PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan. Konsep Puskesmas
mulai diperkenalkan sejak tahun 1968, dilatar belakangi oleh tujuan
bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea 4, yakni untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan
nasional tersebut dituangkan dalam pembangunan kesehatan yang
menjadi visi dari Puskesmas, yakni mewujudkan Millenium
Development Goals (MDGs) 2015.
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu
pada visi pembangunan kesehatan Puskesmas, yakni terwujudnya
Kecamatan Sehat menuju MDGs 2015, yang harus disesuaikan
dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah Kecamatan
setempat Untuk mewujudkan visi MDGs tersebut, Puskesmas yang
merupakan unit pelayanan kesehatan primer tentunya harus memiliki
struktur organisasi yang baik. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128
Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat,
struktur organisasi Puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban
tugas masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi
Puskesmas di satu kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan
Peraturan Daerah. Sesuai dengan visi pembangunan kesehatan
melalui Puskesmas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju
MDGs 2015, Puskesmas bertanggung jawab untuk menyelenggarakan
program-program yang berupaya untuk meningkatkan kesehatan
perorangan dan kesehatan masyarakat serta pemberdayaan
masyarakat, yang merupakan pelayanan tingkat pertama dari sistem
kesehatan nasional. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan
menjadi dua, yakni upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan. Upaya kesehatan wajib meliputi upaya promosi
kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular dan pengobatan. Sementara itu,
upaya kesehatan pengembangan ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat
serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan dalam UU Kesehatan NO.23
tahun 1992 adalah meningkatkan kesadaran,kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.Sehingga perlu suatu upaya
secara menyeluruh,salah satu diantaranya adalah peningkatan
kesehatan ibu dan bayi.Tingginya jumlah kematian ibu dan anak per
1000 kelahiran hidup di berbagai daerah khususnya daaerah kecil
yang jauh dari pusat pemerintahan membuat keprihatinan dari
berbagai pihak. Sebagai contoh dikabupaten kudus sendiri jumlah
kematian ibu tahun 2013 sampai dengan bulan maret yaitu 6 kasus
kematian ibu dan kematian bayi tahun 2013 sampai dengan bulan
maret yaitu 22 kasus kematian bayi. ( PWS . DKK Kudus )
Serta untuk jawa tengah pada tahun 2013 sampai dengan bulan
maret untuk kematian ibu yaitu 675 kasus kematian ibu,dan kematian
bayi yaitu 6.235 kasus kematian bayi. Suatu angka yang fantastis
untuk itu Puskesmas sangat berpearan penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan.
Puskesmas membantu untuk pembangunan kesehatan yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kamauan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud target kesehatan
masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan bagi
masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharaan
peningkatan kesehatan (PROMOTIF), Pencegahan penyakit
(PREVENTIF), Penyembuhan penyakit (KURATIF), dan pemeliharaan
kesehatan(REHABILITATIF) yang dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu dan berkesenimbungan.
Tuntutan masyarakat seiring dengan perkembangan informasi
dan arus globalisasi akan lebih mengarah pada tuntutan peningkatan
mutu pelayanan kesehatan yang memenuhi standar pelayanan
kebidanan.
Bidan di sini sebagai pemegang peranan penting dalam
mendukung, terwujudnya program tersebut, sebagai tameng pertama
masyarakat dalam menghadapi masalah kesehatan. Bidan dituntut
untuk menciptakan kesehatan yang baik untuk masyarakat.
Puskesmas Kecamatan Tawangharjo merupakan salah satu
dari banyaknya Puskesmas yang ada di Indonesia yang juga
menerapkan struktur organisasi dan program kesehatan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementrian Kesehatan. Oleh
sebab itu, kelompok kami bermaksud untuk mengetahui bagaimana
struktur organisasi dan program Puskesmas di Kecamatan
TAWANGHHARJO tersebut.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan khusus
a. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas dan syarat dalam
menempuh ujian semester V.
b. Menerapkan teori yang sudah diterima di bangku kuliah untuk
titerapkan pada lahan pratek.
2. Tujuan Umum
a. Melaksanakan program-progam puskesmas baik didalam
gedung maupun diluar gedung.
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembinaan
kader, dukun bayi dll.
c. Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat yang sudah
dilakukan di PKD, posyandu, tabulin.
d. Melaksanakan tugas managerial baik di institusi pelayanan
maupun di komunitas.
e. Melaksanakan praktek kerja maupun manajemen
puskesmas.
C. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam sistematika penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Sistematika Penulisan
BAB II Konsep Teori dan Gmabaran Umum
A. Pengertian Puskesmas
B. Visi dan Misi puskesmas
C. Fungsi Puskesmas
D. Upaya Kesehatan Wajib
E. Upaya Kesehatan Pengembangan
F. Sistem Rujukan
BAB III Laporan Hasil Kegiatan Mahasiswa
A. Profil Puskesmas
B. Struktur Organisasi Puskesmas
C. Kegiatan di dalam Puskesmas
BAB IV Pembahasan
A. Faktor Masalah dalam Praktek Puskesmas
B. Pembahasan Masalah
BAB V Penutup
A. Kesimpulan
B. saran
DAFTAR PUSTAKA
\
BAB II
KONSEP TEORI DAN GAMBARAN PUSKESMAS
A. PENGERTIAN
Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah
organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau
oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan
menitik beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna
mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu
pelayanan kepada perorangan.
Puskesmas harus bisa menjamin mutu pelayanan keperawatan
melalui kesesuaian dengan kebutuhan pasien. Pentingnya
peningkatan mutu pelayanan puskesmas adalah untuk membangun
persahabatan yang mendorong hubungan dengan pasien sehingga
puskesmas tidak ditinggalkan oleh pasiennya (Azwar, 2008).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/ kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
kesehatan (Dep. Kes. RI, 2003).
1. Unit pelaksana teknis
Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota (UPTD),puskesmas berperan menyelnggarakan
sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten
atau kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta
ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
2. Pembangunan kesehatan
Pembngunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya
kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran ,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujut derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
3. Penanggung jawab penyelenggaraan
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya
pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas
kesehatan kabupaten/kota, sedangkan puskesmas bertanggung
jawab hanya sebagian upaya pembangunan kesehatan yang di
bebankan oleh dinas kesehatan kabupataen/kota sesuai dengan
kemampuanya.
4. Wilayah kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah
satu kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih
dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja di bagi
antar puskesmas denga memperhatikan keutuhan konsep wilayah
(desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut
secara operasional bertanggung jawab langsung kepada dinas
kesehatan kabupaten kota.
B. VISI PUSKESMAS
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya
Indonesia sehat. Indkator kecamatan sehat yang ingin dicapai
mencakup empat indikator utama yakni :
1. Lingkungan sehat.
2. Prilaku sehat.
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu
pada visi pembangunan kesehatan puskesmas diatas yakni
terwujutnya kecamatan sehat,yang harus sesuai dengan situasi dan
kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.
C. MISI PUSKESMAS
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya misi
pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah
kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga
dan masyarakat beserta lingkunganya.
D. TUJUAN
Tujun pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal
diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
E. FUNGSI PUSKESMAS
1. Pusat penggerak pembanguna berwawasan kesehatan.
Puskesmas selalu berupaya mengerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembanguna lintas sektor termasuk oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kejanya, sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak
kesehatan dari penyelenggara setiap program pembanguna di
wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan , upaya
yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar peroranganterutama
pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia
usaha memiliki kesadaran , kemauan, dan kemampuan melayani
diri sendiri untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaannya,serta ikut menetapkan , menyelenggarakan dan
memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan
perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan
dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya soal
budaya masyarakat setempat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan . pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi :
4. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang
bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama
menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan,
tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan
untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
5. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang
bersifat public (public goods) dengan tujuan utama memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan ,
perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga
berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan
masyarakat lainnya.
F. UPAYA
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui
puskesmas, yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia
Sehat, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat,yang
keduanya jika ditinjau dari system kesehatan nasional merupakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut
dikelompokkan menjadi dua yakni :
A. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :
1. Promosi kesehatan
Progam PKM merupakan salah satu program pokok puskesmas.
Sedangkan pembangunan kesehatan mempunyai peranan penting
dalam menentukan peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang
merupakan fokus pembangunan nasional. Program promosi kesehatan
berkaitan dengan prilaku manusia dan masyarakat, sedangkan masalah
prilaku adalah masalah yang khas dan komplek.
Upaya Perubahan, pemeliharaan atau peningkatan perilaku
manusia dan masyarakat bukan sesuatu yang mudah, pencapaiannya
pun susah diukur.
Indikator kegiatan promkes di puskesmas, termasuk kegiatan
peran serta masyarakat dapat diliat dari jumlah kegiatan-kegiatan yang
antara lain :
a. Jumlah penyuluhan melalui kelompok.
b. Jumlah penyuluhan melalui pameran.
c. Jumlah penyuluhan melalui mediatradisional.
d. Jumlah penyuluhan melalui siaran keliling.
