Disusun Oleh :
Yolanda Sekar Mayang
202002040053
2. Etiologi
Cidera traumatic tulang yang dapat mengakibatkan hematoma disebabkan oleh (Wahid
A, 2013) :
a. Kekerasan langsung
Kekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik terjadinya kekerasan.
Fraktur demikian sering bersifat fraktur terbuka dengan garis patah melintang atau
miring.
b. Kekerasan tidak langsung
Kekerasan tidak langsung dapat menyebabkan patah tulang ditempat yang jauh
dari tempat terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya bagian yang paling lemah
dalam jalur hantaran vector kekerasan .
c. Kekerasan akibat tarikan otot
Patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi. Kekuatan dapat berupa
pemuntiran, penekukan dan penekananm kombinasi dari ketiganya dan penarikan.
3. Manifestasi Klinis
a. Tidak dapat menggunakan anggota gerak
b. Nyeri pembengkakan
c. Terdapat trauma
d. Pembengkakan pada area hematoma
e. Area hematoma berwarna merah keunguan, terasa sedikit hangat.
f. Penurunan kekuatan otot
g. Spasme
4. Patofisiologi
Darah yang bocor keluar dari pembuluh darah akan mengiritasi jaringan
sekitarnya sehingga menyebabkan gejala dari peradangan seperti rasa sakit atau nyeri,
bengkak dan kemerahan. Ketika pembuluh darah rusak atau cidera, maka darah akan
bocor ke jaringan sekitarnya. Darah yang bocor ini akan mengalami pembekuan,
sehingga menjadi gumpalan darah. Semakin banyak darah yang bocor ke jaringan,
maka semakin besar hematoma yang akan terbentuk.
Kondisi yang dapat menyebabkan hematoma antara lain (Hadirsman & Rizki R,
2014) :
a. Aneurisma
Area yang terjadi pembesaran pembuluh darah akibat kelemahan didalam arteri
b. Obat pengencer darah atau obat antikoagulasi
Obat ini dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan spontan dan
menyebabkan hematoma, karena tubuh tidak dapat memperbaiki pembuluh
darah secara efisien. Kondisi ini menyebabkan darah terus bocor melalui
daerah yang rusak
c. Cedera otropedik seperti fraktur
Biasanya selalu berhubungan dengan hematoma pada lokasi fraktur.
5. Pathway
6. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Nanda NIC-NOC (2015) :
a. X-ray
Menentukan lokasi/luasnya fraktur atau hematoma
b. Scan tulang
Memperlihatkan lokasi fraktur dan hematoma lebih jelas, mengidentifikasi
kerusakan jaringan lunak
c. Arteriogram
Dilakukan untuk memastikan ada tidaknya kerusaka vaskuler
d. Hitung darah lengkap
Hemokonsentrasi mungkin meningkat menurun pada perdarahan, peningkatan
lekosit sebagai respon terhadap peradangan
e. Kretinin
Trauma otot meningkatkan beban kretinin untuk klirens ginjal
f. Profil koagulasi
Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, transfuse atau cidera hati
7. Penatalaksanaan Post Op
a. Pembersihan luka
Hal ini dapat dilakukan dengan mencuci luka dengan air steril. Hal ini bisa
dilakukan dengan menggunakan tekanan tinggi dengan jarum atau kateter dan
alat penyemprot yang besar. Solusi membunuh kuman dapat digunakan untuk
membersihkan luka.
b. Debridement
Hal ini dilakukan untuk membersihkan dan membuang kulit mati dan jaringan
dari daerah luka. Perawat membatasi area yang rusak pada luka atau sekitar
luka. Pembalut basah bisa ditempatkan pada luka dan dibiarkan mongering.
Perawat juga bisa mengeringkan luka untuk membersihkan pus.
c. Penutupan luka
Hal ini juga disebut pembalut luka. Pembalut luka digunakan utnuk melindungi
luka dari kerusakan lebih lanjut dan infeksi. Hal ini juga menilong
menyediakan tekanan untuk mengurangi pembengkakan.
d. Obat-obatan
Memberikan antibiotic untuk mengatasi infeksi. Pasien juga mungkin diberikan
obat-obatan untuk mengurangi sakit, pembengkakan, atau demam.
e. Pengobatan lain
Mengontrol atau mengobatu kondisi medis yang menyebabkan penyembuhan
luka yang buruk menolong mengobati infeksi pada luka (Ahmad Al-Habsy,
2014).
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, suku/bangsa, agama,
status perkawinan, tanggal masuk rumah sakit, nomor register dan diagnosa
medic.
b. Riwayat Penyakit
1) Keluhan utama
Pasien biasanya mengeluh nyeri pda luka, terkadang disertai demam,
menggigil dan malaise
2) Riwayat penyakit dahulu
Ditanyakan penyabab luka pada pasien dan pernahkah sebelumnya mengidap
penyakit seperti ini, adakah alergi yang dimiliki dan riwayat pemakaian obat
3) Riwayat penyakit sekarang
Terdapat luka pada bagian tubuh tertentu dengan karakteristik bewarna merah,
terasa lembut, bengkak, hangat, terasa nyeri, kulit menegang dan mengilap.
4) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum : pasien tampak menahan sakit dan emosianal
b) Tingkat kesadaran : composmetis
c) Pemeriksaan head to toe dari kepala sampai ektremitas.
3. Intervensi Keperawatan
No Diagnose Tujuan dan Intervensi Rasional
Keperawatan kriteria hasil
1. Nyeri akut Setelah - Kaji nyeri - Nyeri
dengan skala 0-4 dipengaruhi
berhubungan dilakukan oleh
dengan agen tindakan - Atur posisi kecemasan,
imobilisasi pada ketegangan,
injuri fisik, keperawatan daerah lengan suhu, distensi
kandung
spasme otot, diharapkan kemih, dan
gerakan masalah - Bantu pasien berbaring
dalam lama
fragmen keperawatan mengidentifikasi - Imobilisasi
tulang, edema, nyeri akut dapat faktor pencetus yang adekuat
dapat
cedera jaringan teratasi dengan - Jelaskan dan mengurangi
bantu pasien pergerakan
lunak, kriteria hasil: yang menjadi
terkait dengan
pemasangan - Skala nyeri tindakan pereda unsur utama
nyeri non penyebab
traksi. 0-2 farmakologi nyeri pada
daerah lengan
- Klien pada luka
dapat - Ajarkan operasi
relaksasi : - Nyeri
mengontro teknik-teknik dipengaruhi
mengurangi oleh
l nyeri ketegangan otot kecemasan,
- Klien rangka yang ketegangan,
dapat suhu, distensi
dapat mengurangi kandung
intensitas nyeri kemih, dan
melaporka berbaring
n nyeri - Ajarkan metode lama
distraksi selama
nyeri akut. - Pendekatan
dengan
menggunakan
relaksasi dan
non
farmakologi
lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Hardisman dan Rizki R. 2014. Penatalaksanaan Orthopedi Terkini untuk Dokter Layanan
Primer. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Langlais RP, Miller CS, Nield-Gehrig JS, Atlas Berwarna Lesi Mulut yang Sering Ditemukan
4rd ed, EGC, Jakarta. 2013
Muttaqin, Arif. 2011. Buku Saku Gangguan Muskuloskeletal Aplikasi Pada Praktik Klinik
Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nurarif A, H, dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
Nanda NIC-Noc. Jogjakarta : Mediaction Jogja
Sjamsuhidayat R, dan Jong W. 2015. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.