Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL MANAJEMEN KEPERAWATAN

RONDE KEPERAWATAN

Disusun Oleh Kelompok 2 Profesi Ners:


1. Diniati Puji Astutik (202003035) 9. Dizka Fara Listianti (202003055)
2. Durrotun Nafisah (202003103) 10. Erna Dwi R. (202003099)
3. Dwi Putra P. (202003042) 11. Erna Pangstuti (202003057)
4. Dyah Eka (202003107) 12. Esga Restyan P. (202003108)
5. Edi Khoiruman (202003002) 13. Eviatul Naimah (202003058)
6. Eka Ruzzdatul U. (202003077) 14. Faiqatul Munajjah (202003058)
7. Elis F. Sapury (202003090) 15. Eni Yunita (202003071)
8. Elsye Moriolkosu (202003088)
DEFENISI RONDE KEPERAWATAN

Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh


perawat, di samping klien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu
harus dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala
ruangan, perawat assosciate, dan perlu juga melibatkan seluruh
anggota tim(Nursalam, 2014).
Karakteristik

 Menurut Nursalam (2002), karakteristik ronde keperawatan sebagai berikut :


 Klien dilibatkan secara langsung.
 Klien merupakan fokus kegiatan.
 Perawat assosciate, perawat primer, dan konsuler melakukan diskusi bersama.
 Konselor memfasilitasi kreatifitas.
 Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat assosciate, perawat
primer untuk meningkatkan kemampuan dala mengatasi masalah.
TUJUAN MANFAAT
Menurut Nursalam (2002), tujuan dari ronde  Masalah pasien dapat teratasi
keperawatan yaitu :
 Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
 Menumbuhkan cara berfikir secara kritis.
 Terciptanya komunitas keperawatan
 Menumbuhkan pemikiran tentang
yang profesional.
tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien.  Terjalinnya kerja sama antartim
 Meningkatkan validitas data klien. kesehatan.
 Menilai kemampuan justifikasi.  Perawat dapat melaksanakan model
asuhan keperawatan dengan tepat
 Meningkatkan kemampuan dalam
menilai hasil kerja.
dan benar.
 Meningkatkan kemampuan untuk
memodifikasi rencana perawatan.
 Meningkatkan kemampuan menentukan
diagnosis keperawatan.
Langkah –Langkah Ronde Keperawatan
Kriteria Evaluasi
Menurut Nursalam (2014), kriteria evalusi
yang dapat diambil yaitu :
1.Struktur
2.Proses
3.Hasil
RENCANA KEGIATAN
RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. DENGAN
MASALAH, KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN PERIFER DAN
KERUSAKAN INTEGRITAS JARINGAN b.d NEKROSIS LUKA GANGREN PADA
DIAGNOSISMEDIS DM (DI RUANG INTERNA RS X)

 Topik : Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Masalah Keperawatan,


Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer dan Kerusakan Integritas kujarigan b.d nekrosis
luka gangren, pada Diagnosis Medis DM.
 Sasaran : Pasien Ny. E/29 tahun.
 Hari/tanggal : jumat-sabtu/30-31 oktober 2020.
 Waktu : 60 menit (Pkl. 09.00–10.00 WIB).
 
Pengorganisasian

 Kepala Ruangan : Edi Khoiruman


 PP : Eka Ruzdatul Ummah
 PA : Elsye Moriolkosu
 Konselor :
 Dokter : Dy Eka L
 Ahli Gizi : Elis F.Sapury
 Paisen : Eny
 Keluarga : Esga
Tujuan
 Tujuan Umum
 Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, Ketidakefektifan Perfusi
Jaringan Perifer dan Kerusakan Integritas kujarigan b.d nekrosis luka gangren,.
 Tujuan Khusus
 Menjustifikasi masalah yang belum teratasi.
 Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim kesehatan
lain.
 Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
 Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.
 
Sasaran Materi
 Pasien Ny. E umur 29  Teori asuhan keperawatan pasien dengan
DM.
tahun yang dirawat di  Masalah-masalah yang muncul pada
kelas III no. tempat tidur pasien dengan DM

X Ruang VIP. RS X.  Intervensi keperawatan pada pasien


dengan DM dengan masalah keperawatan
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh, Kerusakan Integritas
Kulit, Ketidakefektifan Perfusi Jaringan
Perifer, dan Gangguan Eliminasi Urin.
Metode Media
 Diskusi dan  Dokumen/status pasien.
 Sarana diskusi: kertas,
Tanya Jawab bulpen.
 Materi yang
disampaikan secara
lisan.
Kriteria Evaluasi

1. Struktur: 3. Hasil:
 Ronde keperawatan dilaksanakan di  Pasien puas dengan hasil kegiatan.
Ruang VIP RS X.  Masalah pasien dapat teratasi.
 Peserta ronde keperawatan hadir di  Perawat dapat:
tempat pelaksanaan ronde  Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan
keperawatan. sistematis.
 Persiapan dilakukan sebelumnya.  Meningkatkan kemampuan validitas data
pasien.
2. Proses:
 Meningkatkan kemampuan menentukan
 Peserta mengikuti kegiatan dari awal diagnosis keperawatan. Menumbuhkan
hingga akhir. pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
 Seluruh peserta berperan aktif dalam
 Meningkatkan kemampuan memodifikasi
kegiatan ronde sesuai peran yang telah
rencana asuhan keperawatan.
ditentukan.
 Meningkatkan kemampuan justifikasi.
 Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai