Anda di halaman 1dari 9

Annisa Salsabila Azzahra

Tugas MK Promkes Satpel

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan     : Kesehatan Reproduksi Wanita
Sub Pokok : Menopause
Waktu                 : 08.00-08.40
Hari / Tanggal    : Rabu, 05-02-2023
Tempat                 : Ruangan Rawat Dewasa (RRD)
Sasaran                 : Pasien dan keluarga

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
  Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit di
harapkan pasien dan keluarga mengetahui dan memahami tentang menopause
 
2. Tujuan Khusus
 
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasiendan keluarga dapat menyebutkan ke
mbali tentang
1. Memahami pengertian menopause
2. Memahami tentang batasan usia menopause
3. Mengetahui ciri ciri dan gejala menopause
 
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
 
C. Media
- Leaflet
 
D. Materi
Terlampir
 
E. Kegiatan

No Kegiatan Penyuluh Keluarga


Pembukaan (5 menit) 1. Mengucapkan Salam - Menjawab Salam
1 2. Memperkenalkan diri - Menerima dengan
baik
2 Kegiatan inti ( 30 menit) 1. Menjelaskan definisi - Pasien dan
menopause keluarga
memperhatikan
2. Menjelaskan etiologic dengan baik
menopause
- Pasien dan
keluarga
3. Menjelaskan batasan usia memperhatikan
menopause dengan baik

- Pasien dan
4. Menjelaskan tahap tahap
keluarga
menopause
memperhatikan
dengan baik
5. Menjelaskan pencegahan
masalah menopause - Pasien dan
keluarga
memperhatikan
dengan baik

- Pasien bertanya
3. Penutup (5 menit) - Menyimpulkan - Menjawab
- Mengucapkan salam pertanyaan
penutup penyuluh
- Memperhatikan
- Menjawab salam

Evaluasi
1) Pasien menjalani kehidupannya dengan bahagia, banyak bersyukur sehingga
manajemen stresnya lebih baik, ketegangan yang sering mengganggu sudah tidak
pernah lagi muncul.
2) Pasien dapat berbagi kecemasannya sehingga perasaannya selalu tenang, damai, dan
merasa bahagia.
3) Pasien paham tentang penyakitnya, bagaimanaprosedur penanganan mandiri yang baik
dan benar,serta pasien juga bisa menjaga kondisi tubuhnya dan menjauhi hal-hal yang
dapat memperburuk kesehatannya.
4) Waktu istirahat atau tidur pasien sudah kembali normal, hingga menciptakan tidur
yang berkualitas delapan jam sehari. Hal tersebut ditandai dengan kelopak matanya yang
menunjukkan warna cerah.
5) Ketakutan yang sempat melanda pasien jika melakukan hubungan karena nyeri sudah
berangsur membaik, pasien tidak lagi mengalami disfungsi seksual dan dapat menikmati
hubungan seksual sesuai kemampuannya.
6) Pasien dan pasangannya mengerti arti hidup sukses dan bahagia yang tidak hanya
berpatokan pada kesuburan semata.
7) Pasien menjalani pola hidup seat dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang
bergizi baik danolah raga teratur.
MATERI MENOPAUSE

1. Definisi

Menopause adalah suatu fase dari kehidupan wanita yang ditandai dengan
berakhirnya menstruasi dan berhentinya fungsi reproduksi, namun seorang wanita dikatakan
telah mengalami menopause setelah tidak mengalami menstruasi minimal selama 12 bulan.
Semakin sedikit folikel berkembang, semakin kurang pembentukan hormon di ovarium yaitu
hormon progesteron dan estrogen.Haid akan menjadi tidak teratur hingga akhirnya
endometrium akan kehilangan rangsangan hormon estrogen. Lambat laun haid pun berhenti
yang disebut proses menopause (Guyton, 2011).

2. Etiologi

Biasanya, menopause terjadi pada wanita yang telah berumur di atas 50 tahun. Akan
tetapi pada beberapa kasus penderita masih di anggap dalam usia produktif. Kasus yang
sangat jarang ini di sebut menopause dini. Adanya menopause di picu oleh beberapa faktor.
Pertama, penderita melakukan operasi pengangkatan ovarium dan histerektomi. Kedua,
penderita menjalani pengobatan kanker yang meliputi kemoterapo dan radioterapi. Ketiga,
menderita down syndrome atau penyakit addison. Keempat, penderita merupakan perokok
aktif

3. Batasan Usia Menopause

Menurut Saifuddin dkk (2012), menopause mulai pada umur 50- 51 tahun dengan usia
menopause yang relative sama antara di Indonesia maupun negara-negara Barat dan Asia
yaitu sekitar 50 tahun. Ratna (2014) menemukan bahwa usia wanita menopause terbanyak
adalah umur 45-54 tahun (73,1%) dengan usia rata-rata yaitu 50 tahun. Perempuan biasanya
mengalami menopause pada usia 40-58 tahun, dengan usia rata-rata menjadi 51 tahun
(Guyton, 2011). Berdasarkan dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa usia
rata-rata menopause adalah 50 tahun

4. Tahap-Tahap Menopause

Menurut Manuaba (1999) menopause terjadi dalam tiga tahap yaitu

1. Pra menopause

Pada fase ini seorang wanita akan mengalami kekacauan pola menstruasi, terjadi
perubahan psikologis/kejiwaan, terjadi perubahan fisik. Berlangsung selama 4-5 tahun
terjadi pada usia antara 48-55 tahun

2. Menopause

Terhentinya menstruasi. Perubahan dan kekuhan psikologis dan fisik makin menonjol.
Berlangsung sekitar 3-4 tahun pada usia antara 56-60 tahun.

3. Pasca Menopause

Terjadi pada usia diatas 60-65 tahun. Wanita beradaptasi terhadap perubahan psikologis
dan fisik. Keluhan makin berkurang

5. Ciri-ciri dan Gejala Menopause

Menurut Mappiare dalam Wijayanti (2011) beberapa tanda dan gejala perubahan fisik
danfisiologis yang terasa dan umum menandai periode klimakterium adalah:

1) Perubahan penampilan fisik

Pada masa ini perubahan fisik yang terjadi adalah perubahan bentuk tubuh, tubuh menjadi
cepat mengalami kegemukan, perubahan warna rambut, kulit menjadi kasar dan keriput serta
timbulnya kantung dibawah mata, dan juga tulang tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

2) Ketidak teraturan siklus haid

Di usia pertengahan, ovarium yang menua berhenti merespon terhadap FSH (Follicle
Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone), meskipun sekresi dari ini meningkat.
Akibatnya lebih sedikit tolikel terbentuk dan lebih sedikit melepaskan telur, keluaran
estrogen dan progesteron dari ovarium menurun, lapisan rahim berhenti menebal dan
perdarahan menstruasi berganti pula dan pada akhirnya berhenti, rahim dan ovarium mulai
mengerut. Wanita yang mendekati masa menopause mempunyai tiga pola haid yaitu:

a) Haid tetap teratur dan kemudian tiba-tiba berhenti.

b) Haid menjadi jarang, intervalnya menjadi lebih panjang sampai akhirnya berhenti.

c) Haid menjadi tidak teratur. Haid kadang-kadang banyak, kadang-kadang sedikit dan
jarak waktu antara setiap periode haid tidak dapat diramalkan dengan baik. Wanita yang
mempunyai pola haid seperti ini sebaiknya memeriksakan ke dokter. Dokter mungkin
menganjurkan kuret untuk memastikan rahim normal agar perawatan bisa diberikan. Pada
banyak wanita berhentinya menstruasi merupakan satu-satunya tanda menopause

3) Rasa panas (Hot flash)

Perubahan sistem jantung dan pembuluh darah terjadi karena adanya perubahan
metabolisme, menurunnya estrogen dan menurunnya pengeluaran hormon
paratiroid.Hubungan emosi dengan sistem ini menimbulkan jantung mudah
berdebar.Meningkatnya hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Luteinizing
Hormone) dan rendahnya estrogen dapat menimbulkan perubahan pembuluh
darah.Melebarnya pembuluh darah pada wajah, leher dan tengkuk menimbulkan rasa panas
yang disebut hot flash.

4) Kekeringan liang senggama (vagina)

Perubahan yang terjadi pada alat genitalia meliputi liang senggama terasa kering, lapisan
sel liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi infeksi (infeksi kandung
kencing, infeksi liang senggama). Daerah sensitif makin sulit untuk dirangsang.Saat
hubungan seksual dapat terjadi nyeri (dispareunia), sulit mencapai orgasme. Lemahnya
penyangga alat kelamin bagian dalam menyebabkan terasa kurang enak sekitar liang
senggama, liang senggama terasa turun (menonjol) dalam bentuk tonjolan dinding bagian
belakang (retrokel), dan mulut rahim terbuka. Kepuasan berkemih dan buang air besar
semakin berkurang, seolah-olah masih terdapat sisa.

Jika seorang wanita mengalami panas yang sangat parah sehingga menekannya, tersedia
pengobatan.Biasanya, tablet hormon estrogen diberikan. Estrogen juga akan menyembuhkan
wanita yang menderita vagina kering menyakitkan. Dalam kasus ini, biasanya dokter
meresepkan krim vagina mengandung estrogen.

5) Perubahan Kulit

Seorang wanita pada masa menopause akan mengalami perubahan kulit. Lemak
dibawah kulit berkurang sehingga kulit menjadi kendor.Kulit mudah terbakar sinar matahari
menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam.Pada kulit timbul bintik hitam.Otot bawah kulit
muka mengendor sehingga jatuh dan lembek.Kelenjar kulit kurang berfungsi, sehingga kulit
menjadi kering dan keriput. Langkah untuk menghambat proses penuaan kulit :

a) Jangan terlalu gemuk, sehingga hilangnya lemak bawah kulit tidak terlalu kentara.

b) Hindari sebanyak mungkin sinar matahari, karena ultraviolet dapat merusak kulit
dan menimbulkan kanker kulit.

c) Kelancaran peredaran darah kulit dengan mengurangi kulit keriput melalui aktivitas
fisik dan melakukan pengurutan (massage) diri sendiri atau ke salon kecantikan.

d) Memberikan pelembab kulit, sehingga kulit tampak terpelihara.

6) PengeroposanTulang (osteoporosis)
Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi rendahnya hormon estrogen dan
hormon paratiroid.Tulang mengalami diklasifikasi (pengapuran) artinya kalium menurun
sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang.Patah tulang terutama terjadi pada
persendian paha.

Untuk mencegah terjadinya osteoporosis selain minum hormone estrogen dan


progesteron selama 5 - 10 tahun pertama setelah menopause. Langkah berikut dapat
membantu mengurangi terjadinya osteoporosis :

a) Meningkatkan pemasukan kalsium ke dalam makanan atau tablet kalsium yang


diminum setiap sore, untuk menghasilkan pemasukan total sekitar 1,5 gram kalsium
setiap hari.

b) Berhenti merokok.

c) Latihan olah raga teratur, memilih bentuk olah raga yang disukai. Jalan cepat
selama 1 jam 3 kali seminggu sama efektif dengan program olah raga yang lebih
kompleks.

7) Sembelit

Menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi


lambat.Kemampuan mengabsorpsi sari makanan makin berkurang.Kerja usus halus dan usus
besar yang lambat menimbulkan gangguan buang air besar berupa sembelit (obstipasi).

8) Perubahan Saluran Kencing

Perubahan yang terjadi pada alat genitalia meliputi liang senggama terasa kering,
lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi infeksi (infeksi
kandung kencing, infeksi liang senggama). Daerah sensitif makin sulit untuk dirangsang.Saat
hubungan seksual dapat terjadi nyeri (dispareunia), sulit mencapai orgasme. Lemahnya
penyangga alat kelamin bagian dalam menyebabkan terasa kurang enak sekitar liang
senggama, liang senggama terasa turun (menonjol) dalam bentuk tonjolan dinding bagian
belakang (retrokel), dan mulut rahim terbuka. Kepuasan berkemih dan buang air besar
semakin berkurang, seolah-olah masih terdapat sisa.

Wanita yang telah melampaui masa menopause dapat memilih tablet estrogen untuk
membantu mengurangi gangguan perkencingan. Pada Vesica Urinaria (kandung kencing)
tampak aktivitas kendali spincter dan detrusor hilang, sehingga sering kencing tanpa sadar.

9) Perubahan Payudara

Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit.Lemak bawah kulit
berkurang sehingga kulit menjadi kendor.Diserapnya lemak subcutan, atrofi jaringan
parenkim, lobulus menciut, stroma jaringan ikat fibrosa menebal. Puting susu mengecil
kurang erektil, pigmentasi berkurang, sehingga payudara menjadi datar dan mengendor.

10) Perubahan penampilan sensoris


Daya tangkap sensoris melemah dan lama kelamaan akan semakin melemah. Daya
sensoris yang paling banyak mengandung masalah dan sangat banyak berubah adalah mata
dan telinganya, yaitu melemahnya fungsi penglihatan pada mata dan menurunnya ketajaman
pendengaran.

11) Perubahan fungsi fisiologis

Terjadinya perubahan-perubahan fungsi syaraf-syaraf dalam tubuh, pelindung urat


nadi menjadi rusak, meningkatkan tekanan darah dan berkurangnya produksi kelenjar dalam
tubuh sehingga mudah lelah. Hal tersebut berakibat secara fisiologis yaitu motifasi kerja
menjadi kurang, merasa kurang percaya diri, merasa cemas akan datangnya penyakit dan juga
kematian.

12) Perubahan kesehatan

Gangguan kesehatan umum yang sering dialami pada masa klimakteris adalah
cenderung mudah letih, telinga sering mendengung, pekanya kulit terhadap sentuhan dan rasa
gatal, sakit dan ngilu, gangguan pencernaan, kecenderungan kurang bergairah dan letih lesu
serta kecenderungan terkena gangguan susah tidur.

13) Perubahan-perubahan seksual

Perubahan seksual disini adalah berhentinya kemampuan untuk melahirkan anak yang
juga ditandai oleh berhentinya masa menstruasi.

14) Perubahan emosi

Perubahan emosi yang sering terjadi pada masa menopouse adalah keadaan emosi
yang kurang stabil.Perubahan-perubahan dan kemunduran-kemunduran juga terjadi pada
aktifitas organ endokrin lainnya. Lapisan lemak dibawah kulit keriput. Tidak hanya pada segi
organik dan jasmaniah saja terjadi kemunduran, tetapi juga pada segi psikis dan sifat
kepribadiannya, kualitas-kualitas feminin yang individual sifatnya, kecantikan dan charme,
vitalitas, daya ingatan dan daya pendengaran, daya berfikir dan fungsi- fungsi psikis lainnya,
semuanya juga mengalami kemunduran- kemunduran yang progresif

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tanda- tanda menopouse meliputi
perubahan-perubahan pada organ reproduksi, perubahan hormon, perubahan fisik dan
perubahan emosi.

6. Perubahan Tubuh Mnejelang Menopause

Perubahan-perubahan yang terjadi menjelang menopause meliputi:

1. Perubahan Pada Organ Reproduksi

a. Uterus (Rahim)

Rahim mengalami atropi (keadaan kemunduran gizi jaringan), panjangnya menyusut,


dan dindingnya menipis. Jaringan miometrium (otot rahim), menjadi sedikit dan lebih
banyak mengandung jaringan fibriotik (sifat berserabut secara berlebihan).
b. Tuba Fallopi (Saluran Telur)

Lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis dan mengerut. Rambut getar yang
ada pada ujung saluran telur atau fimbrae menghilang.

c. Ovarium

Setelah wanita melewati akhir usia 30-an, produksi indung telur berangsur-angsur
menurun. Dengan demikian, pelepasan sel telur tidak selalu pada setiap siklus haid.
Pada saat ini jarak haid menjadi agak tidak teratur, yaitu terjadi pada selang waktu
yang lebih lama, pola cairan haid berubah menjadi semakin sedikit atau semakin
banyak. Sampai akhirnya, pelepasan sel telur tidak lagi terjadi dan had pun berhenti.

d. Serviks (leher rahim)

Seperti halnya rahim dan indung telur, serviks juga mengalami pengerutan dan
memendek.

