Disusun Oleh :
Kelompok 3- Gelombang 1
MOJOKERTO
TAHUN 2021/2022
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN
Menyetujui,
Pembimbing Lapangan
Dosen Pembimbing
(.................)
(Duwi Basuki, M. Kep.)
NIP.
NIP.
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kelompok
berhasil menyelesaikan tugas Manajemen Keperawatan ini tepat pada waktunya dengan judul
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Keperawatan. Makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan bantuan dari
dari berbagai berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan kesempatan ini ini penulis
1. Dr. M. Sajidin, S.Kp., M.Kes Selaku Ketua STIKes Bina Sehat PPNI.
3. Duwi Basuk Duwi Basuki, M.Kep selaku dosen manajemen keperawatan yang telah
membimbing kelompok.
4. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada teman-teman yang telah bekerja sama,
kekurangan. Oleh karena itu, kelompok mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua
makalah makalah ini ini dapat memberikan kontribusi kontribusi yang positif positif bagi
Kelompok 3 gelombang 1
iv
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................................2
BAB II Tinjauan Pustaka...............................................................................................3
2.1 Konsep Manajemen Keperawatan....................................................................3
2.1.1 Definisi.......................................................................................................3
2.1.2 Proses/Fungsi Manajemen..........................................................................4
2.2 Konsep Analisis Manajemen Keperawatan (M1-M5)......................................6
2.2.1 M1 (Man)....................................................................................................6
2.2.2 M2 (Material)...........................................................................................11
2.2.3 M3 (Method)............................................................................................12
2.2.4 M4 (Money)..............................................................................................29
2.2.5 M5 (Marketing).....................................................................................30
2.3 Konsep Dasar Analisi SWOT.........................................................................31
2.3.1 Definisi.....................................................................................................31
2.3.2 Strategi SWOT.........................................................................................33
2.3.3 Langkah-langkah Analisa SWOT.............................................................34
2.3.4 Saran untuk melakukan analisis SWOT yaitu:.........................................34
2.4 Konsep dasar Rumah Sakit.............................................................................35
2.4.1 Definisi Rumah Sakit...............................................................................35
2.4.2 Tugas dan fungsi RS.................................................................................36
BAB III Profil Rsu Anwar Medika Sidoarjo................................................................38
3.1 Karakteristik RSU Anwar Medika.................................................................38
3.2 Alur Pasien Masuk Dan Keluar......................................................................40
3.3 manajemen Unit..............................................................................................41
BAB IV Pembahasan...................................................................................................42
4.1 Pengkajian Lima Unsur..................................................................................42
4.1.1 M1 (MAN)................................................................................................42
4.1.2 M2 (MATHERIAL).................................................................................46
4.1.3 M3 (METHODE).....................................................................................54
v
4.1.4 M4 (MONEY)..........................................................................................59
4.1.5 M5 (MARKET)........................................................................................68
BAB V Penutup............................................................................................................71
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................71
5.2 Saran...............................................................................................................71
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut World Health Organization, Pengertian Rumah Sakit adalah suatu bagian
dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan
kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif pelayanan
keluarnya menjangkau keluarga dan lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan
pusat untuk latihan tenaga.
Rumah sakit merupakan industri pada modal dan padat karya (padat sumber daya)
serta padat teknologi. Sumber daya manusia merupakan komponen utama proses
pelayanan dalam rumah sakit. Jenis produk atau jasa rumah sakit dapat berupa private
goods (pelayanan dokter, keperawatan farmasi, gizi), public goods (layanan parkir, front
office, cleaning service, house keeping, laundry) dan externality (imunisasi).
Bagaimana Analisa SWOT di Ruang Sakura VIP (kelas 1) RSU Anwar Medika
Sidoarjo ?
1
I.3 Tujuan
I.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan laporan ini adalah agar mampu memahami
masalah manajemen secara jelas dan spesifik mempermudah penentuan prioritas,
mempermudah penentuan alternatif pemecahan masalah.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.1 Definisi
proses bekerja dengan individu dan group serta sumber lain untuk
3
e. George R. Terry dalam bukunya “Principles of
manajemen yang dilakukan oleh seorang manajer. Banyak ahli manajemen yang
menyampaikan tentang fungsi manajemen ini, namun pada dasarnya tidak ada
perbedaan yang prinsip, bahkan pendapat satu dengan lainnya saling melengkapi.
4
Para ahli manajemen, antara lain; George Terry, L. Gullick, H. Fayol dan Koonzt
utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish
predetermined objectives)”
organisasi.
pengawasan.
3. Manajemen dapat dicapai bila ada ketersediaan sumber daya manusia yang
5
4. Proses menggerakkan sumber daya tersebut harus dilakukan secara efisien dan
6. Penerapan manajemen berdasarkan ilmu dan juga seni atau keahlian yang harus
II.2.1 M1 (Man)
1. SDM
2. Struktur Organisasi
6
pola hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai
sasaran efektif.
organisasi yaitu:
bagian operasional.
3. Visi (vision)
7
dekat atau saat ini. Misi lebihh terkonsentrasi ke saat ini dan
visi, yaitu :
tujuan bisnis.
4. Komunikasi
ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling
c. Mengungkapkan perasaan
8
d. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Ketenagaan
rumah sakit pada pagi, sore dan malam berdasarkan klarifikasi klien
Pagi : 9
Siang : 6
9
Berdasarkan perhitungan diatas maka untuk jumlah keseluruhan
b. Los day
c. Faktor koreksi
6. Beban Kerja
10
pengukuran atau yang teliti melalui pengamatan langsung
II.2.2 M2 (Material)
menimbulkan biaya
11
dependent dan mengatur jadwal produksi. System ini berbertujuan
12
Persyaratan Rumah sakit tipe C antara lain sebagai berikut:
b. Tanda arah
c. Titik kumpul
II.2.3 M3 (Method)
1. Supervisi
a. Definisi
tenaga baru
dan mengerti terhadap peran, fungsi dan tugas sebagai staf dan
13
keperawatan apabila menghadapi kendala dalam pelaksanaan
kontinu/sistematis
objektif/rational.
d. FungsiSupervisi
14
memberi support (supporting) dan mengajak untuk
diikutsertakan (sharing)
e. Model – model supervise
(Suyanto, 2008)
mengerjakan tugas.
15
selanjutnya dibandingkan dengan standar keperawatan.
disupervisi.
16
2. Timbang Trima
a. Definisi
17
definisi dari handover adalah transfer tentang informasi (termasuk
b. Tujuan
perawat.
berkesinambungan.
secara paripurna.
18
19
3. Sentralisasi Obat
a. Definisi
20
4. Ronde Keperawatan
a. Definisi
tim kesehatan.
b. Karakteristik Ronde
c. Tujuan
keperawatan
21
keperawatan
d. Manfaat
e. Kriteria pasien
22
23
24
5. DischargePlanning
a. Definisi
(RCP,2001).
b. Tujuan
25
6. Dokumentasi Keperawatan
a. Definisi
kesakitan dari pasien, tetapi juga jenis / tipe, kualitas dan kuantitas
19 1).
26
b. Tujuan Dokumentasi Keperawatan
2. Biling keuangan
3. Bahan pendidikan
5. Audit keperawatan
7. Informasi statistik
8. Bahan penelitian
9. Informasi statistik
keperawatan
sampai evaluasi
27
6. Harus dihindari dokumentasi yang baku sebab sifat individu
yang berbeda
institut setempat
tangani
11. Wajib membaca setiap tulisan dari anggota lain kesehatan yang
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan Intervensi
4. Pelaksanaan / implementasi
5. Evaluasi
7. Teknik Dokumentasi
28
juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Enam model
1. SOR (SourceOrientedRecord)
d. Catatan perawat
e. Laporan khusus
1) Data dasar
2) Daftar masalah
3) Perencanaan awal
perkembangan kemajuan).
29
3) Catatan pemulangan dan ringkasan rujukan
(dischargesummary)
4. CBE (ChartingbyException)
keperawatan.
II.2.4 M4 (Money)
a. Definisi
a. Rencana
b. Manfaat budget
30
Yang mana berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan
II.2.5 M5 (Marketing)
a. Definisi
tentu penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka
31
rumah sakit
c. BOR Pasien
kejadian flebitis, ILO tidak terjadi, ISK tidak terjadi dan pneumonia
tidak terjadi.
dua kelompok yaitu pasien pulang dengan kondisi baik dan pasien
I.2.1 Definisi
Analisis SWOT merupakan salah satu alat yang paling murah dan mudah
dilakukan oleh organisasi untuk mengetahui posisi organisasi. Analisis SWOT
juga dapat dilakukan untuk identifikasi individu agar mampu membuat rencana
strategi yang baik sehingga tujuan hidup dapat tercapai.
32
memaksimalkan kekuatan (strengts) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknes) dan ancaman (threats).
Keputusan strategis perusahan/organisasi perlu pertimbangan faktor internal yang
mencakup kekuatan dan kelemahan maupun faktor eksternal yang mencakup
peluang dan ancaman. Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan-pertimbangan
penting untuk analisis swot.
1. Strengths/ kekuatan
a. Apa keuntungan yang dimiliki oleh institusi anda?
b. Kemampuan apa yang bisa dilakukan oleh institusi lebih baik
dari pada yang bisa dilakukan oleh institusi lain?
c. Sumber daya unik atau berbiaya apa yang institusi atau yang
anda miliki dan institusi lain tidak punya?
d. Apa yang orang lihat dalam pasaran dan sebagai kekuatan
anda?
e. Faktor apa saja yang membuatan dan bisa mencapai penjualan
produk yang tinggi selama ini?
2. Weakness/kelemahan
a. Apa yang sebenarnya bisa anda tingkatkan?
b. Apa yang seharusnya bisa anda hindari?
c. Apa yang dilihat oleh orang-orang dipasar anda sebagai
kelemahan anda?
d. Faktor apa saja yang membuat penjualan anda lebih rendah dari
orang lain?
3. Opportunities/ Peluang
a. Apa peluang bagus yang sedang anda hadapi saat ini?
b. Trend menarik apa yang sedang menjadi perhatian anda saat
ini?
4. Threats/ Ancaman
a. Apa rintangan yang anda hadapi ?
b. Apa yang dilakukan oleh kompetitor anda yang seharusnya
membuat anda khawatir?
33
c. Apakah spesifikasi yang dibutuhkan dalam pekerjaan, produk,
atau pelayanan anda telah berubah?
d. Apakah perkembangan teknologi mengancam keberadaan anda?
e. Apakah anda memiliki masalah dengan cash-flow finansial
anda?
f. Apakah ada kelemahan anda yang benar-benar bisa berubah
menjadi ancaman bagi anda?
a. Kekuatan/Strength
Sebuah kekuatan perusahaan adalah sumber daya dan kemampuan
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan
competitive advantage.
b. Kelemahan / Weakness
Kelemahan adalah sesuatu yang menyebabkan satu Rumah Sakit
bersaing dengan Rumah Sakit lain.
c. Peluang / Opportunities
Analisis lingkungan eksternal dapat membuahkan peluang baru bagi
sebuah Rumah Sakit untuk meraih keuntungan dan pertumbuhan.
d. Ancaman / Threat
Perubahan dalam lingkungan eksternal juga dapat menghadirkan
ancaman bagi Rumah Sakit.
34
mempertimbangkan profil SWOT,SWOT matriks (juga dikenal sebagai TOWS
Matrix) ditunjukkan pada Gambar
Keterangan :
35
2. Langkah 2: Identifikasi kekuatan dan peluang yang diperkirakan cocok
untuk upaya mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah
diidentifikasi terlebih dahulu pada langkah 1.
3. Langkah 3: Masukkan butir-butir hasil identifikasi (Langkah 1 dan
langkah 2) kedalam bagan deskripsi SWOT. Langkah ini dapat
dilakukan secara keseluruhan atau jika terlalu banyak, dapat dipilah
menjadi analisis SWOT untuk komponen masukkan, proses, dan
keluaran.
4. Langkah 4: Rumuskan strategi atau strategi-strategi yang dapat
direkomendasikan untuk menangani kelemahan dan ancaman,
termasuk pemecahan masalah, perbaikan, dan pengembangan lebih
lanjut.
5. Langkah 5: Tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman
itu, dan susunlah suatu rencana tindakan untuk melaksanakan program
penangananLangkah 4: Rumuskan strategi atau strategi-strategi yang
dapat direkomendasikan untuk menangani kelemahan dan ancaman,
termasuk pemecahan masalah, perbaikan, dan pengembangan lebih
lanjut.
36
dalam suatu tatanan rujukan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga
penelitian.”
37
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.
Pengaturan tugas dan fungsi Rumah Sakit yang terkait dengan banyaknya
persyaratan yang harus dipenui dalam pendirian Rumah Sakit merupakan salah
satu bentuk pengawasan preventif terhadap Rumah Sakit. Di samping itu
penetapan sanksi yang sangat berat merupakan bentuk pengawasan represifnya.
Pengaturan tersebut sebenaranya dilatarbelakangi oleh aspek pelayanan kesehatan
sebagai suatu hal yang menyangkut hajat hidup sangat penting bagi
masyarakat.Pengaturan tentang peran dan fungsi Rumah Sakit sebelumnya
meliputi hal-hal berikut ini:
a. Pelayanan medik
c. Pelayanan perawat
d. Pelayanan Rehabilitas
2. Sebagai tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medik atau tenaga
paramedik.
38
BAB II
PROFIL RSU ANWAR MEDIKA SIDOARJO
Atas dukungan keluarga dan Yayasan Rumah Sakit anwar Medika, pada tahun 1996
dokter H. Agus Fachrudin Farid mempersiapkan sarana dan prasarana serta persyaratan
untuk mengajukan ijin operasional balai pengobatan dan rumah bersalin ke Kanwil
Depkes Provinsi Jawa Timur. Upaya dan permohonan tersebut membuahkan hasil
dengan diberikannya ijin operasional Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Anwar
Medika Nomor : 648/Kanwil/SK/Regdit-2/XII/1996 dan Nomor 649/Kanwil/SK/Regdit-
2/XII/1996 pada tanggal 31 Desember 1996.
Mengingat jasa pelayanan yang diberikan Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin
Anwar Medika makin diminati oleh masyarakat luas, memberikan motivasi kepada
Yayasan Rumah Sakit Anwar Medika dan dokter H. Agus Fachrudi Farid selaku
pimpinan Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Anwar Medika pada saat itu untuk
meningkatkan status pelayanan menjadi rumah sakit umum. Motivasi tersebut
ditindaklanjuti oleh Yayasan Rumah Sakit Anwar Medika secara mandiri. Dan akhirnya
berkat rahmat Allah SWT, Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Anwar Medika telah
beralih fungsi dan status pelayanannya menjadi rumah sakit umum tipe C / Pratama Plus
pada tanggal 12 April 2001.
Visi: Terwujudnya pusat rujukan kesehatan bagi masyarakat sidoarjo dan sekitarnya
39
Misi:
Tujuan strategis:
40
II.2 Alur Pasien Masuk Dan Keluar
Dokter ACC
Keluar RS
Perawat menjelaskan
bahwa pasien di
bolehkan pulang dan
Pengembalian dan dalam jangka waktu
pengambilan obat ke Pengecekan status
1jam pasien/keluarga
apotik menyelesaikan
administrasi
Pasien keluar RS
41
II.3 Manajemen Unit
Kepala Ruangan
Juni Tri Astutik S.Kep.,Ns
Bendahara
Ani Dwi Cahyanti
42
BAB III
PEMBAHASAN
III.1.1 M1 (MAN)
1. Daftar Nama Tenaga Keperawatan Ruang Sakura VIP (Kelas 1)
43
2. Jumlah Tenaga Kerja di Ruang Sakura VIP (Kelas 1)
a. Metode Douglas
44
drainage atau infus. Pasien memerlukan bantuan pendidikan
kesehatan untuk supportemosi 5-10 menit/shift atau 30-60
menit/shift dengan observasi efek obat atau reaksi alergi
3. kategori III : Intensive Care/ perawatan Total
Kebutuhan sehari-hari tidak bisa dilaksanakan sendiri, semua
dibantu oleh perawat penampian sakit berat, pasien memerlukan
observasi terus-menerus.
Douglas menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan
berdasarkan klasifikasi pasien, dimana masing-masing kategori mempunyai nilai standart per
shift. Data nilai standart jumlah perawat per shift berdasakan klasifikasi pasien.
BOR di Ruang Anggrek RSU Anwar Medika dari hasil pengkajian adalah sebagai berikut :
BOR pasien di Ruang Sakura dari tanggal 25 Juli 2021-27 Juli 2021
Bed
No. Pengkajian Hari/tanggal Pukul BOR
Terisi
1. 25 Juli 2021 09.00 10 10/31 x 100% =
32%
2. 26 Juli 2021 09.00 12 12/31 x 100 % =
38%
3. 27 Juli 2021 09.00 12 12/31 x 100% =
38%
Rata-rata 38%
Dari hasil perhitungan BOR yang dilakukan di Ruang Sakura dari tanggal 25 Juli
45
A. Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan tenaga perawat
berdasarkan Orem, yaitu teori Self Care Deficit, sedangkan untuk mengetahui
kebutuhan tenaga perawat Ruang Sakura RSU Anwar Medika tanggal 25-27
Juli 2021.
46
III.1.2 M2 (MATHERIAL)
A. Bangunan
Praktik manajemen keperawatan pada mahasiswa Stikes Bina Sehat
PPNI Mojokerto bertempat di ruang anggrek RSU Anwar Medika Sidoarjo.
Pengkajian data awal dilakukan pada tanggal 27 Juli – 31 Juli 2021. Data-data
yang diperoleh antara lain :
a. Lokasi dan Denah Ruang Sakura RSU Anwar Medika
Ruang Sakura RSU Anwar Medika adalah ruang perawatan kelas 1
terdapat 12 ruangan terbagi menjadi 2 ruangan yaitu: ruangan kelas 1 4
ruangan terdapat 2 bet dan ruang VIP 8 ruangan terdapat 1 bet. Lokasi
penerapan proses manajerial keperawatan yang digunakan dalam
kegiatan praktik manajemen keperawatan RSU Anwar Medika sebagai
berikut :
a. Lokasi Ruang Sakura RSU Anwar Medika :
a. Terletak di gedung belakang
b. Sebelah selatan berbatasan dengan ruang auditorium
c. Sebelah timur: Rumah penduduk
d. Sebelah Barat: Rumah penduduk
e. Sebelah Utara: Gedung utara Rs. Anwar Medika
b. Ruang Penunjang:
a. 1 ruang kepala ruangan
b. 1 Nurse Station
c. 1 ruang perawat
d. Spoel hook
e. Musola
47
c. Denah Ruangan
49
2. Alat Non Kesehatan Di Ruang Sakura
50
C. Fasilitas obat dan alat emergency
Tabel Sarana yang terdapat di Ruang Anggrek sesuai dengan Pedoman Teknis Sarana
dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Menurut
Kondisi di
No Sarana Standar Depkes Keterangan
Ruangan
1. Ruang Perawatan Kebutuhan ruang Luas 1 Di ruang Sakura
1 TT minimal 7,2 ruangan terdapat 12 ruangan
m2. kelas I tang terbagii menjadi
5x5m 2 ruangan yaitu:
Kelas I terdapat 1 Luas 1 ruang ruangan kelas 1 4
TT dan kelas II kelas II ruangan terdapat 2 bet
terdapat 2 TT 5x5m 1 TT dan ruang VIP 8
6 m2 ruangan terdapat 1
bet.
2. Nurse Station 1 nurse station 1 nurse Di ruang Sakura ada
untuk melayani station perputaran pasien
maksimum 25 TT melayani 12 sehingga tidak setiap
TT hari pasien penuh 18
pasien
3. Ruang Konsultasi Ada Ada Jadi satu dengan
nurse station
4. Ruang Tindakan Ada Tidak ada Di ruang Sakura
tidak ada ruang
tindakan khusus
5. Ruang Ada Gabung Gabung dengan nurse
51
Administrasi dengan nurse station
station
6. Ruang kepala Ada Ada Didepan nurse station
ruangan rawat
inap
7. Ruang linen bersih Ada Lemari linen -
bersih
gabung
dengan ruang
perawat
52
D. Alat Tenun
Kondisi di Ruang
No Nama Barang Keterangan
Sakura
1.
Bantal -
2.
Sarung Bantal Seluruh alat tenun yang -
terdapat diruang rawat
3.
Selimut inap dikelola langsung -
oleh petugas bagian
4.
Sprei laundry -
5.
Perlak -
53
k. Buku rapat dan catatan libur
G. Pengelolah Sampah
Tempat sampah telah dibedakan antara limbah sampah medis , sampah
non medis, sampah botol infus, sampah vial dan ampul, sampah spuit (safety
box).
H. Alur Pengelolahan Sampah/Limbah
Kesimpulan :
Dalam lokasi dan denah ruang serta kapasitas tempat tidur Ruang anggrek RSU
Anwar Medika jika dibandingkan dengan standar sarana dan prasarana rumah sakit tipe C
menurut Departemen Kesehatan RI yaitu :
54
1. Kapasitas tempat tidur pasien kelas I dan kelas II sudah memenuhi standar yaitu
kelas I terdapat 1 tempat tidur per ruang dan kelas II terdapat 2 tempat tidur per
ruang.
2. Ruang Sakura RSU Anwar Medika memiliki 1 nurse station untuk 12 tempat tidur,
sedangkan menurut standar Departemen Kesehatan RI, 1 nurse station melayani
maksimal 25 tempat tidur.
3. Ruang Sakura RSU Anwar Medika tidak memiliki ruang tindakan, sedangkan
menurut standar Departemen Kesehatan RI tiap ruang rawat inap memiliki ruang
tindakan.
4. Pada pengelolaan sampah sudah sesuai standart pengelolaan baik sampah medis, non
medis, ampul dan botol infuse
II.2.6 M3 (METHODE)
55
tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien. Mengatur dan
mengendalikan asuhan keperawatan, termasuk kegiatan membimbing
pelaksanaan asuhan keperawatan, membimbing penerapan proses
keperawatan dan menilai asuhan keperawatan, mengadakan diskusi
untuk pemecahan masalah, serta memberikn informasi kepada pasien
dan keluarga yang baru masuk.
Kepala
Ruangan
b. Timbang Terima
56
tidak terfokus pada diagnosa medis pasien melainkan juga
dibubuhkan nama dan tanda tangan. Selain itu perawat juga menulis di
buku laporan yang berfungsi untuk menulis tindakan yang belum atau
timbang terima dari shift pagi ke sore dan shift sore ke malam.
c. Ronde Keperawatan
dilakukanterhadap pasien.
57
d. Sentralisasi Obat
rumah sakit, untuk pasien asuransi atau BPJS cukup dengan tanda
tangan keluarga atau pasien pada kwitansi obat. Selanjutnya obat dan
cairan dan obat oral tablet dikelola oleh ruangan sedangkan obat oral
sudah ada.
e. Supervisi
58
oleh supervisor rumah sakit dilakukan setiap hari. Petunjuk
f. Discharge Planning
Sakura antara lain seperti, fasilitas, kondisi klinis pasien, perawat jaga,
seperti diet dan teraphy yang di dapatkan oleh pasien. Pada fase akhir
g. Dokumentasi Keperawatan
59
II.2.7 M4 (MONEY)
1. Struktur Organisasi
a. S1 Akuntansi : 2 orang
c. D3 Keuangan : 1 orang
d. D3 Akuntansi : 1 orang
f. D3 Keperawatan : 2 orang
g. D1 Manajemen Magistra : 7
h. SMA : 2 orang
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
UMUM
KABAG
KEUANGAN
60
2. Cara Pembayaran
menyediakan debit Bank BRI dan BNI yang bisa digunakan untuk
pembayaran.
3. Sumber Pendapatan
Umum
20%
Asuransi
10%
BPJS
70%
Pembiayaan pasien yang berasal dari asuransi sebagian besar diperoleh dari:
3. PT. aluvindo
4. Bpjs kesehatan
5. Asuransi relief
6. PT. pria
61
7. PT. Indobatt
8. PT. KMI
9. PT. KBM
62
32. PT. Surya Manunggal Semesta
35. Dll
dengan PT, tetapi dari institusi baik dari Stikes Anwar Medika, Apotik Anwar
1) BPJS Ketenagakerjaan
2) BPJS kesehatan
4) Asuransi ABDA
6) Asuransi Jasaraharja
7) Asuransi CAR
63
18) Asuransi AIA
tipe kelas yaitu Kelas 1 dan VIP. Kelas 1 terdiri dari 4 ruang dan VIP terdiri
dari 8 ruang.
64
Tabel Tarif Perincian Pelayanan di Ruang Sakura Rumah Sakit
Catatan:
1) Tarif Pelayanan Ruang Dahlia adalah tarif sewa kamar dan perawatan
ruang dahlia
65
Tabel Tarif Tindakan Keperawatan di Ruang Sakura Rumah
N
Jenis Operasi KelasI VIP
o
1 Trepanasi 12.700.000 13.200.000
2 Dekompresi Syaraf 12.700.000 13.200.000
perifer
3 Pemasangan traksi 7.500.000 8.000.000
cervical
4 Kranioplasty 12.700.000 13.200.000
5 Apendisitis 4.900.000 5.400.000
6 Kolostomi 6.200.000 6.700.000
7 Hidrokel 4.900.000 5.400.000
66
8 Close Fraktur Distal 6.200.000 6.700.000
Tibia
9 Close FrakturHumerus 8.150.000 8.650.000
10 Fraktur Patela 7.500.000 8.000.000
Krian Kab.Sidoarjo
dan kendala di Rumah Sakit Umum Anwar Medika karena sistem pemberian
gaji pokok perawat didapat dari yayasan rumah sakit dan diberikan secara
tepat waktu, THR diberikan 2 minggu sebelum hari raya, dan tunjangan
setahun sekali.
6. Sistem Informasi
67
rincian biaya perawatan melalui biling pasien tersebut secara cepat.
II.2.8 M5 (MARKET)
KA Tim
Marketing
Staf
Marketin
ng ng Marketi Marketi
KA tim marketing :
Staf Marketing :
2. Target Marketing
a. Target peningkatan jumlah kunjungan pasien (RI dan RJ)
b. Kerjasama klinis (ex : dengan lab luar)
c. Kerjasama manajemen (BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan,
Inhealth, JR, dan asuransi komersial)
d. Kerjasama dengan instansi pendidikan
3. Cara Pemasaran
Metode marketing yang digunakan rumah sakit adalah metode online dan
offline, dimana offline bisa terpenuhi dengan getok tular antar masyarakat, dan
metode online bisa diakses dari :
a. Terdapat brosur dan spanduk diseluruh area rumah sakit
b. RSU Anwar Medika memiliki call center sendiri yang bisa diakses 24
jam, yaitu dengan menghubungi nomor 08113437449
68
c. Hallo IGD 24 jam
d. Web resmi : https://rsanwarmedika.com/ . Didalam web ini tersedia
jadwal pelayanan, jadwal dokter yang bertugas, serta terdapat laman
untuk melakukan pendaftararan.
