Anda di halaman 1dari 6

SAP ( SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok bahasan: Perawatan ibu post kuret


Hari/tanggal : Kamis/ 30 Desember 2021
Waktu : 15 Menit
Tempat : Ruang Anggrek Kamar no.10 di RST Dr. Soedjono Magelang
Sasaran : Pasien dan keluarga
Penyuluh : Dwi Listyowati

DO:
- Pasien tampak cemas
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak belu mengetauhi cara perawatan paska kuret
- TTV
TD : 113/90 mmHg
N : 86x/mnt
S : 36,5
RR : 22X/mnt
SPO2 : 97%

DS:
- Pasien mengatakan tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang
- Pasien mengatakan bahwa dirinya sangat sedih
A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, klien dan keluarga dapat mengetahui
tentang perawatan pada ibu post kuretase.

B. Tujuan Khusus
1. Mampu menjelaskan pengertian kuretase
2. Mampu menjelaskan tujuan kuretase
3. Mampu menjelaskan dampak setelah kuretase
4. Mampu menjelaskan perawatan post kuretase

C. Materi
1. Pengertian dari kurates
2. Tujuan kurates
3. Dampak setelah kurates
4. Perawatan post kurates

D. Metode
Ceramah
Tanya jawab

E. Media
Lefleat dan lembar balik

F. Strategi Pelaksanaan
1. Pembukaan : 3 menit
2. Pelaksanaan : 7 menit
3. Evaluasi : 3 menit
4. Terminasi : 2 menit

G. Kegiatan Penyuluhan
No waktu Kegiatan keterangan
penyuluhan
1. 3 menit Pembukaan - Memberi salam
- Perkenalan
- Menjelaskan tujuan yang
ingin dicapai
- Kontrak waktu

2. 7 menit Pelaksanaan Menjelaskan;


- Pengertian kuretase
- Tujuan kuretase
- Dampak kuretase
- Perawatan ibu post
kuratase
3. 3 menit Evaluasi - Memberikan kesempatan
pasien untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan
pasien
4. 2 menit Terminasi - Mengucpak terimakasih
kepada pasien dan
keluarga pasien
- Salam penutup

H. Evaluasi
1. Ibu dapat menyebutkan pengertian kuretase
2. Ibu dapat menyebutkan tujuan kuretase
3. Ibu dapat menyebutkan dampak setelah kuretase
4. Ibu dapat menyebutkan serta melaksanakan perawatan setelah kuretase
LAMPIRAN MATERI

1. PENGERTIAN KURETASE
Kuretase adalah tindakan medis untuk mengeluarkan jaringan dari dalam rahim.
Jaringan itu sendiri bisa berupa tumor, selaput rahim, atau janin yang dinyatakan
tidak berkembang maupun sudah meninggal. Dengan alasan medis, tidak ada cara
lain jaringan semacam itu harus dikeluarkan. (Dr. H. Taufik Jamaan, Sp.OG )
kuretase merupakan tindakan medis untuk mengeluarakan jaringan atau
sisa jaringan dari dalam rahim dengan fungsi diagnostik atau terapetik. Jaringan bisa
berupa janin yang mengalami abortus, endometriosis, atau sisa plasenta yang
tertinggal sesuia persalinan. Kuret dapat dilakukan supaya rahim bersih dari jaringan
yang tidak semestinya berada bahkan tumbuh didalamnya. Jika tidak dibersihkan,
akan memunculkan gangguan seperti nyeri dan pendarahan

2. TUJUAN KURETASE
Menurut ginekolog dari Morula Fertility Clinic, RS Bunda, Jakarta, tujuan kuret ada
dua yaitu:
1. Kuret sebagai terapi
Intinya, kuret ditempuh oleh dokter untuk membersihkan rahim dan dinding
rahim dari benda-benda atau jaringan yang tidak diharapkan. Misalnya:
a. Kasus keguguran
b. Tsisa jaringan plasenta(ari-ari), atau sisa jaringan
c. Janin di dalam rahim sstelah proses persalinan
d. Hamil anggur
e. Menghilangkan polip rahim
2. Kuret sebagai diagnostik suatu penyakit rahim
Ini bertujuan untuk mengambil sedikit jaringan lapis lendir rahim, sehingga dapat
diketahui penyebab dari perdarahan abnormal yang terjadi. Misalnya:
a. Pendarahan peraginam yang tidak teratur
b. Pendarahan hebat
c. Kecurigaan akan Kanker endometriosis atau Kanker ranim
d. Infeksi rahim
e. Pemeriksaan kesuburan/infertilitas

3. DAMPAK DARI KURETASE


Berikut ini adalah dampak yang bisa timbul setelah dilakukan kuretase:
1. Pendarahan
Bila sat kuret jaringan tidak diambil dengan bersih, dikhawatirkan terjadi
perdarahan. Untuk itu jaringan harus diambil dengan bersih dan tidak boleh
tersisa sedikit pun. Bila ada sisa kemudian terjadi perdarahan, maka kuret kedua
harus segera dilakukan. Biasanya hal ini terjadi pada kasus jaringan yang sudah
membatu. Banyak dokter kesulitan melakukan pembersihan dalam sekali tindakan
sehingga ada jaringan
yang tersisa. Namun biasanya bila dokter tidak yakin sudah bersih, dia akan
memberi tahu kepada si ibu, "Jika terjadi perdarahan maka segera datang lagi ke
dokter.
2. Cerukan di dinding Rahim
Pengerokan jaringan pun harus tepat sasaran, jangan sampai meninggalkan
cerukan di dining rahim. Jika menyisakan cerukan, dikhawatirkan akan
mengganggu Kesehatan rahim.
3. Gangguan haid
Jika pengerokan yang dilakukan sampai menventuh selaput otot rahim
dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran siklus haid.
4. Infeksi
Jika jaringan tersisa di dalam rahim, muncul luka, cerukan, dikhawatirkan bisa
memicu terjadinya infeksi. Sebab, kuman senang sekali dengan daerah-daerah
yang basah oleh cairan seperti darah.
5. Kanker
Sebenarnya kecil kemungkinan terjadi kanker, hanya sekitar 1%. Namun bila
kuret tidak dilakukan dengan baik, ada sisa yang tertinggal kemudian tidak
mendapatkan penanganan yang tepat, bisa saja memicu munculnya kanker.
Disebut kanker trophoblast atau kanker yang disebabkan oleh sisa plasenta yang
ada di dinding rahim.
Efek samping dari Tindakan kuretase:
1. Rahim berlubang
Kuretase memungkinkan terjadinya perlubangan pada dining rahim, karena
pada saat hamil dinding rahim sangat lunak sehingga beresiko tinggi terjadi
lubang akibat pengerokan sisa-sisa paringan
2. Infeksi
3. Sindrom asherman
Sindrom asherman adalah terjadinya perlekatan pada lapisan dinding rahim.
Karena lengket jaringan selaput lendir rahim tidak terbentuk lag akibatnya
pasien tidak mengalami haid lagi.
4. Keluar flek
5. Mual, pusing dan nyeri

4. PERAWATAN POST KURETASE


1. Beristirahat
Istrirahat berguna untuk mengurangi kelelahan fisik dan psikologis setelah
dilakukan kuret. Menurut Kanadi, pemulihan fisik sangat bergantung pada usia
kehamilan, atau ada tidaknya komplikasi saat tindakan. Umumnya, jika tidak
terjadi komplikasi waktu pemulihannya antara satu hingga dua minggu. Tidak
perlu istirahat total di tempat tidur.Istirahat dapat diperpanjang sesuai saran
dokter, bila ada gejala infeksi atau pendarahan setelah tindakan kuret. Sebaiknya
lakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya.
Diharapkan, peredaran darah akan lancar dan bentuk rahim kembali
normal seperti sediakala. Hanya saja, hindari aktivitas yang terlalu banyak
membutuhkan tenaga.Namun, bila ibu malas beraktivitas malah dapat
memperlama masa pemulihan.
2. Perhatikan tanda-tanda vital
3. Cek perdarahan
4. Hindari mengangkat beban karena dikhawatirkan akan menyebabkan pendarahan
5. Menghindari hubungan intim dalam langka waktu tertentu, hal ini untuk
menghindari
6. Menjaga asupan makanan dengan gizi seimbang
7. Minum air putih secukupnya sangat dianjurkan agar terhindar dari dehidrasi
8. Meminum obat yang sesuai resepkan dokter secara teratur
9. Waspadai demam bila setelah kuret
Ibu demam menggigil, sakit sekitar perut, kram atau sakit punggung,
mengalami
pendarahan berlebihan atau terdapat pengeluaran cairan dari vagina yang berbau
busuk, segeralah kembali ke dokter. Jangan ditunda. Siapa tahu telah terjadi
komplikasi.
10. Lakukan kontrol ke dokter secara berkala untuk menghindari infeksi yang
mungkin terjadi

Anda mungkin juga menyukai