Anda di halaman 1dari 23

Drs.

Alwi Tianlean, MM
 BAHASA : MEMBENARKAN

 ISTILAH : MEMBENARKAN DENGAN


HATI , MENGIKRARKAN DENGAN LISAN/LIDAH
DAN MENGERJAKAN DENGAN ANGGOTA
PERCAYA/YAKIN KEPADA :
1. ALLAH
2. MALAIKAT-MALAIKAT-NYA
3. KITAB-KITAB-NYA
4. RASUL-RASUL-NYA
5. HARI AKHIR/KIAMAT
6. QADHA DAN QADAR
1. MENDAPAT KETENANGAN JIWA

2. MEMILIKI PENGHARAPAN
1. Barang siapa yang beriman kepada Allah
dan hari akhir maka hendaklah ia
memuliakan tamunya
2. Barang siapa yang beriman kepada Allah
dan hari akhir maka hendaklah ia berbuat
baik kepada tetangganya
3. Berusaha mengajak orang untuk berbuat
kebaikan/kebenaran dan kesabaran
1. Melalui ayat-ayat/tanda-tanda qauniyah
(alam semesta)

2. Melalui ayat-ayat qur’aniyah


• BAHASA : TAAT

• ISTILAH : TAKUT

• ISTILAH : TUNDUK DAN PATUH


KEPADA ALLAH SWT / TUHAN YANG MAHA ESA
DAN CINTA KEPADA-NYA
Ibarat dua sisi mata uang , sebagian tidak
berharga tanpa bagian yang lain

• Iman tidak sempurna tanpa taqwa

• Taqwa tidak sempurna tanpa iman


Al Qur’an Surat Ali Imran ayat 133, 134, 135
1. Allah akan buka pintu keluar baginya
2. Memeberinya rezeki dari arah yang tidak
disangka
3. Allah akan mencukupkan kebutuhannya
4. Allah akan memudahkan baginya segala
urusan
Adalah cabang dari ilmu filsafat yang
menyelidiki secara mendalam masalah
ketuhanan sehingga diperoleh hasil berupa
pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya
sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan
memahami bagaimana sikap manusia setelah
mencapai pengetahuan itu.
Sudah lama pemikiran manusia telah mengenal
adanya kekuatan-kekuatan yang menyertai
dirinya, sesuatu yang dianggap maha kuasa
yang dapat mendatangkan kebaikan dan
bencana serta dapat mengabulkan doa dan
keinginan.
Kekuatan supra natural itu diberi nama :
Numia, Dewa, Tuhan, dan sebagainya.
• Teisme
• Panteisme dan Panenteuisme
• Deisme
• Agnoteisme
• Ateisme
• Monoteisme
• Oligateisme dan henoteisme
• Politeisme
• Animisme dan dinamisme
• Animisme : percaya bahwa segala sesuatu
memiliki ruh
• Dinamisme : percaya bahwa benda-benda
tertentu memiliki tuah atau kekuatan
• Politeisme : keyakinan menyembah tuhan yang
banyak, termasuk arwah nenek moyang/leluhur
• Ologateisme : merupakan bagian dari politeisme,
tetapi paham ini percaya hanya ada beberapa
dewa yang mempunyai fungsi dan kedudukan
yang lebih tinggi dari yang lainnya.
• Henoteisme : kepercayaan akan banyak dewa
karena ada tuhan tunggal yang disembah
oleh seluruh pemeluknya
• Monoteisme : paham yang mengakui hanya
ada satu Tuhan dan menolak tegas
keberadaan tuhan-tuhan atau dewa-dewa.
Secara historis, monoteisme pertama muncul
di Mesir oleh Raja Mesir IKHNATON yang
memuja matahari sebagai penguasa tunggal
dan tertinggi serta pencipta dan pengatur
sesuatu.
• Teisme : meyakini akan Tuhan yang maha kuasa
akan segala-galanya dan maha kudus
• Ateisme : tidak percaya bahwa Tuhan ada, bukan
percaya bahwa Tuhan tidak ada, bukan anti
agama atau anti Tuhan.
• Agnoteisme : faham yang menganggap bahwa
Tuhan tidak dapat dikeyahui secara filosofis,
mereka tidak mau pusing berdebat masalah
tuhan . Tidak memperdulikan keberadaan tuhan
tapi juga tidak menolak keberadaan tuhan.
• Panteisme : pan (seluruh) , teisme (faham
ketuhanan). Faham atau kepercayaan bahwa
tuhan berada dalam segala sesuatu dan bahwa
segala sesuatu adalah tuhan . Kosmos adalah tuhan.
• Panenteisme (Pan – en – teisme) : segala sesuatu
ada di dalam tuhan. Dunia tidak dicampur adukkan
dengan tuhan, namun tidak dapat dipisahkan.
1. St. Agustinus :
Manusia tahu dari pengalamannya bahwa
di alam ini ada kebendaan. Pada saat yang
sama ia ragu. Dengan kata lain, akal
manusia mengetahui bahwa ada kebenaran
tetap yang tidak berubah-ubah yang
menjadi sumber dan cahaya bagi akal
dalam usaha mengetahui yang benar.
Kebenaran tetap dan kekal itulah
kebenaran mutlak yaitu Tuhan
2. Immanuel Kant :
Manusia merasa bahwa dalam dirinya ada
perintah mutlak untuk mengerjakan yang
baik dan menjauhi yang buruk, dan kalau
perintah itu diperoleh bukan dari
pengalaman tetapi telah terdapat dalam diri
manusia, maka perintah ini pasti dari zat
yang tahu akan yang baik dan buruk. Zat
inilah yang disebut Tuhan.
3. Kene Descartes :
Mengemukakan bahwa filsafat ketuhanan
berawal dari fungsi iman yang kemudian
menemukan tuhan . Tanpa iman, manusia
cenderung menolak keberadaan Tuhan
1. Ibnu Rusyd :
Bahwa hal-hal yang ada du dunia,
tercipta untuk kepentingan manusia
dalam arti , kenyamanan dan
kebahagiaannya , karena adanya Tuhan
yang maha pengasih dan maha penyayang,
yang rahmat-Nya tersebar di seluruh alam.
Ciptaan yang menakjubkan dan keserasian
yang ada di dalamya, tidaklah mungkin
suatu kebetulan belaka.
2. Wiklliam Paley :
Alam mempunyai tujuan dalam evolusinya.
Alam sendiri tidak bisa menentukan tujuan
itu, yang menentukan haruslah suatu zat
yang lebih tinggi dari alam, yaitu Tuhan
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai