Anda di halaman 1dari 16

SWAMEDIKASI

KELOMPOK 4
1. Tiara Kasih 165910005
2. Iqbal Muhammad Nur 165010024
3. Tito Yusyac Maulana 165010047
4. Kharisma Fiantika 165010067
5. Susiana Irmawati 165010138
6. Fitrotun Husnia 165010168
KASUS

Seorang laki-laki a.n X (usia 35 tahun, BB 67 kg) datang ke apotek mengeluhkan


nyeri di bagian anusnya dan sedikit benjolan yang keluar dari anusnya sehingga
merasa tidak nyaman ketika BAB ada sedikit bercak darah fesesnya. Pasien
menyampaikan kalau sudah merasakan sakit dari tadi malam, pasien agak sedikit
lemas dan pucat, pasien juga sedang mengkonsumsi propanolol 20 mg. Pekerjaan
pasien adalah sebagai penjahit . Sebagaiseorang apoteker buatlah rancangan terapi
swamedikasi yang sesuai untuk pasien tersebut.
Subject

 Umur 35th BB 67kg


Keluhan :
-nyeri bagian anus,
- ada sedikit benjolan yg keluar dari anus shg tdk nyaman
- Ketika BAB ada sedikit bercak di feses
- Sakit sejak tadi malam
- Lemas dan pucat
Konsumsi PROPANOLOL 20 mg
Pekerjaan menjahit
Apa itu Wasir ??????
Wasir merupakan gangguan anorektal dengan
terjadinya pelebaran dan inflamasi pembuluh dara vena di
anus dari pleksus hemoroidalis (Sjamsuhidajat, 2005).
Jenis – Jenis Wasir
1. Hemorrhoid Interna :
2. Hemoroid ekesterna
JENIS PENYAKIT :
1. HEMORRHOID INTERNAL (masih derajat satu)
 DEFINISI : pembengkakan vena pada pleksus hemorrhoidalis, wasir internal dinilai oleh
keparahan prolaps ke dalam lubang anus menggunakan sistem derajat:
- derajat pertama membesar tetapi tidak prolaps ke dalam lubang anus
– derajat kedua menjorok ke dalam lubang anus dan kembali secara spontan saat buang air
besar,
– derajat ketiga menjorok ke dalam lubang anus pada saat buang air besar tetapi dapat
dikembalikan secara manual,
– derajat keempat adalah prolaps secara permanen dan tidak dapat diperkenalkan kembali
ke dalam anus.
2. Hemorrhoid eksterna
 Definisi : pelebaran dan penonjolan pleksus homorrhoidalis inferior, terdapat disebelah
distal pada mukokutan di dalam jaringan di bawah epitel anus
- Plexus Hemoroidalis adalah semacam klep yang mengandung banyak pembuluh darah
baik pada vena, arteri, jaringan ikat, atau syaraf.
- Prolaps rektum adalah kondisi saat dinding rektum mengalami prolaps hingga menonjol
keluar dari anus dan terlihat di luar tubuh
Epidemiologi
– Hemoroid bisa terjadi pada semua umur
– Biasa menyerang pada usia 20-50 tahun baik laki-laki maupun perempuan
– Resiko hemoroid meningkat seiring bertambahnya usia

Etiologi / penyebab
– Terlalu lama duduk >2 jam
– Diare menahun
– Keturunan
– Sembelit
– Kurangnya konsumsi air putih
– Kurang serat
– Kurang olahraga
Gelala klinis

– Pendarahan lewat dubur (thrombosis)


– Sekret atau keluar cairan melalui dubur
– Rasa tidak puas waktu BAB
– Rasa tidak nyaman didaerah pantat
– Inflamasi
Diagnosis
 Pemeriksaan aneroktoskopi
 Permukaannya berwarna sama denganmukosa sekitarnya
 Darah di anus
 Prolaps
 Perasaan tidak nyaman pada anus (mungkin pruritus anus)
 Pengeluaran lendir
 Anemia sekunder
 Tampak kelainan khas pada inspeksi
Pengecualian Swamedikasi
Penatalaksanaan Farmakologi

1. Benzokain 5% (golongan anestesi local)


Indikasi : mengatasi gatal, iritasi, terbakar, rasa tidak nyaman dan nyeri.
Mekanisme kerja : menghambat kerja impuls saraf secara reversibel
Aturan pakai: dioleskan 6 kali sehari.
– Kontra indikasi : Jangan menggunakan Benzocaine jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:
• Epiglotis untuk obat semprot
• Methemoglobinemia
Cara penyimpanan : simpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang
lembab
Cara penggunaan : bersihkan dubur dengan sabun dan air bersih. Dioleskan tipis-tipis dan merata.
2. gliserin (Golongan protectans)
Indikasi : mencegah iritasi dan kehilangan air dari stratum korneum
mekanisme aksi : mengosongkan saluran pencernaan.
Aturan pakai : 6 kali sehari atau setelah BAB
Kontraindikasi : Obstruksi usus atau saluran pencernaan
Cara penyimpanan : simpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya
langsung dan tempat yang lembab, dan jangan disimpan di freezer
Penggunaan :
1. Buka tutup tube
2. Tekan tube hingga obat keluar sedikit
3. Oleskan obat yang keluar pada canulla atau pipa aplikator
4. Masukkan aplikator kedalam anus
5. Tekan tube agar isi obat kleuar sesuai dengan dosis
6. Cabut aplikator dengan tetap menekan tube
Penatalaksanaan Non
Farmakologi
1. Menghindari mengangkat beban berat
2. Menghentikan konsumsi makanan yang dapat mengiritasi
Ex : minuman berkafein
3. Meningkatkan konsumsi makanan yang berserat
4. Dianjurkan untuk tidak menahan BAB
5. Kompres air hangat untuk meredakan nyeri
6. Usahakan menggunakan toilet jongkok
7. Duduk dengan bantalan lembut/lunak

Anda mungkin juga menyukai