Anda di halaman 1dari 62

MAKALAH

MANAJEMEN KEPERAWATAN
ANALISIS SWOT RSUD SIDOARJO

Dosen Pembimbing :
Duwi Basuki, M. Kep
Disusun Oleh :

Kelompok 1
Kelas 3D / 6

Yudha Putra Kusuma (201601119)


Fatimatuzzahrok (201601125)
Eka Ruzdatul Ummah (201601126)
Dizka Fara Listanti (201601129)
Iga Imania (201601131)
Widya Kusumawati Dewi (201601137)
Khoirun Nisak (201601138)
Mega Dwi Desinta (201601144)
Iin Anjarsari (201601151)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES BINA SEHAT PPNI

MOJOKERTO

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Manajemen
Keperawatan yang berjudul Analisis Swot RSUD Sidoarjo dengan tepat waktu
tanpa halangan apapun.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Manajemen Keperawatan.Dengan dituliskannya makalah ini diharapkan
mahasiswa maupun tenaga kesehatan dapat memahami Makalah Analisis Swot
RSUD Sidoarjo. Makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. M. Sajidin, S.Kp., M.Kes selaku Ketua STIKes Bina Sehat PPNI.
2. Ana Zakiyah.M.Kep selaku Kepala Prodi Ilmu Keperawatan.
3. Dwi Basuki, S.Kep,Ns.,M.Kep selaku Dosen Mata Kuliah Keperawatan
Manajemen.
4. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak, Ibu serta keluraga
dan teman-teman kelas 3D yang telah mendukung, mendorong
memberikan fasilitas kepada penulis sehingga terselesainya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari
semua pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Penulis
berharap semoga Makalahini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
perkembangan pendidikan khususnya keperawatan. Semoga Allah SWT
senantiasameridhoisegalausahakita, Amin.
Mojokerto, 10 April 2019

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusasn Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN TEORI .................................................................................. 3
2.1 Pengertian Analisis SWOT....................................................................... 3
2.2 Faktor-faktor Analisis SWOT .................................................................. 4
2.3 Kegunaan Analisis SWOT ....................................................................... 6
2.4 Hubungan antara Strength, Weaknesses, Opportunities, dan Treaths dalam
Analisis SWOT ................................................................................................... 6
BAB 3 PEMBAHASAN ...................................................................................... 10
3.1 Visi, Misi, Tujuan dan Motto ................................................................. 10
3.1.1 Visi RSUD Sidoarjo ........................................................................ 10
3.1.2 Misi RSUD Sidoarjo ....................................................................... 10
3.1.3 Tujuan ............................................................................................. 10
3.1.4 Motto RSUD Sidoarjo ..................................................................... 10
3.2 Pengumpulan Data Tenaga dan pasien (M1/MAN) ............................... 11
3.2.1 Bagan Struktur Organisasi Rsud Sidoarjo....................................... 12
3.2.2 Struktur Manajemen Askep Professional Ruang Inap Tulip........... 12
3.2.3 Struktur Organisasi Ruang Tulip lantai 3 RSUD Sidoarjo ............. 13
3.2.4 Tenaga Medis Ruang Tulip RSUD Sidoarjo ................................... 21
3.2.5 Pelatihan tenaga keperawatan ......................................................... 23
3.2.6 Status kepegawaian tenaga keperawatan ........................................ 23
3.2.7 Tenaga Medis di Ruang Tulip lantai 3 RSUD Sidoarjo .................. 24
3.3 (M2-Material) Sarana dan Prasarana ..................................................... 32
3.3.1 Lokasi dan Denah Ruangan ............................................................ 32
3.3.2 Lingkungan Kerja............................................................................ 33
3.3.3 Pembagian Ruang Tulip Lt 3 .......................................................... 33
3.3.4 Sarana Dan Prasarana Ruang Tulip RSUD Sidoarjo ...................... 34

ii
3.3.5 Tabel 3.12 Fasilitas Dikamar Pasien (1 Ruangan) .......................... 35
3.4 Metode (M3/METHODE) ...................................................................... 40
3.5 Pembiayaan (M4-Money)....................................................................... 48
3.5.1 Struktur organisasi yang ada di dalam bagian keuangan RSUD
Sidoarjo sebagai berikut : .............................................................................. 48
3.5.2 Hasil pembiayaan yang di gunakan pasien pada bulan April – Juni
2016 49
3.5.3 Cara pembayaran pasien ................................................................. 50
3.5.4 Alur pembayaran pasien .................................................................. 51
3.5.5 Sumber Pendapatan Rumah Sakit RSUD Sidoarjo ......................... 51
3.5.6 Program kerja untuk keuangan RSUD Sidoarjo sebagai berikut : .. 52
3.6 M-5 Marketing (M5/MARKET) ........................................................... 53
3.6.1 Sumber Daya Manusia .................................................................... 53
3.6.2 Target/sasaran jangkauan wilayah pemasaran RSUD Sidoarjo ...... 53
3.6.3 Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Keperawatan .......... 53
3.6.4 Gambaran BOR di ruang tulip lantai 3 RSUD Sidoarjo pada tanggal
18 – 20 juli 2016 ........................................................................................... 53
3.6.5 Daftar Asuransi yang Bekerjasama dengan RSUD Kabupaten
Sidoarjo 55
3.6.6 Tipe RSUD Sidoarjo. ...................................................................... 56
3.6.7 Sistem Promosi RSUD Kabupaten Sidoarjo. .................................. 56
3.6.8 Akreditasi dari RSUD Kabupaten Sidoarjo .................................... 56
3.6.9 Mutu Pelayanan Keperawatan......................................................... 57
3.6.10 Program Rutin RSUD Sidoarjo ....................................................... 58
3.6.11 Sistem informasi RSUD Sidoarjo ................................................... 58
3.7 Analisa Swot........................................................................................... 58
BAB IV PENUTUP………………………………………………………...…...64
4.1 Kesimpulan………………………………………….…………………….64
4.2 Saran………………………………………………………………………64
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...65

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah
menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak
menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan
keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan. Proses
penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal
tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei
eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan).
Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam
dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.

Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah


lembaga pendidikan. Selama dekade terakhir abad ke dua puluh, lembaga-lembaga
ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan
dihadapkan pada perubahan-perubahan baru. Strategi-strategi baru yang inovatif
harus dikembangkan untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan akan
melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang
khususnya pada abad 21 dan setelahnya.

Di dalam makalah ini akan dikupas beberapa hal mengenai SWOT antara
lain: pengertian SWOT, faktor-faktor SWOT, kegunaan SWOT, hubungan SWOT,
dan contoh aplikasi SWOT.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu analisis SWOT?
2. Apa faktor-faktor Analisis SWOT?
3. Apa kegunaan Analisis SWOT?
4. Bagaimana hubungan antara Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan
Threats dalam analisis SWOT?
5. Bagaimana aplikasi analisis SWOT pada RSUD Sidoarjo?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian SWOT secara umum dan mampu menjelaskannya.
2. Mengetahui faktor-faktor dalam Analisis SWOT.
3. Mengetahui kegunaan Analisis SWOT.
4. Mampu menjelaskan hubungan antara Strengths, Weaknesses,
Opportunities, dan Threats dalam analisis SWOT.
5. Mampu menyebutkan contoh aplikasi analisis SWOT.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor untuk merumuskan
strategi perusahaan/organisasi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strengs) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Keputusan strategis perusahaan/organisasi perlu pertimbangan factor internal yang
mencakup kekuatan dan kelemahan maupun factor eksternal yang mencakup
peluang dan ancaman. Oleh karena itu, perlu adanya pertimbangan-pertimbangan
penting untuk analisis SWOT.

Metode SWOT pertama kali digunakan oleh Albert Humphrey yang


melakukan penelitian di Stamford University pada tahun 1960-1970 dengan analisa
perusahaan yang bersumber dalam Fortune500. Meskipun demikian, jika ditarik
lebih ke belakang analisa ini telah ada sejak tahun 1920-an sebagai bagian dari
Harvard Policy Model yang dikembangkan di Harvard Business School. Namun,
pada saat pertama kali digunakan terdapat beberapa kelemahan utama di antaranya
analisa yang dibuat masih bersifat deskriptif serta belum bahkan tidak
menghubungkan dengan strategi-strategi yang mungkin bisa dikembangkan dari
analisis kekuatan-kelemahan yang telah dilakukan.

Analisis ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena
bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang berbeda
keempat bagian tersebut. Hal ini wajar terjadi, karena analisis SWOT adalah sebuah
analisis yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak memberikan solusi
“ajaib” dalam sebuah permasalahan.

Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat


kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi yang diperlukan untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan.Oleh karena tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh
tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka

3
analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi tersebut,
baik faktor internal maupun eksternal.

Dalam melakukan analisis terhadap fungsi-fungsi dan faktor-faktornya,


maka berlaku ketentuan berikut: untuk tingkat kesiapan yang memadai, artinya,
minimal memenuhi kriteria kesiapan yang diperlukan untuk mencapai sasaran,
dinyatakan sebagai kekuatan bagi faktor internal atau peluang bagi faktor eksternal.
Sedangkan tingkat kesiapan yang kurang memadai, artinya, tidak memenuhi
kriteria kesiapan minimal, dinyatakan sebagai kelemahan bagi faktor internal atau
ancaman bagi faktor eksternal.

Setelah diketahui tingkat kesiapan faktor melalui analisis SWOT, langkah


selanjutnya adalah memilih alternatif langkah-langkah pemecahan persoalan, yakni
tindakan yang diperlukan untuk mengubah fungsi yang tidak siap menjadi fungsi
yang siap dan mengoptimalkan fungsi yang telah dinyatakan siap.

Oleh karena kondisi dan potensi sekolah berbeda-beda antara satu dengan
lainnya, maka alternatif langkah-langkah pemecahan persoalannya pun dapat
berbeda, disesuaikan dengan kesiapan sumberdaya manusia dan sumberdaya
lainnya di sekolah tersebut. Dengan kata lain, sangat dimungkinkan suatu sekolah
mempunyai langkah pemecahan yang berbeda dengan sekolah lain untuk mengatasi
persoalan yang sama.

2.2 Faktor-faktor Analisis SWOT


Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
1. Strengths (kekuatan)
Kekuatan adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan oleh
perusahaan tersebut seperti halnya keunggulan dalam produk yang dapat
diandalkan, memiliki ketrampilan dan berbeda dengan produk lain,
sehingga dapat membuat lebih kuat dari para pesaingnya.
Sebagai contoh dari bidang keunggulan, antara lain kekuatan pada
sumber keuangan, citra yang positif, keunggulan kedudukan di masyrakat,
loyalitas pengguna dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan.
Sedangkan keunggulan lembaga pendidikan di era otonomi pendidikan atara

4
lain yaitu sumber daya manusia yang secara kuantitatif besar, hanya saja
perlu pembenahan dari kualitas. Selain itu antusiasme pelaksanaan
pendidikan yang sangat tinggi, didukung dengan sarana prasarana
pendidikan yang cukup memadai. Hal lain dari faktor keunggulan lembaga
pendidikan adalah kebutuhan masyarakat terhadap yang
bersifat transendental sangat tinggi, dan itu sangat mungkin diharapkan dari
proses pendidikan lembaga pendidikan yang agamis.
2. Weakness (kelemahan)
Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber
daya yang ada pada perusahaan/organisasi baik itu ketrampilan atau
kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja organisasi. Keterbatasan
atau kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan dan kapabilitas yang
secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan. Fasilitas, sumber daya
keuangan, kapabilitas manajemen, ketrampilan pemasaran, dan citra merk
dapat merupakan sumber kelemahan.
Oleh karena itu, ada beberapa faktor kelemahan yang harus segera
dibenahi oleh para pengelola pendidikan, antara lain yaitu:
a. Lemahnya SDM dalam lembaga pendidikan
b. Sarana dan prasarana yang masih sebatas pada sarana wajib saja
c. Lembaga pendidikan swasta yang pada umumya kurang bisa menangkap
peluang, sehingga mereka hanya puas dengan keadaan yang dihadapi
sekarang ini.
d. Output pada lembaga pendidikan yang belum sepenuhnya bersaing
dengan output lembaga pendidikan yang lain dan sebagainya.
3. Opportunities (peluang)
Peluang adalah suatu situasi yang menguntungkan bagi suatu
perusahaan, serta kecenderungan-kecenderungan yang merupakan salah
satu sumber peluang.
Situasi lingkungan tersebut misalnya:
a. Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta didik.
b. Identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian.
c. Perubahan dalam keadaan persaingan.

5
d. Hubungan dengan pengguna atau pelanggan dan sebagainya.
4. Threats (ancaman)
Ancaman merupakan penganggu utama bagi posisi perusahaan.
Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya
kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan
teknologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman
bagi keberhasilan perusahaan.

2.3 Kegunaan Analisis SWOT


Secara umum, analisis SWOT dipakai untuk:
1. Menganalisis kondisi diri dan lingkungan pribadi
2. Menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan eksternal lembaga
3. Menganalisis kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal
Perusahaan
4. Mengetahui sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita
5. Mengetahui posisi sebuah lembaga diantara lembaga-lembaga lain
6. Mengetahui kemampuan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya
dihadapkan dengan para pesaingnya.

2.4 Hubungan antara Strength, Weaknesses, Opportunities, dan Treaths


dalam Analisis SWOT
Sebuah lembaga pendidikan akan mampu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan ketika kekuatan lembaga pendidikan melebihi kelemahan yang dimiliki.
Oleh karena itu lembaga pendidikan harus mampu memperdayakan potensi yag
dimiliki secara maksimal, mengurangi resiko yang terjadi. Jadi, tercapai atau
tidaknya tujuan lembaga pendidikan yang telah ditetapkan merupakan tanggung
jawab lingkungan manajemen lembaga pendidikan. Jika analisis SWOT dilakukan
dengan tepat, maka upaya untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif akan
membuahkan hasil yang diinginkan.

Analisis SWOT dalam program sekolah dapat dilakukan dengan melakukan


matrik SWOT, matrik ini terdiri dari sel-sel daftar kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman dalam penyelenggaraan program sekolah, untuk memperoleh mutu
sekolah dapat dilakukan strategi SO (menggunakan kekuatan dan memanfaatkan

6
peluang), strategi WO (memperbaiki kelemahan dan mengambil manfaat dari
peluang), strategi ST (menggunakan kekuatan dan menghindari ancaman), strategi
WT (mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman).

Menurut Afhie, 2012 dalam hubungan antara Strength, Weaknesses,


Opportunities, dan Treaths dalam analisis SWOT dapat digambarkan melalui bagan
berikut ini

HUBUNGAN S (KEKUATAN) W (KELEMAHAN)


O Sebuah lembaga pendidikan harus Peluang digunakan untuk menekan
(PELUANG) dapat menggunakan kekuatan untuk berbagai macam kelemahan-
memanfaatkan peluang dan kelamahan yang ada atau dengan
sebaliknya memanfaatkan peluang kata lain menghilangkan kelemahan
dan menjadikannya sebagai sebuah dengan memanfaatkan peluang
kekuatan (Strength).
T Menggunakan kekuatan untuk Suatu lembaga pendidikan,
(ANCAMAN) menghindari ancaman. sebelum datangnya sebuah
ancaman lembaga pendidikan
tersebut harus bisa menutupi
kelemahan-kelemahan yang ada
pada dirinya dengan kekuatan dan
peluang.

Sedangkan menurut Said, 2013 menggambarkan hubungan antara Strength,


Weaknesses, Opportunities, dan Treaths dalam analisis SWOT adalah sebagai
berikut

1. Kekuatan dan Kelemahan.


Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam institusi yang
bisa digunakan untuk menggerakkan institusi ke depan. Suatu kekuatan
(strenghth) atau distinctive competence hanya akan menjadi competitive
advantage bagi suatu institusi apabila kekuatan tersebut terkait dengan
lingkungan sekitarnya, misalnya apakah kekuatan itu dibutuhkan atau bisa
mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Jika pada institusi lain
juga terdapat kekuatan yang memiliki core competence yang sama, maka
kekuatan harus diukur dari bagaimana kekuatan relatif suatu institusi

7
tersebut dibandingkan dengan institusi yang lain. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak semua kekuatan yang dimiliki institusi harus
dipaksa untuk dikembangkan karena ada kalanya kekuatan itu tidak terlalu
penting jika dilihat dari lingkungan yang lebih luas.
Hal-hal yang menjadi opposite dari kekuatan adalah kelemahan.
Sehingga sama dengan kekuatan, tidak semua kelemahan dari institusi harus
dipaksa untuk diperbaiki terutama untuk hal-hal yang tidak berpengaruh
pada lingkungan sekitar.
2. Peluang dan Ancaman.
Peluang adalah faktor yang didapatkan dengan membandingkan
analisis internal yang dilakukan di suatu institusi (strenghth dan weakness)
dengan analisis internal dari kompetitor lain. Sebagaimana kekuatan,
peluang juga harus diranking berdasarkan success probbility, sehingga
tidak semua peluang harus dicapai dalam target dan strategi
institusi.Peluang dapat dikategorikan dalam tiga tingkatan yaitu:
a. Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluang
pencapaiannya juga kecil.
b. Moderate, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namun
peluang pencapaian kecil atau sebaliknya.
c. Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluang
tercapaianya besar.
Sedangkan, ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat trend
perkembangan (persaingan) dan tidak bisa dihindari.Ancaman juga bisa
dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (seriousness) dan kemungkinan
terjadinya (probability of occurance). Sehingga ancaman tersebut dapat
dikategorikan sebagai berikut:
a. Ancaman utama (Major Threats) adalah ancaman yang kemungkinan
terjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini,
diperlukan beberapa planning yang harus dilakukan institusi untuk
mengantisipasi.
b. Ancaman tidak utama (Minor Threats) adalah ancaman yang
dampaknya kecil dan kemungkinan terjadinya kecil

8
c. Ancaman moderate (Moderate Threats) berupa kombinasi tingkat
keparahan yang tinggi namun kemungkinan terjadinya rendah dan
sebaliknya.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan beberapa kategori situasi
institusi dilihat dari keterkaitan antara peluang dan ancamannya, yaitu
sebagai berikut:
a. Suatu institusi dikatakan unggul jika memiliki major opportunity yang
besar dan major threats yang kecil.
b. Suatu institusi dikatakan spekulatif jika memiliki high opportunity dan
threats pada saat yang sama.
c. Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low opportunity dan low
threat.
d. Suatu institusi dikatakan in trouble jika memiliki low opportinity dan
high threats.
Tidak ada satu cara terbaik untuk melakukan analisis SWOT. Yang
paling utama adalah membawa berbagai macam pandangan/perspektif
bersama-sama sehingga akan terlihat keterkaitan baru dan implikasi dari
hubungan tersebut.

9
BAB III
PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses pengkajian yang
meliputi pengumpulan data, analisis SWOT, dan identifikasi masalah.

3.1 Visi, Misi, Tujuan dan Motto

3.1.1 Visi RSUD Sidoarjo


Menjadi Rumah Sakit yang terakreditasi internasional dalam
Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian.

3.1.2 Misi RSUD Sidoarjo


1. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan
mengutamakan keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan.
2. Menyelenggarakan pendidikan pelatihan dan penelitian kesehatan
yang bermutu dan beretika untuk menunjang pelayanan
3. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, integritas
dan beretika.

3.1.3 Tujuan
1. Terwujudnya pelayanan prima, bermutu dan profesional.
2. Tersedianya sarana dan prasarana serta tenaga yang profesional
dalam bidang pelayanan keperawatan.
3. Terwujudnya alat-alat kesehatan sesuai dengan standar peralatan
perawatan.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk menurunkan angka kematian di
Instalasi Rawat Inap.

3.1.4 Motto RSUD Sidoarjo


Kesembuhan pasien adalah kebahagiaan kami.

10
ALUR PENERIMAAN PASIEN BARU di Ruang Tulip Lantai 3 RSUD
Sidoarjo

pasien

IGD IRJ

MRS

1. pelayanan
Instalasi Rawat Inap keperawatan

2. terapi medis

3. keperawatan
KRS
4. penunnjang medis

6.gizi

Dirujuk Dipindahkan Meninggal 7.Renab medik


Pulang

Instalasi
pemulasaran
jenazah

3.2 Pengumpulan Data Tenaga dan pasien (M1/MAN)


Pengumpulan data dilakukan tanggal 18 – 21 juli 2016, Analisa ketenagaan
dan pasien (Man) di lihat dari latar belakang tingkat pendidikan, tenaga medis,
pelatihan tenaga keperawatan, status kepegawaian, tenaga medis, tenaga
mahasiswa, data sepuluh besar penyakit, tingkat ketergantungan pasien dan alur
masuk pasien. Data yang didapat dianalisis menggunakan analisis SWOT sehingga
diperoleh beberapa rumusan masalah, kemudian dipilih satu sebagai prioritas
masalah.

11
3.2.1 Bagan Struktur Organisasi Rsud Sidoarjo

WADIR PELAYANAN
dr. Syamsu Rahmadi Sp.S

Ka. Instalasi Rawat Inap


dr. Larona H, Sp.OT,M.Kes

Ka. Perawat Instalasi


Rawat Inap

Titik Isbandiyah
Sub MutuS.Kep.,Ns Sub Diklat Sub Logistic Administrasi
Pelayanan Hani Riska, Aries S.Kep., Ns Dan Helper
Hartiningsih S.Kep.,Ns Galih S. Kep.,
S. Kep., Ns Ns

Struktur 2.1 : Struktur Organisasi RSUD Sidoarjo


3.2.2 Struktur Manajemen Askep Professional Ruang Inap Tulip

Kepala Perawat Instalasi Tulip


Titik Isbandiyah S.Kep.,Ns

KATIM TULIP
LANTAI 3

KATIM TULIP LANTAI 3 TIMUR


Hany R. S.Kep., Ns

Anggota

Pasien Kamar :
A–H
S–Z 39 Px

Gambar 2.2 : Struktur Manajemen Askep Professional Ruang Inap Tulip


lantai 3

12
3.2.3 Struktur Organisasi Ruang Tulip lantai 3 RSUD Sidoarjo
1. Tingkat pendidikan
Diagram 2.1 Tingkat pendidikan Tenaga Kerja Ruang Tulip
lantai 3 RSUD Sidoarjo
grafik tingkat pendidikan tenaga medis

20%
30%
S1
Kep
D3
50% Kep
SMA

Diruang Tulip lantai 3 RSUD SIDOARJO tingkat pendidikan pegawai


adalah S1 Keperawatan sebanyak 4 orang (20%), D3 Keperawatan
sebanyak 10 orang (50%), SMA sebanyak 6 orang (30%).

a. Uraian Tugas Kepala Perawat Rawat Inap (TULIP)


Tabel 3.1 Uraian Tugas Kepala Ruangan Ruang Tulip
Nama Jabatan Kepala Perawat Instalasi Rawat Inap
Nama Titik Isbandyah, S.Kep.Ns
Atasan Kepala instalansi rawat inap
Langsung
Job Spesifikasi - Pegawai Negeri Sipil
- PNS dengan golongan minimal III a
- Pelatihan menejemen bangsal
- Sehat jasmani dan rohani
- Pengalaman kerja sebagai pelaksana, Ka Tim dan
Instruktur klinik minimal 3 tahun
Bawahan Perawat& Non Medis

13
Tupoksi a. Melaksanakan Fungsi perencanaan
- Menyusun rencana kerja Instalansi
- Merencanakan kebutuhan tenaga, sarana, merencanakan
jenis asuhan yang akan diselenggarakan
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan
- Memberikan pengarahan dan bimbingan pada
Adiministrasi,Katim dan perawat pelaksana
- Mengkoordinasi semua kegiatan pelayanan
- Mengelompokkan pasien sesuai kebutuhan
- Mengumpulkan data indikator mutu pelayanan
- Orientasi tenaga baru dan bimbingan keperawatan tentang
pelayanan keperawatan
- Membuat daftar dinas dan pembagian tugas perawat
c. Melaksanakan Evaluasi
- Melakukan supervisi dan penilaian kinerja perawat
- Monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan
- Memantau kelengkapan dokumentasi rekam medic
Uraian Tugas Menjalankan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan
seluruh kegiatan pelayanan rawat inap
Tugas Khusus Mengatur dan mengendalikan kegiatan dan pelayanan
keperawatan di Instalansi Rawat ianap
Tugas 1. Sebagai anggota komite keperawatan
Tambahan 2. Sebagai instruktur Klinik Rawat Inap
Kewenangan - Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
- Memberi petunjuk dan arahan kepada atasan
- Mengawasi, mengendalikan, dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan, peralatan dan mutu asuhan
keperawatan di instalasi rawat inap
Tanggung Dalam melaksanakan tugas secara teknis profesi bertanggung
Jawab jawab kepada bidang keperawatan
Koordinasi Kepala Bidang Keperawatan,seluruh unit Irna,rawat jalan dan
Penunjang

b. Uraian Tugas Koordinator Diklit Instalasi Rawat Inap


Tabel 3.2 Uraian Tugas Koordinator Diklit Instalasi Ruang Tulip
Nama Jabatan Koordinator Pendidikan dan Latihan instalasi rawat inap
Nama Hani Riska, S.Kep. ,Ns

Atasan Kepala Instalasi Rawat Inap


Langsung
Persyaratan - Pegawai negeri sipil atau pegawai tetap BLUD RSUD
jabatan - Masa kerja minimal dua tahun di rumah sakit
- Pendidikan S1 Keperawatan
- Memiliki sertifikat pelatihan dan pengalaman sebagai
instruktur klinik

14
Bawahan Staf pelaksana perawat dan mahasiswa keperawatan
Tupoksi - Menyusun rencana kegiatan diklat untuk perawat di
IRNA
- Merencanakan kebutuhan diklat di IRNA
- Melakukan orientasi dan bimbingan kepada tenaga
perawat baru dan mahasiswa di instalasi di rawat inap
- Menyusun jadwal dinas mahasiswa di instalasi rawat
inap
- Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap mahasiswa
di IRNA
Tugas Utama Melakukan bimbingan dan pendampingan kepada perawat
baru dan mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan
yang sesuai SPO instalasi rawat inap
Tugas - Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan
Tambahan keluarga
- Menghadiri rapat penerimaan mahasiswa keperawatan
- Sebagai instruktur klinik ruang rawat inap
- Melakukan tugas lain yang diberikan kepala instalasi
rawat inap
Kewenangan - Mengatasi, mengendalikan, dan menilai mahasiswa
keperawatan
- Melaksanakan supervisi terhadap mahasiswa
keperawatan
- Memberikan bimbingan kepada mahasiswa
keperawatan
Tanggung Bertanggung jawab kepda kepala instalasi dalam hal:
Jawab 1. Kebenaran dan ketepatan dalam membuat laporan
penilaian mahasiswa di IRNA
2. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan bimbingan
dan pendampingan mahasiswa keperawatan di IRNA
Koordinasi Kepala Instalansi, Kepala perawat Instalansi, Bagian diklit
dan SDM

c. Uraian Tugas Koordinator Logistik Instalasi Rawat Inap

Tabel 3.3 Uraian Tugas Koordinator Logistik Ruang Tulip


Nama Jabatan Koordinator logistik instalansi rawat inap
Nama Aries S.Kep., Ns
AtasanLangsung Kepala instalansi rawat inap
Job Spesifikasi 1. Pegawai negeri sipil/ pegawai tetap BLUD RSUD
2. Masa kerja minimal 2 tahun di RS
3. Pendidikan D3/ S1 keperawatan
Bawahan Helper
Tugas Pokok 1. Memenuhi kebutuhan sarana medis dan non medis

15
2. Mengajukan permintaan dan pengadaan alat-alat medis dan non
medis, ATK dan obat habis pakai
3. Melakukan kontroling terhadap inventariasi peralatan medik
dan non medik
4. Membuat laporan inventaris alat medik dan non medik
5. Memeriksa dan melaporkan ke instalasi terkait bila ada alat-alat
medik maupun non medik yang rusak
Tugas utama Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan pemenuhan
kebutuhan sarana prasarana penunjang pelayanan kesehatan di ruang
rawat inap
Tugas Khusus Melakukan inventarisasi harian /bulanan/tahunan terhadap
kelengkapan peralatan medis dan non medis serta obat-obatan
emergency
Tugas Tambahan - Sebagai instruktur klinik rawat inap
- Melakukan tugas lain yang diberikan kepala instalasi rawat
inap
Kewenangan 1. Memberikan pelaporan inventaris di IRNA
2. Membantu mengatasi permasalahan kerusakan sarana dan
prasarana di IRNA
Tanggung Jawab Bertanggung jawab kepada kepala instalasi dalam hal:
1. Kebenaran dan ketepatan dalam membuat pelaporan
inventarisasi
2. Kebenaran dan ketepatan dalam penanganan dalam
permasalahan kerusakan sarana dan prasarana di irna
3. Kebenaran dan ketepatan penempatan alat di irna
Koordinasi 1. Kepala Instalasi
2. Kepala perawat instalasi
3. Bagian IPS dan ATEM

d. Uraian Tugas Koordinator Mutu Pelayanan Unit Rawat Inap

Tabel 3.4 Uraian Tugas Koordinator Mutu Ruang Tulip


Nama Jabatan Koordinator Mutu Pelayanan Unit rawat inap
Nama Hartiningsih S. Kep., Ns
Atasan Kepala instalasi rawat inap
Langsung
Job Spesifikasi - Perawat
- PNS atau pegawai tetap BLUD
- Pendidikan minimal D3 keperawatan dengan masa
kerja 3 tahun
- Pendidikan S1 Keperawatan masa kerja 2 tahun
- Pelatihan ketrampilan dasar (BLS, ACLS, ECG)
- Pelatihan Dalin/PPI,Pengumpul & Validator data
- Mempunyai kemampuan manajerial
Bawahan -

16
Tupoksi 1. Merencanakan dan menyusun jadwal kegiatan mutu
Unit
2. Menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan mutu Unit
3. Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi kegiatan
Mutu Unit
4. Mengumpulkan data Indikator Mutu Unit
5. Melaporkan hasil evaluasi Indikator Mutu Unit ke Tim
Mutu Rumah Sakit setiap tgl 10 bulan berikutnya
Tugas utama Mengendalikan kegiatan Mutu Unit
Tugas Khusus Memomitoring dan evaluasi program kegiatan Mutu Unit
Tugas - Sebagai instruktur klinik ruang rawat inap
Tambahan - Melakukan tugas lain yang diberikan kepala Perawat
Instalansi
Kewenangan 1. Meminta informasi dan pengarahan tentang
kegiatan Mutu kepada kepala instalansi rawat inap
2. Memberikan petunjuk dan informasi dalam
pelaksanaan managemen mutu Unit
3. Menampung dan menanggulangi serta
menyampaikan laporan kejadian tentang hasil
pantauan mutu di instalansi rawat inap
4. Membantu mengatasi masalah yang timbul dalam
pelaksanaan kegiatan Mutu di instalansi rawat inap
Tanggung Bertanggung jawab kepada kepala Instalansi dalam
Jawab hal :
1. Kebenaran dan ketepatan dalam mengendalikan
semua kegiatan Mutu Unit
2. Kebenaran dan ketepatan dalam membuat semua
laporan kegiatan Mutu Unit
Koordinasi Kepala instalansi, Ka perawat instalansi, Tim mutu RSD SDA

e. Uraian Tugas Koordinator Administrasi Pelayanan Unit Rawat Inap

Tabel 3.5 Uraian Tugas Koordinator Administrasi Ruang Tulip


Nama Jabatan Koordinator Administrasi instalansi rawat inap
Nama Galih S. Kep., Ns
Atasan Kepala instalansi / Ka.Perawat Instalasi
Langsung
Job Spesifikasi 1. Pegawai negeri sipil / pegawai tetap BLUD
2. Pendidikan S1 Ekonomi, SKM, SMA
3. Sehat jasmani dan Rohani
Bawahan
Tupoksi 1. Croscek jumlah pasien masuk dan keluar di billing
system
2. Membuat pengantar pada pasien yang akan mengurus
jaminan asuransi/KSO

17
3. Melayani dan membuat perincian pasien pulang (umum
maupun dengan jaminan asuransi/ KSO)
4. Menerima dan melengkapi (verifikasi) berkas pasien
asuransi/KSO
5. Menerima dan melayani pasien panggilan operasi
6. Membuat rekapan sensus harian di IRNA
7. Mengantar berkas klem pasien asuransi/KSO
kekeuangan
8. memeriksa kelengkapan dokumen medik pasien di
IRNA
9. Membuat laporan bulanan IRNA
10. Menyerahkan berkas status rekam medik pasien
kebagian medikal record
Tugas utama Melakukan semua kegiatan pencatatan dan pelaporan
administrasi pasien IRNA
Tugas Khusus Melakukan perincian pasien pulang dan melakukan
verifikasi di IRNA
Tugas 1. Membuat laporan bulanan
Tambahan 2. Melaksanakan tugas lain yang diberi atasan
Kewenangan 1. Mengendalikan pelaksanaan pencatatan dan pelaporan
administrasi di IRNA
2. Mengendalikan verifikasi di IRNA
Tanggung Bertanggung jawab kepada kepala instalansi dalam hal :
Jawab 1. Kebenaran dan ketepatan dalam membuat laporan
administrasi
2. Kebenaran dan ketepatan dalam melakukan verifikasi di
IRNA
Koordinasi 1. Kepala instalasi dan Kepala perawat instalansi
2. Bagian keuangan dan verifikasi independen
3. Administrasi Irna dan Irja

f. Uraian Tugas Ketua Tim Keperawatan

Tabel 3.6 Uraian Tugas Ketua Tim Ruang Tulip

Nama Jabatan Ketua Tim Keperawatan Instalasi Rawat Inap


Nama Lilik Wahyu, S.Kep,NS, Hartiningsih S.Kep., Ns, Aries
P.AS.Kep.,Ns, Hany R. S.Kep., Ns
Atasan L angsung Kepala Perawat Instalasi Rawat Inap Mawar Kuning
Persyaratan Jabatan 1. Pegawai Negeri Sipil / Pegawai Tetap BLUD
RSUD
2. Masa kerja minimal 2 tahun di RS
3. Pendidikan S1 Keperawatan
4. Memiliki sertifikat pelatihan Instruktur klinik
5. Sehat jasmani dan rohani
Bawahan Perawat pelaksana dan Helper

18
Tupoksi 1. Mengelola asuhan / pelayanan keperawatan di ruang
rawat inap
2. Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan tim
kesehatan lain
3. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbingan
kepada perawat / bidan baru
4. Melaksanakan dan memberikan pendidikan
kesehatan kepada pasien dan keluarga
5. Melakukan pengendalian ,pemantauan dan evaluasi
kegiatan asuhan / pelayanan keperawatan di ruang
rawat inap guna meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan
6. Mendukung terlaksananya program pasient safety
7. Melakukan kelengkapan entry data riil
time,mendokumentasikan asuhan keperawatan,
mengisi kode diangnosa medis
8. Bertanggung Jawab terhadap kebenaran
kelengkapan Rekam Medis
Tugas Utama Melakukan pengendalian,pemantauan dan evaluasi
kegiatan asuhan/pelayanan keperawatan diruang rawat
inap guna peningkatan mutu pelayanan keperawatan
Tugas Tambahan Sebagai Instruktur klinik di Ruang rawat inap
Kewe nangan 1. Mengatur dan membimbing serta memberi arahan
kepada perawat yang menjadi tanggung jawabnya
2. Melakukan kolaborasi dengan Tim kesehatan lain
3. Melakukan konsultasi dan koordinasi tugas dengan
kepala perawat instalasi
4. Melakukan asuhan dan pelayanan keperawatan
yang komprehensif dan prima kepada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
5. Mendelegasikan kepada perawat penanggung jawab
/senior apabila sedang tidak bertugas atau dinas luar
( berhalangan )
6. Menghadiri rapat apabila atasan berhalangan hadir
Tanggung Jawab Bertanggung jawab kepada Kepala Perawat
Instalasi Irna dalam hal:
1. Bertanggung jawab terhadap kebenaran pengkajian
data,diagnosa keperawatan dan rencana
keperawatan ;
2. Bertanggung jawab terhadap kebenaran pelayanan
asuhan keperawatan ,tindakan keperawatan
,evaluasi, resume keperawatan dan dokumrntasi
keperawatan;
3. Bertanggung jawab terhadap kebenaran dan
ketepatan pendidikan dan penyuluhan kesehatan
pada pasien dan keluarga

19
4. Bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan
pelayanan keperawatan / kesehatan paada pasien
serta berkolaborasi dengan tim kesehatan lain;
5. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan dan
kebenaran informasi kepada pasien tentang dokter
dan perawat yang bertanggung jawab pada hari itu;
6. Bertanggumg jawab terhadap keelngkapan dan
kebenaran isi dokumen asuhan keperawatan
7. Bertanggung jawab terhadap kebenaran dan
kelengkapan laporan dan dokumentasi asuhan
keperawatan
Koordinasi 1. 1.Kepala Instalasi
2. 2.Kepala Perawat Instalasi
3. 3.Bagian Farmasi
4. Bagian RTP
5. Bagian IPS
6. Irna dan Irja
7. 7. Kamar Jenazah

g. Uraian Tugas Perawat Pelaksana Keperawatan

Tabel 3.7 Uraian Tugas Perawat Pelaksana Ruang Tulip


Nama Jabatan Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap
Nama Terlampir
AtasanLangsung Kepala Perawat Instalasi Rawat Inap
Persyaratan Jabatan 1. Pegawai Negeri Sipil / Pegawai BLUD RSUD
2. Pendidikan D3 Keperawatan / D3 Kebidanan ,
S1 Keperawatan
3. Sehat jasmani dan rohani
Bawahan -
Tupoksi 1. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku
2. Melakukan pengkajian keperawatan dan
menentukan diagnosa keperawatan,sesuai batas
kewenangannya
3. Menyususn rencana keperawatan dan
mengevaluasi tindakan keperawatan sesuai
dengan kemampuan
4. Melakukan tindakan kepada pasien sesuai
kebutuhan dan batas kemampuannya, Mis:
Pasang Chateter, infus,dll
5. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pasien dan keluarganya sesuai dengan
kebutuhan dan keadaan pasien
6. Melaksanakan serah terimah tugas kepada
petugas pengganti secara lisan maupun
tertulis,pada saat penggantian dinas

20
7. Melaksanakan tugas pagi,sore,malam dan libur
secara bergilir sesuai jadwal dinas
8. Memelihara peralatan keperawatan dan medis
agar selalu dalam keadaan siap pakai
9. Melakukan entry data riil
time,mendokumentasikan asuhan keperawatan,
mengisi kode diangnosa medis
10. Mendukung terlaksananya program pasien
safety (cek tgl ganti infus dan chateter serta
chek gelang pasien)
Tugas Utama Membantu Ka Tim dalam melakukan kegiatan asuhan
/ pelayanan dan tindakan keperawatan di ruang rawat
inap meningkatkan mutu pelayanan Keperawatan
Tugas Khusus Sebagai pelaksana Tim Asuhan / tindakan keperawatan
Tugas Tambahan - Membantu helper dalam melaksanakan
kegiatan mengantar dan mengambil pasien
dari OK
- Mengambil alat-alat instrumen ke CSSD
Kewe nangan Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana
mempunyai wewenang sbb:
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
2. Memberikan asuha keperawatan kepada pasien /
keluarga pasien sesuai kemampuannya dan batas
kewenangannya
Tanggung Jawab Bertanggung jawab kepada Kepala Perawat Instalasi
rawat inap terhadap:
1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai standar
2. Kebenaran dan ketepatan dalam
mendokumentasikan pelaksanaan asuhan
keperawatan / kegiatan lain yang dilakukan
Koordinasi 1. 1.Ka.Instalasi Rwat Inap
2. 2.Kepala Perawat Instalasi Rawat Inap
3. 3.Ka.Tim

3.2.4 Tenaga Medis Ruang Tulip RSUD Sidoarjo


Tabel 3.8 Pelatihan Tenaga Medis Ruang Tulip RSD Sidoarjo
NO. NAMA PERAWAT PELATIHAN YANG DIIKUTI
1. Titik Isbandyah, S.Kep.Ns 1. Pelatihan PPGD tahun (1 tahun)
2. Pelatihan BLS tahun (1 tahun)
3. Pelatihan BCLS tahun (1 tahun)
4. Pelatihan BTLS tahun (1 tahun)
5. Pelatihan ECG tahun (1 tahun)
6. Pelatihan CI tahun (1 tahun)
7. Pelatihan HIV tahun (1 tahun)

21
8. Pelatihan ICUtahun (1 tahun)
9. Pelatihan Cust.Care tahun (1 tahun)
10. Pelatihan Px Safety tahun (1 tahun)
11. Pelatihan Dalin tahun (1 tahun)
12. Pelatihan CI tahun (1 tahun)
13. Pelatihan Managemen Kep tahun (1 tahun)
14. Pelatihan ACLS tahun (1 tahun)
15. Pelatihan Perawatan Luka Terkini tahun (1
tahun)
16. Pelatihan K3RS tahun (1 tahun)
2. Hani Riska, S.Kep.,Ns 1. Pelatihan PGD tahun
2. Pelatihan BLS tahun 2015
3. Pelatihan BCLS tahun 2011
4. Pelatihan BTLS tahun 2012
5. Pelatihan ECG tahun 2010
6. Pelatihan CI tahun 2011
7. Pelatihan HIV tahun
8. Pelatihan Px Sefety tahun 2011
9. Pelatihan Dalin tahun 2010
10. Pelatihan CI tahun
3. Asmaul Husnah, Amd.Kep 1. Pelatihan BCLS tahun 2013
2. Pelatihan BLS tahun
3. Pelatihan ECG tahun 2010
4. Pelatihan CI tahun 2013
5. Pelatihan HIV tahun 2010
6. Pelatihan Dalin tahun 2008
7. Pelatihan CI tahun
8. Pelatihan Emergency tahun 2006
9. Pelatihan Perawat Luka Terkini tahun 2008

4. Enny Setianingsih, Amd Kep 1. Pelatihan PPGD tahun


2. Pelatihan BLS tahun
3. Pelatihan BCLS tahun
4. Pelatihan HIV tahun 2013
5. Juli Catur Wahyu.N, Amd.Kep 1. Pelatihan BCLS tahun 2013
2. Pelatihan BLS tahun 2013
3. Pelatihan Dalin tahun 2012
6. Neta Kusuma, Amd.Kep 1. Pelatihan BCLS tahun 2008
2. Pelatihan BLS tahun
7. Nova Oktaviani, Amd.Kep 1. Pelatihan BCLS tahun 2015
2. Pelatihan BLS tahun
3. Pelatihan ECG tahun
8. Puput Liatri, Amd.Kep 1. Pelatihan BLS tahun 2013
2. Pelatihan BCLS tahun 2015
3. Pelatihan HIV tahun
9. 1. Pelatihan PPGD tahun 2011
Dodik Amd.Kep 2. Pelatihan BLS tahun
3. Pelatihan ECG tahun

22
4. Pelatihan ACLS tahun 2013
10. 1. Pelatihan BCLS tahun 2011
2. Pelatihan BLS tahun 2013
Selvia Nila K, Amd.Kep
3. Pelatihan ECG tahun 2012
4. Pelatihan HIV tahun 2011
11. Dian M. Amd.Kep 1. Pelatihan PPGD tahun 2010
2. Pelatihan BLS tahun 2010
12. 1. Pelatihan BLS tahun 2014
2. Pelatihan BCLS tahun 2015
IlmaSari, S.Kep.NS
3. Pelatihan ECG tahun
4. Pelatihan Custcare tahun 2012
13. Ainurrosida, Amd.Kep 1. Pelatihan BLS tahun 2014
14. Hadi, Amd.Kep 1. Pelatihan BLS tahun
15. Lukman, S.Kep.Ns 1. Pelatihan BLS tahun 2014
(Sumber : Dari Kepala Ruangan)

3.2.5 Pelatihan tenaga keperawatan


Diagram 2.2 : pelatihan yang diikuti tenaga Keperawatan Ruang Tulip lantai 3
RSUD Sidoarjo

3%
3%
2%
PELATIHAN PPGD
2%
6% 8% BLS
2% BCLS
3% BTLS
3%
ECG
23%
2% CI
HIV
9% 16% ICU
5% CUST SCARE
11% 3% PX SAFETY

Di ruang Tulip lantai 3 RSUD SIDOARJO sebagian perawat pernah


mengikuti pelatian PPGD 5 orang (7,8%), BLS 15 orang (23,4%), BCLS 10 orang
(16%), BTLS 2 orang (3,1%), ECG 7 orang (11%), CI 3 orang (4,7%), HIV 6 orang
(9%), ICU 1 orang (1,6%), Cust scare 2 orang (3,1%), PX SAFETY 2 orang (3,1%),
DALIN 4 orang (6,2%), MANAJEMENT 1 orang (1,6%), ACLS 2 orang (3,1%),
Perawatan Luka Terkini 2 orang (3,1%), K3RS 1 orang (1,6%), EMERGENCY 1
orang (1,6%).

3.2.6 Status kepegawaian tenaga keperawatan

NO NAMA NIP Status Kepegawaian


PEND.

23
Titik Isbandyah,
1. 197005151997032005 S.Kep.Ns PNS
S.Kep.Ns
2. Hani Riska, S.Kep.,Ns 198506082010012026 S.Kep.Ns PNS
Asmaul Husnah,
3. D3 Kep PNS
Amd.Kep
4. Enny Setianingsih, Amd
D3 Kep BLUD
Kep
5. Juli Catur Wahyu.N,
198907212011012006 D3 Kep PNS
Amd.Kep
6. Neta Kusuma, Amd.Kep 27128503102 D3 Kep BLUD
Nova Oktaviani,
7. 02108704082 D3 Kep BLUD
Amd.Kep
8. Puput Liatri, Amd.Kep 26018911102 D3 Kep BLUD

9. Dodik Amd.Kep D3 Kep BLUD


10. Selvia Nila K, Amd.Kep 10128901122 D3 Kep BLUD
11. Dian M. Amd.Kep D3 Kep BLUD
12. IlmaSari, S.Kep.NS SI Kep BLUD
13. Ainurrosida, Amd.Kep 07099206142 D3 Kep BLUD
14. Hadi, Amd.Kep 198220115201402100
D3 Kep PNS
3
15. Lukman, S.Kep.Ns 12079006141 S.Kep.Ns BLUD

Diagram 2.3 status kepegawaian tenaga keperawatan ruang tulip lantai 3 RSUD
Sidoarjo

STATUS KEPEGAWAIAN

15%

PNS
BLUD

85%

24
Di Ruang Tulip lantai 3 RSUD SIDOARJO sebagian besar status
kepegawaian perawat adalah BLUD sebanyak 17 orang (85%).

3.2.7 Tenaga Medis di Ruang Tulip lantai 3 RSUD Sidoarjo


1. Dokter spesialis
a. Bedah umum :4
b. Bedah ortopedi :3
c. Bedah syaraf :2
d. Urologi :2
e. Mata :3
f. THT :2
g. Kulit :3
h. Bedah Plastik :1
i. Rehab medik :3
j. Bedah Internist :8
k. Paru :3
l. Cardiology :2
m. Obgyn : 10
n. Neurology :2
o. Bedah mulut :1
3.2.8 Data sepuluh besar penyakit ruang tulip lantai 3 RSUD Sidoarjo
tahun 2016
Tabel 3.10 data sepuluh besar penyakit ruang tulip lantai 3 RSUD Sidoarjo

25
NO DIAGNOSIS ∑ PROSENTASE
1. Diarrhoea and gastroentritis of 72 5,21%
presumed infectious origin
2. Dengue heaemoragic fever 65 4,70%
3. Dyspepsia 61 4,41%
4. Non-insulin-dependen diabetes 47 3,40%
mellitus without complications
5. End-stage renal disease 36 2,60%
6. Nausea and vomiting 35 2,53%
7. Cerebral infaction, unspecified 31 2,24%
8. Anemia, unspecified 30 2,17%
9. Volume depletion 30 2,17%
10. Non-insulin-dependen diabetes 29 2,10%
mellitus with renal complication
TOTAL : 436 100%
(Sumber informasi Ruang Tulip Bulan Juni 2016)
2. Tingkat ketergantungan pasien
Klasifikasi tingkat ketergantungan pasien dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu :
a. Perawatan minimal, memeriksa waktu 1-2 jam perhari

Rumus:
Minimal : jumlah pasien yang minimal X 2 Agak : jumlah pasien yang agak X 4,15
Sedang : jumlah pasien yang sedang X 3,08 Maksimal: jumlah pasien yang maksimal X
6,16
Jumlah Tenaga Keperawatan Yang Diperlukan
Jumlah Jam Keperawatan
Jumlah Kerja efektif per shift

LOST DAY
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun+cuti+hari besar X Jumlah
perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif

NON NURSING JOBS


Jumlah tenaga keperawatan + lost day X 25
100

b. Perawatan parsial, memerlukan waktu 3-4 jam perhari

26
Kebutuhan tenaga keperawatan di ruang tulip lantai 3 RSUD Sidoarjo dari
hasil pengkajian sebagai berikut :
Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan tenaga perawat di ruang tulip
lantai 3 RSUD Sidoarjo tanggal 18-22 juli 2016

27
3.3 (M2-Material) Sarana dan Prasarana
Rumah sakit RSUD Sidoarjo terletak di Jl. Mojopahit 667 Sidoarjo.Rsud sidoarjo ini
sudah Terakreditasi B pendidikan.Di RSUD Sidoarjo terdapat sarana dan prasarana yang cukup
memadai. Di sebelah Timur Terdapat Lahan Parkir Sepeda Motor dan Parkir Mobil, Sebelah
Selatan terdapat Lahan Parkir Direksi Dan Kantin, Sebelah Barat terdapat Masjid, Sebelah
Utara terdapat ATM Center, Mini Market, Bank dan kantin. Di bagian tengah terdapat taman
dan gazebo untuk ruang tunggu. Memiliki fasilitas USG 4D,CT Scan, Rontgen,Haemodialisa,
Laboratorium,Radiologi, Farmasi, Bank Darah, Ambulance dan merupakan rumah sakit
rujukan

Gambaran Fisik Tulip Lantai 3

Dari pintu masuk Rumah Sakit, Gedung Tulip Lantai 3 terletakdisebelah Utara berbatasan
dengan Ruang Diklit dan PA, sebelah timur berbatasan dengan ruang Bank darah, keuangan,
pemasaran dan trauma center, sebelah Barat berbatasan dengan Taman masjid , sedangkan
sebelah selatan berbatasan dengan Taman Tunggu.Mawar Kuning Atas untuk pasien dengan
kasus bedah dengan kapasitas 78 Tempat Tidur. Ruang Tulip secara fisik terdiri atas 2 yaitu
tulip lantai 2 dan 3 yang terdiri dari Ruang Rawat Inap, Ruang Administrasi, Ruang Perawat,
Ruang Tindakan,Ruang Observasi, Ruang Obat, Toilet, Washtafel, Pantry, ruang ganti, Spoel
Hoek, PKRS, PANEL,dan Toilet.

3.3.1 Lokasi dan Denah Ruangan


Ruang Tulip terbagi 2 lantai Tulip Lantai 2 dan tulip lantai 3. Ruang Tulip lantai 2
untuk Pasien bedah dan interna sedangkan Tulip lantai 3 untuk pasien bedah dan interna
.Lokasi Ruang TulipLantai 3 RSD Sidoarjo adalah dengan batas – batas sebagai berikut :

1. Sebelah Timur berbatasan dengan parkir pegawai


2. Sebelah Barat berbatasan dengann mushollah
3. Sebelah Utara berbatasan dengan parkir pegawai
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan taman

32
3.3.2 Lingkungan Kerja
Berdasarkan hasil pengkajian pada hari Selasa, Rabu dan Kamis tanggal 18 Juli
2016 s/d 22 Juli 2016, didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur Ruang Tulip lantai
3 keseluruhan adalah 78 tempat tidur.
1. Data Tempat Tidur Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 18 Juli 2016, didapatkan
gambaran kapasitas tempat tidur Ruang Tulip adalah 78 tempat tidur dengan
rincian sebagai berikut:

Bagian Timur : 39 bed


Bagian Barat : 39 bed

3.3.3 Pembagian Ruang Tulip Lt 3


Ruang Tulip :

1. Ruang perawatan 26 ruang, terdiri dari 78 bed pasien.


2. Ruang yang tidak terpakai 13 ruang.
3. Ruang Tindakan, terdiri dari 1 ruang.
4. Ruang perawat, terdiri dari 2 Ruang.
5. Ruang obat, terdiri dari 1 ruang.
6. Ruang tunggu, 1 ruang.
7. Ruang cleaning service 1 ruang.
8. Ruang ganti, terdiri dari 1 ruang.
9. Pantry 1 ruang.

33
10. Toilet perawat 1 ruang.
11. Toilet Umum 1 ruang.
12. Toilet Cleaning Service 1 ruang.
13. Spulhock 1 ruang.
14. Ruang Dokter Jaga 1 ruang.

3.3.4 Sarana Dan Prasarana Ruang Tulip RSUD Sidoarjo


Fasilitas di ruang rawat inap Tulip adalah tempat tidur pasien, kipas angin, TV 14”,
meja pasien, kursi penunggu, wastafel,kamar mandi/WC. Sedangkan untuk ruang HCU(High
Care Unit) memiliki fasilitas antara lain tempat tidur pasien, AC, meja pasien, kursi penunggu,
wastafe, kamar mandi/WC, serta monitor pasien, tabung oksigen, lemari obat, syring pump,
infuse pump.

Alat medis di rawat inap Tulip pada tahun 2015 mengalami penambahan guna
meningkatkan pelayanan kepada pasien. Rincian alat medis yang ada di rawat inap Tulip dapat
dilihat di tabel berikut ini.

Standart depkes tentang ketersediaan alat untuk 78 pasien di Ruang Tulip Lantai 3.

Jumlah Kondisi Alat Saat Ini Standart


No Nama Alat
Saat Ini Baik Cukup Rusak Depkes
Usulan
1 Nebulaizer 11 11 0 0 -
2 Senter 4 4 0 0 4 5/ruangan
3 Tromol Besar 1 1 0 0 -
4 Tromol Kecil 1 1 0 0 -
5 Bak Injeksi Besar 4 4 0 0 - 5/ruangan
6 Bak Injeksi Sedang 2 0 0 2 - 5/ruanagn
7 Bak Injeksi Kecil 1 1 0 0 3 5/ruangan
8 Korentang Set 3 3 0 0 - 5/ruangan
9 Resusitasi Dewasa 3 3 0 0 -
10 Resusitasi Anak 1 1 0 0 -
11 Standar Infus Beroda 8 8 0 0 - 8/ruangan
12 Stetoskop 10 7 0 3 - 5/ruanagn

Jumlah Kondisi Alat Saat Ini Standart


No Nama Alat
Saat Ini Depkes
Baik Cukup Rusak Usulan
13 Tensimeter raksa dan 14 14 0 0 - 8/ruanngan
Digital

14 Kereta Injeksi 3 3 0 0 - 3/ruangan

34
15 Lampu Emergency 8 8 0 0 - 5/ruangan
16 Lampu Baca Foto 2 2 0 0 -
17 Tabung O2 3 3 0 0 -
18 Dorongan O2 8 3 -
19 Comb 1 1 0 0 -
20 Gunting Perban 5 3 0 2 - 5/ruangan
21 Gunting Necrotomi 17 17 0 0 -
22 Pinset Anatomi 4 2 0 0 -
23 Pinset Cerughi 1 0 0 0 -
24 Tong Spatel 36 36 0 0 -
25 Bengkok 8 8 0 0 - 5/ruangan
26 Suction 3 3 0 0 -
27 Termometer 10 10 0 0 - 13/ruangan
28 Dreesing Card 5 5 0 0 -
29 EKG Saat ini 1
1 0 0 0 2
dipinjam IPIT
30 Klem 6 5 0 0 -
31 Gunting Aj 18 18 0 0 -
32 Manometer 02 Central 74 52 0 5 - 17 untuk pav
33 Manset 2 2 0 0 - 2/ruangan
34 Timbangan Badan 2 2 0 0 - 2/ruangan
35 Box Chemo 1 1 0 0 -
36 Irigator 2 2 0 0 - 5/ruangan
37 Blass Spoling 1 1 0 0 -
38 GDA Stik 3 2 0 1 -
39 Funanduskop 1 1 0 0 -
40 Urinal 59 54 0 5 50 3/ruangan
41 Stik Pan 52 42 0 10 50
42 WWZ 2 2 0 0 -
43 Hb Meter 4 4 0 0 -
44 Gunting Gips 1 2 0 0 -
45 Hammer 3 3 0 0 -
47 Kasur Angin 6 6 0 0 -
(Sumber : Kepala Ruangan Tulip Lantai 3 dan https://www.slideshare.net/standar-peralatan-
keperawatan-dan-kebidanan-menurut-depkes)
Analisis :
Berdasarkan standart Depkes mengenai pengadaan alat di ruang rawat inap dengan
kapasitas 78 orang pasien terdapat kekurangan pada senter kurang 1 yang menurut standart
Depkes 5/ruang , bak injeksi besar kurang 1 yang menurut standart Depkes 5/ruang, bak injeksi
sedang kurang 3 yang menurut standart Depkes 5/ruang, bak injeksi kecil kurang 4 yang
menurut standart Depkes 5/ruang, korentang set kurang 2 dan irigator kurang 3 yang menurut
standart Depkes 5/ruang.

35
3.3.5 Tabel 3.12 Fasilitas Dikamar Pasien (1 Ruangan)

NO NAMA BARANG JUMLAH KONDISI

1 Bed 3 Baik

2 Meja pasien 3 Baik

3 TV 1 Baik

4 AC 1 Baik

5 Kamar Mandi 1 Baik

6 Jemuran Stainless 2 Baik

7 Keset 1 Baik

8 Rak Sepatu 1 Baik

9 Cermin 1 Baik

10 Tempat sampah medis 2 Baik


dan non medis

11 Lemari 3 Baik

Tabel 3.13 Peralatan Mebelair di Ruang Rawat Inap Tulip RSUD Sidoarjo

No NAMA BARANG JUMLAH KONDISI

1 Nurse call 2 Baik

2 Kunci inggris 1 Baik

3 Rak sandal 7 Baik

4 Kipas angin 7 Baik

5 Tv sharp 14 inch 53 Baik

6 Brand card tv gantung 56 Baik

7 Almari locken 6 pintu 1 Baik

8 Filling cabinet 3 laci 2 Baik

9 Almari kayu besar 4 Baik

10 Meja setengah biru 6 Baik

36
11 Rak handuk stainless 50 Baik

12 Laken set 177 Baik

13 Guling dakron 154 Baik

14 Sprey set 80 Baik

15 Bantal dakron 28 Baik

16 Taplak meja 16 Baik

17 Alas brand card 10 Baik

18 Dispenser 1 Baik

19 Jam dinding 116 Baik

20 Kulkas 3 Baik

21 Keset kamar mandi 118 Baik

22 Keranjang status 38 Baik

23 Handuk wastafel - Baik

24 Skort pegawai 90 Baik

25 Papan pasien kecil - Baik

26 Odner 15 Baik

27 Kursi merah 19 Baik

28 Almari obat 5 pintu 19 Baik

29 Computer 6 Baik

30 Almari kaca almunium 3 Baik

31 Papan daftar nama pasien - Baik

32 Troly ECG 3 Baik

33 Tempat tidur tidak - Baik


beroda

34 Tempat sampah biru 16 Baik

35 Bed pasien 113 Baik

37
36 Lemari pasien 2 Baik

a. Ruang tunggu terletak di sebelah timur dan barat ruang perawat terdapat fasilitas
televisi yang hanya berfungsi untuk hiburan saja, terdapat juga wastafel untuk cuci
tangan. Ruang tunggu pasien nyaman untuk keluarga pasien.

b. Sistem Komputerisasi di Ruang Tulip Lantai 3 sudah menggunakan sistem


komputerisasi dalam hal pembayaran, penerimaan pasien dan keluar pasien. Sedangkan
untuk sistem pendokumentasian, juga sudah menggunakan sistem komputerisasi.

c. Kebutuhan Air dan Listrik

Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian Administrasi Ruangan Tulip,


kebutuhan air dan listrik terpenuhi, saat ini tidak terdapat fasilitas air panas di setiap
kamar mandi yang ada di kamar pasien.Tetapi setiap pagi helper menyiapkan air panas
dengan timba ke setiap ruangan dan membaginya dengan ember.

d. Ambulance
Di Rumah Sakit RSUD SIDOARJO terdapat 7 unit ambulance jenazah dan 5
unit ambulance rescue, 6 ambulance jenazah dalam kondisi baik 1 rusak dan 4
ambulance rescue dalam kondisi baik 1 rusak.

e. Pengawasan Peralatan
Berdasarkan hasil wawancara Kepala Ruangan Ruang Tulip RSUD Sidoarjo,
tidak ada jadwal khusus terhadap pengawasan peralatan di Ruang Tulip, namun 2
minggu sekali / 1bulan sekali dilakukan service.jika di ruangan terdapat peralatan yang
rusak, maka perawat langsung menghubungi IPS.

f. Administrasi Penunjang
1) Buku Tekanan Darah
2) Buku Suhu dan Nadi
3) Buku Serah Terima Darah
4) Buku Ekspedisi Pengiriman Pasien
5) Buku Visite Dokter

38
6) Buku Operan
7) Buku Pengambilan Obat
8) Buku Espedisi Alat-alat Rusak
9) Buku Serah Terima Hsil Laboratorium
10) Buku Serah Terima Linen
11) Buku Laboratorium
12) Buku Pengembalian Foto Thorax ke Radiologi
13) Buku pengambilan linen bersih.
14) Buku Supervisi Perawat
15) Buku Expedisi Penyerahan Jenazah
16) Buku Rontgen
17) Buku Timbang Terima
18) Buku Status Pasien dan Rawat Tinggal
19) Buku Standart Operasional Prosedur
a) Memenuhi Kebutuhan Oksigen
b) Memenuhi Kebutuhan Nutrisi, Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
c) Memenuhi kebutuhan eliminasi
d) Memenuhi Kebutuhan Keamanan
e) Memenuhi Kebutuhan Kebersihan dan Kenyamanan Fisik
f) Memenuhi Kebutuhan Istirahat dan Tidur
g) Memenuhi Kebutuhan Grak dan Kegiatan Jasmani
h) Memenuhi kebutuhan Spiritual
i) Memenuhi kebutuhan emosional
j) Memenuhi kebutuhan komunikasi
k) Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis
l) Memenuhi Kebutuhan Pengobatan dan Membantu Proses Penyembuhan
m) Memenuhi Kebutuhan Penyuluhan
n) Memenuhi kebutuhan regabilitasi
g. Alur Permintaan Alat untuk Ruang Tulip RSUD Sidoarjo

UNIT

ULP

39
GUDANG
BARANG
h. Alur Pengembalian Alat

UNIT

Mengisi Blanko Pengembalian


Barang

ULP

UNIT

3.4 Metode (M3/METHODE)


Penerapan pemberian model asuhan keperawatan (MAKP). Berdasarkan hasil
pengkajian yang telah dilakukan oleh mahasiswa STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto di ruang
Tulip Lt 3 didapatkan bahwa MAKP yang dipakai di Ruang Tulip Lt 3 adalah MAKP tim,
dimana model asuhan keperawatan ini 1 tim perawat diberikan wewenang merawat beberapa
kasus dan tiap perawat dalam tim melakukan tindakan keperawatan berdasarkan keahlianya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat Tulip Lt 3 didapatkan bahwa dalam
melaksanakan asuhan keperawatan ketua tim dibantu oleh kepala jaga dan perawat pelaksana
dimana perawat pelaksana bertanggung jawab terhadap kepala jaga dan kepala jaga
bertanggung jawab pada ketua tim. Kemudian kepala melaporkan hasil kepada ketua tim.

a) Timbang Terima
Dari hasil kuisioner persepsi perawat tentang pelaksanaantimbang terima yang
dibagikan kepada perawat di Ruang Tulip Lt 3 pada tanggal 20 - 21 Juli 2016, adalah
sebagai berikut:
60%
50%
40%
30% 40
49%
20%
30%
10% 19%
0% 2%
Dari diagram diatas maka dapat disimpulkan bahwa 49% perawat di Ruang Tulip Lt 3
sangat sering melakukan timbang terima.

Dari hasil observasi setiap timbang terima dihadiri oleh perawat yang bertugas serta
didampingi katim. Timbang terima dilakukan setiap pergantian shift di ruang Nurse Station
setelah itu perawat yang bertugas berkeliling ke kamar pasien untuk melihat kondisi pasien
secara langsung, serta menginformasikan pergantian perawat yang bertugas kepada pasien.
Timbang terima yang isinya informasi tentang identitas pasien, nomor bed pasien, diagnosa
medis, keadaan umum atau keluhan utama, data objektif, data subjektif, masalah keperawatan,
intervensi baik mandiri maupun kolaborasi dan catatan serta terapi dan intervensi yang belum
dan sudah dilakukan. Pelaksanaan timbang terima ini dilakukan oleh seluruh perawat kepada
perawat yang bertugas berikutnya. Pelaksanaan timbang terima terdokumentasikan di buku
timbang terima yang sudah disediakan oleh ruangan. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan pada saat timbang terima, didapatkan bahwa timbang terima diruang Tulip lebih
fokus pada masalah diagnose medis dan kegiatan timbang terima dilakukan pada tiap
pergantian shift.

4 Timbang Terima
2
Timbang Terima
0
baik cukup kurang

Grafik diatas adalah hasil observasi timbang terima dari 3 sift (pagi-siang-pagi)
dengan kriteria penilaian:

a. Baik : nilai 76% - 100%


b. Cukup : nilai 56% - 75%
c. Kurang : nilai < 56 %
b) Supervisi keperawatan

41
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bagian Keperawatan pada tanggal 21
Juli 2016 didapatkan bahwa di tulip supervisi terjadwal 1 bulan sekali tetapi waktu pelaksanaan
tidak terjadwal. Supervisi dilaksanakan bersama dengan dokter spesialis, gizi, kepala ruangan
dan perawat ruangan saat melakukan supervisi. Namun saat ada kesalahan prosedur dalam
penanganan pasien, kepala ruangan akan mengarahkan secara langsung guna peningkatan
kualitas perawat.

Dari hasil kuisioner persepsi perawat tentang supervisi yang dibagikan kepada perawat
di Ruang Tulip Lt 3 pada tanggal 20 - 21 Juli 2016, adalah sebagai berikut :

80%
60%
40%
67%
20%
15% 10% 8%
0%
Sangat Sering Sering Jarang Tidak Pernah

Column2

Diagram 2.5 Kuisoner Supervisi Ruang Tulip Lt. 3 RSUD SIDOARJO

Dari diagram diatas maka dapat disimpulkan bahwa 67% di Ruang Tulip Lt 3 sering
dilakukan kegiatan supervisi.

Alur Supervisi
Ka. Bid Perawatan

Kasi Perawatan

Ka. Per IRNA

Menetapkan kegiatan dan tujuan


KaRu
serta instrument / alat ukur

Menilai kinerja
Perawat
PP PP

Supervisi
 Feed back
 Koreksi atau pemecahan PA A
masalah
42
 Reward / Reinforcement
Keterangan : Kualitas Pelayanan

Keperawatan supervisi Meningkat

Delegasi dan supervise

c) Ronde keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala bagian keperawatan Ruang Tulip
Lt. 3 pada tanggal 20 Juli 2016 di Tulip Lt. 3, ronde keperawatan dilakukan jika didapatkan
penyakit yang tidak sembuh-sembuh dan kondisi ini dijadikan sebagai bahan studi kasus.

Ronde keperawatan di Ruang Tulip tidak dilakukan karena tidak ada pasien yang
dirawat melebihi 6 minggu atau perawatan pasien kronis. Rondekeperawatan dilakukan jika
ada mahasiswa menejemen

Alur Ronde Keperawatan :

PP
Tahap Pra
Ronde
Penetapan Klien

Persiapan Klien :
- Informed Consent
- Hasil Pengkajian/
Validasi data
Tahap - Apa diagnosa keperawatan
Penyajian - Apa data pendukung
pelaksanaan
- Bagaimana intervensi yang
di Nurse Masalah sudah dilakukan
Station -Apa hambatan yang
ditemukan

Validasi Data

43
Tahap ronde Diskusi PP1-PP2,
pada bed klien Karu, Konselor

Lanjutan diskusi di
nurse station

Tahap Pasca Kesimpulan dan


Ronde rekomendasi
solusi masalah

d) Dokumentasi
Dari hasil kuisioner persepsi perawat tentang dokumentasi
keperawatan yang dibagikan kepada perawat di Ruang Tulip Lt. 3 pada tanggal
20-21 Juli 2016, adalah sebagai berikut :
60%
40%
20% 50%
38%
0% 10% 2%
Sangat Sering Jarang Tidak
Sering Pernah

Column2

Dari diagram diatas maka dapat disimpulkan bahwa dari 50% kegiatan
dokumentasi keperawatan di Ruang Tulip Lt. 3 sering dilakukan.

Dari hasil observasi didapatkan pendokumentasian yang berlaku di


Ruang Tulip adalah sistem SOR (Source Oriented Record) yaitu suatu sistem
pendokumentasian yang berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan,
misalnya dari Dokter, perawat, ahli gizi, fisioterapi dan lain-lain.
Selama ini pendokumentasian asuhan keperawatan sudah dilaksanakan pada
lembar rekam medis dan format asuhan keperawatan. Catatan tindakan
keperawatan pada rekam medis terkait advice dari Dokter, sedangkan pada
format status pasien meliputi anamnesa, diagnosa, pengkajian,renpra, intruksi
Dokter, laporan perawat dan intervensi serta evaluasi keperawatan. Lembar
observasi pasien tidak ditempel pada bed pasien masing-masing ruangan tapi
terdapat pada lembar observasi di Nurse Station.

44
Komunikasi via telepon dengan SBAR
S: Situasion (kondisi terkini yang terjadi pada pasien)
a. sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk dan hari perawatan serta
dokter yang merawat
b. sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawatan yang belum atau
sudah teratasi/kebutuhan utama
B: Background (info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien
terkini)
a. jelaskan intervensi yang telah dilakuakan dan respons pasien dari setiap
diagnose keperawatan
b. sebutkan riwayat alergi, riwayat pemedahan penanganan alat infasif dan
obat-obatan termasuk cairan infuse yang digunakan
c. jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap penanganan medis
A: Assessment (hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini)
a. jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti TTV,
Skor nyeri tingkat kesadaran, status restrain, resiko jatuh, status nutrisi
kemampuan elimasi dan lain-lain
b. jelaskan informasi klinik lain yang mendukung
R: Recommendation
a. rekomendasikan intervensi keperawatan yang telah dan perlu dilakukan
termasuk discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga.
Hasil observasi questioner dokumentasi keperawatan
15

10
Dari diagram diatas adalah hasil observasi dokumentasitidak
keperwatan
lengkap
12 11 13
5 9
dengan penilaian menggunakan standart 80 %10dari 14 rekam medis.
lengkap
0
e) Pengelolaan
pengkajian Sentralisasi
diagnosa Obat
perencanaan implementasi evaluasi

Dari hasil kuisioner persepsi perawat tentang sentralisasi obat yang


dibagikan kepada perawat di Ruang Tulip Lt. 3 pada tanggal 20-21 Juli 2016,
adalah sebagai berikut
60%

50%

40%

30%
49%
20% 42%
45
10%
9%
0% 0%
Diagram 2.6 Kuisoner Sentralisasi Obat Ruang Tulip Lt. 3 RSUD SIDOARJO

Dari diagram diatas maka dapat disimpulkan bahwa 49% perawat di Ruang Tulip Lt. 3
sangat sering melakukan kegiatan sentralisasi obat.

Dari hasil observasi Sentralisasi obat di Ruang Tulip sudah dilakukan dengan baik. Baik
obat oral maupun obat injeksi telah dilakukan sistem sentralisasi dengan program yang disebut
menggunakan ODD (one day dose). Alur sentralisasi obat adalah obat diresepkan oleh Dokter
kemudian diserahkan oleh keluarga untuk mengambil resep ke farmasi 7 yang berada dilantai
1 . Setelah itu berdasarkan resep obat diserahkan ke Nurse Station kepada perawat yang
bertugas di ruang Tulip. Dalam kemasan perdosis pemberian dengan tanda bukti lembar serah
terima obat serta ada Informed Concent tentang sentralisasi obat dari Nurse Stationke pasien,
yang berisikan bahwa pasien/ keluarga pasien telah menyatakan setuju dilakukan sentralisasi
obat. Terdapat format pencatatan jenis obat dan jadwal pemberiannya ke pasien, sehingga obat
apa saja yang sesudah diberikan dapat terdokumentasikan. Jumlah obat oral dan injeksi yang
diserahkan adalah dosis obat untuk 2 atau 3 kali pemberian dalam waktu 24 jam berdasarkan
kebutuhan pasien.Didapatkan data dengan angket serta wawancara bahwa Ruang Tulip
memisahkan kepemilikan antar obat pasien, memberi etiket dan alamat pada obat pasien, serta
perawat mengetahui jenis obat high alert, warna label, penempatan dan penyimpanannya.

Alur Sentralisasi Obat

Dokter

Resep

BPJS Umum

Perawat Perawat
46
Cholecting
Pasien
oleh
farmasi

Perawat Farmasi

Perawat
f) Discharge Planning
Dari hasil kuisioner persepsi perawat tentang discharge planning yang
dibagikan kepada perawat di Ruang Tulip Lt. 3 pada tanggal 20-21 Juli 2016,
adalah sebagai berikut :

60%

40%
50% 48%
20%

0% 2% 0%
Sangat Sering Sering Jarang Tidak Pernah

Column2

Dari diagram diatas maka dapat disimpulkan bahwa 50% pelaksanaan


discharge planning sangat sering dilakukan di Ruang Tulip Lt. 3 .

Dari hasil observasi Discharge planning di Ruang Tulip sudah


dilakukan pada semua pasien yang akan pulang dengan menggunakan kartu
Discharge planning. Proses pelaksanaan Discharge planning dilakukan di
Nurse Station dengan cara memanggil keluarga dan pasien. Kartu Discharge
planning sudah ada dengan isi sesuai dengan standart yang telah ditetapkan
Rumah Sakit, meliputi : Identitas pasien, tanggal kontrol, aturan diet, obat,
perawatan luka di rumah, aktifitas dan 3 istirahat, perawatan umum, dan hasil
pemeriksaan yang dibawa pulang. Dalam Discharge planning tidak ada leaflet
yang menjelaskan terkait perawatan lanjutan selama pasien dirumah, namun
pemberian Health Education secara verbal kepada keluarga pasien. Discharge
planning dilakukan oleh Perawat Pelaksana tepat saat saat pasien dinyatakan
boleh pulang oleh Dokter.

a. Penerimaan Pasien Baru

47
Berdasarkan hasil observasi di Tulip Lt. 3 didapatkan bahwa penerimaan
pasien baru di Ruang Tulip Lt. 3 ini sudah dilakukan sesuai prosedur. Dari IGD
pasien datang untuk melakukan konsultasi dengan tim medis ruangan IGD dan
pasien tersebut menjalani pemeriksaan sesuai dengan keluhan yang dirasakan
oleh pasien. lalu bila dokter dan tim medis menyarankan pasien untuk
menjalankan perawatan dirumah sakit maka tim medis ruangan memesankan
kamar untuk pasien tersebut dengan meminta persetujuan dari keluargalalu pasien
tersebut dikirim ke ruangan sesuai dengan kamar ruangan yang telah dipesan.

Dari unit rawat jalan & poli, sesuai dengan advice dokter jika pasien perlu
dirawat dirumah sakit maka pihak dari poli akan memesan kamar yang ada
diruangan tetapi terlebih dahulu meminta persetujuan dari pasien jika tidak mau
maka akan mendatangi surat persetujuan tidak mau atau rumah sakit tidak
menangung akibat yang diderita pasien . dari hasil observasi yang kami lakukan
berikut alur masuk pasien baik asuransi / penjamin maupun umum ( Rawat jalan).

ALUR PENERIMAAN PASIEN BARU di Ruang Tulip Lantai 3 RSUD Sidoarjo


pasien

IGD IRJ

MRS
1.pelayanan
2.terapi medis
3.diagnosa medis
Instalasi Rawat Jalan
4.keperawatan
5.penunnjang medis
6.gizi
7.Renab medik
KRS

Meninggal Instalasi
Dirujuk Pulang Dipulangkan pemulasar
an jenazah

48
3.5 Pembiayaan (M4-Money)

3.5.1 Struktur organisasi yang ada di dalam bagian keuangan RSUD Sidoarjo
sebagai berikut :
1. Dra Noer Rochmawati, M. SI, AK jabatan sebagai wakil direktur umum dan
keuangan
2. Dra. Ec. Retno Utari, MM jabatan sebagai kepala bagian keuangan.
3. Lucky Budi Setiawan, SE jabatan sebagai kasssubag pendapatan
4. I’ien widjajanti, SE jabatan sebagai kassubag anggaran dan
belanja
5. Jaka Suma’aji, SE jabatan sebagai kassubag akutansi dan verifikasi.
Sedangkan untuk sumber daya manusia dibagi administrasi ruang tulip lantai 3 terdiri dari :

NO Nama Pendidikan Jabatan


1 Yanies Rismaya Jayanti SKM Administrasi
2 Dwi Angraini SMA Administrasi

3.5.2 Hasil pembiayaan yang di gunakan pasien pada bulan April – Juni 2016
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada hari senin 18 juli 2016, sebagian
besar biaya pasien dari BPJS PBI dan Non PBI, KSO dan biaya sendiri (umum). Dari hasil
Jenis Prosentase
No April Mei Juni Jumlah
Pembiayaan
1 Umum 104 131 120 355 15,1%
2 BPJS 636 683 603 1922 82%
3 Tc.Jamsostek 3 7 20 30 1,3%
4 KSO 5 5 2 12 0,5%
5 JasaRaharja 1 14 12 27 1,2%
JUMLAH 2346 100%
grafik dapat di simpulkan bahwa BPJS merupakan pembiayaan yang paling sering di gunakan
sejumlah 683 pada bulan Mei dan yang paling sedikit di gunakan oleh pasien dalam
pembiayaan rawat inap adalah jasa raharja yaitu 1. Jadi selama 3 bulan terahir dari bulan April
- Juni 2016 BPJS tetap paling banyak di gunakan yaitu 1922. Untuk sumber keuangan RSUD
Kabupaten Sidoarjo berasal dari BLUD. Untuk audit internal RSUD Sidoarjo adalah
independen yang apabila laporan keuangan tersebut sudah selesai maka akan dilakukan
pemeriksaan setiap 1 tahun sekali.

49
Tabel 3.14Tarif Rawat Inap Tulip Lantai 3
NO Uraian
1 3 TT Pasien
3 lemari Meja
Kamar mandi dalam
AC
Gorden penyekat
Total Rp. 200.000

Tabel 3.15Tarif Biaya Visite/Konsul Dokter Ruang Tulip Lantai 3

No. Uraian Biaya


1. Visite dokter spesialis Rp. 50.000,00
2. Visite dokter umum Rp. 30.000,00
3. Konsul ahli gizi Rp. 10.000,00
4. Visite apoteker Rp. 15.000,00
Konsul Dr. spesialis diluar jam
5. Rp. 55.000,00
kerja dating
Tabel 3.16Tarif Biaya Operasi Kelas I Ruang Tulip lantai 3
No. Uraian Biaya
1. Kelompok 1 RP. 3.300.000,00
2. Kelompok 2 Rp. 5.500.000,00
3. Kelompok 3 Rp. 8.800.000,00
4. Khusus 1 Rp. 11.000.000,00
5. Khusus 2 Rp. 16.500.000,00

3.5.3 Cara pembayaran pasien


Hasil analisis :

Untuk pasien BPJS kelas 1 di ruang tulip lantai 3 bebas dari biaya dan pasien BPJS
kelas 2 ada pembayaran tambahan.Sedangkan untuk pasien umum dilakukan pembayaran pada
saat pasien pulang.Apabila ada pasien umum yang membutuhkan perawatan lama dan tidak

50
tentu waktunya, maka keluarga pasien diperbolehkan menitipkan uang untuk biaya perawatan
sejumlah uang yang dimiliki keluarga untuk dititipkan kepada kasir, tetapi uang yang dititipkan
tersebut belum tentu jumlahnya sesuai dengan jumlah biaya perawatan selama dirumah
sakit.Kemudian untuk pasien yang sudah diperbolehkan pulang tetap tidak mempunyai biaya,
maka tidak diperbolehkan pulang dahulu sampai biaya perawatan terlunasi.Apabila pasien
ingin mengetahui biaya perawatan diruangan tulip lantai 3 maka pasien dapat dengan mudah
mengetahui informasi biaya tersebut kebagian administrasi. Pihak administrasi akan
memberikan informasi mengenai rincian biaya perawatan melalui billing pasien tersebut secara
cepat.

3.5.4 Alur pembayaran pasien

Dokter Dokter dan Perawat Berkas RM pasien dikirimkan ke Bag.


menyatakan melengkapi berkas status Administrasi unt dilakukan proses perincian
bahwa pasien rekam (RM) medis biaya dan kelengkapan berkas (unt. Pasien
diperbolehkan pasien asuransi) serta proses koding bagi pasien BPJS
pulang / Pasien dengan iur bayar
Meninggal

Administrasi Keluarga pasien Pasien Menuju unit


menyerahkan sisa menunjukkan farmasi 7 untuk
obat oral, hasil kuitansi mengambil obat untuk
Pasien KRS penunjang dan surat pembayaran kepada diminum dirumah serta
kontrol. petugas ke Loket Pembayaran
administrasi. Rawat Inap untuk
menyelesaikan
pembiayaan.

3.5.5 Sumber Pendapatan Rumah Sakit RSUD Sidoarjo


1. Jasa layanan
2. Hibah
3. Diklat
4. Kantin
5. Mini market
6. Farmasi
7. Mahasiswa praktek :

51
Institusi
1. Fakultas Kedokteran Unair 16. Universitas PDRI AdiBuana
RSUD dr. Soetomo Surabaya Surabaya
2. Universitas Wijaya Kusuma 17. Politeknik Kesehatan Kemenkes
Fakultas Kedokteran Surabaya
3. Fakultas Farmasi Universitas 18. Poltekes Kesehatan DepKes
Surabaya Surakarta
4. Fakultas Farmasi 19. Sekolah Menengah Kejuruan
UniversitasWidya Mandala Farmasi Sekesal Surabaya
5. Siti Khodijah Akbid 20. Akademi Akupuntur Surabaya
6. Stikes Satria Bhakti Nganjuk 21. Mataram Stikes
7. Stikes Dian HusadaMojokerto 22. Bina Sehat PPNI Akper
8. Akper Dian Husada 23. Bina Sehat PPNI Stikes
9. ATRO MuhammadiyahMakasar 24. Akbid Griya Husada Surabaya
10. ATRO Bali 25. D3 Gizi Poltekes Malang
11. Politeknik Kesehatan Mojopahit 26. Stikes Bahrul ‘Ulum Laboratorium
Mojokerto II Batu
12. Stikes Mojopahit Mojokerto 27. Apikes Pena Husada Surabaya
13. Akper Kosgoro Mojokerto 28. Vincentius A Paulo Stikes D3
14. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fisioterapi
“Artha Bodhi Iswara” (ABI) 29. Vincentius A Paulo Stikes S1
15. Stikes Widyagama Husada Keperawatan
Malang 30. Akademi Gizi Surabaya
31. Akper Kerta Cendekia
32. Stikes Insan Unggul
33. Stikes Surabaya
34. Mitra Sehat Akbid

3.5.6 Program kerja untuk keuangan RSUD Sidoarjo sebagai berikut :


1. Penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk tekhnis bagian anggaran
dan belanja pendapatan akutansi dan verifikasi.
2. Pengkoordinasian dan pelaksanaan program dan petunjuk tekhnis meliputi
:Penyusunan anggaran dan perubahan, penggalian sumber dana dan pendapatan,
penyusunan atau perubahan tarif, peneraapan anggran serta memperbaiki manajemen
keuangan pada masing-masing sub bagian.
3. Pelaporan pelaksanaan tugas bagian anggaran dan belanja, pendapatan, akutansi dan
verifikasi.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh wakil direktur umum dan keuangan sesuai
dengan bidangnya

52
3.6 M-5 Marketing (M5/MARKET)

3.6.1 Sumber Daya Manusia


Jumlah :
Pendidikan :
Program Market :

3.6.2 Target/sasaran jangkauan wilayah pemasaran RSUD Sidoarjo


Wilayah yang menjadi target sasaran dari RSUD Sidoarjo adalah sidoarjo
dan sekitarnya.

3.6.3 Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Keperawatan


Tingkat kepuasan pasien. Indikator kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan dinilai berdasarkan kuesioner berjumlah 10 pertanyaan. Setelah
menyebar kuesioner kepada 27 pasien diketahui pasien menjawab pelayanan baik
dan pasien puas sebanyak 81,5 %, pasien menjawab pelayanan cukup baik dan
cukup puas sebanyak 14,8 % dan pasien menjawab pelayanan kurang dan pasien
tidak puas sebanyak 3,7 %. Dapat disimpulkan bahwa pelayanan di Ruang Tulip
lantai 3 ini baik dan tingkat kepuasan klien juga dapat dikatakan baik.

Grafik Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di Tulip


lantai 3 RSUD Sidoarjo.

kepuasan pasien
90.0%
80.0%
70.0%
60.0%
50.0%
40.0% kepuasan pasien

30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
PUAS CUKUP PUAS TIDAK PUAS

3.6.4 Gambaran BOR di ruang tulip lantai 3 RSUD Sidoarjo pada


tanggal 18 – 20 juli 2016

a. Tanggal 20 juli 2016

53
NO RUANGAN 18 juli 19 juli 20 juli 21 juli 22 juli
2016 2016 2016 2016 2016
1 Tulip A 0 0 0 0 0
2 Tulip B 0 0 0 0 0
3 Tulip C 3 2 1 3 2
4 Tulip D 2 3 3 2 1
5 Tulip E 2 3 2 1 3
6 Tulip F 3 3 3 2 3
7 Tulip G 2 2 3 0 2
8 Tulip H 2 3 3 2 1
9 Tulip I 0 0 0 0 0
10 Tulip J 0 0 1 1 1
11 Tulip K 0 0 0 0 0
12 Tulip L 0 0 0 0 0
13 Tulip M 0 0 0 0 0
14 Tulip N 0 0 0 0 0
15 Tulip O 0 0 0 0 0
16 Tulip P 0 0 0 0 0
17 Tulip Q 0 0 0 0 0
18 Tulip R 0 0 0 0 0
19 Tulip S 2 2 3 1 0
20 Tulip T 1 2 1 1 1
21 Tulip U 1 3 2 2 3
22 Tulip V 2 0 0 2 2
23 Tulip W 3 3 2 2 3
24 Tulip X 2 1 2 2 3
25 Tulip Y 1 2 2 2 2
26 Tulip Z 0 0 0 0 0
TOTAL 26 29 28 23 27
Tabel jumlah pasien setiap harinya

NO TANGGAL JUMLAH PASIEN JUMLAH BED


A-Z KOSONG
1 18-7-2016 26 Pasien 13 Bed Kosong
2 19-7-2016 29 Pasien 10 Bed Kosong
3 20-7-2016 28 Pasien 11 Bed Kosong
4 21-7-2016 23 Pasien 16 Bed Kosong
5 22-7-2016 27 Pasien 12 Bed Kosong

PERHITUNGAN BOR DI TULIP LANTAI 3 SEBAGAI BERIKUT:

1. BOR Tulip Lantai 3 pada tanggal 18 juli 2016


26/39 ×100 = 66.7%
2. BOR Tulip Lantai 3 pada tanggal 19 juli 2016

54
29/39 ×100 =74,4%
3. BOR Tulip Lantai 3 pada tanggal 20 juli 2016
28/39 ×100 =71.8%
4. BOR Tulip Lantai 3 pada tanggal 21 juli 2016
23/39×100 = 59%
5. BOR Tulip Lantai 3 pada tanggal 20 juli 2016
27/39×100 = 69,2%
Rata-rata BOR ruangan Tulip Lantai 3 selama 5 hari yaitu:
66.7%+74.4%+71.8%+59%+69.2%= 341.1% /5 =68,22%
Jadi rata-rata BOR selama 5 hari didapatkan hasil 68.22%.

3.6.5 Daftar Asuransi yang Bekerjasama dengan RSUD Kabupaten


Sidoarjo
1. BPJS Kesehatan
2. BPJS Ketenagakerjaan
3. PT. Ramamuza Bhakti Husada
4. PT. Japfa Comfeed (Buduran)
5. PT. Hairstar
6. PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
7. PT. Romi Violeta
8. Paharita Diagnostic Center
9. PT. Jasa Raharja (Persero)
10. PT.cahaya medika healthcare
11. KSO WIKA gedung kahuripan nirwana
12. Yayasan Kesejahteraan Keluarga Karyawan PT. PAL
13. Pos Indonesia PT & Pos Indonesia Area VII
14. Merpati Nusantara Airlines
15. PT. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia
16. Yakes Telkom
17. PT. Pabrik Gula Candi Baru
18. PT. Hardlent Medika Husada
19. IOM Indonesia

55
3.6.6 Tipe RSUD Sidoarjo.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo merupakan rumah sakit
tipe Bpendidikan. milik pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo, teknis
fungsional di bawah dinas kesehatan dan teknis Operasional di bawah
Bupati, serta proses pengelolahan keuangan diberikan fleksibilitas berupa
keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

3.6.7 Sistem Promosi RSUD Kabupaten Sidoarjo.


Promosi Rumah sakit RSUD Kabupaten Sidoarjo kepada pasien
dengan cara Gethok Tular dimana pihak rumah sakit menanyakan langsung
kepada pasien dan keluarga mengenai pelayanan yang di berikan Rumah
sakit khususnya perawat yang bertugas menangani asuhan keperawatan
pasien, dengan demikian secara tidak langsung pihak rumah sakit
melakukan promosi dengan digital/elektronik, web, radio, brosur, leaflet,
koran, bill board, video tround.jadi semua orang bisa akses dan mengetahui
tentang pelayanan yang ada di RSUD Kabupaten Sidoarjo melalui Web
RSUD Sidoarjo dengan alamat Rsud_Sda@yahoo.com. Web ini berisi
profil rumah sakit yang berisi visi misi dan tujuan, sejarah, program dan
kegiatan, indicator kinerja utama, pelayanan kesehatan, fasilitas, tariff,
persyaratan layanan, alur pendaftaran pasien, hak dan kewajiban, KSO, dan
berisi saran. Bagi pasien yang sudah memiliki nomer rekam medis dan ingin
periksa ke poli ke RSUD Sidoarjo bisa mendaftar melalui SAntri RS ( SMS
Antrian RS) dengan nomor Hotline 08113550333, 081703119999 ,
081515069999. Dengan format SMS DAF#Kode klinik yang Dtuju#Nomor
Rekam Medis#Kode Jenis Pembayaran. Untuk petugas dari SAntri RS ini
ada 6 orang.

3.6.8 Akreditasi dari RSUD Kabupaten Sidoarjo


1. Tahun 1995 RSUD Kabupaten Sidoarjo terakreditasi penuh untuk 5
standar pelayanan.
2. Agustus tahun 2000 RSUD Kabupaten Sidoarjo terakreditasi penuh, 12
standar pelayanan.

56
3. Agustus tahun 2004 RSUD Kabupaten Sidoarjo memperoleh akreditasi
penuh untuk 16 standar pelayanan.
4. Tanggal 14 Oktober 2011 RSUD Kabupaten Sidoarjo memperoleh
akreditasi penuh tahap ll untuk 16 standar pelayanan.
5. Tanggal 25 Oktober 2013 RSUD Kabupaten Sidoarjo merupakan
penetapan Rumah Sakit pendidikan berdasarkan Surat Keputusan
Mentri Kesehatan no : HK.02.03/1/1889/2013.
6. Tanggal 3 Desember 2014 komisi Akreditasi Rumah Sakit menyatakan
bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo telah
memenuhi standar akreditasi dan dinyatakan lulus tingkat paripurna.

3.6.9 Mutu Pelayanan Keperawatan


Terdapat beberapa aspek penilaian penting dalam upaya penjaminan
mutu perawatan pasien, diantaranya :
1. Kejadian flebitis
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 18 s/d 22 juli
2016 didapatkan 3% (4 pasien) yang flebitis dari 133 pasien yang rawat
inap diruang Tulip Lantai 3.
2. Kejadian Dekubitus
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 18 s/d 22 juli
2016 didapatkan 6.01% (8 pasien) yang beresiko mengalami decubitus
dari 133 pasien yang rawat inap di ruang Tulip Lantai 3.
3. Resiko Jatuh
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 18 s/d 22 juli
2016 didapatkan 0% (0 pasien) yang beresiko jatuh dari 133 pasien yang
rawat inap di ruang Tulip Lantai 3.
4. Kejadian ISK
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 18 s/d 22 juli
2016 didapatkan 0% (0 pasien) yang beresiko mengalami ISK dari 133
pasien yang rawat inap di ruang Tulip Lantai 3.
5. Kenyamanan ( Nyeri)

57
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 18 s/d 22 juli 2016
didapatkan 61.7% (82 pasien) yang mengalami nyeri dari 133 pasien
yang rawat inap di ruang Tulip Lantai 3.
6. ILO (tidak terjadi): Luka bersih, luka bersih terkontaminasi, luka
terkontaminasi.
7. Kejadian kesalahan pemberian obat tidak terjadi, pemberian obat
dilakukan secara benar sesuai dengan indikasi yang diberikan oleh
dokter.

3.6.10 Program Rutin RSUD Sidoarjo


1. Sosialisai pelayanan Rumah Sakir dengan dokter-dokter, puskesmas,
dan PPKL
2. Talk show hari gizi nasional
3. Bakti sosial hari kanker sedunia
4. Seminar tentang Tuberculosis
5. Seminar tentang Diabetes Melitus

3.6.11 Sistem informasi RSUD Sidoarjo


Sistem informasi yang dilakukan oleh RSUD Sidoarjo yaitu lewat
leaflet yang ada di resepsionis depan jadi kalau ada pengunjung baru,
pengunjung tersebut bisa mengambil leaflet yang ada sehingga para
pengunjung tahu akan fasilitas yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sidoarjo. RSUD Kabupaten Sidoarjo juga memakai media
Baliho yang bisa di tempatkan di tempat yang strategis sehingga masyarakat
tahu akan fasilitas yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo.

58
3.7 Analisa SWOT

Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Kesimpulan


Rating

M1 (ketenagaan)
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Sebanyak 15 perawat menyatakan S–W=
bahwa ruangan memiliki struktur 0,1 3 0,3 3,3 – 1,5 =
organisasi yang jelas sesuai dengan (1,8)
kemampuan.

2. Sebanyak 15 perawat menyatakan


kepala ruangan sudah optimal dalam 0,1 3 0,3
melaksanakan tugas-tugasnya.

3. Jenis ketenagaan di ruangan


S1 keperawatan : 4 orang 0,5 3 1,5
D3 keperawatan: 11 orang

4. Sebanyak 42,5% perawat memiliki dan


pernah mengikuti pelatihan BLS, BCLS, 0,3 4 1,2
dan BTLS.

WEAKNESS
1. Jumlah perawat masih belum 0,5 2 1
sebanding dengan jumlah pasien.

2. Sebagian besar (11 orang) perawat 0,5 1 0,5


di ruangan masih berlatar belakang D3

b. External Factor (EFAS)


OPPORTUNITY
1. Kebijakan PPNI perawat minimal 0,4 3 1,2
pendidikan S1

2. APBD memfasilitasi SDM untuk


meningkatkan kemampuan kerja melalui 0,5 3 1,5
pelatihan.

3. Adanya helper yang membantu 0,1 4 0,4


pekerjaan perawat ruangan.

59
THREATENED
O–T=
1. Makin tingginya kesadaran 3,1 – 2,5 =
masyarakat akan hukum dan tingkat 0,2 3 0,6 (0,6)
pengetahuan pasien terkait kesehatan.

2. Adanya 3 RS pesaing yaitu RS Siti 0,5 1 0,5


Hajar, RS Mitra Keluarga, dan RS Delta
Surya

3. RSUD menampung BPJS dan 0,3 3 0,9


Askes

3.7.1 Matriks M1 (ketenagaan)

3 Agresif
Coservatif
2
( 1,8 : 0,6 )
1

0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1

-2

Devensive -3 Competitive

-4

Gambar : Diagram Cartesius

60
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

RSB RSUD Sidoarjo tahun 2016-2021 memuat visi, misi, strategi, nilai

dasar, arah kebijakan, operasional, program dan kegiatan BLUD yang disususn

menurut rencana pembangunan jangka menengah ( RPJMD) kabupaten Sidoarjo.

Hal ini merupakan tantangan bagi kita bahwa kedepannya masing-masing unit

pelayanan diharapkan dapat melakukan efektifitas dan efisiensi sehingga

menghasilkan kinerja pelayanan yang lebih obtimas. Implementasi RBS yang

optimal akan memberikan dampak posistif terhadap keberhasilan RSUD Kabupaten

Sidoarjo baik bagi penggunana dan pegawai rumah sakit. Hal ini karena

RSUDKabupaten Sidoarjo sebagai badan layanan umum daerah (BLUD)

mempunyai fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan yang berasal dari pendapatan

rumah sakit. Semakin meningkat kinerja rumah sakit maka akan berdampak

meningkatnya kepercayaan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan

yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan yang besar pada masyarakat

kabupaten sidoarjo.

4.2 Saran

Penulis sadar dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.

Saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan sangat dibutuhkan bagi penulis.

61
DAFTAR PUSTAKA

Basuki, D. (2018). Buku Ajar Manajemen Keperawatan Untuk Mahasiswa dan


Praktisi. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.

https://www.slideshare.net/standar-peralatan-keperawatan-dan-kebidanan-
menurut-depkes)

http://subliyanto.wordpress.com/2012/12/13/analisis-swot/

62

Anda mungkin juga menyukai