Untuk program yang tergolong peran serta masyarakat antara lain
dapat dilihat dari kegiatan sebagai berikut :
a. Jumlah desa yang mempunyai kegiatan PKMD.
b. Jumlah posyandu dalam wilayah kerjanya.
c. Jumlah posyandu purnam dan mandiri.
d. Jumlah keluarga dalam tatanan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Upaya kesehatan lingkungan
a. Pengertian
Usaha kebersihan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Tujuan
1) Meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam rangka mencapai derajad
kesehatan seoptimal mungkin.
2) Menghilangkan semua urusan fisik yang dapat memperbanyak derajad
kesehatan.
c. Kegiatan
1. Penyediaan air bersih
2. Pembuangan kotoran dan air tuban
3. Memberikan penyuluhan
3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.
1) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1. Pengertian
Suatu upaya kesehatan ibu dan anak di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan bumil, bulin, ibu meneteki, bayi,
balita, anak pra sekolah.
2. Tujuan
a. Meningkatkan keadaan kesehatan yang sebaik-baiknya untuk ibu dan
anak, terutama mengenai kadar gizi yang baru dan perlindungan terhadap
penyakit infeksi.
b. Memperbaiki kesehatan keluarga pada umumnya dengan menolong para
orang tua untuk merencanakan jumlah anak yang mereka inginkan.
3. Kegiatan
a. Pemeliharaan kesehatan ibu yang sedang hamil yang melahirkan dan
menyusui serta bayi dan anak sekolah
b. Imunisasi dan vaksinasi
c. Penyuluhan kesehatan
d. Pemberian nasehat tentang makanan guna mencegah keburukan gizi
akibat kekurangan kalori, protein, dan lain-lain
e. Pengobatan bagi ibu, bayi dan anak-anak pra sekolah untuk macam-
macam penyakit ringan
f. Kunjungan rumah tangga untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan
pemeliharaan, memberi penerangan dan pendidikan tentang kesehatan
dan untuk mengadakan laporan lanjutan pada mereka yang lagi
mengunjungi Puskesmas
g. Pengawasan dan bimbingan kepada petugas Puskesmas Cabang,
tenaga kesehatan dan para dukun bayi.
B. Upaya pengobatan
a. Pengertian
Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk
menghentikan proses perjalanan suatu penyakit pada seseorang
sehingga penyakitnya dapat hilang.
b. Tujuan
1. Untuk memberikan pemeliharaan kesehatan kepada semua orang yang
membutuhkan.
2. Untuk memudahkan diagnosa yang dini. Pengobatan, pengurangan
kesehatan/ pemulihan bagi semua orang.
3. Untuk mencegah timbulnya penyakit dan memberikan penyuluhan tenaga
kesehtan, gizi dan perlindungan terhadap penyakit infeksi.
4. Untuk meneruskan penderita ke lain tempat pemeliharaan kesehatan bila
perlu.
c. Kegiatan
1. Menetapkan suatu penyakit, pesakitan dan gangguan kesehatan..
2. Memberi pengobatan pada penderita penyakit menular.
3. Anamnesa, diagnosa, tindakan dari teraphy.
B. Upaya kesehatan pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas
yang bersangkutan. Dalam struktur organisasi puskesmas program
pengembangan ini biasa disebut Program spesifik lokal yang ditetapkan
sesuai dengan permasalahan kesehatan yang ditemukan dimasyarakat
serta disesuaikan dengam kemampuan puskesmas. Meliputi:
1. Usaha Kesehatan Sekolah
adalah pembinaan kesehatan masyarakat yang dilakukan petugas
Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan SMP) diwilayah kerja
Puskesmas.
C. Pelayanan Penunjang
Ada beberapa kegiatan yang tidak termasuk upaya pokok, tetapi
merupakan pelayanan penunjang yaitu :
a. Medical record
b. Apotik
c. Laboratorium
D. System rujukan
System ini merupakan realisasi fungsi puskesmas sebagai pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berhadapan langsung dengan
berbagai permasalahan kesehatan, dikaitkan dengan keterbatasan
puskesmasuntuk menyelesaikan permasalahan tersebut,
penyelenggaraan upaya kesehatan oleh puskesmas harus dipotong oleh
system rujukan.
A. Rujukan medik
Apabila suatu puskesmas tidak bisa menanggulangi suatu kasus penyakit
tertentu, maka kasus tersebut wajib dirujuk ke sarana pelayanan kesehatn
yang lebih mampu atau baik horizontal maupun vertikal dan sebaliknya
pasien paska rawat inap yang hanya memerlikan rawat jalan sederhana
dikembalikan ke puskesmas.
Menurut keperluannya, rujukan medic terdiri dari :
1. Rujukian kasus untuk keperluan diagnosis, pengobatan, tindakan
operasi dll.
2. Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium
yang lebih lengkap.
3. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih
kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan ataupun
menyelenggarakan pelayanan medic di puskesmas.
4. Rujukan sarana dan logistic antara lain peninjauan beberapa kasus
sarana pencatatan untuk atau fogging, laboratorium tertentu, alat, promosi
atau audiovisual atau bantuan logistic obat, vaksin, bahan-bahan habis
pakai, bahan makanan dan lain-lain.
5. Rujukan tenaga menurut keahlian yang diperlukan antara lain untuk
menyelidiki kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum
kesehatan, penanggulangan gangguan kesehatan karena bencan alam.
6. Rujukan operasional menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan
tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatn masyarakat kepada
dinas kesehatan kabupaten/kota, antar lain : pemeriksaan contoh air
bersih.
BAB III
LAPORAN HASIL KEGIATAN MAHASISWA
DI PUSKESMAS TAWANGHARJO
2. Data Demografi
Jumlah penduduk
Jumlah penduduk di wilayah puskesmas mejobo berjumlah 54.334 jiwa.
Dengan rincian :
Laki-laki berjumlah : 27.214 jiwa 50,08 %
Perempuan berjumlah : 27.120 jiwa 49,92 %
Jumlah Desa
Jumlah desa di wilayah puskesmas mejobo terdapat 10 desa,yaitu:
Pulongrambe
Mayahan
Jomo
Selo
Tawangaharjo
Tarub
Pojok
Plosorejo
Godan
Kemadohbatur
Sarana dan Pra sarana
No Tugas Jumlah
1 Dokter umum 1 orang
2 Dokter gigi 1 orang
3 Bidan desa 23 orang
4 Bidan puskesmas 25 orang
5 Bidan poned 25 orang
6 Perawat 12 orang
7 Laboratorium 1 orang
8 Perawat gigi 1 orang
9 Apoteker 1 orang
10 Ahli gizi 1 orang
11 Petugas imunisasi 2 orang
4. PKD : 9 buah
5. Posyandu : 74 buah
Timbangan BB
Imunisasi TT
Pemberian Tablet Fe
Tes HB
8 Plosorejo 8
9 Godan 8
10 Kemadohbatur 9
Jumlah 74
BAB IV
PEMBHASAN
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran
serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul
oleh pemerintah dan masyarakat.
Puskesmas Tawangharjo mempunyai 6 program pokok yang harus
dilaksanakan , dari hasil kegiatan sebagian besar program sudah
memperlihatkan hasil yamg cukup baik, tapi ada bebera program yang
belum maksimal. Hal ini menunjukkan masih perlunya perhatian dan
penanganan yang lebih serius karena pembangunan kesehatan tetap
merupakan kebutuhan masyarakat yang perlu ditingkatkan terus
menerus, oleh karena itu untuk meningkatkan beberapa program yang
belum maksimal dibutuhkan kerja sama dari semua pihak baik dari dalam
puskesmas maupun peran serta masyarakat. Fasilitas puskesmas dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh anggota puskesmas baik itu
dokter, perawat serta bidan dalam rangka member pelayanan kesehatan
secara paripurna kepada masyarakat. Fasilitas puskesmas dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh anggota puskesmas, baik itu
dokter, bidan maupun staf lain dalam rangka member pelayanan
kesehatan secara paripurna kepada masyarakat.
B. SARAN
Berdadsarkan dari kesimpulan di atas maka disarankan untuk :
1. Petugas Kesehatan
Kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan baik seperti Posyandu
Balita dan Lansia hendaknya dapat dilaksanakan secara bertahap
ditingkatkan, untuk Posyandu Balita dengan sistem 5 meja dan untuk
Posbindu Lansia dengan sistem 5 meja.
2. Masyarakat
Peran serta dari masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan
pengurus RT, RW perlu ditingkatkan terus dalam berbagai kegiatan
dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
seoptimal mungkin. Antara lain Ibu-ibu Balita aktif membawa balitanya
mengikuti kegiatan Posyandu Balita, Lansia aktif mengikuti Posyandu
Lansia, warga aktif mengadakan kerja bakti bersih lingkungan dan Kader
aktif menjaga kebersihan dan kesehatan rumah, lansia aktif mengikuti
senam lansia.
3. Puskesmas
Supaya lebih meningkatkan mutu pelayanan yaitu dengan
memuaskan konsumen dan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
serta kode etik masing-masing profesi.
4. Mahasiswa
Diharapkan Mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan
menambah bekal tentang konsep praktek keperawatan komunitas,
sehingga terdapat optimalisasi kinerja dalam melakukan praktek klinik di
komunitas. Mahasiswa diharapkan mempunyai konsep yang lebih tentang
pengorganisasian masyarakat dengan berbagai alternatif pendekatan
sehingga akan lebih mempermudah pelaksanaan praktek klinik di
masyarakat.