Disusun Oleh:
ASTRINA NURIHASTUTI
203203100
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN POST PARTUM
DI RUANG SAKINAH
RS PKU KOTA YOGYAKARTA
Di Susun oleh:
ASTRINA NURIHASTUTI
203203100
A. DEFINISI
Masa nifas (post partum) adalah masa sejak melahirkan sampai pulihnya alat-
alat reproduksi & anggota tubuh lainnya yang berlangsung sampai sekitar 40 hari
(Sarwono, 2008).
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas ini
yaitu 6-8 minggu. (Mochtar, 2008)
Postpartum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar
lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya
kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami
perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan
(Suherni, 2009). Pada masa postpartum ibu banyak mengalami kejadian yang
penting, Mulai dari perubahan fisik, masa laktasi maupun perubahan psikologis
menghadapi keluarga baru dengan kehadiran buah hati yang sangat membutuhkan
perhatian dan kasih sayang. Namun kelahiran bayi juga merupakan suatu masa
kritis bagi kesehatan ibu, kemungkinan timbul masalah atau penyulit, yang bila
tidak ditangani segera dengan efektif akan dapat membahayakan kesehatan atau
mendatangkan kematian bagi ibu, sehingga masa postpartum ini sangat penting
dipantau oleh bidan (Syafrudin & Fratidhina, 2009).
Perdarahan postpartum menurut Prawiroharjo (2005 dalam Suryani, Ade Irma
2013) adalah perdarahan setelah bayi lahir, sedangkan tentang jumlah perdarahan,
disebutkan sebagai perdarahan yang lebih dari normal dimana telah menyebabkan
perubahaan tanda vital (pasien mengeluh lemah, limbung, berkeringat dingin,
menggigil, tekanan darah sistolik <90 mmHg, nadi >100x/menit, kadar Hb <8gr%).
Menurut WHO (2002 dalam Suryani, Ade Irma 2013) Perdarahan postpartum
adalah kehilangan darah sebanyak 500 ml atau lebih dari traktus genitalia setelah
melahirkan, dan Dongoes (2001 dalam Suryani, Ade Irma 2013) menyatakan
bahwa Perdarahan postpartum adalah kehilangan darah lebih dari 500ml selama
atau setelah kelahiran.
G. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan. Pengkajian
yang benar dan terarah akan mempermudah dalam merencanakan tinfakan dan
evaluasi dari tidakan yang dilakasanakan. Pengkajian dilakukan secara sistematis,
berisikan informasi subjektif dan objektif dari klien yang diperoleh dari wawancara
dan pemeriksaan fisik Pengkajian terhadap klien post meliputi:
1. Identitas klien
Data diri klien meliputi: nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat,
medical record.
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
riwayat penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal kronik,
hemofilia, riwayat pre eklampsia, trauma jalan lahir, kegagalan kompresi
pembuluh darah, tempat implantasi plasenta, retensi sisa plasenta
b. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan yang dirasakan saat ini yaitu: kehilangan darah dalam
jumlah banyak (>500ml), Nadi lemah, pucat, lokea berwarna merah, haus,
pusing, gelisah, letih, tekanan darah rendah, ekstremitas dingin, dan mual
c. Riwayat kesehatan keluarga
Adanya riwayat keluarga yang pernah atau sedang menderita
hipertensi, penyakit jantung, dan pre eklampsia, penyakit keturunan
hemopilia dan penyakit menular.
d. Riwayat obstetri dan ginekologi
1) Riwayat obstetric
Riwayat menstruasi meliputi: Menarche, lamanya siklus, banyaknya,
baunya, keluhan waktu haid, HPHT
Riwayat perkawinan meliputi: Usia kawin, kawin yang keberapa, Usia
mulai hamil
e. Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu
1) Riwayat kehamilan sekarang
Hamil muda, keluhan selama hamil muda
Hamil tua, keluhan selama hamil tua, peningkatan berat badan, tinggi
badan, suhu, nadi, pernafasan, peningkatan tekanan darah, keadaan gizi
akibat mual, keluhan lain
2) Riwayat antenatal care meliputi: Dimana tempat pelayanan, beberapa
kali perawatan serta pengobatannya yang didapat
3) Pola aktifitas sehari-hari
a) Pola nutrisi: pola menu makanan yang dikonsumsi, jumlah, jenis
makanan (Kalori, protein, vitamin, tinggi serat), freguensi,
konsumsi snack (makanan ringan), nafsu makan, pola minum,
jumlah, frekuensi,
b) Pola istirahat dan tidur: Lamanya, kapan (malam, siang), rasa tidak
nyaman yang mengganggu istirahat, penggunaan selimut, lampu
atau remang-remang atau gelap, apakah mudah terganggu dengan
suara-suara, posisi saat tidur (penekanan pada perineum).
c) Pola eliminasi: Apakah terjadi diuresis, setelah melahirkan, adakah
inkontinensia (hilangnya infolunter pengeluaran urin), hilangnya
kontrol blas, terjadi over distensi blass atau tidak atau retensi urine
karena rasa talut luka episiotomi, apakah perlu bantuan saat BAK.
Pola BAB, freguensi, konsistensi, rasa takut BAB karena luka
perineum, kebiasaan penggunaan toilet.
d) Personal Hygiene: Pola mandi, kebersihan mulut dan gigi,
penggunaan pembalut dan kebersihan genitalia, pola berpakaian,
tatarias rambut dan wajah.
e) Aktifitas: Kemampuan mobilisasi beberapa saat setelah melahirkan,
kemampuan merawat diri dan melakukan eliminasi, kemampuan
bekerja dan menyusui.
f) Rekreasi dan hiburan: Situasi atau tempat yang menyenangkan,
kegiatan yang membuat fresh dan relaks.
g) Aktifitas: Kemampuan mobilisasi beberapa saat setelah melahirkan,
kemampuan merawat diri dan melakukan eliminasi, kemampuan
bekerja dan menyusui.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum: Tingkat energi, self esteem, tingkat kesadaran.
b. BB, TB, LLA, Tanda Vital normal (RR konsisten, Nadi cenderung bradi
cardy, suhu 36,2-38, Respirasi 16-24)
c. Kepala: Rambut, Wajah, Mata (conjunctiva), hidung, Mulut, Fungsi
pengecapan; pendengaran, dan leher.
d. Breast: Pembesaran, simetris, pigmentasi, warna kulit, keadaan areola dan
puting susu, stimulation nepple erexi. Kepenuhan atau pembengkakan,
benjolan, nyeri, produksi laktasi/kolostrum. Perabaan pembesaran kelenjar
getah bening diketiak.
e. Abdomen: teraba lembut, tekstur Doughy (kenyal), musculus rectus
abdominal utuh (intact) atau terdapat diastasis, distensi, striae. Tinggi
fundus uterus, konsistensi (keras, lunak, boggy), lokasi, kontraksi uterus,
nyeri, perabaan distensi blas.
f. Anogenital
Lihat struktur, regangan, udema vagina, keadaan liang vagina (licin,
kendur/lemah) adakah hematom, nyeri, tegang. Perineum: Keadaan luka
episiotomy, echimosis, edema, kemerahan, eritema, drainage. Lochia
(warna, jumlah, bau, bekuan darah atau konsistensi, 1-3 hr rubra, 4-10 hr
serosa, > 10 hr alba), Anus: hemoroid dan trombosis pada anus.
g. Muskoloskeletal: Tanda Homan, edema, tekstur kulit, nyeri bila dipalpasi,
kekuatan otot.
4. Pemeriksaan Psikososial
Pengetahuan ibu dan keluarga tentang peran menjadi orangtua dan
tugas-tugas perkembangan kesehatan keluarga, pengetahuan perubahan
involusi uterus, perubahan fungsi blass dan bowel. Pengetahan tentang
keadaan umum bayi, tanda vital bayi, perubahan karakteristik faces bayi,
kebutuhan emosional dan kenyamanan, kebutuhan minum, perubahan kulit.
Ketrampilan melakukan perawatan diri sendiri (nutrisi dan personal
hyhiene, payu dara) dan kemampuan melakukan perawatan bayi (perawatan
tali pusat, menyusui, memandikan dan mengganti baju/popok bayi, membina
hubungan tali kasih, cara memfasilitasi hubungan bayi dengan ayah, dengan
sibling dan kakak/nenek). Keamanan bayi saat tidur, diperjalanan,
mengeluarkan secret dan perawatan saat tersedak atau mengalami gangguan
ringan. Pencegahan infeksi dan jadwal imunisasi.
5. Pemerilsaan Penunjang
Darah: Hemoglobin dan Hematokrit 12-24 jam post partum (jika Hb <
10g% dibutuhkan suplemen FE), eritrosit, leukosit, Trombosit.
DAFTAR PUSTAKA
Dochterman, Joanne McCloskey. (2013). Nursing Interventions Classification Sixth
Edition.United State of America; Mosby Elsevier.
Mochtar, Rustam. (2008). Sinopsis Obsterti: Obsterti Operatif, Obsterti Sosial Jilid 2.
Jakarta. EGC
Suryani, Ade Irma. (2013). Case Study Research Pada Ibu Post Partum Hari Ke 7 di
RSUD Sleman.Yogyakarta: Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta