Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN

KESEHATAN KURETASE (CURETAGE)

DISUSUN OLEH :

NURYATI

P 1337420116157

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG

POLITTEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Topik : Kuretase
Sasaran : Pasien Ruang Dahlia RSUD DR R Soedjati Purwodadi
Hari/Tanggal : Kamis 4 Juli 2018
Waktu : 15.00 WIB

1. TOPIK
Kuretase (curetage)
2. TUJUAN
a. TujuanUmum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, klien dapat mengetahui
tentang perawatan pada ibu post kuretase.
b. TujuanKhusus
1. Mampu menjelaskan pengertian kuretase
2. Mampu menjelaskan tujuan kuretase
3. Mampu menjelaskan dampak setelah kuretase
4. Mampu menjelaskan perawatan post kuretase
3. SASARAN
Pasien Ruang Dahlia
4. METODA PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
5. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Leaflet
2. Video
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No. Waktu UraianKegiatan KegiatanPenyuluhan KegiatanKlien
1. 3 Pendahuluan Memperkenalkan diri dan Mendengarkan
menjelaskan tujuan dan
Menit
memperhatikan

2. 15 PenjelasanMateri MenjelaskanMateri Mendengarkan


Menit
Tanya Jawab

3. 10 Evaluasi Bertanya
Menit
4. 2 Penutup Memperhatikan
Menyimpulkan
menit

7. WAKTU PELAKSANAAN
Pukul 15.00 WIB
8. MATERI
Terlampir
9. METODA EVALUASI
a. EvaluasiStruktur
Acara penyuluhan di mulai pukul 15.00.00 WIB. Diikuti oleh
pasien. Persiapan penyampaian materi (Liflet) telah penyaji siapkan
dengan lengkap.
b. Evaluasi Proses
Proses penyuluhan berlangsung cukup lancar, tidak ada hambatan
yang terlalubesar. Ketika proses tanyajawab, pasien dapat menjawab
pertanyaan dengan baik dengan bahasa yang mudah di mengerti.
c. Evaluasi Hasil

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Tanggal :
Tandatangan Fasilitator :

MELAKUKAN PERSIAPAN KURETASE


No. Aspek yang dinilai Nilai
Ya Tidak
A PRAKTEK BERDASARKAN ETIKA
1 Memperkenalkan diri
2 Memberi salam
3 Berpamitan dan berterimakasih pada pasien atas
kerjasamanya
B PRAKTEK PROFESIONAL
4 Menjelaskan tujuan dari tindakan yang dilakukan
5 Menjelaskan langkah prosedur pada pasien
6 Meminta ijin pada pasien untuk melaksanakan
tindakan
C BERFIKIR KRITIS DAN ANALISIS
7 Menanyakan keluhan pada saat ini
8 Mengatur posisi pasien nyaman dan rileks
9 Menyampaikan informasi persiapan kuretase
dengan tepat
10 Menyiapkanalat yang sesuai
D MANAJEMEN ASUHAN
11 Menanyakan identitasklien
12 Menanyakan status pernikahan
13 Keluhan utama yang dirasakan saat ini
14 Memberikan inform consent
15 Memberikan informasi tentang penyakit yang
diderita
16 Melakukan pemeriksaan keadaan umum pasien
17 Memberikan informasi mengenai persiapan
tindakan kuretase meliputi pemeriksaan USG, vital
sign, pemeriksaan Hb darah, perdarahan, pemberian
cairan infus, mengecek sistem pernafasan, bila
memungkinkan pasien dipuaskan
18 Memberikan kesempatan pada pasien untuk
bertanya
E KEAMANAN, KOMUNIKASI DAN PROMOSI
KESEHATAN
19 Melakukan tindakan dengan menyampaikan
kesimpulan persiapan tindakan
20 Suara jelas dan mantap
21 Memakai bahasa dan istilah yang mudah dimengerti
pasien
22 Menyampaikan kepada pasien tentang rencana
intervensi selanjutnya
23 Memberi reward dan meluruskan informasi yang
salah
24 Ketenangan selama melakukan tindakan
10. DAFTAR PUSTAKA

Asih Y. PenatalaksanaanBedahObstetri, GinekologidanTraumatologi di


RumahSakit, edisipertama, Jakarta: EGC 2010: 63
Melfiawati S. Kapitas elekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi, edisi
pertama,Jakarta: EGC, 2011: 511-13
Mochtar R. Sinopsis Obstetri II, edisi ketiga, Jakarta: EGC, 2012 : 47-53
11. LAMPIRAN MATERI

KURETASE
A. Pengertian
Kuret adalah tindakan medis untuk mengeluarkan jaringan dari dalam
rahim. Jaringan itu sendiri bisa berupa tumor, selaput rahim, atau janin yang
dinyatakan tidak berkembang maupun sudah meninggal. Dengan alasan
medis, tidak ada cara lain jaringan semacam itu harus dikeluarkan (Asih,
2010)
Kuret atau kuretase merupakan tindakan medis untuk mengeluarakan
jaringan atau sisa jaringan dari dalam rahim dengan fungsi diagnostic atau
terapetik. Jaringan bisa berupa janin yang mengalami abortus, endometriosis,
atau sisa plasenta yang tertinggal sesuia persalinan. Kuret dapat dilakukan
supaya rahim bersih dari jaringan yang tidak semestinya berada bahkan
tumbuh didalamnya. Jika tidak dibersihkan, akan memunculkan gangguan
seperti nyeri dan pendarahan.
B. Tujuan
Menurut ginekolog (Melfiawati, 2010) dari tujuan kuret ada dua yaitu:
1. Kuret sebagai terapi
Intinya, kuret ditempuh oleh dokter untuk membersihkan rahim dan
dinding rahim dari benda-benda atau jaringan yang tidakd iharapkan.
Misalnya:
a. Kasus keguguran
b. Tertinggalnya sisa jaringan plasenta(ari-ari), atau sisa jaringan
c. Janin di dalam rahims stelah proses persalinan
d. Hamil anggur
e. Menghilang kanpol iprahim
2. Kuret sebagai diagnostic suatu penyaki trahim
Ini bertujuan untuk mengambil sedikitjaringan lapis lendi rrahim,
sehingga dapat diketahui penyebab dari perdarahan abnormal yang
terjadi. Misalnya :
a. Pendarahan peraginam yang tidakteratur
b. Pendarahan hebat
c. Kecurigaan akan kanker endometriosis atau kanker rahim
d. Infeksirahim
e. Pemeriksaan kesuburan/infertilitas
C. Etiologi
Hal-hal yang menyebabkan kuret harus dilakukana dalahsebagaiberikut :
1. Usiaibu yang lanjut
2. RiwayatObsetri/ginekologi yang kurangbaik
3. Riwayat infertilitas
4. Adanya kelainan/penyakit yang menyertaike hamilan
5. Berbagai macam infeksi
6. Paparan dengan berbagai macam zat kimia
7. Trauma abdomen/pelvis pada trimester pertama
8. Kelainan kromosom
9. Sejarah perdarahanhaid yang tidak normal, seperti perdarahan berat (menoragia)
atau perdarahan antara periode
D. Komplikasi
Berikut adalah dampak yang bisa timbul setelah dilalukan kuretase:
1. Perdarahan
Bila saat kuret jaringan tidak diambil dengan bersih, dikhawatirka nterjadi
perdarahan. Untu kitu jaringan harus diambil dengan bersih dan tidak boleh
tersisa sedikit pun. Bilaa dasisa kemudian terjadi perdarahan, makakuret kedua
harus segeradilakukan. Biasanya haliniterjadipadakasusjaringan yang sudah
membatu. Banyak dokter kesulitan melakuka npembersihan dalam sekal
itindakan sehinggaa dajaringa nyang tersisa. Namun biasanya bilad okte rtidak
yakin sudahbersih, diaakanmemberitahukepadasiibu, “Jika terjadi perdara
hanmak asegera datang lagi kedokter.”
2. Cerukan di Dinding Rahim
Pengerokan jaringan pun harus tepat sasaran, jangan sampai meninggalkan
cerukan di dinding rahim. Jika menyisakan cerukan, dikhawatirkan a kan
mengganggu kesehatanrahim.
3. Gangguan Haid
Jika pengerokan yang dilakukan sampai menyentuh selaput otot
rahim,dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran siklus haid.
4. Infeksi
Jika jaringan tersisa di dalam rahim, muncul luka, cerukan, dikhawatirkan bisa
memicu terjadinya infeksi. Sebab, kuman senang sekali dengan daerah-daerah
yangb as aholeh cairanseper tidarah.
5. Kanker
Sebenarnya kecil kemungkina nterjadikanker, hanya sekitar 1%. Namun bila
kuret tidak dilakukan dengan baik, adasisa yang tertingga lkemudian tidak
mendapatkan penanganan yang tepat, bisas aja memicu munculn yakanker.
Disebutkan kertrofo blastataukanker yang disebabkanolehsisaplasenta yang ada
di dindingrahim.
Efek samping dari tindakan kuretase:
1. Rahim berlubang
Kuretase memungkinkan terjadinya perlubangan pada dinding rahim, karena
pada saat hamil dinding rahim sangat lunak sehingga beresiko tinggi terjadi
lubang akibat pengerokan sisa-sisa jaringan.
2. Infeksi
3. Sindroma sherman
Sindroma Sherman adalah terjadinya perlekatan pada lapisan dinding
rahim. Karena lengket jaringan selaput lender rahim tidak terbentuk lagi
akibatnya pasien tidak mengalami haid lagi.
4. Keluar flek
5. Mual dan pusing Nyeri
E. Perawatan post kuretase
1. Beristirahat
Istrirahat berguna untuk mengurangi kelelahan fisik dan psikologis setelah di
lakukan kuret. Menurut Kanadi, pemulihan fisik sangat bergantung pada usia
kehamilan, atau ada tidaknya komplikasi saat tindakan. Umumnya, jika tidak
terjadi komplikasi waktu pemulihannya antara satu hingga dua minggu. Tidak
perlu istirahat total di tempat tidur.Istirahat dapat diperpanjang sesuai saran
dokter, bila ada gejala infeksi atau pendarahan setelah tindakan kuret. Sebaiknya
lakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Diharapkan, peredaran darah akan
lancar dan bentuk rahim kembali normal seperti sediakala. Hanya saja, hindari
aktivitas yang terlalu banyak membutuhkan tenaga. Namun, bila ibu malas
beraktivitas malah dapat memperlama masa pemulihan.
2. Perhatikan tanda-tanda vital.
3. Cek perdarahan.
4. Hindari mengangkat beban Karena dik hawatirkan akan menyebabkan
pendarahan.
5. Menghindari hubungan intim dalam jangka waktu tertentu, hal ini untuk
menghindari trauma.
6. Menjaga asupan makanan dengan gizi seimbang.
7. Minum air putih secukupnya sangat dianjurkan agar terhindar dari dehidrasi.
8. Meminum obat yang sesuai resepkan dokter secara teratur.
9. Waspadai demam bila setelah kuret
Ibu demam menggigil, sakit sekitar perut, karena sakit punggung, mengalami
pendarahan berlebihan atau terdapat pengeluaran cairan dari vagina yang berbau
busuk,segeralah kembali kedokter. Jangan ditunda. Siapa tahu telah terjadi
komplikasi.
10. Lakukan control kedokter secara berkala untuk menghindari infeksi yang
mungkin terjadi.

Anda mungkin juga menyukai