Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTE NATAL CARE (ANC)


(PEMERIKSAAN IBU HAMIL)

A. KONSEP DASAR PENYAKIT


I. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah masa yang di mulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10
hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir. (Depkes RI)
Kehamilan adalah seorang yang mengandung sel telur yang telah
dibuahi oleh seperma. Proses kehamilan merupakan satu mata rantai yang
berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi (pelepasan ovum), terjadi
migrasi spermatozoa dan ovum lalu terjadi konsepsi dan pertumbuhan
zigot, setelah itu terjadi nidasi pada uterus, pembentukan plasenta,
pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai aterm. (Prawiro
Fase Kehamilan
a. Menurut Varney, 2007
a. Trimester pertama berlangsung pada minggu pertama sampai
minggu ke-12 (12 minggu)
b. Trimester kedua berlangsung pada minggu ke-13 sampai minggu
ke-27 (15 minggu)
c. Trimester ketiga berlangsung pada minggu ke-28 sampai minggu
ke-40 (13 minggu)
b. Menurut Sarwono, 2002
a. Trimester pertama (antara 0-12 minggu)
b. Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
c. Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
c. Menurut Hanifa, 2002
a. Triwulan pertama (antara 0-12 minggu)
b. Triwulan kedua (antara 12-28 minggu)
c. Triwulan ketiga (antara 28-40 minggu)

2. Tanda-tanda Kehamilan
1) Presumtif / Tanda-tanda dugaan hamil
a. Amenore ( terlambat datang bulan)
 Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan
folikel degraaf dan ovulasi.
 Mengetahiu tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus
naegle dapat ditentukan perkiraan persalinan
b. Mual (nausea) dan muntah
 Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan.
 Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang
disebutkan morning sickness.
 Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
 Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
c. Ngidam
 Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut ngidam.
d. Sinkope atau pingsan
 Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan syaraf pusat dan
menimbulkan sinkope atau pingsan.
 Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
e. Payudara tegang
 Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak air, dan garam pada payudara.
 Payudara membesar dan tegang
 Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada
hamil pertama.
f. Sering miksi
 Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi.
 Pada triwulan kedua sudah menghilang
g. Konstipasi atau obstipasi
 Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
h. Pingmentasi kulit
 Sekitar pipi : cloasma gravidarum
 Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi kulit pada muka.
 Dinding perut
 Strie lividae
 Strie nigra
 Linea alba makin hitam
i. Perubahan sekitar payudara
 Hiperpigmentasi areola mamae
 Puting susu makin menonjol
 Kelenjar montgomery menonjol
 Pembuluh darah menifes sekitar payudara
j. Epulis
 Hipertropi gusi disebut epulis bisa terjadi bila hamil
k. Varices atau penampakan pembuluh darah vena
 Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena.
 Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia
eksterna, kaki dan betis, dan payudara.
 Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah
persalinan.
2) Probabilitas / Tanda tidak pasti kehamilan
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b. Pada pemeriksaan dapat dijumpai :
 Tanda Hegar’s
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah
isthmus uteri sedemikian lunaknya, hingga kalau kita
letakkan 2 jari dalam forniks posterior & tangan satunya pada
dnding perut atas symphyse, maka isthmus ini tidak teraba
seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cerviks.
 Tanda chadwicks (kebiruan pada vulva dan vagina)
Warna selaput lendir vulva & vagina menjadi ungu.
 Tanda piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas
ke jurusan pembesaran tersebut.
 Ballotement
Adanya lentingan janin dalam uterus saat palpasi
 Braxton hick’s
Pada saat palpasi atau waktu toucher, rahim yang lunak
sekonyong- konyong menjdi keras karena berkontraksi.
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
 Sebagian kemungkinan positif palsu
3) Absolut / Tanda pasti kehamilan
a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
b. Teraba bagian anak oleh pemeriksa
c. Terlihat hasil konsepsi dengan USG
d. Teraba gerakan janin oleh pemeriksa

3.
4.

5. Diagnosa Banding Kehamilan


Pembesaran perut wanita tidak selamanya menjadi tanda suatu
kehamilan, sehingga perlu dilakukan diagnosis banding diantaranya :
1) Hamil palsu (pseudocyesis) atau kehamilan spuria
Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat
canggih dan tes biologis menunjukkan kehamilan.
2) Tumor kandungan atau mioma uteri
 Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil
 Bentuk pembesaran tidak merata
 Perdarahan banyak saat menstruasi
3) Kista ovarium
 Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil
 Datang bulan terus berlangsung
 Lamanya pembesaran perut dpat melampaui umur kehamilan
 Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif
4) Hematometa
 Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil
 Perut terasa sakit setiap bulan
 Terjadi penumpukkan darah dalam rahim
 Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang
positif
 Sebab himen in perforata
5) Kandung kemih yang penuh
 Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan
menghilang.

6. Perubahan Pada Kehamilan


1) Perubahan dan Adaptasi Fisiologis
a. Perubahan Pada Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan
hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating
hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. (Manuaba, 1998)
Melasma di wajah yang biasa di sebut cloasma atau topeng
kehamilan, adalah bercak pada kulit di derah tonjolan maksila
dan dahi khususnya pada wanita hamil berkulit hitam. (Bobak,
dkk. 2005)
Linea nigra adalah garis pigmentasi dari daerah symfisis
pubis sampai bagian atas fundus di garis tengah tubuh dan stria
gravidarum atau tanda regangan akan terlihat di bagian bawah
abdomen. (Bobak, dkk. 2005)
b. Perubahan kelenjar
Perubahan kelenjar gondok membesar sehingga leher ibu
berbentuk seperti leher pria. Perubahan ini tidak selalu terjadi
pada wanita hamil.
c. Perubahan payudara
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone
Somatomatropin, esterogen, dan progesterone, akan tetapi belum
mengeluarkan air susu. (Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli dan rasa
berat di payudara mulai timbul sejak minggu keenam gestasi.
Putting susu dan areola menjadi lebih berpigmen dan lebih
erektil. Hipertrofi kelenjar sebasea / lemak yang muncul di
areola primer dan tdisebut Tuberkel Montgomery. (Bobak, dkk.
2005)
d. Perubahan Uterus
Uterus akan membesar pada bulan – bulan pertama di
bawah pengaruh esterogen dan progesterone yang kadarnya
meningkat. Pembesaran ini pada
dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus.
Berat uterus normal < 30 gram, pada akhir kehamilan (40
minggu) berat uterus menjadi 1000 gram dengan panjang < 20
cm dan dinding ± 2,5 cm. (Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Selama minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah
uterus dan limfe mengakibatkan edema dan kongesti panggul.
Akibatnya uterus, servik dan istmus melunak secara progresif
dan servik menjadi agak kebiruan, yang disebut “Tanda
Chadwick”. (Bobak, dkk. 2005)
Pada sekitar minggu ke 7 dan ke 8, terlihat pola pelunakan
uterus sebagai berikut : istmus melunak dan dapat ditekan
(Tanda Hegar), servik melunak (Tanda Goodell), dan fundus
pada serviks mulai fleksi (Tanda McDonald). (Bobak, dkk.
2005)
e. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormone esterogen mengalami
perubahan pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan
vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (livide).
Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsio pun tampak
livide. (Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Selama hamil, pH sekresi vagina menjadi lebih asam.
Peningkatan pH ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap
infeksi vagina. Dan peningkatan vaskularisasi vagina dan visera
panggul menyebabkan peningkatan sensitivitas yang menyolok,
yang menyebabkan peningkatan keinginan dan bangkitan
seksual, terutama selama trimester kedua. (Bobak, dkk. 2005)
f. Perubahan pada tungkai
Timbul varises pada sebelah atau kedua belah tungkai. Pada
hamil tua, sering terjadi edema pada salah satu tungkai. Edema
terjadi karena tekanan uterus yang membesar pada vena
femoralis sebelah kanan atau kiri.
g. Perubahan pada sikap tubuh
Sikap tubuh ibu menjadi lordosis karena perut yang
membesar
h. Sistem sirkulasi darah
Perubahan sistem sirkulasi darah menurut Mochtar, Rustam
(1998) adalah:
 Volume darah
Volume darah total dan volume plasma darah meningkat
pesat sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan
bertambah banyak, kira – kira 20 %, dengan puncaknya
pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung yang
meningkat sebanyak ± 30 %.
 Protein darah
Jumlah protein, albumin dan gamaglobulin menurun dalam
triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir
kehamilan. Beta – globulin dan fibrinogen terus
meningkat.
 Hitung jenis dan haemoglobin (Hb)
Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif
volume plasma darah. Konsentrasi Hb menurun, ini
disebabkan volume plasma yang meningkat.
 Nadi dan Tekanan Darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama
trimester kedua, dan akan naik lagi seperti pra hamil. Nadi
biasanya naik, rata – rata 84 x / menit.
 Jantung
Pompa jantung mulai naik kira – kira 30% setelah kehamilan
3 bulan dan menurun lagi pada minggu terakhir kehamilan.
i. Sistem pernapasan
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi
untuk dapat memenuhi kebutuhan O2. Di samping itu terjadi
desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada
umur kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya
desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil
akan bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25% dari biasanya.
(Manuaba, 1998)
j. Sistem pencernaan
Saliva meningkat, dan pada trimester pertama mengeluh
mual dan muntah. Tonus otot saluran pencernaan melemah,
sehingga motilitas dan makanan lebih lama berada dalam
saluran makanan. Gejala muntah / emesis gravidarum sering
terjadi biasanya pada pagi hari, disebut sakit pagi / morning
sickness.(Mochtar, Rustam. 1998)
k. Traktus Urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala
bayi pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering
kencing. Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh. Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69 –
70%. (Manuaba, 1998)
l. Metabolisme
Menurut Manuaba (1998), perubahan metabolisme pada ibu
hamil yaitu sebagai berikut :
 Metabolisme basal naik sebesar 15 – 20% dari semula
 Keseimbangan asam basa mengalami penurunan 155
mEq/liter menjadi 145 mEq/liter
 Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi. Dalam
makanan diperlukan protein tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau
sebutir telur ayam tiap hari
 Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein
 BB ibu hamil bertambah
2) Perubahan dan Adaptasi Psikologis
a. Perubahan psikologis ibu
Trimester pertama Trimester pertama sering dianggap
sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan
wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang
mengandung. Penerimaan tehadap kenyataan ini dan arti bagi
semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang paling
penting bagi dirinya. Salam trimester ini wanita menjadi
ambivalen. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan,
penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan. Akan tetapi bagi
wanita terutama mereka yang telah merencanakan kehamilan
atau telah berusaha keras untuk hamil, merasa suka cita
sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari
bukti kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi
antara wanita satu dengan wanita yang lain. Meski beberapa
wanita mengalami peningkatan hasrat seksual akan tetapi secara
umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya
penurunana libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang
jujur dan terbuka terhadap pasangannya masing-masing. Banyak
wanita merasakan kebutuhan kasih saying yang besar dan cinta
kasih tanpa seks.
b. Trimester II
Trimester kedua sering di kenal sebagai periode kesehatan
yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan
bebas dari segala rasa ketidaknyamanan yang normal yang
dialami oleh ibu hamil. Trimester kedua dibagi menjadi dua fase
yakni fase pra-queckning dan pasca quickening. Quickening
menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah , yang
menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas
psikologis utamanya pada trimester ini yakni mengembangkan
identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari
ibunya.
Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester
kedua, kurang lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang
nyata dalam hubungan seksual mereka dibandingkan dengan
trimester I dan sebelum hamil. Trimester kedua hamper
terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut
wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina menjadi
semakin banyak pada masa ini, kekemasan, kekhawatiran dan
masalah – masalah yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi
pada wanita tersebut mereda, dan ia telah mengalami perubahan
dari seorang menuntut kasih sayang dari ibunya menjadi seorang
pencari kasih sayang dari pasangannya, dan semua factor ini
turut mempengaruhi peningkatan libido dan kepuasan seksual.
c. Trimester III
Trimester ketiga ini sering disebut periode penantian
dengan penuh kewaspadaan. Ia mulai menyadari kehadiran bayi
sebagi makhluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar
menantikan kelahiran sang bayi. Dalam trimester ini merupakan
waktu persiapan yang aktif menantikan kelahiran bayinya. Hal
ini membuat ia berjaga-jaga dan menunggu tanda dan gejala
persalinan.
Sejumlah ketakutan muncul dalam trimester ini yaitu
merasa cemas dengan kehidupan bayinya dan dirinya sendiri,
seperti : apakah bayinya nanti akan lahir abnormal, terkait
dengan persalinan dan pelahiran (nyeri, kehilangan kendali dan
hal –hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan menyadari
bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena
perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan
mengalami cedera akibat tendangan bayi.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik
yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa
canggung, jelek, berantakan dan memerlukan dukungan yang
sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Hasrat untuk
melakukan hubungan seksual akan menghilang seiring dengan
membesarnya abdomen yang menjadi penghalang. Alternative
possisi dalam berhubungan seksual dan metode
alternative untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau
dapat menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak
nyaman dengan cara- cara tersebut. Berbagi perasaan secara
jujur dengan pasangan dan konsultasi mereka dengan tenaga
kesehatan menjadi sangat penting.
1. Tujuan Ante Natal Care
Menurut Manuaba (1998), secara khusus pengawasan ante natal
bertujuan sebagai berikut :
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat
dalam kehamilan, saat persalinan dan kala nipas.
b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil,
persalinan dan nifas
c. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan, nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.
d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

3. Frekuensi Kunjungan ANC


Menurut Saifuddin, AB (2002), sedikitnya empat kali kunjungan
selama periode antenatal, yaitu :
1) 1 kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)
2) 1 kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 - 28)
3) 2 kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36
dan sesudah minggu ke 36)
4. Informasi Saat Kunjungan ANC
1) Trimester I (Sebelum minggu ke 14)
 Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan
dan ibu hamil
 Mendeteksi masalah dan menanganinya
 Melakukan tindakan pencegahan, seperti tetanus neonatorum,
anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional
yang merugikan
 Memulai persiapan kelahiran bayi dan persiapan menghadapi
komplikasi
 Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan dan
istirahat)
2) Trimester II (Sebelum minggu ke 28)
Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai pre
eklamsia (tanya ibu tentang gejala pre eklamsia, pantau tekanan
darah, evaluasi edema, periksa untuk mengetahui proteinuria)
3) Trimester III (Sesudah minggu ke 36)
Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak
normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di RS.
(Saifuddin, AB. 2002)

5. Nasehat Untuk Ibu Hamil


1) Diet
Pada dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima
sempurna. Karena kebutuhan akan protein dan bahan makanan
tinggi, dianjurkan sebuah telur sehari. Nilai gizi dapat ditentukan
dengan bertambahnya BB sekitar 6,5 – 15 Kg selama hamil. BB
yang bertambah terlalu besar atau kurang perlu mendapat perhatian
khusus karena kemungkinan terjadi penyulit kehamilan. Kenaikan
BB tidak boleh > ½ kg / minggu. (Manuaba, 1998)
2) Pekerjaan rumah
Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai dengan
kemampuan, dan makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan.
(Manuaba, 1998)
3) Wanita bekerja di luar rumah
Kehamilan bukan merupakan halangan untuk berkarya asalkan
dikerjakan dengan pengertian sedang hamil. Wanita karier yang
sedang hamil mendapatkan hak cuti hamil selama tiga bulan, yang
dapat diambil sebelum menjelang kelahiran dan dua bulan setelah
persalinan. (Manuaba,1998)
4) Pakaian hamil
Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan
terbuat dari katun, sehingga mempunyai kemampuan menyerap,
terutama pakaian dalam. Pakaian dalam atas (BH) dianjurkan yang
longgar dan mempunyai kemampuan untuk menyangga payudara
yang makin berkembang. Pakaian dalam sering diganti untuk
menjaga kebersihan dan menghalangi suasana lembab di sekitar
pelipatan. (Manuaba, 1998)
5) Hubungan seksual
Menurut Manuaba (1998), hamil bukan merupakan halangan
untuk melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan
untuk dihentikan bila :
 Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa
nyeri atau panas
 Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
 Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak
Perawatan payudara
Menurut Manuaba (1998), perawatan payudara sebelum lahir
bertujuan untuk memelihara hygiene payudara, melenturkan /
menguatkan putinng susu, dan mengelurakan putting susu yang
datar. Tehnik perawatannya adalah :
a. Kompres putting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan
kapas / lap yang dibasahi minyak.
b. Bersihkan putting susu dan area sekitarnya dengan handuk
kering yang bersih.
c. Pegang kedua putting susu lalu tarik keluar bersama dan diputar
ke dalam 20 kali, keluar 20 kali.
d. Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara diurut
dari panngkal menuju putting susu sebanyak 30 kali.
e. Kemudian pijat daerah areola sehinga keluar cairan 1 – 2 tetes
untuk memastikan saluran susu tidak tersumbat.
f. Pakailah BH yang menyokong payudara.

6). Pemberian obat – obatan dan imunisasi


Menurut Manuaba (1998), pengobatan penyakit saat hamil
harus selalu memperhatikan apakah obat tersebut berpengaruh
terhadap tumbuh kembang janin. Vaksinasi dengan toksoid tetanus
dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi
karenainfeksi tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan 2 kali
selama hamiil

Tanda Bahaya Kehamilan


 Berkaitan dengan ibu
Menurut Saifuddin (2002), tanda bahaya ibu hamil adalah :
a. Perdarahan peervaginam
b. Sakit kepala lebih dari biasa
c. Gangguan penglihatan
d. Pembengkakan pada wajah dan tangan
e. Nyeri abdomen / epigastrik
 Berkaitan dengan janin
Menurut Manuaba (1998), tanda bahaya pada janin adalah :
a. Badan panas disertai tanda infeksi lainnya
b. Gerak janin terasa berkurang atau menghilang
c. Perut terasa semakin kecil

B. DAMPAK PENYAKIT TERHADAP KEBUTUHAN DASAR


MANUSIA
1. Kebutuhan Oksigenasi
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan akibat desakan pembesaran
rahim pada diafragma, mengakibatkan pergerakan diafragma pada saat
respirasi tidak optimal sehingga terjadi peningkatan respirasi yang
fisiologis sekitar 20-25%.
2. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Akibat pengaruh peningkatan hormon estrogen dan progesteron
terjadi peningkatan secresi Hcl lambung, mengakibatkan terjadinya mual
dan muntah dalam batas yang fisiologis. Akibat maul dan muntah intake
cairan akan berkurang.
3. Kebutuhan Sirkulasi
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal (8 – 12 minggu),
kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan teakhir.
Denyut nadi meningkat 10-15 %. Murmur sistolik pendek dapat terjadi
sehubungan dengan peningkatan volume, varises, sedikit edema
ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada trimester terakhir).
4. Kebutuhan Nutrisi
Terjadi peningkatan metabolisme basal 15-20%. Akibat pengaruh
peningkatan hormon estrogen dan progesteron terjadi peningkatan secresi
Hcl lambung, mengakibatkan terjadinya mual dan muntah dalam batas
yang fisiologis. Akibat maul dan muntah intake nutrisi akan berkurang.
5. Kebutuhan Eliminasi
Akibat desakan pembesaran rahim terhadap kandung kemih
mengakibatkan kandung kemih cepat terasa penuh, sehinggan
menyebabkan frekuensi miksi meningkat. Akibat peningkatan hormon
progesteron peristaltik usus menurun, sehingga menyebabkan gangguan
konstipasi.
6. Kebutuhan Aktifitas
Adanya berbagai respon adaptasi fisiologis pada kehamilan
mengakibatkan bumil cepat mengalami kelelahan pada saat beraktifitas.
7. Kebutuhan Rasa Aman
Respon adaptasi psikologis terhadap penerimaan peran baru dalam
keluarga dan keterbatasan kognitif mengakibatkan timbulnya kecemasan.
1) Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
 Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong
pasien/klien datang mencari pertolongan.

 Riwayat keluhan utama


 P : Provokasi / palatif (penyebab)
 Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
 R : Region / dimana gejala dirasakan
 S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
 T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan
2. Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan
anak, umur kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT
didapatkan, teraphie yang didapatkan, penyuluhan yang didapatkan,
bila mulai didapatkan gerakan anak,kalau kehamilan masih muda
adalah mual, muntah, sakit kepala, perdarahan.kalau kehamilan tua
adalah bengkak di kaki/muka, sakit kepala, perdarahan, sakit
pinggang dan lain-lain.
3. Riwayat kesehatan dahulu
a) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus
haid berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan,
terdapat sakit waktu haid atau tidak.
b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia,
sehat atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
c) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti
KB. Hal ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang
direncanakan atau tidak.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit
menular yang dapat mempengaruhi persalinan.
c. Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional
a) Inspeksi
1) Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata pucat
atau merah adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan
lidah, gigi.
2) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran
kelenjar gondok dan limpe.
3) Dada : bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan
gelanggang susu, keadaan puting susu, adakah kolostrum
4) Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas
operasi apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan
(pembesaran hepar), epigastrik (gastritis), hipokondria kiri
(pembesaran lien), lumbal kanan dan kiri (ginjal), umbilikus,
iliaka kanan (apendiksitis), hipokondria, iliaka kiri (scibala).
5) Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke samping,
keadaan pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak
atau kontraksi uterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
6) Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick,
condyloma akuminata, flour albus..
7) Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat
paha, CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan
dehidrasi.
b) Palpasi
1) Tujuan :
 Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan usia
kehamilan.
 Menentukan letaknya anak dalam rahim
2) Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald
 Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara
simfisis pubis dan puncak fundus uteri dalam sentimeter
dibagi 3 ½ cm.
3) Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara
internasional
1) Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas simpisis.
2) 12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
3) 16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
4) 24 minggu – setinggi pusat
5) 28 minggu – 3 jari diatas pusat
6) 32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
7) 36 minggu – 3 jari dibawah px
8) 40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)

4) Menurut leopold
1) Leopold I
 Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
 Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke
arah muka penderita.
 Rahim dibawa ke tengah
 Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari
anak yang terdapat dalam fundus
 Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan
bagian apa yang di fundus.
2) Leopold II
 Keadaan tangan pindah ke samping
 Tentukan dimama punggung anak , punggung anak
terdapat di pihak yang memberikan rintangan yang
terbesar, carilah bagian-bagian kecil, yang biasanya
terletak bertentangan dengan pihak yang memberi
rintangan terbesar.
 Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah
letak lintang.
 Tujuan : untuk menentukan dimana letaknya punggung
anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil.
3) Leopold III
 Dipergunakan satu tangan saja.
 Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
 Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
 Tujuanya : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah
dan apakah bagian bawah anak ini sudah/belum terpegang
oleh pintu atas panggul.
4) Leopold IV
 Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki si
penderita
 Dengan kedua tangan di tentukan apa yang menjadi bagian
bawah
 Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam
pintu atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah.
 Jika kita rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari
bagian terbawah dari kepala yang masih teraba diluar :
 Convergent → bagian kecil dari kepala turun ke rongga
panggul
 Sejajar → separuh dari kepala masuk ke dalam rongga
panggul
 Divergent → sebagian besar dari kepala masuk
kedalam rongga panggul
 Tujuan : menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan
berapa masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul.
c. Auskultasi
 Djj terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik
berselang, 30 menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
 Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari
160/menit atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan asphyxial
(kekurangan O2)
d. Pemeriksaan panggul
 Pengukuran Ukuran-ukuran panggul luar, meliputi :
 Distantia spinarum (N = 23-26 cm)
 Distantia cristarum (N = 26-29 cm)
 Conjungtiva externa/boudelogue ( N = 18-20 cm)
 Lingkar panggul ( N = 80-90 cm)
 Distantia spina illiaca posterior superior ( N = 8-10 cm)
 Distantia tuberum (N = 10,5-11 cm)
 Pengukuran panggul dalam, meliputi :
 Promotorium (N = tidak teraba)
 Linea inominata ( N = teraba 2/3 bagian)
 Sacrum ( N = cekung)
 Spina ischiadica (N = menonjol)
 Arcus pubis ( N = > 900)
e. Pemeriksaan laboratorium
 Urine Albumin
Untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada air kemih,
missal : gejala pre-eklampsia, penyakit ginjal, radang kandung
kencing
Urine Reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat
mendeteksi penyakit DM pada ibu hamil yang merupakan faktor
risiko dalam kehamilan maupun persalinan.
 Haemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemia, bila Hb kurang dari 10
gr%. (normalnya : 11 gr%)
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, M. Rencana Perawatan Maternitas / Bayi, EGC : jakarta. 2001.

Mansjoer, A. Dasar-dasar Keperwatan Maternitas, EGC : jakarta. 1995.

Mochtar, R. Sinopsis obstetri : obstetri operatif, obstetri sosial, jilid 2. EGC :


Jakarta. 2002.

Syaifudin, Abdul Bari, Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. 2002.

Winkjosastro, H. Dkk. Ilmu kebidanan, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo:


Jakarta. 2002.

Winkjosastro, H. Dkk. Ilmu bedah kebidanan, Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo: Jakarta. 2000.

Anda mungkin juga menyukai