MANAJEMEN KEPERAWATAN
ANALISIS SWOT RSUD SIDOARJO
Dosen Pembimbing :
Duwi Basuki, M. Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Kelas 3D / 6
MOJOKERTO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Manajemen
Keperawatan yang berjudul Analisis Swot RSUD Sidoarjo dengan tepat waktu
tanpa halangan apapun.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Manajemen Keperawatan.Dengan dituliskannya makalah ini diharapkan
mahasiswa maupun tenaga kesehatan dapat memahami Makalah Analisis Swot
RSUD Sidoarjo. Makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. M. Sajidin, S.Kp., M.Kes selaku Ketua STIKes Bina Sehat PPNI.
2. Ana Zakiyah.M.Kep selaku Kepala Prodi Ilmu Keperawatan.
3. Dwi Basuki, S.Kep,Ns.,M.Kep selaku Dosen Mata Kuliah Keperawatan
Manajemen.
4. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak, Ibu serta keluraga
dan teman-teman kelas 3D yang telah mendukung, mendorong
memberikan fasilitas kepada penulis sehingga terselesainya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari
semua pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Penulis
berharap semoga Makalahini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
perkembangan pendidikan khususnya keperawatan. Semoga Allah SWT
senantiasameridhoisegalausahakita, Amin.
Mojokerto, 10 April 2019
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii
ii
3.3.5 Tabel 3.12 Fasilitas Dikamar Pasien (1 Ruangan) .......................... 35
3.4 Metode (M3/METHODE) ...................................................................... 40
3.5 Pembiayaan (M4-Money)....................................................................... 48
3.5.1 Struktur organisasi yang ada di dalam bagian keuangan RSUD
Sidoarjo sebagai berikut : .............................................................................. 48
3.5.2 Hasil pembiayaan yang di gunakan pasien pada bulan April – Juni
2016 49
3.5.3 Cara pembayaran pasien ................................................................. 50
3.5.4 Alur pembayaran pasien .................................................................. 51
3.5.5 Sumber Pendapatan Rumah Sakit RSUD Sidoarjo ......................... 51
3.5.6 Program kerja untuk keuangan RSUD Sidoarjo sebagai berikut : .. 52
3.6 M-5 Marketing (M5/MARKET) ........................................................... 53
3.6.1 Sumber Daya Manusia .................................................................... 53
3.6.2 Target/sasaran jangkauan wilayah pemasaran RSUD Sidoarjo ...... 53
3.6.3 Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Keperawatan .......... 53
3.6.4 Gambaran BOR di ruang tulip lantai 3 RSUD Sidoarjo pada tanggal
18 – 20 juli 2016 ........................................................................................... 53
3.6.5 Daftar Asuransi yang Bekerjasama dengan RSUD Kabupaten
Sidoarjo 55
3.6.6 Tipe RSUD Sidoarjo. ...................................................................... 56
3.6.7 Sistem Promosi RSUD Kabupaten Sidoarjo. .................................. 56
3.6.8 Akreditasi dari RSUD Kabupaten Sidoarjo .................................... 56
3.6.9 Mutu Pelayanan Keperawatan......................................................... 57
3.6.10 Program Rutin RSUD Sidoarjo ....................................................... 58
3.6.11 Sistem informasi RSUD Sidoarjo ................................................... 58
3.7 Analisa Swot........................................................................................... 58
BAB IV PENUTUP………………………………………………………...…...64
4.1 Kesimpulan………………………………………….…………………….64
4.2 Saran………………………………………………………………………64
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...65
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam makalah ini akan dikupas beberapa hal mengenai SWOT antara
lain: pengertian SWOT, faktor-faktor SWOT, kegunaan SWOT, hubungan SWOT,
dan contoh aplikasi SWOT.
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian SWOT secara umum dan mampu menjelaskannya.
2. Mengetahui faktor-faktor dalam Analisis SWOT.
3. Mengetahui kegunaan Analisis SWOT.
4. Mampu menjelaskan hubungan antara Strengths, Weaknesses,
Opportunities, dan Threats dalam analisis SWOT.
5. Mampu menyebutkan contoh aplikasi analisis SWOT.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
Analisis ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena
bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang berbeda
keempat bagian tersebut. Hal ini wajar terjadi, karena analisis SWOT adalah sebuah
analisis yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak memberikan solusi
“ajaib” dalam sebuah permasalahan.
3
analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi tersebut,
baik faktor internal maupun eksternal.
Oleh karena kondisi dan potensi sekolah berbeda-beda antara satu dengan
lainnya, maka alternatif langkah-langkah pemecahan persoalannya pun dapat
berbeda, disesuaikan dengan kesiapan sumberdaya manusia dan sumberdaya
lainnya di sekolah tersebut. Dengan kata lain, sangat dimungkinkan suatu sekolah
mempunyai langkah pemecahan yang berbeda dengan sekolah lain untuk mengatasi
persoalan yang sama.
4
lain yaitu sumber daya manusia yang secara kuantitatif besar, hanya saja
perlu pembenahan dari kualitas. Selain itu antusiasme pelaksanaan
pendidikan yang sangat tinggi, didukung dengan sarana prasarana
pendidikan yang cukup memadai. Hal lain dari faktor keunggulan lembaga
pendidikan adalah kebutuhan masyarakat terhadap yang
bersifat transendental sangat tinggi, dan itu sangat mungkin diharapkan dari
proses pendidikan lembaga pendidikan yang agamis.
2. Weakness (kelemahan)
Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber
daya yang ada pada perusahaan/organisasi baik itu ketrampilan atau
kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja organisasi. Keterbatasan
atau kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan dan kapabilitas yang
secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan. Fasilitas, sumber daya
keuangan, kapabilitas manajemen, ketrampilan pemasaran, dan citra merk
dapat merupakan sumber kelemahan.
Oleh karena itu, ada beberapa faktor kelemahan yang harus segera
dibenahi oleh para pengelola pendidikan, antara lain yaitu:
a. Lemahnya SDM dalam lembaga pendidikan
b. Sarana dan prasarana yang masih sebatas pada sarana wajib saja
c. Lembaga pendidikan swasta yang pada umumya kurang bisa menangkap
peluang, sehingga mereka hanya puas dengan keadaan yang dihadapi
sekarang ini.
d. Output pada lembaga pendidikan yang belum sepenuhnya bersaing
dengan output lembaga pendidikan yang lain dan sebagainya.
3. Opportunities (peluang)
Peluang adalah suatu situasi yang menguntungkan bagi suatu
perusahaan, serta kecenderungan-kecenderungan yang merupakan salah
satu sumber peluang.
Situasi lingkungan tersebut misalnya:
a. Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta didik.
b. Identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian.
c. Perubahan dalam keadaan persaingan.
5
d. Hubungan dengan pengguna atau pelanggan dan sebagainya.
4. Threats (ancaman)
Ancaman merupakan penganggu utama bagi posisi perusahaan.
Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya
kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan
teknologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman
bagi keberhasilan perusahaan.
6
peluang), strategi WO (memperbaiki kelemahan dan mengambil manfaat dari
peluang), strategi ST (menggunakan kekuatan dan menghindari ancaman), strategi
WT (mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman).
7
tersebut dibandingkan dengan institusi yang lain. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak semua kekuatan yang dimiliki institusi harus
dipaksa untuk dikembangkan karena ada kalanya kekuatan itu tidak terlalu
penting jika dilihat dari lingkungan yang lebih luas.
Hal-hal yang menjadi opposite dari kekuatan adalah kelemahan.
Sehingga sama dengan kekuatan, tidak semua kelemahan dari institusi harus
dipaksa untuk diperbaiki terutama untuk hal-hal yang tidak berpengaruh
pada lingkungan sekitar.
2. Peluang dan Ancaman.
Peluang adalah faktor yang didapatkan dengan membandingkan
analisis internal yang dilakukan di suatu institusi (strenghth dan weakness)
dengan analisis internal dari kompetitor lain. Sebagaimana kekuatan,
peluang juga harus diranking berdasarkan success probbility, sehingga
tidak semua peluang harus dicapai dalam target dan strategi
institusi.Peluang dapat dikategorikan dalam tiga tingkatan yaitu:
a. Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluang
pencapaiannya juga kecil.
b. Moderate, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namun
peluang pencapaian kecil atau sebaliknya.
c. Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluang
tercapaianya besar.
Sedangkan, ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat trend
perkembangan (persaingan) dan tidak bisa dihindari.Ancaman juga bisa
dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (seriousness) dan kemungkinan
terjadinya (probability of occurance). Sehingga ancaman tersebut dapat
dikategorikan sebagai berikut:
a. Ancaman utama (Major Threats) adalah ancaman yang kemungkinan
terjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini,
diperlukan beberapa planning yang harus dilakukan institusi untuk
mengantisipasi.
b. Ancaman tidak utama (Minor Threats) adalah ancaman yang
dampaknya kecil dan kemungkinan terjadinya kecil
8
c. Ancaman moderate (Moderate Threats) berupa kombinasi tingkat
keparahan yang tinggi namun kemungkinan terjadinya rendah dan
sebaliknya.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan beberapa kategori situasi
institusi dilihat dari keterkaitan antara peluang dan ancamannya, yaitu
sebagai berikut:
a. Suatu institusi dikatakan unggul jika memiliki major opportunity yang
besar dan major threats yang kecil.
b. Suatu institusi dikatakan spekulatif jika memiliki high opportunity dan
threats pada saat yang sama.
c. Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low opportunity dan low
threat.
d. Suatu institusi dikatakan in trouble jika memiliki low opportinity dan
high threats.
Tidak ada satu cara terbaik untuk melakukan analisis SWOT. Yang
paling utama adalah membawa berbagai macam pandangan/perspektif
bersama-sama sehingga akan terlihat keterkaitan baru dan implikasi dari
hubungan tersebut.
9
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses pengkajian yang
meliputi pengumpulan data, analisis SWOT, dan identifikasi masalah.
3.1.3 Tujuan
1. Terwujudnya pelayanan prima, bermutu dan profesional.
2. Tersedianya sarana dan prasarana serta tenaga yang profesional
dalam bidang pelayanan keperawatan.
3. Terwujudnya alat-alat kesehatan sesuai dengan standar peralatan
perawatan.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk menurunkan angka kematian di
Instalasi Rawat Inap.
10
ALUR PENERIMAAN PASIEN BARU di Ruang Tulip Lantai 3 RSUD
Sidoarjo
pasien
IGD IRJ
MRS
1. pelayanan
Instalasi Rawat Inap keperawatan
2. terapi medis
3. keperawatan
KRS
4. penunnjang medis
6.gizi
Instalasi
pemulasaran
jenazah
11
3.2.1 Bagan Struktur Organisasi Rsud Sidoarjo
WADIR PELAYANAN
dr. Syamsu Rahmadi Sp.S
Titik Isbandiyah
Sub MutuS.Kep.,Ns Sub Diklat Sub Logistic Administrasi
Pelayanan Hani Riska, Aries S.Kep., Ns Dan Helper
Hartiningsih S.Kep.,Ns Galih S. Kep.,
S. Kep., Ns Ns
KATIM TULIP
LANTAI 3
Anggota
Pasien Kamar :
A–H
S–Z 39 Px
12
3.2.3 Struktur Organisasi Ruang Tulip lantai 3 RSUD Sidoarjo
1. Tingkat pendidikan
Diagram 2.1 Tingkat pendidikan Tenaga Kerja Ruang Tulip
lantai 3 RSUD Sidoarjo
grafik tingkat pendidikan tenaga medis
20%
30%
S1
Kep
D3
50% Kep
SMA
13
Tupoksi a. Melaksanakan Fungsi perencanaan
- Menyusun rencana kerja Instalansi
- Merencanakan kebutuhan tenaga, sarana, merencanakan
jenis asuhan yang akan diselenggarakan
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan
- Memberikan pengarahan dan bimbingan pada
Adiministrasi,Katim dan perawat pelaksana
- Mengkoordinasi semua kegiatan pelayanan
- Mengelompokkan pasien sesuai kebutuhan
- Mengumpulkan data indikator mutu pelayanan
- Orientasi tenaga baru dan bimbingan keperawatan tentang
pelayanan keperawatan
- Membuat daftar dinas dan pembagian tugas perawat
c. Melaksanakan Evaluasi
- Melakukan supervisi dan penilaian kinerja perawat
- Monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan
- Memantau kelengkapan dokumentasi rekam medic
Uraian Tugas Menjalankan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan
seluruh kegiatan pelayanan rawat inap
Tugas Khusus Mengatur dan mengendalikan kegiatan dan pelayanan
keperawatan di Instalansi Rawat ianap
Tugas 1. Sebagai anggota komite keperawatan
Tambahan 2. Sebagai instruktur Klinik Rawat Inap
Kewenangan - Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
- Memberi petunjuk dan arahan kepada atasan
- Mengawasi, mengendalikan, dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan, peralatan dan mutu asuhan
keperawatan di instalasi rawat inap
Tanggung Dalam melaksanakan tugas secara teknis profesi bertanggung
Jawab jawab kepada bidang keperawatan
Koordinasi Kepala Bidang Keperawatan,seluruh unit Irna,rawat jalan dan
Penunjang
14
Bawahan Staf pelaksana perawat dan mahasiswa keperawatan
Tupoksi - Menyusun rencana kegiatan diklat untuk perawat di
IRNA
- Merencanakan kebutuhan diklat di IRNA
- Melakukan orientasi dan bimbingan kepada tenaga
perawat baru dan mahasiswa di instalasi di rawat inap
- Menyusun jadwal dinas mahasiswa di instalasi rawat
inap
- Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap mahasiswa
di IRNA
Tugas Utama Melakukan bimbingan dan pendampingan kepada perawat
baru dan mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan
yang sesuai SPO instalasi rawat inap
Tugas - Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan
Tambahan keluarga
- Menghadiri rapat penerimaan mahasiswa keperawatan
- Sebagai instruktur klinik ruang rawat inap
- Melakukan tugas lain yang diberikan kepala instalasi
rawat inap
Kewenangan - Mengatasi, mengendalikan, dan menilai mahasiswa
keperawatan
- Melaksanakan supervisi terhadap mahasiswa
keperawatan
- Memberikan bimbingan kepada mahasiswa
keperawatan
Tanggung Bertanggung jawab kepda kepala instalasi dalam hal:
Jawab 1. Kebenaran dan ketepatan dalam membuat laporan
penilaian mahasiswa di IRNA
2. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan bimbingan
dan pendampingan mahasiswa keperawatan di IRNA
Koordinasi Kepala Instalansi, Kepala perawat Instalansi, Bagian diklit
dan SDM
15
2. Mengajukan permintaan dan pengadaan alat-alat medis dan non
medis, ATK dan obat habis pakai
3. Melakukan kontroling terhadap inventariasi peralatan medik
dan non medik
4. Membuat laporan inventaris alat medik dan non medik
5. Memeriksa dan melaporkan ke instalasi terkait bila ada alat-alat
medik maupun non medik yang rusak
Tugas utama Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan pemenuhan
kebutuhan sarana prasarana penunjang pelayanan kesehatan di ruang
rawat inap
Tugas Khusus Melakukan inventarisasi harian /bulanan/tahunan terhadap
kelengkapan peralatan medis dan non medis serta obat-obatan
emergency
Tugas Tambahan - Sebagai instruktur klinik rawat inap
- Melakukan tugas lain yang diberikan kepala instalasi rawat
inap
Kewenangan 1. Memberikan pelaporan inventaris di IRNA
2. Membantu mengatasi permasalahan kerusakan sarana dan
prasarana di IRNA
Tanggung Jawab Bertanggung jawab kepada kepala instalasi dalam hal:
1. Kebenaran dan ketepatan dalam membuat pelaporan
inventarisasi
2. Kebenaran dan ketepatan dalam penanganan dalam
permasalahan kerusakan sarana dan prasarana di irna
3. Kebenaran dan ketepatan penempatan alat di irna
Koordinasi 1. Kepala Instalasi
2. Kepala perawat instalasi
3. Bagian IPS dan ATEM
16
Tupoksi 1. Merencanakan dan menyusun jadwal kegiatan mutu
Unit
2. Menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan mutu Unit
3. Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi kegiatan
Mutu Unit
4. Mengumpulkan data Indikator Mutu Unit
5. Melaporkan hasil evaluasi Indikator Mutu Unit ke Tim
Mutu Rumah Sakit setiap tgl 10 bulan berikutnya
Tugas utama Mengendalikan kegiatan Mutu Unit
Tugas Khusus Memomitoring dan evaluasi program kegiatan Mutu Unit
Tugas - Sebagai instruktur klinik ruang rawat inap
Tambahan - Melakukan tugas lain yang diberikan kepala Perawat
Instalansi
Kewenangan 1. Meminta informasi dan pengarahan tentang
kegiatan Mutu kepada kepala instalansi rawat inap
2. Memberikan petunjuk dan informasi dalam
pelaksanaan managemen mutu Unit
3. Menampung dan menanggulangi serta
menyampaikan laporan kejadian tentang hasil
pantauan mutu di instalansi rawat inap
4. Membantu mengatasi masalah yang timbul dalam
pelaksanaan kegiatan Mutu di instalansi rawat inap
Tanggung Bertanggung jawab kepada kepala Instalansi dalam
Jawab hal :
1. Kebenaran dan ketepatan dalam mengendalikan
semua kegiatan Mutu Unit
2. Kebenaran dan ketepatan dalam membuat semua
laporan kegiatan Mutu Unit
Koordinasi Kepala instalansi, Ka perawat instalansi, Tim mutu RSD SDA
17
3. Melayani dan membuat perincian pasien pulang (umum
maupun dengan jaminan asuransi/ KSO)
4. Menerima dan melengkapi (verifikasi) berkas pasien
asuransi/KSO
5. Menerima dan melayani pasien panggilan operasi
6. Membuat rekapan sensus harian di IRNA
7. Mengantar berkas klem pasien asuransi/KSO
kekeuangan
8. memeriksa kelengkapan dokumen medik pasien di
IRNA
9. Membuat laporan bulanan IRNA
10. Menyerahkan berkas status rekam medik pasien
kebagian medikal record
Tugas utama Melakukan semua kegiatan pencatatan dan pelaporan
administrasi pasien IRNA
Tugas Khusus Melakukan perincian pasien pulang dan melakukan
verifikasi di IRNA
Tugas 1. Membuat laporan bulanan
Tambahan 2. Melaksanakan tugas lain yang diberi atasan
Kewenangan 1. Mengendalikan pelaksanaan pencatatan dan pelaporan
administrasi di IRNA
2. Mengendalikan verifikasi di IRNA
Tanggung Bertanggung jawab kepada kepala instalansi dalam hal :
Jawab 1. Kebenaran dan ketepatan dalam membuat laporan
administrasi
2. Kebenaran dan ketepatan dalam melakukan verifikasi di
IRNA
Koordinasi 1. Kepala instalasi dan Kepala perawat instalansi
2. Bagian keuangan dan verifikasi independen
3. Administrasi Irna dan Irja
18
Tupoksi 1. Mengelola asuhan / pelayanan keperawatan di ruang
rawat inap
2. Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan tim
kesehatan lain
3. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbingan
kepada perawat / bidan baru
4. Melaksanakan dan memberikan pendidikan
kesehatan kepada pasien dan keluarga
5. Melakukan pengendalian ,pemantauan dan evaluasi
kegiatan asuhan / pelayanan keperawatan di ruang
rawat inap guna meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan
6. Mendukung terlaksananya program pasient safety
7. Melakukan kelengkapan entry data riil
time,mendokumentasikan asuhan keperawatan,
mengisi kode diangnosa medis
8. Bertanggung Jawab terhadap kebenaran
kelengkapan Rekam Medis
Tugas Utama Melakukan pengendalian,pemantauan dan evaluasi
kegiatan asuhan/pelayanan keperawatan diruang rawat
inap guna peningkatan mutu pelayanan keperawatan
Tugas Tambahan Sebagai Instruktur klinik di Ruang rawat inap
Kewe nangan 1. Mengatur dan membimbing serta memberi arahan
kepada perawat yang menjadi tanggung jawabnya
2. Melakukan kolaborasi dengan Tim kesehatan lain
3. Melakukan konsultasi dan koordinasi tugas dengan
kepala perawat instalasi
4. Melakukan asuhan dan pelayanan keperawatan
yang komprehensif dan prima kepada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
5. Mendelegasikan kepada perawat penanggung jawab
/senior apabila sedang tidak bertugas atau dinas luar
( berhalangan )
6. Menghadiri rapat apabila atasan berhalangan hadir
Tanggung Jawab Bertanggung jawab kepada Kepala Perawat
Instalasi Irna dalam hal:
1. Bertanggung jawab terhadap kebenaran pengkajian
data,diagnosa keperawatan dan rencana
keperawatan ;
2. Bertanggung jawab terhadap kebenaran pelayanan
asuhan keperawatan ,tindakan keperawatan
,evaluasi, resume keperawatan dan dokumrntasi
keperawatan;
3. Bertanggung jawab terhadap kebenaran dan
ketepatan pendidikan dan penyuluhan kesehatan
pada pasien dan keluarga
19
4. Bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan
pelayanan keperawatan / kesehatan paada pasien
serta berkolaborasi dengan tim kesehatan lain;
5. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan dan
kebenaran informasi kepada pasien tentang dokter
dan perawat yang bertanggung jawab pada hari itu;
6. Bertanggumg jawab terhadap keelngkapan dan
kebenaran isi dokumen asuhan keperawatan
7. Bertanggung jawab terhadap kebenaran dan
kelengkapan laporan dan dokumentasi asuhan
keperawatan
Koordinasi 1. 1.Kepala Instalasi
2. 2.Kepala Perawat Instalasi
3. 3.Bagian Farmasi
4. Bagian RTP
5. Bagian IPS
6. Irna dan Irja
7. 7. Kamar Jenazah
20
7. Melaksanakan tugas pagi,sore,malam dan libur
secara bergilir sesuai jadwal dinas
8. Memelihara peralatan keperawatan dan medis
agar selalu dalam keadaan siap pakai
9. Melakukan entry data riil
time,mendokumentasikan asuhan keperawatan,
mengisi kode diangnosa medis
10. Mendukung terlaksananya program pasien
safety (cek tgl ganti infus dan chateter serta
chek gelang pasien)
Tugas Utama Membantu Ka Tim dalam melakukan kegiatan asuhan
/ pelayanan dan tindakan keperawatan di ruang rawat
inap meningkatkan mutu pelayanan Keperawatan
Tugas Khusus Sebagai pelaksana Tim Asuhan / tindakan keperawatan
Tugas Tambahan - Membantu helper dalam melaksanakan
kegiatan mengantar dan mengambil pasien
dari OK
- Mengambil alat-alat instrumen ke CSSD
Kewe nangan Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana
mempunyai wewenang sbb:
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
2. Memberikan asuha keperawatan kepada pasien /
keluarga pasien sesuai kemampuannya dan batas
kewenangannya
Tanggung Jawab Bertanggung jawab kepada Kepala Perawat Instalasi
rawat inap terhadap:
1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai standar
2. Kebenaran dan ketepatan dalam
mendokumentasikan pelaksanaan asuhan
keperawatan / kegiatan lain yang dilakukan
Koordinasi 1. 1.Ka.Instalasi Rwat Inap
2. 2.Kepala Perawat Instalasi Rawat Inap
3. 3.Ka.Tim
21
8. Pelatihan ICUtahun (1 tahun)
9. Pelatihan Cust.Care tahun (1 tahun)
10. Pelatihan Px Safety tahun (1 tahun)
11. Pelatihan Dalin tahun (1 tahun)
12. Pelatihan CI tahun (1 tahun)
13. Pelatihan Managemen Kep tahun (1 tahun)
14. Pelatihan ACLS tahun (1 tahun)
15. Pelatihan Perawatan Luka Terkini tahun (1
tahun)
16. Pelatihan K3RS tahun (1 tahun)
2. Hani Riska, S.Kep.,Ns 1. Pelatihan PGD tahun
2. Pelatihan BLS tahun 2015
3. Pelatihan BCLS tahun 2011
4. Pelatihan BTLS tahun 2012
5. Pelatihan ECG tahun 2010
6. Pelatihan CI tahun 2011
7. Pelatihan HIV tahun
8. Pelatihan Px Sefety tahun 2011
9. Pelatihan Dalin tahun 2010
10. Pelatihan CI tahun
3. Asmaul Husnah, Amd.Kep 1. Pelatihan BCLS tahun 2013
2. Pelatihan BLS tahun
3. Pelatihan ECG tahun 2010
4. Pelatihan CI tahun 2013
5. Pelatihan HIV tahun 2010
6. Pelatihan Dalin tahun 2008
7. Pelatihan CI tahun
8. Pelatihan Emergency tahun 2006
9. Pelatihan Perawat Luka Terkini tahun 2008
22
4. Pelatihan ACLS tahun 2013
10. 1. Pelatihan BCLS tahun 2011
2. Pelatihan BLS tahun 2013
Selvia Nila K, Amd.Kep
3. Pelatihan ECG tahun 2012
4. Pelatihan HIV tahun 2011
11. Dian M. Amd.Kep 1. Pelatihan PPGD tahun 2010
2. Pelatihan BLS tahun 2010
12. 1. Pelatihan BLS tahun 2014
2. Pelatihan BCLS tahun 2015
IlmaSari, S.Kep.NS
3. Pelatihan ECG tahun
4. Pelatihan Custcare tahun 2012
13. Ainurrosida, Amd.Kep 1. Pelatihan BLS tahun 2014
14. Hadi, Amd.Kep 1. Pelatihan BLS tahun
15. Lukman, S.Kep.Ns 1. Pelatihan BLS tahun 2014
(Sumber : Dari Kepala Ruangan)
3%
3%
2%
PELATIHAN PPGD
2%
6% 8% BLS
2% BCLS
3% BTLS
3%
ECG
23%
2% CI
HIV
9% 16% ICU
5% CUST SCARE
11% 3% PX SAFETY
23
Titik Isbandyah,
1. 197005151997032005 S.Kep.Ns PNS
S.Kep.Ns
2. Hani Riska, S.Kep.,Ns 198506082010012026 S.Kep.Ns PNS
Asmaul Husnah,
3. D3 Kep PNS
Amd.Kep
4. Enny Setianingsih, Amd
D3 Kep BLUD
Kep
5. Juli Catur Wahyu.N,
198907212011012006 D3 Kep PNS
Amd.Kep
6. Neta Kusuma, Amd.Kep 27128503102 D3 Kep BLUD
Nova Oktaviani,
7. 02108704082 D3 Kep BLUD
Amd.Kep
8. Puput Liatri, Amd.Kep 26018911102 D3 Kep BLUD
Diagram 2.3 status kepegawaian tenaga keperawatan ruang tulip lantai 3 RSUD
Sidoarjo
STATUS KEPEGAWAIAN
15%
PNS
BLUD
85%
24
Di Ruang Tulip lantai 3 RSUD SIDOARJO sebagian besar status
kepegawaian perawat adalah BLUD sebanyak 17 orang (85%).
25
NO DIAGNOSIS ∑ PROSENTASE
1. Diarrhoea and gastroentritis of 72 5,21%
presumed infectious origin
2. Dengue heaemoragic fever 65 4,70%
3. Dyspepsia 61 4,41%
4. Non-insulin-dependen diabetes 47 3,40%
mellitus without complications
5. End-stage renal disease 36 2,60%
6. Nausea and vomiting 35 2,53%
7. Cerebral infaction, unspecified 31 2,24%
8. Anemia, unspecified 30 2,17%
9. Volume depletion 30 2,17%
10. Non-insulin-dependen diabetes 29 2,10%
mellitus with renal complication
TOTAL : 436 100%
(Sumber informasi Ruang Tulip Bulan Juni 2016)
2. Tingkat ketergantungan pasien
Klasifikasi tingkat ketergantungan pasien dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu :
a. Perawatan minimal, memeriksa waktu 1-2 jam perhari
Rumus:
Minimal : jumlah pasien yang minimal X 2 Agak : jumlah pasien yang agak X 4,15
Sedang : jumlah pasien yang sedang X 3,08 Maksimal: jumlah pasien yang maksimal X
6,16
Jumlah Tenaga Keperawatan Yang Diperlukan
Jumlah Jam Keperawatan
Jumlah Kerja efektif per shift
LOST DAY
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun+cuti+hari besar X Jumlah
perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
26
Kebutuhan tenaga keperawatan di ruang tulip lantai 3 RSUD Sidoarjo dari
hasil pengkajian sebagai berikut :
Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan tenaga perawat di ruang tulip
lantai 3 RSUD Sidoarjo tanggal 18-22 juli 2016
27
3.3 (M2-Material) Sarana dan Prasarana
Rumah sakit RSUD Sidoarjo terletak di Jl. Mojopahit 667 Sidoarjo.Rsud sidoarjo ini
sudah Terakreditasi B pendidikan.Di RSUD Sidoarjo terdapat sarana dan prasarana yang cukup
memadai. Di sebelah Timur Terdapat Lahan Parkir Sepeda Motor dan Parkir Mobil, Sebelah
Selatan terdapat Lahan Parkir Direksi Dan Kantin, Sebelah Barat terdapat Masjid, Sebelah
Utara terdapat ATM Center, Mini Market, Bank dan kantin. Di bagian tengah terdapat taman
dan gazebo untuk ruang tunggu. Memiliki fasilitas USG 4D,CT Scan, Rontgen,Haemodialisa,
Laboratorium,Radiologi, Farmasi, Bank Darah, Ambulance dan merupakan rumah sakit
rujukan
Dari pintu masuk Rumah Sakit, Gedung Tulip Lantai 3 terletakdisebelah Utara berbatasan
dengan Ruang Diklit dan PA, sebelah timur berbatasan dengan ruang Bank darah, keuangan,
pemasaran dan trauma center, sebelah Barat berbatasan dengan Taman masjid , sedangkan
sebelah selatan berbatasan dengan Taman Tunggu.Mawar Kuning Atas untuk pasien dengan
kasus bedah dengan kapasitas 78 Tempat Tidur. Ruang Tulip secara fisik terdiri atas 2 yaitu
tulip lantai 2 dan 3 yang terdiri dari Ruang Rawat Inap, Ruang Administrasi, Ruang Perawat,
Ruang Tindakan,Ruang Observasi, Ruang Obat, Toilet, Washtafel, Pantry, ruang ganti, Spoel
Hoek, PKRS, PANEL,dan Toilet.
32
3.3.2 Lingkungan Kerja
Berdasarkan hasil pengkajian pada hari Selasa, Rabu dan Kamis tanggal 18 Juli
2016 s/d 22 Juli 2016, didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur Ruang Tulip lantai
3 keseluruhan adalah 78 tempat tidur.
1. Data Tempat Tidur Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 18 Juli 2016, didapatkan
gambaran kapasitas tempat tidur Ruang Tulip adalah 78 tempat tidur dengan
rincian sebagai berikut:
33
10. Toilet perawat 1 ruang.
11. Toilet Umum 1 ruang.
12. Toilet Cleaning Service 1 ruang.
13. Spulhock 1 ruang.
14. Ruang Dokter Jaga 1 ruang.
Alat medis di rawat inap Tulip pada tahun 2015 mengalami penambahan guna
meningkatkan pelayanan kepada pasien. Rincian alat medis yang ada di rawat inap Tulip dapat
dilihat di tabel berikut ini.
Standart depkes tentang ketersediaan alat untuk 78 pasien di Ruang Tulip Lantai 3.
34
15 Lampu Emergency 8 8 0 0 - 5/ruangan
16 Lampu Baca Foto 2 2 0 0 -
17 Tabung O2 3 3 0 0 -
18 Dorongan O2 8 3 -
19 Comb 1 1 0 0 -
20 Gunting Perban 5 3 0 2 - 5/ruangan
21 Gunting Necrotomi 17 17 0 0 -
22 Pinset Anatomi 4 2 0 0 -
23 Pinset Cerughi 1 0 0 0 -
24 Tong Spatel 36 36 0 0 -
25 Bengkok 8 8 0 0 - 5/ruangan
26 Suction 3 3 0 0 -
27 Termometer 10 10 0 0 - 13/ruangan
28 Dreesing Card 5 5 0 0 -
29 EKG Saat ini 1
1 0 0 0 2
dipinjam IPIT
30 Klem 6 5 0 0 -
31 Gunting Aj 18 18 0 0 -
32 Manometer 02 Central 74 52 0 5 - 17 untuk pav
33 Manset 2 2 0 0 - 2/ruangan
34 Timbangan Badan 2 2 0 0 - 2/ruangan
35 Box Chemo 1 1 0 0 -
36 Irigator 2 2 0 0 - 5/ruangan
37 Blass Spoling 1 1 0 0 -
38 GDA Stik 3 2 0 1 -
39 Funanduskop 1 1 0 0 -
40 Urinal 59 54 0 5 50 3/ruangan
41 Stik Pan 52 42 0 10 50
42 WWZ 2 2 0 0 -
43 Hb Meter 4 4 0 0 -
44 Gunting Gips 1 2 0 0 -
45 Hammer 3 3 0 0 -
47 Kasur Angin 6 6 0 0 -
(Sumber : Kepala Ruangan Tulip Lantai 3 dan https://www.slideshare.net/standar-peralatan-
keperawatan-dan-kebidanan-menurut-depkes)
Analisis :
Berdasarkan standart Depkes mengenai pengadaan alat di ruang rawat inap dengan
kapasitas 78 orang pasien terdapat kekurangan pada senter kurang 1 yang menurut standart
Depkes 5/ruang , bak injeksi besar kurang 1 yang menurut standart Depkes 5/ruang, bak injeksi
sedang kurang 3 yang menurut standart Depkes 5/ruang, bak injeksi kecil kurang 4 yang
menurut standart Depkes 5/ruang, korentang set kurang 2 dan irigator kurang 3 yang menurut
standart Depkes 5/ruang.
35
3.3.5 Tabel 3.12 Fasilitas Dikamar Pasien (1 Ruangan)
1 Bed 3 Baik
3 TV 1 Baik
4 AC 1 Baik
7 Keset 1 Baik
9 Cermin 1 Baik
11 Lemari 3 Baik
Tabel 3.13 Peralatan Mebelair di Ruang Rawat Inap Tulip RSUD Sidoarjo
36
11 Rak handuk stainless 50 Baik
18 Dispenser 1 Baik
20 Kulkas 3 Baik
26 Odner 15 Baik
29 Computer 6 Baik
37
36 Lemari pasien 2 Baik
a. Ruang tunggu terletak di sebelah timur dan barat ruang perawat terdapat fasilitas
televisi yang hanya berfungsi untuk hiburan saja, terdapat juga wastafel untuk cuci
tangan. Ruang tunggu pasien nyaman untuk keluarga pasien.
d. Ambulance
Di Rumah Sakit RSUD SIDOARJO terdapat 7 unit ambulance jenazah dan 5
unit ambulance rescue, 6 ambulance jenazah dalam kondisi baik 1 rusak dan 4
ambulance rescue dalam kondisi baik 1 rusak.
e. Pengawasan Peralatan
Berdasarkan hasil wawancara Kepala Ruangan Ruang Tulip RSUD Sidoarjo,
tidak ada jadwal khusus terhadap pengawasan peralatan di Ruang Tulip, namun 2
minggu sekali / 1bulan sekali dilakukan service.jika di ruangan terdapat peralatan yang
rusak, maka perawat langsung menghubungi IPS.
f. Administrasi Penunjang
1) Buku Tekanan Darah
2) Buku Suhu dan Nadi
3) Buku Serah Terima Darah
4) Buku Ekspedisi Pengiriman Pasien
5) Buku Visite Dokter
38
6) Buku Operan
7) Buku Pengambilan Obat
8) Buku Espedisi Alat-alat Rusak
9) Buku Serah Terima Hsil Laboratorium
10) Buku Serah Terima Linen
11) Buku Laboratorium
12) Buku Pengembalian Foto Thorax ke Radiologi
13) Buku pengambilan linen bersih.
14) Buku Supervisi Perawat
15) Buku Expedisi Penyerahan Jenazah
16) Buku Rontgen
17) Buku Timbang Terima
18) Buku Status Pasien dan Rawat Tinggal
19) Buku Standart Operasional Prosedur
a) Memenuhi Kebutuhan Oksigen
b) Memenuhi Kebutuhan Nutrisi, Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
c) Memenuhi kebutuhan eliminasi
d) Memenuhi Kebutuhan Keamanan
e) Memenuhi Kebutuhan Kebersihan dan Kenyamanan Fisik
f) Memenuhi Kebutuhan Istirahat dan Tidur
g) Memenuhi Kebutuhan Grak dan Kegiatan Jasmani
h) Memenuhi kebutuhan Spiritual
i) Memenuhi kebutuhan emosional
j) Memenuhi kebutuhan komunikasi
k) Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis
l) Memenuhi Kebutuhan Pengobatan dan Membantu Proses Penyembuhan
m) Memenuhi Kebutuhan Penyuluhan
n) Memenuhi kebutuhan regabilitasi
g. Alur Permintaan Alat untuk Ruang Tulip RSUD Sidoarjo
UNIT
ULP
39
GUDANG
BARANG
h. Alur Pengembalian Alat
UNIT
ULP
UNIT
a) Timbang Terima
Dari hasil kuisioner persepsi perawat tentang pelaksanaantimbang terima yang
dibagikan kepada perawat di Ruang Tulip Lt 3 pada tanggal 20 - 21 Juli 2016, adalah
sebagai berikut:
60%
50%
40%
30% 40
49%
20%
30%
10% 19%
0% 2%
Dari diagram diatas maka dapat disimpulkan bahwa 49% perawat di Ruang Tulip Lt 3
sangat sering melakukan timbang terima.
Dari hasil observasi setiap timbang terima dihadiri oleh perawat yang bertugas serta
didampingi katim. Timbang terima dilakukan setiap pergantian shift di ruang Nurse Station
setelah itu perawat yang bertugas berkeliling ke kamar pasien untuk melihat kondisi pasien
secara langsung, serta menginformasikan pergantian perawat yang bertugas kepada pasien.
Timbang terima yang isinya informasi tentang identitas pasien, nomor bed pasien, diagnosa
medis, keadaan umum atau keluhan utama, data objektif, data subjektif, masalah keperawatan,
intervensi baik mandiri maupun kolaborasi dan catatan serta terapi dan intervensi yang belum
dan sudah dilakukan. Pelaksanaan timbang terima ini dilakukan oleh seluruh perawat kepada
perawat yang bertugas berikutnya. Pelaksanaan timbang terima terdokumentasikan di buku
timbang terima yang sudah disediakan oleh ruangan. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan pada saat timbang terima, didapatkan bahwa timbang terima diruang Tulip lebih
fokus pada masalah diagnose medis dan kegiatan timbang terima dilakukan pada tiap
pergantian shift.
4 Timbang Terima
2
Timbang Terima
0
baik cukup kurang
Grafik diatas adalah hasil observasi timbang terima dari 3 sift (pagi-siang-pagi)
dengan kriteria penilaian:
41
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bagian Keperawatan pada tanggal 21
Juli 2016 didapatkan bahwa di tulip supervisi terjadwal 1 bulan sekali tetapi waktu pelaksanaan
tidak terjadwal. Supervisi dilaksanakan bersama dengan dokter spesialis, gizi, kepala ruangan
dan perawat ruangan saat melakukan supervisi. Namun saat ada kesalahan prosedur dalam
penanganan pasien, kepala ruangan akan mengarahkan secara langsung guna peningkatan
kualitas perawat.
Dari hasil kuisioner persepsi perawat tentang supervisi yang dibagikan kepada perawat
di Ruang Tulip Lt 3 pada tanggal 20 - 21 Juli 2016, adalah sebagai berikut :
80%
60%
40%
67%
20%
15% 10% 8%
0%
Sangat Sering Sering Jarang Tidak Pernah
Column2
Dari diagram diatas maka dapat disimpulkan bahwa 67% di Ruang Tulip Lt 3 sering
dilakukan kegiatan supervisi.
Alur Supervisi
Ka. Bid Perawatan
Kasi Perawatan
Menilai kinerja
Perawat
PP PP
Supervisi
Feed back
Koreksi atau pemecahan PA A
masalah
42
Reward / Reinforcement
Keterangan : Kualitas Pelayanan
c) Ronde keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala bagian keperawatan Ruang Tulip
Lt. 3 pada tanggal 20 Juli 2016 di Tulip Lt. 3, ronde keperawatan dilakukan jika didapatkan
penyakit yang tidak sembuh-sembuh dan kondisi ini dijadikan sebagai bahan studi kasus.
Ronde keperawatan di Ruang Tulip tidak dilakukan karena tidak ada pasien yang
dirawat melebihi 6 minggu atau perawatan pasien kronis. Rondekeperawatan dilakukan jika
ada mahasiswa menejemen
PP
Tahap Pra
Ronde
Penetapan Klien
Persiapan Klien :
- Informed Consent
- Hasil Pengkajian/
Validasi data
Tahap - Apa diagnosa keperawatan
Penyajian - Apa data pendukung
pelaksanaan
- Bagaimana intervensi yang
di Nurse Masalah sudah dilakukan
Station -Apa hambatan yang
ditemukan
Validasi Data
43
Tahap ronde Diskusi PP1-PP2,
pada bed klien Karu, Konselor
Lanjutan diskusi di
nurse station
d) Dokumentasi
Dari hasil kuisioner persepsi perawat tentang dokumentasi
keperawatan yang dibagikan kepada perawat di Ruang Tulip Lt. 3 pada tanggal
20-21 Juli 2016, adalah sebagai berikut :
60%
40%
20% 50%
38%
0% 10% 2%
Sangat Sering Jarang Tidak
Sering Pernah
Column2
Dari diagram diatas maka dapat disimpulkan bahwa dari 50% kegiatan
dokumentasi keperawatan di Ruang Tulip Lt. 3 sering dilakukan.
44
Komunikasi via telepon dengan SBAR
S: Situasion (kondisi terkini yang terjadi pada pasien)
a. sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk dan hari perawatan serta
dokter yang merawat
b. sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawatan yang belum atau
sudah teratasi/kebutuhan utama
B: Background (info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien
terkini)
a. jelaskan intervensi yang telah dilakuakan dan respons pasien dari setiap
diagnose keperawatan
b. sebutkan riwayat alergi, riwayat pemedahan penanganan alat infasif dan
obat-obatan termasuk cairan infuse yang digunakan
c. jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap penanganan medis
A: Assessment (hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini)
a. jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti TTV,
Skor nyeri tingkat kesadaran, status restrain, resiko jatuh, status nutrisi
kemampuan elimasi dan lain-lain
b. jelaskan informasi klinik lain yang mendukung
R: Recommendation
a. rekomendasikan intervensi keperawatan yang telah dan perlu dilakukan
termasuk discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga.
Hasil observasi questioner dokumentasi keperawatan
15
10
Dari diagram diatas adalah hasil observasi dokumentasitidak
keperwatan
lengkap
12 11 13
5 9
dengan penilaian menggunakan standart 80 %10dari 14 rekam medis.
lengkap
0
e) Pengelolaan
pengkajian Sentralisasi
diagnosa Obat
perencanaan implementasi evaluasi
50%
40%
30%
49%
20% 42%
45
10%
9%
0% 0%
Diagram 2.6 Kuisoner Sentralisasi Obat Ruang Tulip Lt. 3 RSUD SIDOARJO
Dari diagram diatas maka dapat disimpulkan bahwa 49% perawat di Ruang Tulip Lt. 3
sangat sering melakukan kegiatan sentralisasi obat.
Dari hasil observasi Sentralisasi obat di Ruang Tulip sudah dilakukan dengan baik. Baik
obat oral maupun obat injeksi telah dilakukan sistem sentralisasi dengan program yang disebut
menggunakan ODD (one day dose). Alur sentralisasi obat adalah obat diresepkan oleh Dokter
kemudian diserahkan oleh keluarga untuk mengambil resep ke farmasi 7 yang berada dilantai
1 . Setelah itu berdasarkan resep obat diserahkan ke Nurse Station kepada perawat yang
bertugas di ruang Tulip. Dalam kemasan perdosis pemberian dengan tanda bukti lembar serah
terima obat serta ada Informed Concent tentang sentralisasi obat dari Nurse Stationke pasien,
yang berisikan bahwa pasien/ keluarga pasien telah menyatakan setuju dilakukan sentralisasi
obat. Terdapat format pencatatan jenis obat dan jadwal pemberiannya ke pasien, sehingga obat
apa saja yang sesudah diberikan dapat terdokumentasikan. Jumlah obat oral dan injeksi yang
diserahkan adalah dosis obat untuk 2 atau 3 kali pemberian dalam waktu 24 jam berdasarkan
kebutuhan pasien.Didapatkan data dengan angket serta wawancara bahwa Ruang Tulip
memisahkan kepemilikan antar obat pasien, memberi etiket dan alamat pada obat pasien, serta
perawat mengetahui jenis obat high alert, warna label, penempatan dan penyimpanannya.
Dokter
Resep
BPJS Umum
Perawat Perawat
46
Cholecting
Pasien
oleh
farmasi
Perawat Farmasi
Perawat
f) Discharge Planning
Dari hasil kuisioner persepsi perawat tentang discharge planning yang
dibagikan kepada perawat di Ruang Tulip Lt. 3 pada tanggal 20-21 Juli 2016,
adalah sebagai berikut :
60%
40%
50% 48%
20%
0% 2% 0%
Sangat Sering Sering Jarang Tidak Pernah
Column2
47
Berdasarkan hasil observasi di Tulip Lt. 3 didapatkan bahwa penerimaan
pasien baru di Ruang Tulip Lt. 3 ini sudah dilakukan sesuai prosedur. Dari IGD
pasien datang untuk melakukan konsultasi dengan tim medis ruangan IGD dan
pasien tersebut menjalani pemeriksaan sesuai dengan keluhan yang dirasakan
oleh pasien. lalu bila dokter dan tim medis menyarankan pasien untuk
menjalankan perawatan dirumah sakit maka tim medis ruangan memesankan
kamar untuk pasien tersebut dengan meminta persetujuan dari keluargalalu pasien
tersebut dikirim ke ruangan sesuai dengan kamar ruangan yang telah dipesan.
Dari unit rawat jalan & poli, sesuai dengan advice dokter jika pasien perlu
dirawat dirumah sakit maka pihak dari poli akan memesan kamar yang ada
diruangan tetapi terlebih dahulu meminta persetujuan dari pasien jika tidak mau
maka akan mendatangi surat persetujuan tidak mau atau rumah sakit tidak
menangung akibat yang diderita pasien . dari hasil observasi yang kami lakukan
berikut alur masuk pasien baik asuransi / penjamin maupun umum ( Rawat jalan).
IGD IRJ
MRS
1.pelayanan
2.terapi medis
3.diagnosa medis
Instalasi Rawat Jalan
4.keperawatan
5.penunnjang medis
6.gizi
7.Renab medik
KRS
Meninggal Instalasi
Dirujuk Pulang Dipulangkan pemulasar
an jenazah
48
3.5 Pembiayaan (M4-Money)
3.5.1 Struktur organisasi yang ada di dalam bagian keuangan RSUD Sidoarjo
sebagai berikut :
1. Dra Noer Rochmawati, M. SI, AK jabatan sebagai wakil direktur umum dan
keuangan
2. Dra. Ec. Retno Utari, MM jabatan sebagai kepala bagian keuangan.
3. Lucky Budi Setiawan, SE jabatan sebagai kasssubag pendapatan
4. I’ien widjajanti, SE jabatan sebagai kassubag anggaran dan
belanja
5. Jaka Suma’aji, SE jabatan sebagai kassubag akutansi dan verifikasi.
Sedangkan untuk sumber daya manusia dibagi administrasi ruang tulip lantai 3 terdiri dari :
3.5.2 Hasil pembiayaan yang di gunakan pasien pada bulan April – Juni 2016
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada hari senin 18 juli 2016, sebagian
besar biaya pasien dari BPJS PBI dan Non PBI, KSO dan biaya sendiri (umum). Dari hasil
Jenis Prosentase
No April Mei Juni Jumlah
Pembiayaan
1 Umum 104 131 120 355 15,1%
2 BPJS 636 683 603 1922 82%
3 Tc.Jamsostek 3 7 20 30 1,3%
4 KSO 5 5 2 12 0,5%
5 JasaRaharja 1 14 12 27 1,2%
JUMLAH 2346 100%
grafik dapat di simpulkan bahwa BPJS merupakan pembiayaan yang paling sering di gunakan
sejumlah 683 pada bulan Mei dan yang paling sedikit di gunakan oleh pasien dalam
pembiayaan rawat inap adalah jasa raharja yaitu 1. Jadi selama 3 bulan terahir dari bulan April
- Juni 2016 BPJS tetap paling banyak di gunakan yaitu 1922. Untuk sumber keuangan RSUD
Kabupaten Sidoarjo berasal dari BLUD. Untuk audit internal RSUD Sidoarjo adalah
independen yang apabila laporan keuangan tersebut sudah selesai maka akan dilakukan
pemeriksaan setiap 1 tahun sekali.
49
Tabel 3.14Tarif Rawat Inap Tulip Lantai 3
NO Uraian
1 3 TT Pasien
3 lemari Meja
Kamar mandi dalam
AC
Gorden penyekat
Total Rp. 200.000
Untuk pasien BPJS kelas 1 di ruang tulip lantai 3 bebas dari biaya dan pasien BPJS
kelas 2 ada pembayaran tambahan.Sedangkan untuk pasien umum dilakukan pembayaran pada
saat pasien pulang.Apabila ada pasien umum yang membutuhkan perawatan lama dan tidak
50
tentu waktunya, maka keluarga pasien diperbolehkan menitipkan uang untuk biaya perawatan
sejumlah uang yang dimiliki keluarga untuk dititipkan kepada kasir, tetapi uang yang dititipkan
tersebut belum tentu jumlahnya sesuai dengan jumlah biaya perawatan selama dirumah
sakit.Kemudian untuk pasien yang sudah diperbolehkan pulang tetap tidak mempunyai biaya,
maka tidak diperbolehkan pulang dahulu sampai biaya perawatan terlunasi.Apabila pasien
ingin mengetahui biaya perawatan diruangan tulip lantai 3 maka pasien dapat dengan mudah
mengetahui informasi biaya tersebut kebagian administrasi. Pihak administrasi akan
memberikan informasi mengenai rincian biaya perawatan melalui billing pasien tersebut secara
cepat.
51
Institusi
1. Fakultas Kedokteran Unair 16. Universitas PDRI AdiBuana
RSUD dr. Soetomo Surabaya Surabaya
2. Universitas Wijaya Kusuma 17. Politeknik Kesehatan Kemenkes
Fakultas Kedokteran Surabaya
3. Fakultas Farmasi Universitas 18. Poltekes Kesehatan DepKes
Surabaya Surakarta
4. Fakultas Farmasi 19. Sekolah Menengah Kejuruan
UniversitasWidya Mandala Farmasi Sekesal Surabaya
5. Siti Khodijah Akbid 20. Akademi Akupuntur Surabaya
6. Stikes Satria Bhakti Nganjuk 21. Mataram Stikes
7. Stikes Dian HusadaMojokerto 22. Bina Sehat PPNI Akper
8. Akper Dian Husada 23. Bina Sehat PPNI Stikes
9. ATRO MuhammadiyahMakasar 24. Akbid Griya Husada Surabaya
10. ATRO Bali 25. D3 Gizi Poltekes Malang
11. Politeknik Kesehatan Mojopahit 26. Stikes Bahrul ‘Ulum Laboratorium
Mojokerto II Batu
12. Stikes Mojopahit Mojokerto 27. Apikes Pena Husada Surabaya
13. Akper Kosgoro Mojokerto 28. Vincentius A Paulo Stikes D3
14. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fisioterapi
“Artha Bodhi Iswara” (ABI) 29. Vincentius A Paulo Stikes S1
15. Stikes Widyagama Husada Keperawatan
Malang 30. Akademi Gizi Surabaya
31. Akper Kerta Cendekia
32. Stikes Insan Unggul
33. Stikes Surabaya
34. Mitra Sehat Akbid
52
3.6 M-5 Marketing (M5/MARKET)
kepuasan pasien
90.0%
80.0%
70.0%
60.0%
50.0%
40.0% kepuasan pasien
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
PUAS CUKUP PUAS TIDAK PUAS
53
NO RUANGAN 18 juli 19 juli 20 juli 21 juli 22 juli
2016 2016 2016 2016 2016
1 Tulip A 0 0 0 0 0
2 Tulip B 0 0 0 0 0
3 Tulip C 3 2 1 3 2
4 Tulip D 2 3 3 2 1
5 Tulip E 2 3 2 1 3
6 Tulip F 3 3 3 2 3
7 Tulip G 2 2 3 0 2
8 Tulip H 2 3 3 2 1
9 Tulip I 0 0 0 0 0
10 Tulip J 0 0 1 1 1
11 Tulip K 0 0 0 0 0
12 Tulip L 0 0 0 0 0
13 Tulip M 0 0 0 0 0
14 Tulip N 0 0 0 0 0
15 Tulip O 0 0 0 0 0
16 Tulip P 0 0 0 0 0
17 Tulip Q 0 0 0 0 0
18 Tulip R 0 0 0 0 0
19 Tulip S 2 2 3 1 0
20 Tulip T 1 2 1 1 1
21 Tulip U 1 3 2 2 3
22 Tulip V 2 0 0 2 2
23 Tulip W 3 3 2 2 3
24 Tulip X 2 1 2 2 3
25 Tulip Y 1 2 2 2 2
26 Tulip Z 0 0 0 0 0
TOTAL 26 29 28 23 27
Tabel jumlah pasien setiap harinya
54
29/39 ×100 =74,4%
3. BOR Tulip Lantai 3 pada tanggal 20 juli 2016
28/39 ×100 =71.8%
4. BOR Tulip Lantai 3 pada tanggal 21 juli 2016
23/39×100 = 59%
5. BOR Tulip Lantai 3 pada tanggal 20 juli 2016
27/39×100 = 69,2%
Rata-rata BOR ruangan Tulip Lantai 3 selama 5 hari yaitu:
66.7%+74.4%+71.8%+59%+69.2%= 341.1% /5 =68,22%
Jadi rata-rata BOR selama 5 hari didapatkan hasil 68.22%.
55
3.6.6 Tipe RSUD Sidoarjo.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo merupakan rumah sakit
tipe Bpendidikan. milik pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo, teknis
fungsional di bawah dinas kesehatan dan teknis Operasional di bawah
Bupati, serta proses pengelolahan keuangan diberikan fleksibilitas berupa
keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
56
3. Agustus tahun 2004 RSUD Kabupaten Sidoarjo memperoleh akreditasi
penuh untuk 16 standar pelayanan.
4. Tanggal 14 Oktober 2011 RSUD Kabupaten Sidoarjo memperoleh
akreditasi penuh tahap ll untuk 16 standar pelayanan.
5. Tanggal 25 Oktober 2013 RSUD Kabupaten Sidoarjo merupakan
penetapan Rumah Sakit pendidikan berdasarkan Surat Keputusan
Mentri Kesehatan no : HK.02.03/1/1889/2013.
6. Tanggal 3 Desember 2014 komisi Akreditasi Rumah Sakit menyatakan
bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo telah
memenuhi standar akreditasi dan dinyatakan lulus tingkat paripurna.
57
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 18 s/d 22 juli 2016
didapatkan 61.7% (82 pasien) yang mengalami nyeri dari 133 pasien
yang rawat inap di ruang Tulip Lantai 3.
6. ILO (tidak terjadi): Luka bersih, luka bersih terkontaminasi, luka
terkontaminasi.
7. Kejadian kesalahan pemberian obat tidak terjadi, pemberian obat
dilakukan secara benar sesuai dengan indikasi yang diberikan oleh
dokter.
58
3.7 Analisa SWOT
M1 (ketenagaan)
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Sebanyak 15 perawat menyatakan S–W=
bahwa ruangan memiliki struktur 0,1 3 0,3 3,3 – 1,5 =
organisasi yang jelas sesuai dengan (1,8)
kemampuan.
WEAKNESS
1. Jumlah perawat masih belum 0,5 2 1
sebanding dengan jumlah pasien.
59
THREATENED
O–T=
1. Makin tingginya kesadaran 3,1 – 2,5 =
masyarakat akan hukum dan tingkat 0,2 3 0,6 (0,6)
pengetahuan pasien terkait kesehatan.
3 Agresif
Coservatif
2
( 1,8 : 0,6 )
1
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
Devensive -3 Competitive
-4
60
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
RSB RSUD Sidoarjo tahun 2016-2021 memuat visi, misi, strategi, nilai
dasar, arah kebijakan, operasional, program dan kegiatan BLUD yang disususn
Hal ini merupakan tantangan bagi kita bahwa kedepannya masing-masing unit
Sidoarjo baik bagi penggunana dan pegawai rumah sakit. Hal ini karena
rumah sakit. Semakin meningkat kinerja rumah sakit maka akan berdampak
yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan yang besar pada masyarakat
kabupaten sidoarjo.
4.2 Saran
Penulis sadar dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan sangat dibutuhkan bagi penulis.
61
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/standar-peralatan-keperawatan-dan-kebidanan-
menurut-depkes)
http://subliyanto.wordpress.com/2012/12/13/analisis-swot/
62