Anda di halaman 1dari 12

NAMA : AGUNG SAPUTRA

NIM : 1926002
KELAS : IIB
MAKUL : KEPERAWATAN JIWA
DOSEN : Ns. APRI RAHMA DEWI, M.Kep.,Sp.Kep.J

PENGKAJIAN MASALAAH PSIKOSOSIAL


1. Identitas Klien
Tanggal Pengkajian : 23-03-2021
Nama : Ny.D
Umur : 50
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Tanjung Karang, Bandar Lampung
Suku : Palembang

II. Riwayat Keluarga (Genogram)


: Perempuasn : meninggal

: laki laki : meninggall

: Menikah : bercerai

: keluarga tinhggal bersama

III. Keluhan Utama


Pada saat pengkajian, Ny. D mengatakan sangat cemas dan takut dengan kondisinya.klien mengatakan
perasaannya gelisah, tidak bisa tidur, pasien juga mengatakan nyeri di bagian kepala.
a. Provocative/ palliative
1. Apa penyebabnya: Riwayat Hipertensi diketahui sudah 5 tahun dapat memicu terjadinya penyakit
stroke yang dialami Ny. D
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan : Klien hanya melakukan tirah baring.

b. Quantity/ quality
1. Bagaimana dirasakan:
Ny. D mengatakan nyeri di bagian kepala
Ny. D sangat cemas dengan keadaannya
2. Bagaimana dilihat: Klien tampak terbaring lemah.

c. Region
1. Dimana lokasinya: Ny.D mengalami nyeri ditengkuk bagian belakang
2. Apakah menyebar: Nyeri yang dirasakan Ny D.tidak menyebar.
d. Severity
Klien mengatakan bahwa kondisinya saat ini sangat mengganggu aktivitasnya

IV. Riwayat Kesehatan


a) Penyakit yang pernah dialami
Klien mengatakan bahwa Keluarga mengidap Hipertensi.
b) Pengobatan/ tindakan yang dilakukan
Klien Mengatakan pernah berobat kerumah sakit.

c) Pernah dirawat/ di operasi


Keluarga mengatakan Ny. D pernah mendapat tindakan medis sebelumnya di Rumah Sakit

d) Lama dirawat
Keluarga mengatakan Ny. D pernah dirawat selama 1 minggu di RS.

e) Alergi
Ny. D mengatakan tidak memiliki riwayat alergi.

f) Imunisasi
Klien mengatakan tidak mengingat riwayat imunisasinya

V. Pemeriksaan Fisik
TD : 150/100 mmHg
HR : 76 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,5 C
BB/TB : 48 kg/160 cm
Keluhan Fisik :
1. Keadaan umum (kelelahan, perubahan BB, demam, keringat malam, sulit tidur, sering pilek dan
infeksi, tingkat kesadaran, TTV)
2. Kepala (sakit kepala,pusing,trauma kepala,gatal kulit kulit kepala)
3. Sistem pernapasan (batuk, sesak, hemoptisis,sputum, mengi, asma/alergi pernapasan,RR, bunyi napas)
4. Sistem cardiovaskuler (nyeri dada, palpitasi, sesak napas, dispnea saat aktivitas, edema, varises,
parestesia,bunyi jantung)

VI. Pengkajian Psikososial


1. Konsep Diri
a. Citra tubuh
DS: Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya.
DO: klien tampak menyukai dan tidak malu terhadap bagian tubuhnya
b. Peran diri
DS:klien mengatakan berperan sebagai seorang istri dan juga ibu bagi anak-anak mereka
DO: klien mampu berperan menjadi istri dan juga ibu

c. Ideal diri
DS : klien mengatakan memiliki kemauan untuk sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa.
DO : klien tampak ingin sembuh dari penyakitnya
d. Harga diri
DS : klien merasa diperhatikan oleh keluarganya
DO : tmpak keluarga klien memperhatikan klien
e. Identitas Diri
DS : klien mengatakan sebelum sakit klien tidak mengalami kesulitan merasa puas dengan pekerjaan dan
posisinya selama sakit, sebagian besar aktivitas klien dibantu oleh suami nya
DO: klien tampak kurang puas dengan keadaam sekarang
2. Hubungan Sosial
a. Orang yang bearti : orang yang berarti bagi klien adalah anak dan suaminya.
b. Peran serta dalam kehidupan masyarakat/kelompok : hubungan klien dengan orang lain yaitu tetangga
cukup baik
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : tidak ada hambatan dalam berhubungan
3. Pendidikan dan Pekerjaan
Pendidikan klien hanya sampat SD dan sehari menjadi ibu rumah tangga menjaga rumah dan merawat
anak-anaknya
4. Gaya hidup
Klien mengatakan sebelum sakit semua pekerjaan dapat di lakukan dengan baik dan pasien merasa
nyman dengan kegiatan sehari-hari tidak ada yang menganggu.
Setelah sakit dan mengalami keluhan pekerjaan sehari hari klien mulai tidak dapat dilakukan dengan
baik. Klien mulai merasa tidak nyaman
5. Budaya
Klien megatakan tidak ada masalah terkait budaya
6. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien beragama Islam dan dalam kehidupan sehari-hari klien melakukan aktivitas
sesuai dengan ajaran agama dari keyakinannya.
b. Kegiatan ibadah : klien melakukan ibadah sesuai ajaran dan keyakinannya dengan melaksanakan shalat
5 kali sehari semalam.
7. Alam perasaan
Klien sangat cemas, takut, dam gelisah dengan penyakit nya.
8. Pola Tidur
klien mengatakan sulit tidur dengan nyeyak seperti sebelum sakit
9. Koping
a. Sumber koping : keluarga klien cukup mendukung klien dengan memperhatikan dan bertanyaa kepada
klien
b. Mekanisme koping : Saat ada masalah klien terkadang memendam masalahnya apabila kita tidak
terlebih dahulu untuk bertanya

VII. Pohon Diagnosis


Pohon diagnosis pada keperawatan jiwa terdiri dari masalah kesehatan jiwa pada klien
NAMA : AGUNG SAPUTRA
NIM : 1926002
KELAS : IIB
MAKUL : KEPERAWATAN JIWA
DOSEN : Ns. APRI RAHMA DEWI, M.Kep.,Sp.Kep.J

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)


TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS

Pertemuan ke-1
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
a. Klien mengatakan mengatakan sangat cemas dan takut dengan kondisinya.klien mengatakan
perasaannya gelisah
b. Klien mengatakan sulit tidur
c. Klien mengatakan juga nyeri di bagian kepalanya
Data Objektif
a. Klien terlihat seperti orang bingung
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Tindakan Keperawatan
a. Tujuan Umum : mengatasi gangguan ansietas klien.
b. Tujuan Khusus :
1) Pasien mampu membina hubungan saling percaya
2) Pasien mampu mengenal ansietas
3) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
4) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi ansietas
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat
berinteraksi
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Berjabat tangan
3) Menjelaskan tujuan interaksi
4) Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan) setiap kali bertemu pasien
b. Membantu pasien mengenal ansietas :
1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
2) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
4) Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
c. Mengajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri : pengalihan
situasi
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi Bu! Saya perawat yang bertugas pada pagi ini, nama saya AGUNG.
Saya adalah mahasiswa dari STIKES PANCA BHAKTI. Nama Ibu siapa?”
“Ibu senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? semalam tidurnya nyenyak?”
c. Kontrak :
 Topik
“Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kecemasan dan latihan cara mengontrol
cemas dengan latihan relaksasi”
 Waktu
“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15 menit
saja”
 Tempat
“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah, Bagaimana jikadiruangan ini saja kita
berbincang-bincang”
 Tujuan
“Agar ibu dapat mengetahui kecemasan yang ibu rasakan serta cara mengatasinya”
2. Fase Kerja
“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini”
“Coba Ibu ceritakan pada saya”
Ouw jadi ibu merasa takut jika tetangga ibu melakukan tindakan kejahatan kepada ibu. Jika boleh saya
tahu, bagaimana cara Ibu mengatasinya”
“Saya mengerti bagaimana perasaan Ibu. Setiap orang akan memiliki perasaan yang sama jika diposisi
Ibu. Tapi saya sangat kagum sama Ibu Karena Ibu mampu menahan semua cobaan ini. Ibu adalah orang
yang luar biasa. Yang perlu Ibu ketahui adalah Ibu saat ini berada pada tingkat kecemasan yang
sedang. Untuk itu, Ibu perlu melakukan terapi disaat ibu merasakan perasaan cemas yang berat. Terapi
ini akan membantu menurunkan tingkat kecemasan Ibu. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi
kecemasan ibu dengan latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu cara
untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan”
“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan saya, lalu ibu bisa
mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bu. Ibu silakan duduk dengan posisi seperti saya.
Pertama-tama, ibu tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga
setelah itu ibu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Sekarang coba
ibu praktikkan”
“Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini selama 5 sampai 10 kali
sampai ibu merasa relaks atau santai. Selain cara tersebut untuk mengatasi kecemasan ibu, ibu bisa
melakukan dengan metode pengalihan yaitu dengan ibu melepas kecemasan dengan tertawa,
berolahraga, menulis kecemasan ibu disebuah kertas,bersantai seperti jalan-jalan atau ibu juga bisa
mengatasinya dengan mendengarkan musik.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
 Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu rasakan dan latihan relaksasi?
 Obyektif
Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini?”
“Mari, kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung
praktikkan cara ini”
c. Kontrak yang akan datang
 Topik
“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang ibu rasakan, bagamana jika
kita latihan kembali besok bu? Jangan lupa ibu mencoba teknik yang lain untuk mengurangi kecemasan
ibu ya”
 Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang sama seperti hari ini.
Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana kalau 20 menit
saja”
 Tempat
“Dimana ibu akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana kalau besok kita melakukannya
disini saja”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)


TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS

Pertemuan ke-2
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
a. Klien mengatakan mengatakan sangat cemas dan takut dengan kondisinya.klien mengatakan
perasaannya gelisah
b. Klien mengatakan sulit tidur
c. Klien mengatakan juga nyeri di bagian kepalanya
Data Objektif
b. Klien terlihat seperti orang bingung
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Tindakan Keperawatan
a. Tujuan Umum
Mengatasi gangguan ansietas klien
b. Tujuan Khusus
- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik distraksi untuk mengatasi ansietas
- Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik distraksi
- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik distraksi untuk mengatasiansietas
4. Tindakan Keperawatan
a. Ajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol diri dan mengurangi ansietas :
1) Melakukan hal yang disukai
2) Menonton TV
3) Mendengarkan music yang disukai
b. Motivasi pasien untuk melakukan teknik distraksi setiap kali ansietas muncul
B. Strategi Komunikasi
4. Fase Orientasi
d. Salam Terapeutik
“ Assalamu’alaikum, Selamat pagi ibu ! Saya perawat yang bertugas pada pagi ini, sayayusuf, Ibu bisa
memanggil saya Teguh. Saya adalah mahasiswa dari POLTEKKES JAKARTA III. Nama ibu siapa? Ibu
senangnya dipanggil apa?”
e. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah melatih cara mengalihkan situasi untuk
menghilangkan kecemasan ibu?”
f. Kontrak :
 Topik
“Baiklah ibu sesuai janji kita kemarin, hari ini saya datang kembali untuk mendiskusikan tentang latihan
distraksi dengan tehnik pengalihan.”
 Waktu
” Berapa lama kita akan berlatih ibu? “Bagaimana jika 10 menit?”
 Tempat
“Dimana kita akan berdiskusi? “Bagaimana jika di halaman samping?”
 Tujuan
“Tujuan dari latihan hari ini adalah agar ibu dapat meningkatkan kontrol kecemasanpada diri ibu dan
ibu dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari ibu.”
5. Fase Kerja
“Ibu, kemarin waktu kita diskusi ibu mengatakan bahwa saat cemas rasanya seluruh badan ibu tegang,
baik pikiran maupun fisik. Nah, latihan distraksi ini bermanfaat untuk mengalihkan rasa cemas ibu
sehingga membuat pikiran dan fisik ibu relak atau santai. Dalam teknik ini ibu harus melakukan hal-hal
yang dapat membuat ibu relak misalnya dengan menonton acara televisi kesukaan ibu, membaca buku
atau majalah yang ibu suka, atau dengan mendengar music yang ibu sukai. Nah, sekarang ibu sudah tau
kan hal-hal apa saja yang dapat ibu lakukan untuk mengurangi rasa cemas ibu. Nanti apabila ibu
merasa cemas lagi, ibu bisa melakukan salah satu teknik distraksi atau pengalihan yang saya beritahu
tadi.
6. Fase Terminasi
d. Evaluasi
 Subjektif
“Bagaimana apa ada yang ingin ibu tanyakan dari penjelasan saya tadi?”
 Objektif
“Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari. Wah bagus sekali, nanti jika ibu merasa cemas, ibu
dapat melakukan teknik ditraksi yang tadi saya jelaskan ya.”
e. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Kapan ibu akan mulai mencoba melakukan cara ini? Baiklah setiap ibu merasa cemas,ibu bisa
langsung mempraktikkan cara ini.”
f. Kontrak yang akan datang
 Topik
“Nah, ibu, masih ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan ibu yaitu dengan teknik
hipnotis diri sendiri atau hipnotis dengan 5 jari.”
 Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang ketiga ini besok dengan jam yang sama seperti hari ini?”
 Tempat
“Mau latihan dimana kita bu? Bagaimana jika disini lagi ? Apa masih ada yang mau ditanyakan bu?
Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Selamat siang.”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)


TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS
Pertemuan ke-3
A. Proses Keperawatan
5. Kondisi Klien
Data Subjektif :
 Klien mengatakan takut jika pasien berada dirumah.
 Klien mengatakan dulu klien pernah dijahati oleh tetanganya.
 Klien mengatakan sulit tidur
 Klien mengatakan tidak nafsu makan.
Data Objektif
 Klien terlihat seperti orang bingung
 Klien tampak seperti orang bingung
 Klien sulit berkonsentrasi
6. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
7. Tujuan Tindakan Keperawatan
a. Tujuan Umum :
Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi hipnotis 5 jari
b. Tujuan Khusus :
Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk mengatasi ansietas
8. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Menjelaskan cara teknik relaksasi hipnotis 5 jari
c. Membantu pasien mempraktikkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan memasukkan dalam jadwal
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
7. Fase Orientasi
g. Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu”
h. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apakah ibu masih gelisah dan tidak bisa tidur?Apakah yang
kemaren saya ajarkan sudah di praktekkan dalam jadwal harian ibu? Nah kalau sudah coba di
praktikkan kembali ya. Bagus bu”
i. Kontrak :
 Topik, Waktu, Tempat, Tujuan
“Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu rasakan?
Dan saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk menghilangkan rasa gelisah ibu.
Kita akan berbincang-bincang selama 30 menit. Kita akan lakukan disini saja ya bu.”
 Tujuan
“Tujuan perbincangan kita hari ini adalah agar ibu mengetahui cara untuk menghilangkan rasa gelisah
ibu dengan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan ibu dapat mempraktekkan ketika rasa gelisah ibu datang
kembali.”
8. Fase Kerja
“Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan lebih lanjut tentang perasaan
ibu, kenapa ibu tidak bisa tidur, apa yang ibu pikirkan? Oh jadi ibu merasa taku gelisah dengan
keadaan ibu sekarang sehingga membuat ibu sulit tidur. Dan ibu takut jika penyakit ibu bertambah
parahi. Nah ibu, sekarang saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi degan cara hipnotis 5 jari. Kita
mulai ya bu. Ibu pejamkan mata ibu, nah sekarang sentuh jari telunjuk ibu dengan jempol ibu, sekarang
bayangkan pada saat ibu sedang bahagia. Sekarang sentuh jari tengah ibu, bayangkan saat ibu bersama
orang yang ibu sayangi/ cintai, sekarang sentuh jari manis ibu, bayangkan ketika ibu di puji oleh
seseorang, dan sekarang sentuh jari kelingking ibu, bayangkan tempat yang paling indah yang pernah di
kunjungi. Ibu, coba ulangi lagi cara teknik hipnotis 5 jari yang sudah kita pelajari tadi. Wah bagus
sekali, mari kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung
praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat.”
9. Fase Terminasi
g. Evaluasi
 Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang bincang tentang masalah yang ibu rasakan dan
latihan mempaktekkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari?”
 Obyektif
“Nah, coba ibu praktikkan kembali apa yang telah saya ajarkan tadi. Bagus, ternyata ibu masih ingat
apa yang telah saya ajarkan.”
h. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Saya harap apa yang tadi saya ajarkan kepada ibu, ibu dapat mempraktekkan kembali dan jangan lupa
untuk memasukannya dalam jadwal kegiatan harian yaitu sekitar 2 kali dalam sehari ya bu.”
i. Kontrak yang akan datang
 Topik, Waktu, Tempat
“Ibu sudah tidak terasa sudah 30 menit kita berbincang-bincang. Latihan relaksasi ini adalah cara ke-3
yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan atau keteganganibu, masih ada cara ke-4 yaitu dengan
melakukan pendekatan spiritual, bagaimana kalau kita latihan cara yang ke 4 ini besok pagi, jam berapa
bu? Seperti biasa jam 10 pagi ya dikamar ibu? Masih ada yang mau ditanyakan atau tidak bu? Baiklah
kalau tidak ada saya pamit dulu. Terimakasih atas waktunya.”

Anda mungkin juga menyukai