Disusun Oleh;
2020
BAB I
PEMBAHASAN
Melalui dua definisi sistem pemilihan umum yang ada, dapat ditarik konsep-konsep dasar
sistem pemilihan umum seperti:
Transformasi suara menjadi kursi parlemen atau pejabat publik, memetakan
kepentingan masyarakat, dan keberadaan partai politik. Sistem pemilihan umum yang baik
harus mempertimbangkan konsep-konsep dasar tersebut.
C. Pengertian dan Konsep dari Partisipasi Politik
Pertisipasi politik pada dasarnya merupakan bagian dari budaya politik, disebabkan
keberadaan struktur-struktur politik di dalam masyarakat, seperti partai politik, kelompok
kepentingan, kelompok penekan dan juga media masa yang kritis dan aktif. Hal ini
merupakan satu indikator adanya keterlibatan rakyat dalam kehidupan politik (partisipan).
Sementara itu pengertian dari partisipasi politik itu sendiri merupakan kegiatan seseorang
atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan
jalan memilih pemimpin negara dan secara langsung atau tidak langsung, mempengaruhi
kebijakan pemerintah (public policy). Kegiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan
suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat, mengaadakan hubungan (contacting) atau
lobbying dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen, menjadi anggota partai salah
satu gerakan sosial dengan direct actionnya dan sebagainya
Selain itu juga partisipasi dapat diartikan sebagai salah satu aspek penting
demokrasi. Partisipasi merupakan taraf partisipasi politik warga masyarakat dalam kegiatan-
kegiatan politik baik yang bersifat aktif maupun pasif dan bersifat langsung maupun yang
bersifat tidak langsung guna mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Wahyudi Kumorotomo mengatakan
Lebih jauh dia mengingatkan bahwa secara umum corak partisipasi warga negara
dibedakan menjadi empat macam, yaitu : pertama, partisipasi dalam pemilihan (electoral
participation), kedua, partisipasi kelompok (group participation), ketiga, kontak antara warga
negara dengan warga pemerintah (citizen government contacting) dan keempat, partisipasi
warga negara secara langsung.
Untuk memperjelas konsep arti dari partai politik, para ahli merumuskan beberapa
rumusan tentang pengertian partisipasi politik sebagai berikut :
1) Herbert McClosky (dalam International Encyclopedia of The Social Science)
Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui
mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara langsung
terlibat dalam proses pembentukan kebijaksanaan umum
2) Huntington dan Nelson
Partisipasi politik adalah kegiatan warga negara preman (private citizen) yang
bertujuan mempengaruhi pengambilan kebijakan oleh pemerintah yang memiliki beberapa
indikator sebagai berikut :
Partisipasi politik menyangkut kegiatan-kegiatan dan bukan sikap-sikap.
Subyek partisipasi politik adalah warga negara preman (private citizen) atau orang per orang
dalam peranya sebagai warga negara biasa, bukan orang-orang profesional di bidang politik.
Kegiatan dalam partisipasi politik adalah kegiatan untuk mempengaruhi pengambilan
keputusan pemerintah dan ditujukan kepada pejabat-pejabat pemerintah yang mempunyai
wewenang politik
Partisipasi politik mencakup semua kegiatan mempengaruhi pemerintah, terlepas apakah
tindakan itu mempunyai efek ataupun tidak.
Partisipasi politik menyangkut partisipasi otonom dan partisipasi dimobilisasikan.
5) Milbiath (2001:143)
Menjelaskan partisipasi sebagai dimensi utama stratifikasi sosial. Dia membagi
partisipasi politik menjadi empat bagian yaitu:
a. Pemimpin Politik
Pemimpin politik adalah pemegang kekuasaan yang memiliki legitimasi secara absah dari
warga masyarakat. Pemimpin politik ini selalu memberikan perlindungan terhadap
masyarakat sebagai objek kekuasaan.
b. Aktivis Politik
Aktivis politik adalah orang-orang yang selalu menghadiri setiap kegiatan politik
c. Komunikator
Komunikator adalah orang yang menerima dan menyampaikan ide, sikap dan informasi
politik lainnya kepada orang lain.
d. Warga Negara
Warga negara adalah semua individu maupun kelompok yang turun serta dalam agenda
politik
Partisipasi politik erat sekali kaitannya dengan kesadaran politik, karena semakin
sadar bahwa dirinya diperintah, orang kemudian menuntut diberikan hak bersuara dalam
penyelenggaraan pemerintah. Di negara-negara demokrasi umumnya dianggap baha lebih
banyak partisipasi masyarakat maka lebih baik, sebaliknya tingkat partisipasi yang rendah
pada umumnya dianggap sebagai tanda yang kurang baik, karena dapat ditafsirkan bahwa
banyak warga tidak menaruh perhatian terhadap masalah kenegaraan.
Dari berbagai aktivitas-aktivitas ini, kita bisa melihat keberagaman aktivitas dalam
partisipasi politik. Dari hal yang paling sederhana hingga yang kompleks, dari bentuk-bentuk
yang mengedepankan kondisi damai sampai tindakan-tindakan kekerasan. Namun seluruh
aktivitas ini termasuk dalam kerangka partisipasi politik, setiap tindakan yang berhadapan
dengan pembuat dan pelaksana kebijakan, dan partisipan terlibat untuk mempengaruhi
jalannya proses tersebut agar sesuai kepentingan dan aspirasinya
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Pertisipasi politik pada dasarnya merupakan bagian dari budaya politik, disebabkan
keberadaan struktur-struktur politik di dalam masyarakat, seperti partai politik, kelompok
kepentingan, kelompok penekan dan juga media masa yang kritis dan aktif. Hal ini
merupakan satu indikator adanya keterlibatan rakyat dalam kehidupan politik (partisipan).
Sementara itu pengertian dari partisipasi politik itu sendiri merupakan kegiatan seseorang
atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan
jalan memilih pemimpin negara dan secara langsung atau tidak langsung, mempengaruhi
kebijakan pemerintah (public policy). Kegiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan
suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat, mengaadakan hubungan (contacting) atau
lobbying dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen, menjadi anggota partai salah
satu gerakan sosial dengan direct actionnya dan sebagainya
Selain itu juga partisipasi dapat diartikan sebagai salah satu aspek penting
demokrasi. Partisipasi merupakan taraf partisipasi politik warga masyarakat dalam kegiatan-
kegiatan politik baik yang bersifat aktif maupun pasif dan bersifat langsung maupun yang
bersifat tidak langsung guna mempengaruhi kebijakan pemerintah.