NIM : 2019206203006
KELAS : 4A
2019/2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kami ucapkan atas kehadirat allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan laporan studi
kasus dengan tepat waktu yang telah ditentukan.
Laporan makalah studi kasus ini dibuat dengan judul “Asuhan Keperawatan STRUMA”
diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah.
Kelompok menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan makalah kasus ini masih
banyak kekurangan baik dari segi isi maupun bahasa. Semoga makalah studi kasus ini dapat
bermanfaat bagi kelompok dan pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Struma adalah perbesaran kelenjar tiroid yang menyebabkan
pembengkakan di bagian depan leher (Dorland, 2002). Kelenjar tiroid terletak tepat
dibawah laring pada kedua sisi dan sebelah anterior trakea. Tiroid
menyekresikan dua hormon utama, tiroksin (T4), dan triiodotironin (T3), serta
hormon kalsitonin yang mengatur metabolisme kalsium bersama dengan
parathormon yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid (Guyton and Hall, 2007).Kerja
kelenjar tiroid ini dipengaruhi oleh kecukupan asupan iodium. Defisiensi hormon
tiroid ini dapat menimbulkan gangguan tertentu yang spesifik. Cretinism, misalnya,
yang ditandai dengan gangguan pertumbuhan dibawah normal disertai dengan
retardasi mental merupakan akibat dari hormon tiroid yang inadekuat pada saat
perkembangan janin. Kekurangan asupan yodium yang biasanya terjadi pada
daerah goiter (gondok) endemis banyak terjadi karena defisiensi yodium
menyebabkan hipotiroidisme sehingga mengakibatkan pembengkakan kelenjar.
Kelenjar tiroid termasuk salah satu kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia,
terletak tepat dibawah laring dan berada disebelah depan dari trakea. Kelenjar ini
menghasilkan dua hormon utama yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), hormon
tersebut berperan dalam mengatur metabolism tubuh.
Pembentukan hormon tiroid diatur oleh Thyroid Stimulating Hormone (TSH) yang
dihasilkan oleh hipofisis anterior. Kelainan tiroid merupakan suatu kondisi dimana
seseorang mengalami perubahan fungsi maupun perubahan bentuk estetik dari kelenjar
tiroid. Perubahan fungsi dari kelenjar tiroid dapat berupa hipotiroidisme atau
hipertiroidisme. Sebagian besar dari kelainan tiroid merupakan pembesaran kelenjar yang
dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu pembesaran dalam bentuk difus (pembesaran
kelenjar yang merata) atau bentuk nodul (pembesaran kelenjar berupa benjolan).
Kelainan pada kelenjar tiroid dapat berupa pembesaran kelenjar yang bersifat jinak
maupun ganas. Untuk kasus yang jinak seperti pada nodul koloid, tiroiditis Hashimoto,
kista hemoragik, adenoma folikulare dan tiroiditis subakut. Sedangkan yang ganas yaitu
pada karsinoma papilare, karsinoma folikulare, karsinoma anaplastik, karsinoma
medulare, atau metastasis.
Kelainan pada kelenjar tiroid merupakan kelainan endokrin terbanyak kedua di dunia
setelah penyakit diabetes. Di dunia dilaporkan sekitar 300 juta orang menderita kelainan
tiroid. Di Amerika Serikat dari 275 juta penduduk diperkirakan sekitar 20 juta orang
mengalami berbagai kelainan tiroid dan paling banyak pada perempuan.5 Negara dengan
kelainan tiroid paling banyak di dunia berada di India, dengan 42 juta orang menderita
kelainan tiroid.
B. Rumusan masalah
1. Apakah Pengertian Struma ?
2. Apakah Etiologi Struma ?
3. Apakah Patofisiologis Struma ?
4. Apakah Klasifikasi Struma ?
5. Apakah Manifestasi klinis Struma ?
6. Apakah Pemeriksaan penunjang Struma ?
C. Tujuan
1. Mampu mengetahui Pengertian Struma ?
2. Mampu mengetahui Etiologi Struma ?
3. Mampu mengetahui Patofisiologis Struma ?
4. Mampu mengetahui Klasifikasi Struma ?
5. Mampu mengetahui Manifestasi klinis Struma ?
6. Mampu mengetahui Pemeriksaan penunjang Struma ?
BAB II
C. Intervensi
1) Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Kriteria Hasil :
a. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
b. Berat badan ideasesuai dengan tinggi badan
c. Mampu mengidentifijasi kebutuhan nutrisi
Intervensi :
a. Kaji adanya alergi makanan
b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
c. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake fe
d. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin Berikan substansi
gula
e. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
f. Berikan makanan yang terpilih (suah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
g. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian
h. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
i. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
j. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
2) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d obstruksi trakea, pembengkakan,
perdarahan dan spasme laryngeal
Kriteria hasil :
a. Mendemonstrasika n batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan
mudah, tidak ada pursed lips)
b. Mampu mengidentifikasika n dan mencegah faktor yang dapat menghambat
jalan nafas
Intervensi :
a. Pastikan kebutuhan oral/tracheal suctioning
b. Berikan O2 denganmenggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion
nasotrakeal
c. Monitor status oksigen pasien
d. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
e. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
f. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan napas buatan
g. Monitor respirasi dan status O2.
3) Gangguan rasa nyaman
Kriteria hasil :
a. Mampu mengontrol kecemasan
b. Status lingkungan yang nyaman
c. Mengontrol nyeri
d. Kualita tidur dan istirahat adekuat
Intervensi :
a. Dorong keluarga untk menemani pasien untuk memberikan keamanan
danmengurangi takut
b. Identifikasi tingkat kecemasan
c. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
d. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
e. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
4) Hambatan komunikasi verbal b.d cedera pita suara/kerusakan laring, edema
jaringan, nyeri, ketidaknyamanan
Kriteria hasil :
a. Komunikasi Lisan, tulisan, dan non verbal meningkat
b. Mampu mengkordinasi gerakan dalam menggunakan isyarat
Intervensi :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelenjar tiroid mengeluarkan hormon triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4) yang
memiliki fungsi dalam mengatur metabolisme tubuh, mengatur sensitifitas tubuh terhadap
hormon lain, memiliki peran penting dalam mengontrol perkembangan embrio/fetus,
otak, jantung, dan paruparu. Hormon-hormon tersebut juga memiliki peran aktif yang
sangat penting dalam mekanisme pencernaan, termoregulasi, pertumbuhan, fungsi otot
dan daya tahan tubuh. (Shinta dkk, 2015).
Adanya gangguan fungsional dalam pembentukan hormon tyroid merupakan faktor
penyebab pembesaran kelenjar tyroid antara lain: Defisiensi Iodium, Kelainan metabolik
kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid, Penghambatan sintesa hormon oleh
zat kimia, Penghambatan sintesa hormon oleh obat-obatan (misalnya : thiocarbamide,
sulfonylurea dan litium)
Asuhan keperawatan struma dengan melakukan pengkajian dan mendirikan 5
diagnosa penyakit struma beserta intervensinya.
DAFTAR PUSTAKA
Amin Huda (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
NANDA NIC NOC, Yogyakarta Media Action Publhising.
Black & Hawks (2009), Medical Surgical Nursing, Clinical Management for Positif
Outcomes (8.edition) Budiono (2016), Modul Keperawatan Medikal Bedah I, untuk mahasiswa
RPL Keperawatan.
Jakarta : EGC
Harrison (2014), Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : EGC
Naga Sholeh S (2013) Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Jogjakarta :
DIVA Press
Nurarif Amin Huda, dkk (2015) APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta : Mediaction