NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
Definisi:
Pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan adanya
gangguan pada sistem perkemihan.
Tujuan:
a. Mengetahui keadaan fungsi sistem perkemihan.
b. Mengetahui ada tidaknya kelainan sistem
perkemihan
c. Menentukan diagnosis pasien dengan penyakit atau
masalah pada sistem perkemihan.
Indikasi :
Kontraindikasi : -
Pelaksanaan:
1. Persiapan Pasien :
• Memperkenalkan diri.
• Bina hubungan saling percaya.
• Meminta pengunjung atau keluarga meninggalkan
ruangan.
• Menjelaskan tujuan.
• Menjelasakan langkah prosedur yang akan di lakukan.
• Menyepakati waktu yang akan di gunakan.
Persiapan Lingkungan
Pasang sampiran.
Tahap pre interaksi
1. Cuci tangan.
2. Siapkan alat-alat.
Tahap orientasi
1. Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang
disenangi.
2. Memperkenalkan nama perawat.
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau
keluarga.
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan.
5. Meminta persetujuan klien.
Tahap Kerja:
Pasang sampiran
Atur posisi yang nyaman bagi klien untuk
memudahkan daerah luka dapat dijangkau dengan
mudah
Dekatkan trolley ke dekat tempat tidur pasien
Cuci tangan, gunakan sarung tangan bersih
Pemeriksaan Ginjal
Inspeksi
1. Pasien tidur terlentang pemeriksaan di sebelah kanan
2. Kaji daerah abdomen pada garis mid klaikula kiri dan
kanan atau daerah costovetebral angle (CVA) atau lower
edge of rib cage
3. Perhatikan simetris atau tidak tampak ada masa dan
pulsasi
Auskultasi
4. Dengan menggunakan stetoskop kita dapat mendengar
apakah ada bunyi desiran pada aorta dan arteri renalis
5. Gunakan sisi bel stetoskop, pemeriksan mendengarkan
bunyi desiran di daerah epigastrik di area ini kita bisa
mendengarkan bunyi aorta.
6. Dengar pula pada daerah kuadran kiri dan kanan atas
karena pada area ini terdapat arteri renalis kiri dan kanan
Perkusi
7. Pasien dalam posisi terlungkup atau posisi duduk perkusi
dilakukan dari arah belakang karena posisi ginjal berada
didaerah belakang. Letakan tangan kiri diatas CVA dan
lakukan perkusi diatas tangan kiri dengan menggunakan
kepalan tangan untuk mengevaluasi nyeri tekan ginjal
Palapsi
8. Ginjal setinggi dibawah diaphragm sehingga tersembunyi
dibawah lekung iga
9. Untuk ginjal kiri dilakukan pemeriksa berada pada sisi
kanan pasien posisi terlentang. Pemeriksa meletakan
tangan kiri di bawah pinggang di dVA kiri, tangan kanan
berada dibawah iga kiri pada garis mid di bawah klavikula
10. Nitruksikan pasien menarik nafas dalam dan
mengeluaarkaan dengan lengkap
11. Pada saat pasien menarik napas, angkat bagian CVA kiri
dengan ta, gan kiri dan tangan kanan melakukan palpasi
kanan dalam
12. Bila ginjal teraba rasakan kontur (bentuk), ukuran dan
adanya nyeri tekan
13. Untuk gijal kanan tempatkan tangan kiri dibaawah
pinggang di daerah CVA kanan, tangan kanan berada
dilenggkungan iga kanan
14. Lakukan maneuver yang sama seperti pada palapasi ginjal
kiri.
Pemeriksaan Ureter
Ureter tidak bisa dilakukan pemeriksaan di luar,
harus digunakan diagnostik lain seperti BNO,IVP, USG,
CT Renal. cyloscopy tetapi keluhan pasien dapat
dijadikan petunjuk adannya masalah pada ureternya,
seperti pasien mengeluh sakit di daerah abdomen yang
menjalar kebawah, hal ini yang disebut dengan kolik dan
biasanya behubungan dengan adanya distensi ureter dan
spasme ureter dan adanya obsrtuksi karena batu
Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1= di kerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna
2= dikerjakan dengan sempurna
Penguji Praktek
(………………………)