e. Vagina

Vagina mengalami kontraktur (melemahnya otot jaringan), panjang dan lebar vagina
juga mengalami pengecilan. Forniks (dining vagina bagian belakang dekat mulut
rahim) menjadi dangkal. Atropi vagina berangsung-angsur menghilang, selaput lendir
alat kelamin akan menipis dan tidak lagi mempertahankan elastisitasnya akibat
fibrosis (pembentukan jaringan ikat dalam alat atau bagian tubuh dalam jumlah yang
melampaui keadaan biasa). Perlu di ketahui, perubahan ini sampai batas tertentu di
pengaruhi oleh keberlangsungan dalam aktivitas seksual. Artinya, makin lama
kegiatan tersebut dilakukan makin kurang laju pendangkalan atau pengecilan alat
kelamin bagian luar wanita (genitalia eksterna).

f. Vulva (Mulut Rahim)

Jaringannya menipis karena berkurang dan hilangnya jaringan lemak serta jaringan
elastik. Kulitnya menipis dan pembuluh darah berkurang, sehingga menyebabkan
pengerutan lipatan vulva. Terjadi gangguan rasa gatal dan juga hilangnya sekret kulit
serta mengerutnya lubang masuk kemaluan. Berkurangnya serabut pembuluh darah
dan serabut elastik. Semua keadaan in mempengaruhi munculnya gangguan nyeri
waktu senggama.

2. Perubahan Hormon

Sesuatu yang berlebihan atau kurang, tentu mengakibatkan timbulnya suatu reaksi.
Pada kondisi menopause reaksi yang nyata adalah perubahan hormon estrogen yang menjadi
berkurang, Meskipun perubahan terjadi juga pada hormon lainnya, seperti progesteron, tetapi
perubahan yang mempengaruhi langsung kondisi fisik tubuh maupun organ reproduksi, juga
psikis adalah akibat perubahan hormon estrogen (Bramantyo, 2002).

7. Pencegahan Masalah Menopause


Upaya pencegahan terhadap keluhan/ masalah menopause yang dapat dilakukan di
tingkat pelayanan dasar antara lain:

1. Pemeriksaan Alat Kelamin

Pemeriksaan alat kelamin wanita bagian luar, liang rahim dan leher rahim
untuk melihat kelainan yang mungkin ada, misal nya lecet, keputihan, pertumbuhan
abnormal seperti benjolan atau tanda radang.

2. Pap Smear

Pemeriksaan in dapat dilakukan setahun sekali untuk melihat adanya tanda


radang dan deteksi awal bagi kemungkinan adanya kanker pada saluran reproduksi.

3. Perabaan Payudara

Ketidakseimbangan hormon yang terjadi akibat penurunan kadar hormon


estrogen, dapat menimbulkan pembesaran atau tumor payudara. Hal ini juga dapat
terjadi pada pemberian hormon pengganti untuk mengatasi masala kesehatan akibat
menopause. Perabaan payudara sendiri atau yang disebut SADARI (pemeriksaan
payudara sendiri) dapat dilakukan secara teratur untuk menemukan tumor payudara
sedini mungkin.

4. Pengeunaan Bahan Makanan yang Mengandung unsur FITO-Estrogen

Hormon Estrogen yang kadarnya menurun pada masa menopause, dapat


digantikan dengan memakan makanan yang mengandung unsur fito estrogen dalam
jumlah cukup, yaitu kedelai (tahu, tempe, kecap) pepaya dan semanggi merah.

5. Penggunaan bahan Makanan Sumber Kalsium

Makanan yang mengandung kalsium, antara lain susu, yoghurt, keju, teri dan
lain-lain. Pada masa menopause zat gizi ini sangat besar pengaruhnya dalam
mempertahankan kesehatan tulang. Yang perlu dingatkan untuk wanita menopause
adalah sekitar usia di atas 51 tahun membutuhkan kalsium 1.200 mg perhari.
Kebutuhan kalsium in bisa di penuhi dari makanan sehari-hari, kecuali jika anda
adalah vegetarian yang membutuhkan suplemen untuk mencapai jumlah tersebut.

6. Menghindari makanan yang mengandung banyak lemak, kopi dan alkohol.

Anda mungkin juga menyukai