Anda di halaman 1dari 21

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

PADA PASIEN DENGAN MASALAH KEHILANGAN DAN


BERDUKA (LOSS AND GREIVING)

Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Jiwa


Pembimbing Dr. Lilik Ma’rifatul Azizah, S. Kep. Ns, M. Kes

Oleh :
EKA RUZDATUL UMMAH
202003077

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
2020 / 2021
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA NY.
“S” DENGAN MASALAH KEHILANGAN DAN BERDUKA

Nama : Ny. “S”

Pertemuan : Ke-1

Hari / Tanggal : Selasa, 02 Februari 2021

Jam : 09.00 WIB

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Klien mengatakan ia ditinggal meninggal suaminya 3 minggu yang lalu
karena covid 19 + komplikasi, klien mengatakan kadang lupa kadang
ingat dengan almarhum suaminya
b. Klien mengatakan bahwa dia pasti menangis dan cemas jika megingat
dan bermimpi almarhum suaminya
2. Diagnosa Keperawatan
Berduka Disfungsional
3. Tujuan (TUK)
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien mampu mengungkapkan perasaan berduka
4. Tindakan keperawatan (SP 1 Pasien)
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
b. Mengucapkan salam terapiutik
c. Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan
tempat
d. Identifikasi tanda berduka, seperti syok, penyangkalan, rasa marah, dan
kesedihan
e. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
f. Mendengarkan dengan penuh perhatian
g. Teknik komunikasi diam dan sentuhan
h. Ajarkan teknik relaksasi
B. Strategi Komunikasi
Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum Ibu, perkenalkan nama saya Eka Ruzdatul Ummah
panggil saja Mbak Eka, saya yang akan merawat Ibu sekarang, nama Ibu
siapa? Dan senangnya dipanggil apa?”
2. Evaluasi dan validasi
“Bagimana perasaan Ibu hari ini?
3. Kontrak
“Baiklah Ibu kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang
sebentar tentang keadaan ibu? Tujuannya supaya Ibu lebih tenang dalam
menghadapi keadaan ini serta Ibu mau berbagi cerita dengan saya,
kesedihan Ibu mungkin bisa berkurang. Bagaimana kalau kita berbincang-
bincang selama 30 menit? Kita berbicang-bincang dimana Ibu? Baiklah
kita akan berbincang-bincang diruang tengah”

Kerja:
 “Baik Ibu, bisa dijelaskan kepada saya bagaimana perasaan Ibu S saat ini?
 “Baik bu, saya mengerti Ibu sangat sulit menerima kenyataan ini. Tapi
kondisi sebenarnya memang suami Ibu telah meninggal. Ibu yang sabar
ya.”
 “Saya tidak bermaksud untuk tidak mendukung ibu, tapi coba Ibu pikirkan
kembali bahwa ibu tidak akan bertemu lagi dengan suami Ibu karena
beliau sudah meninggal. Itu sudah menjadi kehendak Allah SWT bu, Ibu
harus berusaha menerima kenyataan ini.”
 “Bu hidup matinya seseorang semua sudah di atur Tuhan Yang Maha
Pemilik Hidup. Tidak dapat mencegahnya, termasuk saya ataupun Ibu
sendiri”
 “Ibu sudah memahaminya?”
 “Ibu tidak perlu cemas dan kepikiran yang berlebihan, Ibu bisa mencoba
mengalihkan itu semua dengan melakukan kegiatan sesusai keahlihan ibu,
Ibu juga tidak akan hidup sendiri, Ibu masuh punya anak, menantu, cucu,
keluarga, dan orang lain yang sayang dan peduli dengan Ibu.”
 “Untuk mengurangi rasa cemas Ibu, sekarang Ibu ikuti teknik relaksasi
yang saya lakukan ya. Coba sekarang Ibu tarik napas yang dalam, tahan
sebentar (3 detik), kemudian hembuskan perlahan.”
 “Ya bagus sekali Ibu, seperti itu”

Terminasi
 Subyektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang? Apa Ibu sudah mulai
memahami kondisi yang sebenarnya terjadi?”

 Obyektif
“Kalau begitu coba Ibu jelaskan lagi, hal-hal yang Ibu dapatkan dari
perbincangan kita tadi dan coba Ibu ulangi teknik relaksasi yang telah kita
lakukan.”
 Rencana tindak lanjut (RTL)
“Ya bagus sekali Ibu. Nah setiap kali Ibu merasakan cemas, Ibu bisa
melakukan teknik tersebut. Dan setiap kali Ibu merasa Ibu tidak menerima
kenyataan ini, Ibu dapat mengingat kembali perbincangan kita ya”
“Ibu ini ada buku kegiatan untuk ibu. Bagaimana jika teknik relaksasi Ibu
masukkan kedalam jadwal kegiatan Ibu? Apakah Ibu setuju? Nah, disini
ada kolom kegiatan-tanggal-waktu-keterangan, Ibu bisa mengisi kegiatan
teknik relaksasi pada kolom kegiatan. Nah kira-kira jam berapa Ibu
melakukan teknik relaksasi bu?”
“Baik cara mengisi buku kegiatan ini: jika Ibu melakukannya tanpa
dibantu atau diingatkan oleh orang lain Ibu tulis “M” disini, jika Ibu
dibantu atau diingatkan Ibu tulis “B” dan jika Ibu tidak melakukannya Ibu
tulis “T” ya”
“Apakah Ibu paham bu? Nanti Ibu jangan lupa mengisi buku kegiatannya
ya.”
 Kontrak yang akan datang
- Topik
“Bagaimana kalau besok kita bicarakan tentang kegiatan positif yang
dapat Ibu lakukan?”
- Tempat
“Tempatnya mau dimana Ibu? ”
- Waktu
“Berapa lama kita akan bercakap – cakap?”.
“Bagaimana kalau 30 menit”
“Setuju!”
“Sampai bertemu lagi besok ya, Ibu. Saya permisi dulu.
Wassalamu’alaikum.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA NY.
“S” DENGAN MASALAH KEHILANGAN DAN BERDUKA

Nama : Ny. “S”

Pertemuan : Ke-2

Hari / Tanggal : Rabu, 03 Februari 2021

Jam : 09.00 WIB

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Klien mengatakan masih menangis jika megingat dan bermimpi
almarhum suaminya, tapi klien mengatakan sudah mendingan kondisinya
b. Wajah klien tampak sedikit sedih, kadang senyum sebentar
2. Diagnosa
Berduka Disfungsional
3. Tujuan
a. Klien mengidentifkasi tingkat depresi
b. Klien dapat menghindari tindakan yang dapat merusak diri
4. Tindakan keperawatan (SP 2 pasien)
1) Evaluasi keberhasilan SP 1
2) Identifikasi tingkat depresi dan bantu mengurangi rasa bersalah
3) Beri dukungan non verbal dengan cara duduk disamping klien dan
memegang tangan klien
4) Beri Bersama klien bahas pikiran negatif yang sering timbul
5) Latih klien dalam mengidentifikasi hal positif yang masih dimiliki
6) Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi
Orietasi
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum Ibu, selamat pagi! Masih ingat dengan saya Ibu?”
2. Evaluasi dan validasi

“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Nah apa saja yang sudah Ibu lakukan
kemarin? Coba saya lihat buku kegiatan Ibu? Wah, bagus sekali Ibu, Ibu
sudah melakukan teknik relaksasi secara mandiri. Sekarang coba Ibu
praktekkan lagi cara teknik relaksasi tersebut. Bagus sekali Ibu.”
3. Kontrak
“Baiklah Ibu sesuai janji saya kemarin saya akan menanyakan tentang kegiatan
positif yang dapat Ibu lakukan. Tujuannya untuk mengalihkan hal-hal
negatif yang ada dipikiran Ibu dan Ibu tidak merasa kepikiran dan bersedih
berkepanjangan. Ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincangnya, 20
menit cukup? Baik, Ibu maunya dimana? Bagaimana di disini saja?”

Kerja:
 “Baiklah bu, saya akan duduk disebelah Ibu dan menemani Ibu. Saya siap
mendengarkan apabila ada yang ingin Ibu sampaikan, Ibu boleh menangis
biar perasaan Ibu lega bu. Saya akan merasakan apa yang Ibu rasakan”
 “Ibu dapat menggunakan kesempatan yang ada dengan bercakap-cakap
dengan anggota keluarga Ibu, seperti anak, cucu, menantu. Ibu juga dapat
berbicara dengan tetangga yang punya pengalaman yang sama seperti Ibu.”
 “Sekarang bagaimana kalau kita berdiskusi tentang kegiatan positif yang
Ibu lakukan? Mulai dari yang biasa Ibu lakukan dirumah ataupun kegiatan
diluar rumah”
 “Bagaimana kalau kita membuat daftar kegiatan yang dapat Ibu lakukan?
Wow, ternyata banyak sekali kegiatan yang dapat Ibu lakukan.”
Terminasi
 Subyektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang tadi?”
“Ya benar, masih banyak kegiatan positif yang dapat Ibu lakukan. Ibu dapat
melakukan kegiatan yang sudah kita bahas tadi ya.”
 Evaluasi Obyektif
“Coba Ibu sebutkan kegiatan positif apa saja yang bisa Ibu lakukan tadi?”
“Iya bagus sekali Ibu”
“Coba tunjukkan kepada saya kegiatan positif tersebut”
 Rencana tindak lanjut (RTL)
“Bagaimana kalau kegiatan ini rutin dilakukan dan tuliskan dalam jadwal
kegiatan harian Ibu ya”
“Ditulis disini ya Ibu”
 Kontrak yang akan datang:
- Topik:
“Nah, Ibu tadi kan kita sudah membuat berdiskusi tentang kegiatan-kegiatan
postif serta mebuat daftar kegiatan tersebut yang bisa Ibu lakukan.
Apakah ada kegiatan lain yang bisa Ibu lakukan selain kegiatan
tersebut?”
“Baiklah besok kita akan berdiskusi lagi tentang perasaan Ibu, bagaimana
menurut Ibu?” “Baiklah kalau Ibu setuju”
- Tempat
“Ibu ingin bercakap – cakap dimana besok?”
“...oooo di rumah sini saja, baiklah.”
- Waktu
“Bagaimana kalau kita bercakap – cakap 25 menit?”
“Baiklah, jadi Ibu setuju ya, sampai bertemu besok Ibu, sampai jumpa dan
saya pamit. Wassalamu’alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA NY. “S”
DENGAN MASALAH KEHILANGAN DAN BERDUKA

Nama : Ny. “S”

Pertemuan : Ke-3

Hari / Tanggal : Kamis, 04 Februari 2021

Jam : 11.00 WIB

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
 Klien mengatakan mencoba mengikhlaskan kepergian almarhum
suaminya
 Klien mengatakan masih belum bisa melihat foto almarhum suaminya
 Klien mengatakan akan berziarah ke makan suaminya bersama keluarga
2. Diagnosa
Berduka Disfungsional
3. Tujuan
 Klien dapat menerima kehilangan
 Klien bersosialisasi lagi dengan keluarga atau orang lain
4. Tindakan keperawatan (SP 3 pasien)
 Evaluasi kemampuan klien
 Sediakan waktu untuk mengunjungi klien secara teratur
 Bantu klien untuk berbagi rasa, akrena biasannya tiap anggota tidak
berada ditahap yang sama pada saat yang bersamaan
 Bantu klien dalam mengidentifikasi rencana kegiatan yang akan
dilakukan setelah masa berkabung telah dilalui
 Jika keluarga mengkuti proses pemakaman, hal yang dapat dilakukan
adalah ziarah (menerima kenyataan,), melihat foto-foto proses
pemakaman

B. Strategi Komunikasi
Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi Ibu?”
2. Evaluasi dan validasi
Bagaimana perasaan Ibu hari ini?
Apakah perasaan Ibu masih sedih dan gelisah?
Apakah kegiatan harian yang kemarin masih Ibu lakukan?
Oh sudah hebat sekali Ibu, dan untuk kegiatan yang saya sarankan kegiatan
yang Ibu tulis didaftar kegiatan sudah dipraktekkan dalam jadwal harian
Ibu? Bagus sekali Ibu.”
3. Kontrak
“Baiklah Ibu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang
perasaan yang Ibu rasakan sekarang? 20 menit saja, setuju bu? Baiklah bu.”

Kerja:
 “Ibu tampak lebih segar hari ini, dan dangat berbeda dengan 2 hari yang lalu. Saya
dengan Ibu sudah banyak melakukan aktivitas.”
 “Bagus sekali Ibu.”
 “Oh iyaa kegiatan apalagi yang sudah Ibu rencanakan untuk mengisi waktu? Baik,
saya percaya Ibu dapat kembali semangat dalam mengisi kehidupan ini.”
 “ Kapan Ibu akan berkunjung ke makan suami Ibu ? Ibu sudah melihat foto-foto
pemakaman suami Ibu ? baik bu, yang penting Ibu sudah tampak bersamangat
lagi.”

Terminasi
 Subyektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang tentang peasaan yang Ibu
rasakan?”
“Syukurlah Ibu”
 Obyektif
“Coba Ibu ulangi kembali apa yang telah kita bicarakan tadi. Bagus, ternyata
Ibu masih ingat apa yang telah kita diskusikan tadi”
 Rencana tindal lanjut (RTL)
“Saya harap apa yang sudah kita lakukan hari ini ke Ibu dapat lakukan supaya Ibu
lebih bersamangat lagi. Dan jangan lupa dengan jadwal aktivitas dan waktu
berziarah kemakan sumai Ibu ya.”
 Kontrak yang akan datang
- Topik
“Ibu sudah tidak terasa sudah 20 menit kita berbincang-bincang. Perbincangan
pada hari ini semoga bisa mengurangi rasa sedih dan gelisah Ibu serta dapat
meningkatkan semangat hidup Ibu setelah melalui masa berkabung, kita
bertemu besok lagi ya Ibu untuk berbincang-bincang perasaan Ibu. Baiklah jika
Ibu setuju.”
- Tempat
“Kita berbincang-bincang dimana Ibu? “oh di rumah saja ya?” Baiklah Ibu”,
- Waktu
“Kita mau bercakap –cakap berapa lama, bagaimana kalau 20 menit?”
“Baiklah, jadi Ibu setuju ya, sampai bertemu besok Ibu, sampai jumpa dan
saya pamit. Wassalamu’alaikum.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA NY. “S”
DENGAN MASALAH KEHILANGAN DAN BERDUKA

Nama : Ny. “S”

Pertemuan : Ke-4

Hari / Tanggal : Jumat, 05 Februari 2021

Jam : 09.00 WIB

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
 Kondisi klien sudah mulai menerima tentang kematian almarhum
suaminya.
2. Diagnosa
Berduka Disfungsional
3. Tujuan
 Klien dapat menerima sepenuhnya terhadap kematian suaminya
 Klien dapat tetap menjaga emosinya dengan baik
 Klien dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari dengan baik
4. Tindakan keperawatan (SP 4 Pasien)
 Gunakan komunikasi terapeutik dalam membangun hubungan saling
percaya
 Dorong partisipasi terkait dengan keterlibatan keluarga dan orang
terdekat lainnya untuk tetap memberikan support kepada klien
 Bantu klien untuk tetap bisa menjaga emosinya dengan baik
 Bantu klien untuk lebih meningkatkan kebutuhan spiritualnya

B. Strategi Komunikasi
Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi Ibu?”
2. Evaluasi dan validasi
“Bagimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidur Ibu semalam? Baik-baik saja
ya Bu, alhamdulillah kalau begitu.
3. Kontrak
“Baiklah Ibu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan
Ibu dalam menerima keadaan?
“Baiklah kalau Ibu bersedia” Baiklah kita berbincang- bincang disini saja selama
20 menit ya Ibu.”
“Disini saja atau di mana bu kita bincang-bincangnya? Baiklah Ibu disini saja ya>”

Kerja
 “Sekarang apakah Ibu sudah benar-benar bisa menerima keadaan bahwa suami Ibu
sudah meninggal? Baiklah Alhamdulillah jika memang sekarang Ibu sudah bisa
menerima keadaaan.”
 “Ya bu, memang hakikatnya manusia itu pasti akan meninggal. Apabila Ibu
merasakan kegelisahan lagi saat melihat keadaan yang sekarang , Ibu bisa banyak-
banyak Istighfar dan lebih banyak mendoakan suami Ibu agar tenang disana dan
diberikan tempat yang terbaik.”
 “Ibu juga bisa melalukan relaksasi dengan tarik napas dalam seperti yang saya
ajarkan dan yang sudah Ibu lakukan ya, supaya Ibu bisa lebih rileks.”

Terminasi
 Subyektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang mengenai perasaan
dalam menerima keadaan yanga Ibu hadapi?
“Tidak apa-apa Ibu jika masih mengingat almarhum suami ibu, itu masih
normal, Ibu langsung mendoakan suami Ibu dan mengalihkan kesedihan Ibu
ke kegiatan positif”
“Jika tiba-tiba merasa cemas dan gelisah ibu bisa melakukan apa yang sudah
saya ajarkan ya.”
 Obyektif
“Coba sebutkan kembali kegiatan apa yang kita lakukan?” “iya betul sangat
bagus sekali Ibu”
 Rencana tindal lanjut (RTL)
“Saya harap apa yang sudah kita lakukan dapat Ibu praktekkan, salah satunya
atau bahakan semuanya saat Ibu merasa sedih, gelisah, dan cemas.
 Kontrak yang akan datang
- Topik
“Ibu sudah tidak terasa sudah 20 menit kita berbincang-bincang, apakah ada
yang ingin Ibu tanyakan?, baiklah jangan lupa besok kita berbicang-
bincang lagi ya Bu?”
- Tempat
“Sebaiknya kita berbincang-bincang di mana Ibu?”, “Ibu mau di luar
rumah?” “Baiklah Alhamdulillah, jika Ibu mau”
- Waktu
“Mau berapa lama Ibu?”, “15 menit? Boleh
sampai ketemu lagi ya Ibu”
“Ibu silahkan istirahat, saya izin pamit. Terimakasih bu. Wassalamu’alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA NY. “S”
DENGAN MASALAH KEHILANGAN DAN BERDUKA

Nama : Keluarga Ny. “S”

Pertemuan : Ke-5

Hari / Tanggal : Sabtu, 06 Februari 2021

Jam : 09.00 WIB

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi keluarga klien
 Keluarga klien mengatakan mengetahui bagaimana kondisi klien
 Keluarga belum memahami betul tentang pentingnya peranan keluarga
dalam mengatasai klien
 Keluarga klien mengatakan biasanya mengingatkan Ibu.”S” supaya tidak
banyak pikiran, nanti takunya jatuh sakit
2. Diagnosa
Berduka Disfungsional
3. Tujuan
 Klien dapat memanfaat sistem pendukung
 Keluarga klien dapat menyusun cara-cara menyelesaikan masalah yang
hadapi klien
4. Tindakan keperawatan (SP 1 Keluarga)
 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga klien
 Mengucapkan salam terapeutik
 Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontrak waktu, topik, dan
tempat
 Mendiskusikan pentingnya peran keluarga sebagai pendukung untuk
mengatasi kesedihan klien
 Mendiskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi
kesedihan
 Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang pentingnya
dukungan keluarga bagi klien
 Latih keluarga cara beri dukungan pada klien

B. Strategi Komunikasi
Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi mbak?”
2. Evaluasi dan validasi
“Apa benar dengan keluarga Ibu.”S”? kalau boleh tau dengan mbak siapa ya?”
3. Kontrak
“Baiklah mbak, jadi untuk hari ini, saya akan menjelaskan beberapa hal yang
terkait dengan kondisi Ibu.”S”. Waktunya sekitar 10-15 menit saja ya mbak,
bagaimana? Untuk tempat kita berbincang enaknya dimana mbk? Di teras
depan rumah ya, baik mbak.”

Kerja
 “Jadi begini mbak, apakah mbak tau tentang kondisi Ibu.”S”
sekarang?”
 “Jadi Ibu.”S” mengalamu Berduka Disfungsional dimana perasaan
kehilangan yang berkepanjangan.”
 “Apabila masalah berduka disfungsional ini tidak diatasi maka
seseorang bisa terus menyangkal, bersedih terus-menerus, bahkan
sampai menyalahkan Tuhan.”
 “Untuk menghadapi keadaan yang demikian mbak dan kelaurga yang
lain harus sabar menghadapi Ibu.”S” dan untuk merawat Ibu.”S”,
keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama, keluarga harus
membina hubungan saling percaya dengan Ibu.”S” dimana caranya
bersikap peduli. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan
dorongan kepada Ibu.”S” untuk mengurangi kesedihannya, berilah
pujian yang wajar dan jangan mencelah kondisi Ibu.”S”. Ketiga, jangan
biarkan Ibu.”S” sendiri.”
 “Buat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan Ibu.”S”. Misalnya:
sholat bersama, makan bersama, rekreasi bersama, dan melakukan
kegiatan rumah bersama.”
 “Nah, bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakkan cara
tersebut?”

Terminasi
 Subyektif
“Coba mbak ulangi lagi apa yang dimaksud dengan berduka disfungsional dan
thap-tahapnya?”
“Bagus sekali mbak”
 Obyektif
“Keluarga klien mengetahui apa yang dimaksud dengan berduka disfungsional,
serta tahap-tahap merawat Ibu.”S”, serta keluarga klien mampu
mempraktekkan kembali sesuai yang diajarkan.”
 Rencana tindal lanjut (RTL)
“Nanti jika mbak bertemu dengan Ibu.”S” coba mbak lakukan ya. Dan tolong
ceritakan kepada semua keluarga agar mereka juga melakukan hal yang
sama.”
 Kontrak yang akan datang
- Topik:
“bagaimana pertemuan yang akan datang kita mempraktekkan langsung ke
Ibu.”S” mbak? Bagimana ?”
- Tempat
“Sebaiknya kita bercakap – cakap di mana lagi mbak untuk besok?”
“ di teras lagi ya? Oh iya baik mbak”
- Waktu
“Mau berapa lama mbak?”,
“15 menit, boleh sampai ketemu lagi mbak, saya pamit dulu.
Wassalamu’alaikum”

Anda mungkin juga menyukai