
kekayaan materi lainnya maka kita bisa memulai dengan
membagikan rejeki yang kita punya untuk orang lain yang lebih
membutuhkan. Dengan cara ini diyakini mampu memberikan cermin
dan ketukan hati seseorang agar mau melihat dan menerima keadaan
orang lain yang ternyata masih jauh dari yang namanya sejahtera.
Sesuai dengan Firman Allah DAlam Surat Al-Baqarah Ayat 215
yang berbunyi:

          

           

 

ARTINYA : 215. mereka bertanya tentang apa yang mereka


nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan
hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan." dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka
Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya.
3. Simbolisasi
Adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri pada ketenangan
batin, biasanya simbolisasi rohani dapat berupa tasbih, pakaian
keagamaan atau pun simbol–simbol lainnya berbentuk modern
seperti sticker ataupun wallpaper.
10

Unsur spiritual dan rohani ternyata mampu berpengaruh besar untuk


membentuk suatu karakter dan watak pribadi melalui apa yang
mereka lakukan untuk diri sendiri bahkan untuk orang lain.
4. Pengendalian Diri
Pengendalian diri adalah merupakan suatu keinginan dan
kemampuan dalam menggapai kehidupan yang selaras, serasi dan
seimbang pada hak dan kewajibannya sebagai individu dalam
kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Serasi adalah
kesesuaian/kesamaan antar semua unsur pendukung agar
menghasilkan keterpaduan yang utuh. Seimbang adalah jumlah yang
sama besar antara hak dan kewajiban. Selaras adalah suatu hubungan
baik yang dapat menciptakan ketentraman lahir dan batin.
Untuk menjadi pribadi yang baik maka kita harus mampu untuk
mengendalikan diri dalam bertingkah polah dalam kehidupan sehari-
hari. Hal ini disebabkan karena setiap apa yang tercermin dalam diri
kita merupakan perwujudan hormat kita terhadap diri sendiri dan
juga sangat mempengaruhi orang lain dalam menilai diri kita. Seperti
telah dijelaskan di atas bahwa martabat kita tergantung dari apa yang
tercermin dari diri kita sendiri.
Berikut akan dijelaskan beberapa sikap sebagai bentuk dari
pengendalian diri.
a) Sabar
Secara etimologis, kata sabar berasal dari kata sabar yang
berarti menahan, tabah hati, mencegah, atau menanggung.
Menurut istilah, sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu
yang tidak disukai karena mengharap ridho dari Tuhan. Dengan
sikap sabar maka akan membentuk pribadi seseorang menjadi
lebih tenang dalam menghadapi masalah hidup sehingga akan
mampu berpikir matang dalam mencari solusi sehingga pada
11

akhirnya akan tercapai penyelesaian masalah secara tepat.


Sebagaimana Firman Allah SWT pada Surat Al-Baqarah ayat
153:

           

153. Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan


shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar.

[99] Ada pula yang mengartikan: mintalah pertolongan (kepada


Allah) dengan sabar dan shalat.
b) Percaya Diri
Percaya diri berarti yakin benar akan kemampuan atau
kelebihan dirinya. Orang yang percaya diri berarti orang yang
memiliki keyakinan yang kuat akan kemampuan atau
kelebihannya, sehingga ia dapat memilah dan memilih
perbuatan apa yang pas untuk dilakukan. Sikap ini sangat
penting untuk mendasari semua aktivitas yang akan
dilakukannya. Perbuatan yang dilakukan tanpa didasari percaya
diri tidak akan memberikan optimisme yang pasti
c) Teguh Pendirian (Istiqamah)
Teguh pendirian memiliki arti untuk bersikap teguh dan
konsekuen dengan prinsip dan keputusan yang telah diambil
walaupun harus menghadapi berbagai macam tantangan dan
cobaan. Melalui sikap ini maka akan dibentuk karakter orang
yang tegas dan tidak mudah goyah serta orang yang tidak
mudah putus asa dalam menghadapi kehidupan walau
mengalami kekecewaan hidup.
12

d) Jujur
Jujur merupakan sikap yang menunjukkan keterusterangan dan
sinkronisasi antara apa yang ada di dalam hati nurani dengan
tingkah laku dan tutur kata di penampilan luar. Sikap jujur
sangat penting ditanamkan dalam diri seseorang agar orang
tersebut tidak terbiasa bersikap bohong. Dengan sikap jujur
maka kita akan dipercaya oleh orang lain dalam tutur kata
maupun dalam menjalankan amanah (tugas/mandat).
e) Bekerja Keras
Orang yang bekerja keras adalah orang yang orang yang dapat
memanfaatkan waktunya dengan baik. Manusia merupakan
makhluk paling sempurna karena manusia dibekali akal pikiran
oleh Tuhan. Dengan akal tersebut maka manusia dapat
melakukan manajemen waktu sehingga mampu memanfaatkan
waktu dengan sebaik-baiknya dan pada akhirnya waktu yang
ada tidak terbuang sia-sia.
f) Disiplin
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, disiplin berarti
ketaatan (kepatuhan) terhadap peraturan. Dalam disiplin perlu
ditekankan untuk meraih keberhasilan dari setiap usaha yang
dilakukan. Orang yang ingin sukses dalam usahanya harus
disiplin menepati waktu atau jadwal pekerjaan, disiplin
mengikuti semua langkah yang sudah digariskan, dan disiplin
mengikuti semua atura yang terkait dengan pekerjaan. Sikap
disiplin ini dapat membentuk karakter yang taat terhadap
norma-norma atau peraturan yang ada.

2. Perilaku Hormat Pada Orang Lain


13

Perilaku hormat pada orang lain merupakan sikap hormat kita terhadap
orang lain pada saat kita berinteraksi terhadap orang lain dalam kehidupan
sosial kita.

1. Bentuk-Bentuk Penghormatan pada Orang Lain


Ada beberapa bentuk penghormatan kepada orang lain diantaranya:
1. Hormatilah diri sendiri.
Kita berkewajiban menghormati orang lain seperti kita ingin
dihormati. Oleh sebab itu, setelah kita menghormati diri sendiri
sepatutnyalah kita juga menghormati orang lain. Jika banyak orang
lain yang tidak menghormati kita maka pertanyakanlah nilai hakiki
kita sebagai manusia. Jika seseorang membuat pernyataan yang
sifatnya mendiskriminasi atau kejam, bicaralah. Katakan kepada
mereka apa yang membuat Anda merasa tidak dihormati dan apa
sebabnya.
2. Dengarkanlah dengan sungguh-sungguh
Menjadi pendengar yang baik merupakan salah satu cara
bentuk penghormtan pada orang lain. Banyak orang yang tidak
mampu mendengarkan dengan baik, karena mereka mudah
terganggu, selalu memeriksa ponsel mereka, atau sibuk memikirkan
apa yang selanlutnya ingin mereka katakan. Belajarlah untuk bisa
sungguh-sungguh mendengarkan pada saat orang lain sedang
berbicara.
3. Jangan mengganggu waktu dan keleluasaan pribadi orang lain.
Di jaman modern seperti saat ini, kita tidak lagi mempunyai
banyak waktu, jadi jika Anda sampai terpaksa mengusik keleluasaan
pribadi orang lain, pastikanlah bahwa hal ini memang benar-benar
harus Anda lakukan (misalnya karena rumahnya terbakar, atau ada
kecelakaan).
14

4. Tanggapilah gagasan orang lain dengan penuh perhatian.


Selain menjadi pendengar yang baik selayaknyalah kita
merespon pembicaraan orang lain sebagai wujud perilaku
menghormati orang lain. Dengarkan gagasan, pendapat, dan nasihat
dari orang lain dengan pikiran yang terbuka. Anda tidak harus setuju
dengan mereka, tetapi berikanlah kesediaan Anda untuk memikirkan
apa yang mereka katakan.
5. Budayakanlah perilaku yang baik.
Caranya semudah mengucapkan "terima kasih" dan "tolong"
pada saat Anda meminta sesuatu dari orang lain. Cara ini
menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan usaha yang orang
lain berikan untuk menolong Anda dan membuat mereka merasa
dihormati.

Selain itu Menurut Zubaedin, cara menghormati orang lain yaitu


sebagai berikut:

1. Hargai perbedaan
Ada banyak perbedaan pada setiap manusia, seperti kondisi
sosial ekonomi, pekerjaan dan peran. Misalnya, anak melihat tukang
sampah di depannya, kemudian ia merasa jijik dengan hal tersebut.
Anak bisa saja mengeluarkan kata-kata yang tidak baik. Nah, ibu bisa
mengajaknya berdiskusi mengenai profesi orang tersebut. Beri
pandangan pada anak bahwa mengelola sampah merupakan tugas
mulia yang dijalankan oleh tukang sampah. Minta anak untuk
membayangkan apa yang terjadi jika tidak ada seorang pun yang mau
menangani sampah. Dengan demikian, diharapkan anak mampu
berperilaku yang tepat saat melihat tukang sampah.
2. Tumbuhkan rasa empati anak
15

Rumus sederhananya: jika orangtua berempati pada anak,


maka anak akan lebih mudah berempati pada orang lain. Hal-hal
kecil yang bisa ibu lakukan, ketika anak sedang belajar kemudian ia
mengantuk, ibu sebagai orangtua bisa memberikannya pengertian
dengan berkata pada anak untuk melanjutkan belajarnya esok hari.
Mendengar hal itu, anak akan merasa dimengerti dan dihormati
sebagai pribadi
3. Jangan lupa bilang “tolong” dan “terima kasih”
Sering kali kita meminta anak untuk mengucapkan kata
“tolong” saat membutuhkan bantuan dan mengucapkan “terima
kasih” saat sudah diberikan bantuan. Sayangnya, kita kerap lupa
mengucapkan kata-kata „sakti‟ tersebut. Kata “tolong” dan “terima
kasih” adalah kata-kata singkat, namun penting untuk menunjukkan
sikap hormat pada orang lain
4. Biasakan untuk meminta maaf saat melakukan kesalahan
Jika berjanji pada seseorang untuk mengajak ke arena bermain
atau nonton bioskop, ia tentunya berharap janji itu akan ditepati.
Namun, suatu ketika orang tua membatalkannya dan tidak jadi pergi
karena sedang tidak enak badan misalnya. Hal yang dapat kita
lakukan adalah meminta maaf. Kita harus jujur mengakui bahwa diri
kita tidak bisa menepati janji akan menjadi „obat‟ penghilang rasa
kecewa.
2. Peduli Terhadap Kesehatan Sesama
Untuk menunjukan rasa kepedulian kita kepada kesehatan sesama, ada
beberapa hal yang dapat kita lakukan misalnya :
1. Tidak Merokok Sembarangan
Semua orang, telah mengetahui dampak negatif rokok bagi
kehidupan. Menurut penelitian, bahwa kurang lebih 11.000 orang
meninggal akibat rokok. Hal tersebut terjadi karena setiap seseorang
16

menyalakan sebatang rokok, setiap kali pula seseorang tersebut


terkena lebih dari 8.000 bahan kimia beracun yang membahayakan.
Penghisap asap sampingan (perokok pasif) memiliki risiko yang lebih
tinggi untuk menderita gangguan kesehatan akibat rokok. Oleh
karena itu, dapat dipahami mengapa angka kejadian penyakit akibat
rokok lebih tinggi pada perokok pasif dari pada perokok aktif. Dan
bagi anak-anak di bawah umur, terdapat risiko kematian mendadak
akibat terpapar asap rokok.
2. Menjaga Kebersihan
Sampah merupakan hal yang sangat membutuhan perhatian
khusus karena sampah menjadi persoalan nasional. Kegagalan dalam
pengelolaan sampah berimbas pada menurunnya kualitas kesehatan
warga masyarakat. Polusi sampah mengakibatkan dampak buruk
terhadap kesehatan. Hal ini bisa mengakibatkan meningkatnya
penyakit infeksi saluran pencernaan, kolera, tifus, disentri, dll karena
faktor pembawa penyakit tersebut, terutama lalat, kecoa, meningkat
akibat sampah yang menggunung, khususnya meningkatnya penyakit
di TPA, demam berdarah, dsb. Oleh sebab itu membuang sampah
pada tempatnya merupakan salah satu cara kita menghormati orang
lain.
3. Bahaya Alkohol
Alkohol adalah zat penekan susunan syaraf pusat meskipun
dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan.
Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol
yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi
umbian.
Penurunan kesadaran seperti koma dapat terjadi pada
keracunan alkohol yang berat demikian juga henti nafas dan
kematian. Selain kematian, efek jangka pendek alkohol dapat
17

menyebabkan hilangnya produktifitas kerja (misalnya ”teler,


kecelakaan akibat ngebut). Sebagai tambahan, alkohol dapat
menyebabkan perilaku kriminal.70 % dari narapidana menggunakan
alkohol sebelum melakukan tindak kekerasan dan lebih dari 40 %
kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh alkohol. Oleh sebab
itu demi keamanan sesama maka jauhilah alkohol sebagai salah satu
wujud saling menghormati.
4. Bahaya Narkoba
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan
Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan
dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun
disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan
perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan
(adiksi ) fisik dan psikologis maupun social seseorang. Bahaya
narkoba tidak hanya mempengaruhi si individu tapi juga orang lain
seperti orang tua dan sanak saudara. Menjauhi narkoba merupakan
salah satu cara kita menghormati sesama.
3. Menunjukkan Perilaku Hormat, Santun, dan Peduli Sesama
a) Perilaku hormat
Menghormati seseorang berarti melayani dengan penuh sopan,
memandang tinggi kepadanya dan menghargai kebaikannya. Sikap
ini telah lama digariskan di dalam syariat yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW dan melalui contoh-contoh sikap Rasulullah SAW
yang ditonjolkan kepada kita sejajar dengan maksud sebuah hadis
yang berbunyi:
“Akhlak Rasulullah adalah Al Quran” (HR. Muslim)
Agama Islam telah memberi panduan yang jelas dalam aspek
menghormati sesama makhluk Allah sama ada menghormati sesama
manusia mahupun makhluk-makhluknya yang lain. Ini khususnya
18

untuk memelihara hubungan yang baik kerana keberadaan kita di


muka bumi ini menuntut kerjasama yang telus buat penakatan.
Bahkan, lebih jauh lagi, menghormati sesama manusia mencakupi
hormat kepada yang tidak seusia iaitu antara yang muda kepada yang
tua dan yang tua kepada yang muda sebagaimana maksud hadis:
“Barangsiapa yang tidak menyayangi orang yang lebih
muda di antara kami dan tidak mengerti hak orang yang lebih
tua maka dia bukan termasuk golongan kami.” (HR.Imam
Ahmad). “
Sebagai seorang mahasiswa kita wajib menghormati orang
lain. Baik itu pendapat, sikap, tingkah laku maupun keyakinan. Kita
tidak boleh mencaci maki keyakinan orang lain. Kita harus bisa
menghormati keyakinan atau pendapat orang lain.
b) Santun
Santun adalah satu kata sederhana yang memiliki banyak
makna, berisi nilai-nilai positif yang dicerminkan dalam perilaku dan
perbuatan positif. Perilaku positif lebih dikenal dengan santun yang
dapat diimplementasikan pada cara berbicara, cara berpakaian, cara
memperlakukan orang lain, cara mengekspresikan diri dimanapun
dan kapan pun. Santun yang tercermin dalaman perilaku bangsa
Indonesia ini tidak tumbuh dengan sendirinya namung juga
merupakan suatu proses yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah
bangsa yang luhur.
c) Peduli Sesama
Kehidupan masyarakat sekarang ini bergeser menjadi lebih
individualis. Kebersamaan dan saling tolong-menolong dengan
penuh ketulusan yang dahulu menjadi ciri khas masyarakat kita
semakin menghilang. Kepedulian terhadap sesamapun semakin
menipis. Berhubungan dengan sesama manusia senantiasa penuh
19

dengan dinamika. Tidak selalu semuanya berjalan baik dan harmonis.


Tidak jarang terjadi perbedaan. Munculnya konflik dan kekerasan
yang belakangan banyak terjadi di daerah Indonesia menunjukkan
bagaimana perbedaan tidak dijadikan sebagai potensi untuk
membangun kekayaan khazanah hidup. Peduli sesama harus
dilakukan tanpa pamrih. Tanpa pamrih berarti tidak mengharapkan
balasan atau pemberian apapun yang kita lakukan kepada orang lain.
Jadi saat melakukan aktivitas sebagai bentuk kepedulian, tidak ada
keenggenan atau ucapan menggerutu.

3. Peduli Lingkungan

a) Pengertian Peduli Lingkungan

Lingkungan dalam Kamus Bahasa Indonesia mempunyai arti semua


yang mempengaruhi pertumbuhan manusia dan hewan. Peduli lingkungan
adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
pada lingkungan alam dan sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Pentingnya peduli
pada lingkungan bukan hanya untuk masa kini akan tetapi untuk masa
depan bumi dan manusia seterusnya. Lingkungan terdiri dari sumber daya
alam yang terbagi menjadi dua yaitu : Pertama, sumber alam biotik atau
semua jenis tumbuhan dan hewan yang dapat diperbaharui. Kedua,
sumber alam abiotik sumber alam yang tidak dapat diperbaharui lagi,
seperti minyak, emas, aspal, dll. Manusia dirinya tidak bisa terpisah dari
lingkungan sosial dan fisiknya, hubungan timbal balik akan
menumbuhkan harmonisasi atau keseimbangan dalam berkehidupan.

Kebutuhan manusia tampak terus meningkat karena adanya


pertumbuhan penduduk yang pesat. Maka diharapkan manusia hendaklah
menggunakan sumber alam yang ada pada lingkungan hidupnya serta
menjaganya. Tujuan Allah menciptakan bumi dan seisinya memang untuk
manusia menjaganya, seperti dalam firman Allah dalam Surat Ar-
A‟raf:10:
20

           



ARTINYA : 10. Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu


sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber)
penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.

Manusia dalam hal ini merupakan subjek penentu lingkungan, maka


manusia perlu memperhatikan beberapa hal yaitu: pertama,
Keseimbangan ekologi dan sumber alam. Kedua, Kelangsungan dan
kelestarian hidup manusia. Ketiga. Estetika, kenikmatan dan efisiensi
kehidupan manusia. Keempat, Memanfaatkan kekayaan alam lingkungan
untuk kesejahteraan hidup manusia. Kelima, Melestarikan lingkungan
sehingga kemanfaatannya dapat dimanfaatkan manusia berikutnya.

Terjadinya banjir, tanah longsor, polusi udara menjadi bukti bahwa


manusia tidaklah arif dalam memanfaatkan karunia alam yang Allah
berikan. Sehingga Allah berfirman agar manusia memperbaikinya (Qs.
Ar-Ruum ayat 41 yaitu:

          

    

ARTINYA : 41. telah nampak kerusakan di darat dan di laut


disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar).

Pada ayat ini sudah jelas bahwa Allah telah memperingatkan tentang
kerusakan yang terjadi di alam dunia ini, baik di darat, laut maupun udara
adalah akibat ulah perbuatan manusia itu sendiri. Kerusakan di darat
seperti rusaknya hutan, hilangnya mata air, tertimbunnya danau-danau
penyimpan air, lenyapnya daerah-daerah peresap air hujan dan
21

sebagainya. Kerusakan di laut seperti pendangkalan pantai,


menghilangkan tempat-tempat sarang ikan, pencemaran air laut karena
tumpahan minyak, dan lain sebagainya. Allah memperingatkan itu,
karena dampak negatifnya akan dirasakan manusia itu sendiri.

b) Kegiatan yang Dapat Menumbuhkan Sikap Peduli Lingkungan


Dengan karakteristik anak yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
dalam penanaman sikap peduli terhadap lingkungan perlu metode yang
sesuai agar anak termotivasi untuk melakukannya.
1. Membuang Sampah Pada Tempatnya
Pembuangan sampah pada tempatnya yang menjadi program
atau kegiatan yang merupakan salah satu program kegiatan untuk
pembudayaan karakter peduli lingkungan dalam lingkungan sekolah.
Kegiatan ini membudayakan seluruh aparat sekolah dan siswa untuk
membuang sampah pada tempat sampah. Sebelumnya, sampah
dibedakan menjadi dua, yaitu: sampah basah dan sampah kering.
Sampah basah dibuang pada tempat sampah warna biru, sedangkan
sampah kering dibuang pada tempat sampah warna kuning. Dengan
pengarahan dan bimbingan yang dilakukan oleh guru maka dengan
kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2. Melakukan kegiatan satu hari bersih sampah
Kegiatan satu hari bersih sampah adalah merupakan kegiatan
yang bisa dilakukan pada tiap sekolah dasar, yaitu dimana dalam
setiap minggunya diadakan satu hari untuk kegiatan membersihkan
lingkungan sekolah. Kegiatan seperti ini bisa dilakukan dengan cara:
a. Mengambil/mengumpulakan sampah dan kemudian membuang
ketempat pembuangan sampah untuk dibakar
b. Membakar sampah dari bahan yang tidah mudah diurai tanah
c. Memilah sampah yang mungkin masih bisa dibuat kerajinan
tangan atau daur ulang.
22

3. Membuat Jadwal Menyapu


Membuat jadwal menyapu untuk tiap kelas mungkin sudah
menjadi kegiatan umum yang selalu dilaksakan disetiap sekolah, baik
tingkat sekolah dasar, menengah maupun tingkat lanjutan. Dengan
pembuatan jadwal menyapu kelas yang diterapkan di sekolah dasar
seyogyanya dapat memberikan modal utama bagi anak untuk selalu
membuat ruangan selalu bersih. Dengan pemberian jadwal menyapu
ini anak mendapat tanggung jawab untuk menjaga kelasnya dari
sampah ataupun debu yang dapat menghambat proses pembelajaran
karena ruangan tidak nyaman.
Dalam pemberian jadwal ini yang perlu diperhatikan adalah
segi gender (jenis kelamin), karena tidak jarang ditemui anak laki-
laki cenderung malas dalam melakukan kegiatan menyapu kelas ini.
Sehingga dengan demikian perlu di adakan pengelompokan secara
heterogen (campuran), dimana dalam kelompok daftar menyapu
terdapat anak laki-laki dan anak perempuan bukan berdasarkan
pengabjadan.
Dengan kebiasaan-kebiasaan seperti itu maka anak senantiasa
terbiasa sehingga pada akhirnya anak akan melakukannya tidak
hanya di lingkungan sekolah. Kegiatan untuk membiasakan bersih
lingkungan merupakan salah satu kegiatan yang dapat menanamkan
sikap peduli lingkungan sehingga lingkungan jadi terawat, bersih dan
sehat. Lingkungan bersih dan sehat akan membuat setiap individu
yang berada di lingkungan tersebut juga akan menjadi sehat.
Sehingga pada akhirnya roses pembelajaran jadi nyaman dan
kondusif.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rasa hormat memiliki pengertian sebagai suatu sikap untuk
menghargai atau sikap sopan. sikap hormat bersi"at penting karena dengan
sikap hormat mampu membangun keteraturan di dalam kehidupan masyarakat
dan mampu meningkatkan derajat seseorang di hadapan masyarakat. rasa
hormat meliputi empat hal, yaitu sikap hormat terhadap Tuhan, sikap hormat
terhadap diri sendiri, sikap hormat terhadap orang lain dan sikap hormat
terhadap lingkungan.

Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya


mencegah kerusakan pada lingkungan alam dan sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi. Pentingnya peduli pada lingkungan bukan hanya untuk masa
kini akan tetapi untuk masa depan bumi dan manusia seterusnya.

B. SARAN
Dalam makalah ini tentunya ada banyak sekali koreksi, karena kami
menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dengan itu semua kami harapkan makalah
ini akan menjadi lebih baik lagi

23
DAFTAR PUSTAKA

Departemen agama ri. Al-qur‟an dan terjemahannya.

Dalyono, m. 2009. Psikologi pendidikan. Jakarta: rineka cipta

Hidayani,nurul. 2014. Makalah hadist menjaga lingkungan. 28 april 2015.


Http://langit jinggadipelupukmatarumahmakalah.blogspot.com/2014/10/makalah-
hadis-menjaga-lingkungan.html

Http://asterinabelak.blogspot.co.id/2013/09/makalah-hormat-pada-diri-
sendiri_7245.html diakses oleh asterina pada tanggal 16 september 2013

Http://ubaidillahah.blogspot.co.id/2016/08/makalah-pendidikan-karakter-
hormat-pada.html diakses oleh ubai dillah pada tanggal 6 agustus 2016

Majid, abdul. 2012. Pendidikan karakter perspektif islam. Bandung: remaja


rosdakarya,

Naim, ngainun. 2012. Character building. Yogjakarta: ar-ruzz media

Purwanto, m. Ngalim. 2011. Psikologi pendidikan. Bandung: pt. Remaja


rosda karya.

Rahmad, edi. 2013.tuntunan islam peduli lingkungan. 28 april 2015.


Http://www.waspadamedancom

Samani, muchlas, dkk. 2011. Pendidikan karakter. Bandung: remaja


rosdakarya offset

24

Anda mungkin juga menyukai