Anda di halaman 1dari 1

Nama : Annisa Salsabila Azzahra

Kelas : 1C

Pukul 02:00 pagi pada suatu rumah sakit, perawat Yanti diruang rawat medikal bedah, setelah
melaksanakan tindakan pemasangan infus pada seorang pasien baru masuk, kemudian perawat
melewati sebuah kamar yang tidak tertutup rapat dan melihat lampu kamar tersebut masih menyala,
didalam kamar tersebut dirawat terlihat seorang pasien Ny. B sendiri. Ia berjalan menemui Ny. B dan
berkata:”Bu saya perhatikan lampu kamar Ibu masih menyala. Bagaimana keadaan Ibu?”, Susah
tidur?”. Ny. B berkata: “Saya baik-baik saja”, kemudian membalikan badan kearah berlawanan dari
Perawat. Perawat Yanti juga memperhatikan bahwa ada sekumpulan tissue bekas di lantai dan seprei
klien berantakan. Mata klien bengkak dan merah, karena takut mengganggu istirahat Ny. B, maka
perawat Yanti pun tidak bertanya lagi dan segera meninggalkan kamar Ny. B.
Analisa Kasus:
1. Klien takut menceritakan masalahnya kepada perawat dengan tindakannya membalikkan badan
kearah berlawanan dari perawat setelah mengatakan saya baik-baik saja.
2. Perawat takut menganggu waktu istirahat klien sehingga sempat menanyakan apa yang
sebenarnya terjadi pada klien.
Berdasarkan kasus di atas, uraikan sebaiknya apa yang harus perawat lakukan sesuai dengan konsep
berfikir kritis dan tahap-tahap proses keperawatan.
Jawaban:
• Mungkin saja pasien menangis karena penyakitnya atau tidak ada keluarga yang menemani
sehingga pasien merasa sendirian, tidak ada yg menemani sebagai perawat yang melakukan
sikap caring terhadap pasien pada kasus di atas tindakan yang dapat di lakukan adalah
membangun kedekatan emosional dan fisik kontak fisik dapat dilakukan dengan
memegang tangan pasien erat, atau berikan pelukan yang ringan, berikan sentuhan.
Apabila kontak fisik dirasa tidak pantas dilakukan, perawat bisa duduk di samping
pasien, menawarkan tisu, menunggu pasien hingga tenang, dan secara perlahan
mendekati pasien. Lalu menanamkan kepercayaan dan harapan kepada pasien, lalu
melakukan promotion and acceptance of the expres-sion of positive and negative
feelings. Perawat memberikan waktunya dengan mendengarkan semua keluhan dan
perasaan klien memberikan kehadiran kepada pasien agar ia tidak merasa sendirian.
• Apabila pasien tetap tidak terbuka dengan masalahnya perawat bisa melibatkan
keluarga pasien karena keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan
intervensi keperawatan sering bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi
informasi dengan perawat untuk menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin
kesehatan klien dan membantu keluarga untuk aktif dalam proses penyembuhan
klien merupakan tugas penting anggota keluarga. Menunjukkan perawatan keluarga
dan perhatian pada klien membuat suatu keterbukaan yang kemudian dapat
membentuk hubungan yang baik dengan anggota keluarga.
• Apabila pasien tetap tidak terbuka mungkin bisa dibicarakan kepada pasien bahwa
kita sebagai perawat dapat memberikan waktu

Anda mungkin juga menyukai