1.TINDAKAN KEPERAWATAN
Mengukur Tekana Darah Keadaan umum : lemas, kesadaran : compasmetis, keluhan klien
pusing, sakit kepala, TD 170/90 mmHg, N 70 x/m, P 20 x/m, S 36,2 OC, Skalah nyeri 6 2.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. TUJUAN
Setelah diberikan tindakan perawatan 1 x 24 jam kebutuhan rasa aman klien terpenuhi
dengan kriteria :
4.TINDAKAN KEPERAWATAN
a.Fase Orientasi
1. Salam Teraupetik :
Selamat Pagi Ny O. Saya mahasiswa prodi keperawatan STIKes Panca Bhakti yang sedang
praktek di Rumah Sakit Abdul Moeloek, nama saya Octava Mahmuda yang akan merawat
ibu hari ini.
2. validasi :
Bagaimana keadaan ibu saat ini... apakah ibu merasa nyaman istirahat tidurnya ? Apakah ibu
masih pusing berkurang dan masih merasa lemas...?
3.Kontrak :
Pagi ini karena ibu masih merasa lemas dan pusing, maka saya akan mengukur tekanan
darah, tujuan dari tindakan ini untuk mengetahui tekanan darah, bagaiman ibu..??
b. Fase Kerja
Baik Ny O. Seperti tadi yang sudah saya jelaskan, tujuan dari tindakan ini untuk mengetahui
tekanan darah ibu, pertama-tama saya Menaikakan lengan bajunya ibu, setelah itu saya akan
memasang manset 1 inchi ( 2,5 cm ) diatas nadi branchialis ( melakukan palpasi nadi
branchialis ),ibu saya tela mengatur tensi meter agar siap di pakai ( untuk tensi air raksa )
menghubungkan pipa tensi meter dengan pipa manset, menutup sekrup balon manset,
membuka kunci resevoir, dan saya akan meletakan diafragma stotoskop diatas tempat denyut
nadi tanpa menekan nadi branchialis. Ny O saya akan memompa balon manset ±180 mmHg.
Dan saya akan mengendorkan pompa dengan cara membuka skrup balon manset hingga
melawati bunyi denyut nadi yang terdengar terakhi, ibu saya telah selesai mengukur tekanan
darah ibu. Saya akan melepaskan manset udaranya dari lengan ibu.
c.Terminasi
1. Evaluasi Subjektif
2. Evaluasi Objektif
Bila Ny. O ada keluhan harap segera disampaikan, mungkin keluhan itu butuh penanganan
lebih lanjut.
4. Kontrak
Lima menit lagi saya akan kembali yaaa untuk mengukur berat badanya apa bilah ibu masih
merasa pusing. Terima kasih atas kerja samanya. Permisi bu...
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
1. Proses Keperwatan
a. Kondisi Klien
klien merasa tidak bahagia, putus asa, tidak ada harapan, sulit berkomunikasi, malas
berbicara, tidak ada tujuan hidup, dan cenderung ingin bunuh diri.
b. Diagnosa Keperawatan
Ketidak berdayaan berhubungna dengan putus asa dan hilangnya tujuan hidup
karena kehilangan pekerjaan
c. Tujuan
- Mengetahui awal mula penyebab gangguan jiwa yang dihadapi klien
- Klien dapat kembali bersemangat dalam melakukan aktifitas sehari-hari
- Klien dapat menata kembali tujuan hidup
d. Tindaka Keperwatan
1. Mengetahui awal mula penyebab gangguan jiwa yang dihadapi klien
- Bersama klien mengobrol membahas masalah yang dihadapi klien
- Ajak klien mengeluarkan isi hati masalah klien yang ada didalam diri klin
2. Klien dapat kembali bersemangat dalam melakukan aktifitas sehari-hari
- Bersama klien membahas masalah koping yang baik dalam menyelesaikn
masalah
- Beri dorongan dan motifasi pada klien
- Bantu klien menemukan cara untuk menghilangkan rasa putus asa.
3. Klien dapat menata kembali tujuan hidup
- Beri semangt kepada klien untuk tidak terpuruk dalam masalahnya
- Berikan pujian
2. Strategi Komunikasi
a. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
selamat pagi bapak, perkenalkan saya mahasiswa praktik dari STIKes Panca
Bhakti bandar lampung. Nama saya Octava Mahmuda.
2. Validasi
Bapak terlihat segar dan bugar hari ini, bagaimana perasaan hari ini?
3. Kontrak
Baik pak kita akan berbicara mengenai masalah- masalah yang bapak hadapi
sekarang, serta kita juga akan membhas cara menghadapi masalah bapak. nah
sekarang sesuai dengan pembahasan kita pak. bahwa hari ini sayakan memberikan
beberapa pertanyan dan serta bapak akan belajar cara untuk menemukan kembali
semangat bapak sperti dahulu dan menata kembali tujuan hidup bapak. bagaimana
kalau kita mulai pembicaraan kita. Bagaimana kalo kita bicara di ruang tamu+ 30
menit ?
b. Fase Kerja
Baiklah sebelumnya bagaimana apa penyebab bapak menjadi putus asa??, selain
dari peneybab kehilanagn pekerjaan apa hal yang membuat bapak tidak bahagia dan
tidak ingin berkomunkasi atau berinteraksi dengan orang lain, malas berbicara??
Serta mengapa tidak ingin ada tujuan hidup lagi?
Baiklah pak kalau begitu bapak mulai sekarang bila kalau perasaan itu mashi sering
muncul bapak harus mengatasinya dengan cara meyakinkan diri bapak bahwa di
dunia ini tidak ada orang yang sempuran, masih banyak orang yang lebih buruk
masalahnya dari apa yang bapak alami sekarang. Bapak harus berpikir positif
bahwa allah telah merencanakan yang terbaik buat bapak, pasti ada hikmah di balik
semua ini pak. Bapak harus tetap berusaha dan jangan luapa berdoa. Okey pak.
Pokoknya bapak harus berpikir positif dalam menghadapi setiap masalah. Okey
pak, skrang coba bapak ingat kembali tujuan hidup bapak yang telah bapak
rencanakan sebelumnya, bapak masih ingatkan ??? bapak harus tetap semagat
dalam memperoleh tujaun hidup yang telah bapak yang telah bapak cita-citakan.
c. Fase Terminasi
1. Evaluasi subjektif
Bagaiman perasaan bapak setelah berbincang serta meluarkan isi hati bapak serta
membicarakan masdalah – masdalah yang bapak hadapi?
Dan juga bagaimana perasaan bapak setelah melakukan cara yang saya ajarkan
tadi ?
2. Evaluasi objektif
Okey pak, semoga bapak bersemangat lagi dan mendapatkan lagi tujuan hidup
bapak serta cita-cita bapak..., pokoknya bapak harus harus selalu berpikir positif
unuk melawan rasa putus asa yang bapak rasakan serta mengambil hikmah dari
semua yang sudah terjadi dan memulai kehidupan yang baru.
3. Rencana tindak lanjut
Setelah kita berbincang hari ini saya akan kembali melatih bapak tekhnik dalam
menyelesaikan dan memberikan beberapa solusi masalah yang bapak alami.
4. Kontrak
Baiklah pak, waktu kita sudah habis, bagaimana kalau kita cukupkan sampai
disini ?? kira-kira jam berapa kita bisa bertemu lagi ? dimana temptnya ?
Baiklah pak, bagaiman kalau kita bertemu kembali besok jam 8 selama 30 menit
di tempat ini ?