e. Media sosial lain seperti :instagram, facebook, youtube, tiktok
f. Selain itu RSU Anwar Medika memiliki 3 layanan unggulan yang
dapat menarik minat masyarakat, yaitu :
1) TAC (trauma Accident Center) : tempat stabilisasi
penanganan pertama korban kecelakaan
2) TC ( Trauma Center BPJS ketenagakerjaan)
3) SIS ( Saline Infusion Sonohysterography) : metode
pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan pada rahim
dan saluran tuba. (sumber Web RSU Anwar Medika)
4. Program Rutin RSU Anwar Medika
a. Sunatan masal CSR
b. Maintenance rekanan (baik internal maupun eksternal)
c. Pengelolaan dan pembaharuan informasi di sosial media yang dimiliki
d. Menyediakan layanan MCU (Medical Check Up)
e. Rutin membuka vaksinasi gratis bagi warga berdomisili sidoarjo dimasa
pandemi
f. Adanya pelatihan yang bekerja sama dengan kepolisian. Seperti yang telah
dilaksanakan pada Maret 2021 tentang penanganan kegawatdaruratan
5. Indikator Mutu
1) Indikator mutu rumah sakit
Indikator peningkatan mutu pelayanan dapat dilihat dari beberapa
askep, antara lain :
a. Kejadian dekubitus
b. Kejadian pasien jatuh
c. Kejadian phlebitis
d. Kejadian petugas tertusuk jarum
e. Kejadian reaksi transfusi
f. Kejadian ISK
g. Kejadian ILO
h. Kelengkapan form serah terima pasien dari IGD
69
i. Pemberian edukasi bahaya merokok
j. Penggunaan ACE inhibitor
k. Penggunaan Aspilet pada IMA
l. Penggunaan Kortikosteroid pada asma
m. Rawat bersama px stroke dengan rehab medik
2) Indikator ruang sakura
a. Angka kejadian flebitis
b. Angka kejadian ILO
c. Angka kejadian resiko jatuh
d. Dekubitus
e. Reaksi transfusi
f. Jumlah operasi bersih
Dari wawancara didapatkan hasil bahwa angka kejadian pada indikator
adalah 0, artinya tidak terdapat adanya angka kejadian pada indikator ruang
menunjukkan sudah optimalnya pelayanan yang dilakukan oleh perawat di
Ruang Sakura
6. Data Kepuasan pelanggan
Berdasarkan data di ruang sakura terakhir, dari kuesioner yang disebar
ke 10 responden didapatkan hasil tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
yang diberikan oleh perawat diruang sakura sebanyak 9 orang (90%) merasa
cukup puas, dan 1 orang (10%) merasa puas.
Kepuasan Pasien
Cukup Puas Puas
10%
90%
70
II.3 Anilisa Swot
No Ratin
Analisa SWOT Bobot BxR Hasil
. g
1 M1 (Man)
Internal Factor
STRENGTH
1. Pegawai Ruang Sakura 0,75 4 3 S-W =
menerapkan 5S dan juga 8,85 – 2 = 6,85
sangat disiplin dengan waktu
2. Adanya pembagian kerja dan
juga penanggung jawab shift. 0.60 3 1,8
3. Perawat Ruang Sakura
mayoritas sudah mengikuti 0.60 3 1,8
pelatihan BTCLS
4. Adanya CI di Ruang sakura 0.75 3 2,25
71
promosi rumah sakit semakin
baik
3. Semua pasien yang berada di
ruang sakura mempunyai 0.50 3 1.5
ketergantungan minimal
TOTAL 1,3 4,7
TREATHENED
1. Adanya tuntutan yang tinggi 0.50 2 1
dari masyarakat tentang
pelayanan kesehatan
TOTAL 0.50 1
72
sakura
3. Ruang kamar mandi/WC
untuk ruang rawat inap kelas 1,00 4 4
I dan II sudah terpenuhi
TOTAL 2,00 6,5
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
1. Adanya dukungan kepala 0.75 3 2,25 O–T=
ruangan untuk memenuhi 5,5 – 5,25 =
sarana dan prasarana sesuai 0,25
standar yang telah
ditentukan.
2. Adanya antusias perawat di 0.75 4 3
ruang sakura untuk
menambah pengetahuan dan
wawasan dengan cara
mengikuti seminar dan
pelatihan.
TOTAL 1,5 5,5
TREATHENED
1. Adanya tuntutan yang tinggi
dari masyarakat untuk ruang 0.75 4 3
rawat inap yang memadai.
2. Persaingan tinggi antar
rumah sakit dengan 0.75 3 2,25
mengedepankan sarana dan
prasarana yang lebih bermutu
dan berkualitas.
3. M3 (Methode)
PENERAPAN MODEL MAKP
Internal factor
STRENGTH
a. Ruang anggrek RSU Anwar S–W=
Medika sudah memiliki visi, 0,75 3 2,25 7,5 – 1,5 = 6
73
misi dan motto dalam
melaksanakan kegiatan
pelayanan.
b. ruang Aggrek di dapatkan 0,75 3 2,25
bahwa jenis model asuhan
keperawatan (MAKP) yang
digunakan adalah MAKP
Tim
c. dari hasil observasi dan
wawancara di ruang sakura 0.75 4 3
memfokuskan pada kerja
perawat lebih produktif
melalui kerja sama dari
berkomunikasi dalam
kelompok
TOTAL 2,25 7,5
WEAKNESS
a. Dari hasil observasi yang
dilakukan diruang sakura di 0,50 3 1,5
dapatkan bahwa dalam
metode tim yang digunakan
tidak sesuai dengan tugas
yang sudah ditetapkan
masing-masing perawat
TOTAL 0,50 1,5
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY O–T=
1. Kepercayaan dari masyarakat 0,50 3 1,5 3,30 – 3,25 =
yang cukup baik. 0,05
2. Adanya kebijakan pemerintah 0,75 3 2,25
tentang profesionalisme.
TOTAL 1,25 3,30
TREATHENED
1. Adanya persaingan dengan
rumah sakit swasta dan klinik 0,50 2 1
swasta yang semakin banyak
74
atau meluas di daerah sidoarjo.
2. Semakin kritisnya masyarakat 0,75 3 2,25
sehingga menyebabkan
tuntutan masyarakat tinggi
akan pelayanan kesehatan
yang optimal.
75
perkembangan kondisi pasien
saat ini
b.
TOTAL 0,25 0,75
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
1. Adanya kemungkinan untuk 0,75 3 2,25 O–T=
memperbarui system timbang 4,50 – 3,75 =
terima yang lebih baik dengan 0,75
evaluasi secara
berkesinambungan
2. Terjalin komunikasi yang baik 0,75 3 2,25
antar perawat di ruang rawat
inap melati
TOTAL 1,5 4,50
TREATHENED
1. Adanya tuntutan yang lebih 0,75 3 2,25
tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
keperawatan yang profesional
2. Meningkatnya kesadaran 0,50 3 1,5
masyarakat tentang tanggung
jawab dan tanggung gugat
sebagai pembuat asuhan
keperawatan
TOTAL 1,5 3,75
RONDE KEPERAWATAN
Internal Faktor
STRENGTH
1. Ronde keperawatan jarang 0,75 3 2,25 S–W=
dilakukan di ruangan sakura 3,75-1,5= 2,25
karena melihat situasi dan
kondisi pasien yang ada
diruangan tidak pernah dirawat
lama
2. Sudah terbentuk tim dalam 0,50 3 1,5
76
pelaksanaan ronde
keperawatan
TOTAL 1,25 3,75
WEAKNESS 0,50 3 1,5
a. Dari hasil wawancara dan
observasi dilakukan di ruang
sakura bahwa ronde
keperawatan yang diterapkan
tidak terdapat di SOP
TOTAL 0,50 1,5
OPPORTUNITY
1. Dengan adanya ronde 0,75 3 2,25 O–T=
keperawatan masalah pasien 1,5 – 2,25 =
menjadi cepat tertangani. -0,75
TOTAL 0,50 1
SENTRALISASI OBAT
Internal Faktor
STRENGTH
1. Semua perawat memiliki
pengetahuan yang baik 0,75 3 2,25 S–W=
mengenai sentralisasi obat. 9,75 – 0 = 9,75
2. Di ruang sakura terdapat
tempat penyimpanan obat 0,75 3 2,25
(loker obat)
3. Adanya buku injeksi dan
lembar observasi obat di 0,75 4 3
ruang rawat inap sakura
4. Sebelum obat diberikan
kepada pasien, obat di oplos 0,75 3 2,25
77
di ruangan perawat dan
kemudian dijelaskan pada
pasien terlebih dahulu
sebelum diberikan
TOTAL 3 9,75
WEAKNESS 0 0
TOTAL 0 0
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
1. Adanya kerjasama yang baik 0,75 3 O–T=
antara perawat 3-2,25=0,75
TOTAL 0,75 3
TREATHENED
1. Adanya tuntutan dari pasien 0,75 3 2,25
untuk mendapatkan pelayanan
keperawatan yang profesional
TOTAL 0,75 2,25
SUPERVISI
Internal Faktor
STRENGTH
1. RSAM adalah rumah sakit 0,50 3 1,5
yang terakreditasi oleh
Depkes
2. Supervisi keperawatan sudah S–W=
di lakukan di ruang melati 0.50 3 1.5 6,75 – 4,5=
oleh kepala ruangan kepada 3,75
perawat pelaksana .
3. Kepala ruangan mendukung
kegiatan supervisi demi 0.75 3 2,25
peningkatan mutu pelayanan
keperawatan.
4. Adanya format baku dalam 0,75 3 1.5
pelaksanaan
TOTAL 2,25 6,75
WEAKNESS
1. Belum terealisasinya program 0,50 3 1.5
yang terjadwal tentang supervisi
78
dari kepala ruangan kepada
perawat
2. Kurangnya program pelatihan 0,50 2 1
dan sosialisasi tentang supervisi
(baru dilakukan 1 kali)
3. Belum adanya dokumentasi 0,25 2 0.5
supervisi yang jelas
4. Perawat mengatakan supervisi 0,50 3 1,5
dilakukan secara insidental
TOTAL 1,25 4,5
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY O–T=
1. Adanya mahasiswa S1 0,75 4 3 5,25– 3 = 2,25
Keperawatan yang praktik
manajemen keperawatan
2. Adanya teguran dari kepala 0.75 3 2,25
ruangan bagi perawat yang
tidak melaksanakan tugas
dengan baik
TOTAL 1 5,25
TREATHENED
1. Tuntutan pasien sebagai 0.75 2 1,5
konsumen untuk
mendapatkan pelayanan yang
profesional dan bermutu
2. Persaingan antar RS akan 0,75
kualitas pelayanan 2 1,5
keperawatan
TOTAL 3
DISCHARGE PLANNING
Internal faktor
STRENGTH
1. Discharge planning sudah 0.50 3 1.5 S–W=
dilakukan ke semua pasien. 6 – 1 =5
2. Tersedia format discharge 0.50 3 1.5
planning.
79
3. Format discharge planning 0.50 3 1,5
sudah diisi sesuai standart.
4. Perawat tidak mengalami
kesulitan selama memberikan 0.50 3 1.5
penjelasakan tentang
pendidikan kesehatan dan
bahasa yang digunakan mudah
dimengerti oleh pasien.
TOTAL 1.8 6
WEAKNESS
1. Leaflet yang tersedia belum
mencakup kasus semua pasien 0.50 2 1
(leaflet yang tersedia terkait
tentang gizi)
TOTAL 0.50 1
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
1. Adanya kerjasama yang baik 0.50 3 1.5 O–T=
antara pasien dan keluarga 3–3= 0
dengan perawat ruangan.
2. Adanya kemauan dari pasien 0,50 3 1,5
dan keluarga untuk
memperoleh pendidikam
kesehatan.
TOTAL 1 3
TREATHENED
1. Adanya tuntutan dari 0.50 3 1,5
masyarakat untuk memeroleh
pelayanan keperawatan yang
profesional.
2. Makin tinggi kesadaran 0,50 3 1,5
masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
TOTAL 1 3
DOKUMENTASI
80
KEPERAWATAN
Internal Faktor
STRENGTH
1. Tersedianya sarana dan S–W=
prasarana administrasi yang 0.50 3 1,5 14 – 0 = 11
menunjang
2. Sudah ada sistem
pendokumentasian yakni SOR 0.75 4 3
3. Dalam pengisian pengkajian,
diagnosa keperawatan, 0.75 3 2,25
intervensi, implementasi dan
evaluasi keperawatan sudah
terisi semua
4. Semua perawat memiliki
pengetahuan yang baik tentang 0.75 3 2,25
pendokumentasian
5. Semua perawat menyatakan
format yang ada sangat 0,50 4 2
membantu dalam melakukan
dokumentasi keperawatan
6. Evaluasi yang digunakan
terstruktur 0.50 3 1.5
7. Beberapa perawat melaksanakan
pendokumentasian saat setelah 0.50 3 1,5
melakukan tindakan
TOTAL 4,25 14
WEAKNESS 0 0 0
TOTAL 0 0 0
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
1. Adanya program pelatihan 0.30 2 0.6 O–P=
tentang pendokumentasian 2.4 – 2.1 = 0.3
keperawatan.
2. Peluang perawat untuk 0.30 3 0.9
81
meningkatkan pendidikan.
TOTAL 0.80 2.4
TREATHENED
1. Adanya tuntutan tanggung 0.30 2 0.6
jawab dan tanggung gugat
dari masyarakat terhadap
pelayanan masyarakat.
2. Akreditasi Rumah sakit 0.50 3 1.5
tentang sistem dokumentasi.
TOTAL 0.80 2.1
4. M4 (MONEY)
Internal Faktor
STRENGTH
1. Sebagian besar pembiayaan 0,75 3 2,25 S–W=
pasien berasal dari BPJS 2,25 – 1,5 =
maupun asuransi yang 0,75
bekerja sama dengan pihak
RSU Anwar medika,dan
sebagian kecil yang
menggunakan biaya sendiri
(umum) biaya perawatan
yang berlaku saat ini sesuai
kelas perawatan di ruang
sakura kelas 1 dan kelas 2
TOTAL 0,75 2,25
WEAKNESS
Untuk pasien BPJS akan di 0.50 3 1,5
klaim kan 3 Bulan sekali,
dimana harus dengan
ketentuan dan syarat yang
ada
TOTAL 0.50 1,5
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
1. Adanya kerjasama dengan 0,75 3 2.25 O–T=
beberapa asuransi perusahaan 5,25 – 2 = 3,25
merupakan tambahan pendapat
82
Rumah Sakit.
2. Kerjasama dengan institusi
dalam menyediakan lahan untuk 0.75 4 3
praktik klinik
TOTAL 1,5 5,25
TREATHENED
1. Persaingan dan berkembangnya
Rumah Sakit swasta yang di 0.50 2 1
miliki pembiayaan relatif
terjangkau oleh semua kalangan
masyarakat serta sarana dan
prasarana yang lebih memadai.
2. Tuntutan pasien sebagai
konsumen untuk mendapatkan 0,50 2 1
pelayanan yang profesional dan
bermutu sesuai dengan
peningkatan biaya perawatan
TOTAL 1 2
5. M5 (MARKET)
Internal Faktor
STRENGTH
1. Pasien merasa puas dengan 0.75 3 2,25 S–W=
pelayanan di ruang Sakura RSU 15– 0 = 15
Anwar medika 95%
2. Pemasaran melalui media cetak, 0.75 3 2.25
online, dan media elektronik
3. Adanya variasi karakteristik dari
pasien (BPJS, Umum dan 0.75 3 2,25
Asuransi Swasta)
4. Sebagai tempat praktik
mahasiswa keperawatan D3 Kep 0.75 3 2,25
maupun S1 Keperawatan.
5. Perawat yang berada di ruang
sakura melakukan semua 0,75 4 3
83
tindakan dengan SOP yang
sudah ada
6. 6 sasaran pasien safety 0,75 4 3
dilakukan sesui prosedur.
TOTAL 15
WEAKNES 0 0
TOTAL 0 0
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
1. Mahasiwa S1 Keperawatan
praktik manajemen 0.75 3 2,25 O–T=
2. Adanya kerjasama dengan 6,75 – 3,25 =
perguruan tingi 0.75 3 2,25 3,5
3. Adanya kerjasama dengan
asuransi dan perusahaan 0.75 3 2,25
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
84
85
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, D. (2018). Buku Ajar Manajemen Keperawatan Untuk Mahasiswa dan Praktisi.
86