Disusun Oleh :
Nim: 2014401097
Kelas: Reguler 2
TAHUN 2021/2022
STUDI KASUS
Seorang pasien laki-laki usia 19 tahun dibawa ke RS oleh perawat dari Puskesmas karena
kecelakaan dan mengalami fraktur femur. Dokter menyarankan pasien dilakukan tindakan
operasi dan dipasang plat screw namun keluarga menolak dan menginginkan pasien pulang
paksa untuk dibawa ke sangkal Putung. Perawat membaca hasil radiologi pasien tersebut
mengalami fraktur incomplete tertutup. Pasien menggunakan BPJS mandiri untuk biaya
pengobatannya
Jawab
Perlu dipahami yang mengeluarkan surat rujukan BPJS Kesehatan ialah pihak dokter ketika
Anda berobat. Berikut gambaran alurnya:
Pasien berobat menggunakan BPJS Kesehatan, datangi faskes tingkat pertama seperti
puskesmas, klinik umum atau dokter keluarga guna melakukan pemeriksaan.
Setelah diperiksa, dokter akan menyatakan kondisi pasien berdasarkan indikasi medis.
Apabila hasil pemeriksaan pasien ternyata memerlukan penanganan lebih lanjut, dokter
menerbitkan surat rujukan ke faskes tingkat dua atau rumah sakit.
Pasien mendatangi rumah sakit untuk berobat dengan membawa surat rujukan dari faskes
I.
Sistem rujukan tidak berlaku untuk kondisi gawat darurat. Apabila kondisi pasien
tergolong gawat darurat, pasien bisa langsung berobat ke rumah sakit, tanpa perlu minta
surat rujukan dari faskes I.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan komunikasi SBAR ? Jika anda sebagai perawat
yang merujuk pasien tersebut bagaimana pelaksanaannya? tuliskan apa yang anda
sampaikan kepada perawat atau dokter yang menerima pasien di rumah sakit rujukan
Jawab
Komunikasi SBAR adalah kerangka teknik komunikasi yang disediakan untuk petugas
kesehatan dalam menyampaikan kondisi pasien.
SBAR adalah metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi penting yang
membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi terhadap eskalasi yang efektif dan
meningkatkan keselamatan pasien. SBAR juga dapat digunakan secara efektif untuk
meningkatkan serah terima antara shift atau antara staf di daerah klinis yang sama atau
berbeda.
1. Situation
Seorang pasien laki-laki usia 19 tahun dibawa ke RS oleh perawat dari puskesmas.
Perawat melaporkan kepada dokter bahwa pasien tersebut kecelakaan dan mengalami
fraktur femur.
2. Background
Klien mengalami kecelakaan dan perawat melaporkan bahwa pasien mengalami
diagnose medis fraktur femur.
3. Asessment
Menurut saya hasil dari pemeriksaa radiologi pasien tersebut mengalami
fraktur incomplete tertutup. Yaitu tulang retak, tapi tidak terbagi atau terpisah
menjadi dua bagian.
4. Recommendation
Dokter menyarankan pasien dilakukan tindakan operasi dan dipasang plat screw
3. Jika anda sebagai perawat ruang rawat yang menghadap pasien tersebut dan keluarganya,
prinsip etika profesi apa saja yang akan anda terapkan dan jelaskan bagaimana
pelaksanaannya ?
Jawab
Otonomi (Autonomi)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu dan
orang lain harus menghargainya. Otonomi merupakan hak kemandirian dan
kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Salah satu contoh yang tidak
memperhatikan otonomi adalah Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik,
padahal terdapat gangguan atau penyimpangan
Justice (Keadilan)
Nilai ini direfleksikan dalam praktik profesional ketika perawat bekerja untuk terapi
yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. Contoh ketika perawat dinas sendirian dan
ketika itu ada klien baru masuk serta ada juga klien rawat yang memerlukan bantuan
perawat maka perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor dalam faktor tersebut
kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan.
Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Dokumentasi
tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan dan
peningkatan kesehatan klien. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus
dihindari.
Accountability (Akuntabilitasi)
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat
dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanda tekecuali. Contoh perawat
bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, sesame teman sejawat, karyawan,
dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis obat kepada klien perawat dapat
digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberi tugas delegatif, dan
masyarakat yang menuntut kemampuan professional.