Anda di halaman 1dari 2

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI


INTERAKSI I

STRATEGI PELAKSANAAN
1. Tahap Orientasi
“Assalamualaikum..!!! selamat pagi kak… perkenalkan nama saya Eki Resti Anggreini.
Saya mahasiswa praktek dari Fakultas Kesehatan UNJANI Yogyakarta yang akan dinas
di sini selama 3 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 07:00 pagi sampai jam 14:00
siang. Saya akan merawat mas selama di rumah sakit ini”
“Nama mas siapa? Senangnya kakak di panggil apa?”
“Bagaimana perasaan mas hari ini? Apa yang mas rasakan?”
“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang apa yang mas rasakan? Berapa lama
mas mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?”
“Mas mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?”

2. Tahap Kerja
“Nah, sekarang coba mas ceritakan apa rencana mas dimasa depan setelah keluar dari sini
nanti”
“Wah....bagus!!. Ternyata mas mempunyai rencana yang luar biasa bagus serta menarik
dan masih mempunyai semangat hidup yang besar”
“Nah, sekarang coba kita diskusikan keuntungan dan kerugian masing-masing rencana
tersebut dan bagaimana cara mencapai masa depan yang mas inginkan. Mari kita pilih cara
yang paling baik dan realistis!, kalau menurut mas yang mana? Ya, saya setuju dengan
mas
“Nah... untuk meraih masa depan dengan cara tersebut tentu ada beberapa hal atau
kegiatan yang harus dilakukan, menurut mas apa saja itu? Ya... benar sekali mas. Saya
yakin mas mampu melakukannya dan dapat meraih impian mas. Jika mas terus
bersemangat dan tidak mudah putus asa, insya Allah rencana masa depan mas itu akan
dapat menjadi kenyataan” “Bagaimana, mas? Saya senang sekali mas bersemangat seperti
ini”
3. Tahap Terminasi
“Bagaiman perasaan mas setelah kita berbincang-bincang dan membuat rencana masa
depan mas tadi. Coba mas sebutkan lagi apa saja rencana masa depan mas dan bagaimana
cara mencapainya. Ya...benar sekali, mas. Coba mulai sekarang, mas melakukan
kegiatan/rencana tersebut dengan cara yang mas pilih tadi. Bagaimana kalau kita buat
rencana kegiatan dan memasukkannya kedalam jadwal kegiatan harian  mas agar semua
masa depan yang mas rencanakan tadi dapat tercapai.
“Mas inginnya setiap jam berapa? Baiklah mas, besok dijam yang sama kita akan bertemu
lagi disini untuk membahas pengalaman mas menggunakan cara yang dipilih”
“Mas maunya jam berapa dan dimana kita bertemu lagi? Kalau begitu saya permisi dulu
ya, kak…..Assalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai