1) Menjelaskan ………………
2) Menjelaskan ……………………
3.1.1 Pengkajian Gangguan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur akibat Patologis Sistem Persarafan dan
Menurut Wolla (2019), Pengkajian keperawatan pada masalah kebutuhan istirahat dan tidur antara lain: riwayat
tidur, riwayat tidur harian, riwayat penyakit saraf dan intugemen dan penyimpangan dari tidur.
a. Riwayat tidur
Karena istirahat dan tidur merupakan komponen penting dari kesehatan umum, riwayat tidur harus dimasukkan
1) Kuantitas (lama tidur) dan kualitas tidur di siang maupun malam hari.
4) Lingkungan tidur
lama. Buku harian umumnya disimpan selama 14 hari dan mencakup hal-hal berikut :
1) Grafik jumlah jam tidur per hari yang tergantung pada sifat masalahnya
b) Waktu pasien benar-benar mencoba untuk tertidur dengan perkiraan waktu pasien tidur
e) Berapa banyak tidur siang yang dilakukan dengan catat durasi lama tidur
g) Catatan makanan, minuman, atau obat apapun yang pasien percaya memiliki positif dan negatif dalam mempengaruhi
j) Catat aktivitas yang dilakukan 2 hingga 3 jam sebelum tidur, ritual sebelum tidur, perubahan lingkungan tidur
pada pasien yang meliputi penyakit parkinson disease, scabies, trauma kepala, dan dermatitis
1) Insomnia
7) Somnambulisme
8) Parasomnias
9) Enuresis
10) Narkolepsi
11) Neightmare
12) Mendengkur
Glosarium | 2
e. Mudah tersinggung
g. Sakit kepala
3.1.3 Pemeriksaan Diagnostik Pasien Gangguan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman Patologis Sistem Integumen dan
Sistem Immune
a. Pemeriksaan EEG, Elektroensefalogram (EEG) adalah tes yang digunakan untuk menemukan masalah yang berkaitan
dengan aktivitas listrik otak serta membantu mendiagnosis kondisi seperti kejang, epilepsi, cedera kepala, pusing,
sakit kepala, tumor otak, dan masalah tidur dan ditemukan adanya kebingungan, pingsa, hilang ingatan serta kejang
(Rayi, 2021)
b. Pemeriksaan EOG, Elektrookulogram (EOG) mengukur potensial berdiri positif-kornea relatif terhadap bagian
c. Pemeriksaan EMG, Elektromiografi (EMG) adalah prosedur diagnostik untuk menilai kesehatan otot dan sel saraf
yang mengendalikannya (neuron motorik) ditemukan adanya gejala perasaan geli, mati rasa, kelemahan otot, nyeri
otot atau kram serta terdapat nyeri pada tungkai (Mayo Clinic, 2021a)
d. Pemeriksaan MLST, Dalam multiple sleep latency test (MSLT), seseorang diberikan 4 atau 5 kesempatan untuk tidur
siang selama 20 menit sesi, masing-masing dua jam terpisah. Kecenderungan untuk tertidur selama tidur siang ini
kemudian diukur serta ditemukan hasil tertidur tanpa peringatan, serta kantuk di siang hari yang berlebihan (J Thorac
Dis, 2016)
3.1 Masalah Perawatan Pasien Dengan Gangguan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur akibat Patologis
1) Definisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan Jaringan aktual atau fungsional, dengan onset
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
2) Penyebab
c) Agen pencedera fisik (mis. abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan
fisik berlebihan)
Subjektif
a) Mengeluh nyeri
Objektif
Glosarium | 3
a) Tampak meringis
c) Gelisah
e) Sulit tidur
Objektif
e) Menarik diri
g) Diaforesis
a) Kondisi pembedahan
b) Cedera traumatis
c) Infeksi
e) Glaukoma
b. Nyeri Kronis
1) Definisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan, yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
2) Penyebab
c) Penekanan saraf
d) Infiltrasi tumor
Glosarium | 4
f) Gangguan imunitas (mis. neuropati terkait HIV, virus varicella-zoster)
k) Tekanan emosional
Subjektif
a) Mengeluh nyeri
Objektif
a) Tampak meringis
b) Gelisah
Subjektif
Objektif
b) Waspada
d) Anoreksia
e) Fokus menyempit
Glosarium | 5
b) Infeksi
e) Tumor
1) Definisi
2) Penyebab
a) Hambatan lingkungan (mis. kelembapan lingkungan sekitar, suhu lingkungan, pencahayaan, kebisingan, bau tidak
c) Kurang privasi
d) Restraint fisik
Subjektif
Subjektif
a) Nyeri/kolik
Glosarium | 6
b) Hipertiroidisme
c) Kecemasan
e) Kehamilan
1) Definisi
Pola penurunan kesadaran alamiah dan periodik yang memungkinkan istirahat adekuat, mempertahankan gaya hidup
Subjektif
Objektif
Subjektif
Objektif
b) Nyeri Kronis
d) Sleep apne
3.2 Planning Pada Masalah Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur
a) Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional,
dengan omset mendadak atau lambat dan berintensi ringan hingga dan konstan
b) Ekspektasi: Menurun
c) KriteriaHasil:
Glosarium | 7
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
Keluhan nyeri 1 2 3 4 5
Meringis 1 2 3 4 5
Sikap protektif 1 2 3 4 5
Glosarium | 8
Gelisah 1 2 3 4 5
Meningkat Menurun
Kesulitan tidur 1 2 3 4 5
Menarik diri 1 2 3 4 5
sendiri
Diaforesis 1 2 3 4 5
Perasaan depresi 1 2 3 4 5
Perasaan takut 1 2 3 4 5
mengalami cedera
berulang
Anoreksia 1 2 3 4 5
Perineum terasa 1 2 3 4 5
tertekan
Uterus teraba 1 2 3 4 5
membulat
Ketegangan otot 1 2 3 4 5
Meningkat Menurun
Pupil dilatasi 1 2 3 4 5
Muntah 1 2 3 4 5
Mual 1 2 3 4 5
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Proses berfikir 1 2 3 4 5
Fokus 1 2 3 4 5
Fungsih berkemih 1 2 3 4 5
Perilaku 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Pola Tidur 1 2 3 4 5
2) Luaran Tambahan: fungsi gastrointestinal, kontrol nyeri, mobilitas fisik, penyembuhan luka, perfusi miokard, perfusi
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan
atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan
Glosarium | 9
Tindakan :
Observasi
f) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Edukasi
c) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Terapeutik
a) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeed -
back, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
b) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan. kebisingan)
d) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi
Definisi : Menyiapkan dan memberikan agen farmakologis untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit.
Tindakan :
Observasi
a. Identifikasi karakteristik nyeri (mis. pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi, durasi)
c. Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis. narkotika, non-narkotik, atau NSAIO) dengan keparahan nyeri
Terapeutik
a) Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai analgesia optimal jika perlu
b) Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus opioid untuk mempertahankan kadar dala serum
d) Dokumentasikan respons terhadapap efek analgesik dan efek yang tidak diinginkan
Glosarium | 10
Edukasi
Kolaborasi
a) Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional,
dengan omset mendadak atau lambat dan berintensi ringan hingga dan konstan
b) Ekspektasi: Menurun
c) KriteriaHasil:
Meningkat Menurun
Keluhan nyeri 1 2 3 4 5
Meringis 1 2 3 4 5
Sikap protektif 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Kesulitan tidur 1 2 3 4 5
Menarik diri 1 2 3 4 5
sendiri
Diaforesis 1 2 3 4 5
Perasaan depresi 1 2 3 4 5
Perasaan takut 1 2 3 4 5
mengalami cedera
berulang
Anoreksia 1 2 3 4 5
Perineum terasa 1 2 3 4 5
tertekan
Uterus teraba 1 2 3 4 5
membulat
Ketegangan otot 1 2 3 4 5
Pupil dilatasi 1 2 3 4 5
Muntah 1 2 3 4 5
Mual 1 2 3 4 5
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Glosarium | 11
Proses berfikir 1 2 3 4 5
Fokus 1 2 3 4 5
Fungsih berkemih 1 2 3 4 5
Perilaku 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Pola Tidur 1 2 3 4 5
2) Luaran Tambahan: Kontrol Gejala, Kontrol Nyeri, Mobilitas Fisik, Status Kenyamanan, Pola Tidur, Tingkat Agitasi,
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan
atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan.
Tindakan :
Observasi
f) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Edukasi
c) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Terapeutik
e) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeed -
back, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
f) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan. kebisingan)
h) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi
Glosarium | 12
b) Kolaborasi Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Tindakan :
Observasi
a) Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan (mis. mual, nyeri, gatal, sesak)
Terapeutik
c) Ciptakah lingkungan
d) Berikan pemijatan
Edukasi
Definisi : Menggunakan teknik peregangan untuk mengurangi tanda dan gejala ketidaknyamanan seperti nyeri, ketegangan
Tindakan :
Observasi
a) Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain yang mengganggu
kemampuan kognitif
d) Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah latihan
Terapeutik
a) Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan ruang nyaman, jika memungkinkan
Glosarium | 13
c) Gunakan pakaian longgar Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
d) Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai
Edukasi
a. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia (mis. musik, meditasi, napas dalam, relaksasi otot
progresif)
b. Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih Anjurkan mengambil posisi nyaman
d. Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. napas
b) Ekspektasi: Membaik
c) KriteriaHasil:
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningkat
Meningkat Menurun
Kemampuan beraktivitas 1 2 3 4 5
2) Luaran Tambahan: Penampilan Peran, Status Kenyamanan, Tingkat Depresi, Tingkat kKeletihan (PPNI, 2019)
d. Intervensi Keperawatan:
Tindakan:
Observasi
c) Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur (mis kopi, teh, alkohol, makan mendekati waktu tidur,
Glosarium | 14
d) Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
Terapeutik
a) Modifikasi lingkungan (mis. pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, dan tempat tidur)
d) Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. pijat, pengaturan posisi, terapi akupresur)
e) Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan untuk menunjang siklus tidur terjaga
Edukasi
d) Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor terhadap tidur REM
e) Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur (mis. psikologis, gaya hidup, sering berubah
shift bekerja)
Tindakan:
Observasi
Terapeutik
Edukasi
b) Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau aktivitas lainnya
d) Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (mis. kelelahan, sesak napas saat aktivitas) Ajarkan cara
b) Ekspektasi: Membaik
c) KriteriaHasil:
Glosarium | 15
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningkat
Meningkat Menurun
Kemampuan beraktivitas 1 2 3 4 5
2) Luaran Tambahan: Motivasi, Perilaku Kesehatan, Status Kenyamanan, Tingkat Pengetahuan (PPNI, 2019)
b. Intervensi Keperawatan:
3.3 Standar Prosedur Operasional (SOP) Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Definisi : Electroencephalogram (EEG) adalah suatu test untuk mendeteksi kelainan aktivitas elektrik otak (Ghifara Huda,
2022).
2) Tingkat kesadaran pasien harus dicatat, untuk menghindari salah interpretasi EEG
3) Obat-obatan yang dikonsumsi oleh pasien harus diidentifikasi, oleh karena beberapa obat-obatan tertentu yang dapat
mempengaruhi frekuensi maupun bentuk gelombang otak. Saat terbaik perekaman adalah pada saat bebas obat
sehingga gelombang otak yang didapat acalah gelombang otak yang bebas dari pengaruh obat
Glosarium | 16
4) Premedikasi, dosis dan berapa lama sebelum perekaman harus diidentifikasi dengan jelas.
6) Kulit kepala dalam keadaan bersih, bebas kotoran, debu, minyak dan kulit yang mati sampolah rambut serta membilas
dengan air bersih saat mandi sore atau pagi hari sebelum di lakukan test
8) Hindari makanan yang mengandung kafein (seperti kopi, teh, cola, dan coklat) sedikitnya 8 jam sebelum test.
1) Ukur kepala pasien dengan menggunakan pensil untuk membuat tanda di kulit kepala pasien. Tanda ini digunakan
2) kemudian tempelkan elektroda ke kulit kepala sesuai tanda yang sudah ditandai.
3) Kemudian pasang elektroda ini dengan perekat dan dihubungkan dengan kabel ke instrumen yang digunakan untuk
memperkuat gelombang otak. Antara 16 dan 25 elektroda akan dipasang di kulit kepala pasien, di beberapa tempat.
4) Selama pemeriksaan dilakukan, elektroda akan bekerja dengan mengirimkan data aktivitas listrik dari otak ke mesin
perekam. Mesin tersebut akan mengubah aktivitas listrik menjadi gambar gelombang berpola yang ditampilkan pada
layar komputer.
5) Anjurkan pasien untuk bersantai dalam posisi yang nyaman dengan mata tertutup atau dengan melakukan kegiatan
sederhana seperti membaca, menyelesaikan perhitungan atau melihat cahaya. EEG biasanya akan memakan waktu
6) Setelah tes selesai, elektroda akan dilepas, dan pasta perekat akan dicuci.
Definisi : Pemeriksaan EOG ialah pemeriksaan yang mencatat perubahan yang terjadi pada potensi korneo-retina dengan
1) Bersihkan kulit di sisi setiap mata (area antara mata dan garis rambut) dan di tengah dahi subjek dengan bantalan
alkohol.
3) Pilih lokasi yang benar untuk penempatan setiap elektroda (pada gambar 2.1)
Glosarium | 17
4) Mintalah pasien melihat lurus ke depan.
5) Tempatkan elektroda , dengan sumbu panjang vertikal, di antara garis rambut dan sudut setiap mata, memusatkannya
8) Pasang konektor kuning dan oranye ke elektroda di dekat mata, dan elektroda hijau ke elektroda referensi di tengah
kepala.
10) Perhatikan sinyal keluaran dari amplifier ini dikirim ke papan A/D di komputer untuk diambil sampelnya.
Definisi : Elektromiografi (EMG) adalah prosedur diagnostik yang mengevaluasi kondisi kesehatan otot dan sel saraf yang
Prosedur tindakan :
d) Kenakan pakaian nyaman yang tidak menghalangi area yang akan dievaluasi.
e) Lepaskan semua perhiasan, jam tangan, kacamata, atau benda logam lainnya sebelum prosedur.
a) Pada prosedur jarum EMG, jarum tes EMG terlebih dahulu diukur. Jarum EMG akan mengukur seberapa baik otot
b) Masukkan satu atau lebih jarum tipis dan steril ke dalam otot. Hal ini dapat menyebabkan beberapa ketidaknyamanan
kecil pada pasien. Jarum mendeteksi aktivitas listrik otot saat istirahat dan saat berkontraksi.
c) Perhatikan elektroda jarum dalam mengirimkan informasi ke perangkat yang disebut osiloskop, yang menampilkan
sinyal listrik sebagai gelombang. Pemeriksaan ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam.
d) Setelah tes selesai, lepaskan jarum EMG dan bersihkan area kulit
Definisi : Multiple Sleep Latency Test (MSLT) digunakan untuk menilai tingkat keparahan kantuk di siang hari (Ersu, 2020)
Glosarium | 18
Persiapan pasien (Krahn, 2021) :
1) Sebagai persiapan, klinisi dan pasien harus menentukan tujuan untuk tidur yang cukup di rumah sehubungan dengan
waktu dan durasi. Tidur yang cukup harus didokumentasikan oleh buku harian tidur dan, jika tersedia, actigraphy
2) Pada pasien yang sedang menjalani MSLT untuk rasa kantuk yang terus-menerus meskipun pengobatan gangguan
tidur seperti OSA, MSLT harus dilakukan ketika pasien stabil secara klinis dan ketika perawatan untuk gangguan tidur
3) Diskusikan konsumsi kafein yang dapat diterima dengan pasien sebelum pengujian untuk menghindari hasil MSLT
yang membingungkan sambil menghindari gejala penarikan kafein pada hari pengujian.
1) MSLT harus dilakukan setelah mengikuti PSG, yang memungkinkan minimal 7 jam waktu di tempat tidur dengan
setidaknya 6 jam tidur, dengan waktu yang sesuai dengan periode tidur utama pasien. Tes tidak boleh dilakukan
setelah malam selama tekanan PAP disesuaikan (studi titrasi malam hari atau PAP).
2) Pakaian pasien harus nyaman, sesuai dengan lingkungan, dan tidak mengganggu pelaksanaan tes. Perubahan pakaian
3) Pasien harus menjauhkan diri dari alkohol, kafein, mariyuana, dan obat penenang atau pemberi peringatan lainnya
pada hari tes. Penggunaan nikotin tidak disarankan tetapi jika tidak dapat dihindari harus dihentikan setidaknya 30
4) Pasien dengan terapi PAP/non-PAP untuk gangguan pernapasan saat tidur harus menggunakannya selama PSG dan
MSLT. Pengaturan PAP dan antarmuka topeng harus sesuai dengan yang digunakan di rumah.
5) Montase perekaman untuk MSLT harus, minimal, mencakup 3 sadapan perekaman EEG dengan setidaknya 1 masing-
masing untuk frontal (F3-M2 atau F4-M1), sentral (C3-M2 atau C4-M1), dan oksipital ( Derivasi O1-M2 atau O2-M1),
EOG mata kiri dan kanan, EMG mental/submental, dan EKG. Alat perekam atau sensor lain yang digunakan untuk
PSG tidak diperlukan dan harus dilepas untuk meningkatkan kenyamanan pasien.
6) Rekaman audiovisual harus dibuat selama percobaan tidur siang dan dapat diakses oleh dokter ahli
interpretasi. Pasien harus dimonitor secara audiovisual sepanjang hari, tetapi penyimpanan rekaman yang dibuat di
7) MSLT harus terdiri dari 5 percobaan tidur siang. Percobaan awal harus dimulai 1,5–3 jam setelah penghentian
perekaman nokturnal. Setiap percobaan berikutnya harus dimulai 2 jam setelah dimulainya percobaan
sebelumnya. Hanya ketika hasilnya jelas diagnostik narkolepsi setelah 4 tidur siang dengan rata-rata latency 8 menit
dan 2 atau lebih SOREMPs telah terjadi (baik karena 2 atau lebih SOREMPs selama percobaan tidur siang atau 1 di
percobaan tidur siang dan 1 selama PSG) harus tes percobaan 4-tidur yang lebih pendek dilakukan.
8) Sebelum setiap percobaan tidur siang, pasien harus ditawari penggunaan kamar kecil dan ditanya tentang persyaratan
9) Kamar tidur harus gelap, tenang, dan pada suhu yang nyaman selama pengujian.
10) Pasien harus berbaring di tempat tidur untuk semua percobaan tidur siang.
Glosarium | 19
11) Bio-kalibrasi pasien harus dilakukan sebelum memulai setiap percobaan tidur siang. Instruksi standar meliputi: (1)
“berbaringlah dengan tenang dengan mata terbuka selama 30 detik”; (2) “tutup kedua mata selama 30 detik”; (3)
“tanpa menggerakkan kepala, lihat ke kanan, lalu kiri, lalu kanan, lalu kiri, kanan, lalu kiri”; (4) “mengedipkan mata
12) Pada awal setiap percobaan tidur siang, pasien harus diinstruksikan sebagai berikut: “Berbaringlah dengan tenang,
ambil posisi yang nyaman, tutup mata Anda, dan biarkan diri Anda tertidur.” Pengujian dimulai segera setelah
13) Setiap percobaan tidur siang diakhiri jika pasien tidak tertidur dalam 20 menit. Jika onset tidur terjadi, percobaan
dilanjutkan selama 15 menit tambahan, terlepas dari jumlah intervensi tidur atau bangun. Onset tidur didefinisikan
sebagai awal dari epoch pertama yang dinilai sebagai setiap tahap tidur.
14) Kegiatan yang merangsang seperti penggunaan perangkat elektronik dan penggunaan telepon seluler harus diakhiri
setidaknya 30 menit sebelum setiap percobaan tidur siang. Aktivitas fisik yang berat dan kontak yang terlalu lama
dengan sinar matahari/cahaya buatan yang terang harus dihindari sepanjang hari.
15) Di antara percobaan tidur siang, pasien harus bangun dari tempat tidur dan tidak diizinkan untuk tidur.
16) Direkomendasikan sarapan ringan setidaknya 1 jam sebelum percobaan pertama dan makan siang ringan segera
17) Skrining obat urin harus dilakukan bila diindikasikan untuk memastikan bahwa hasil MSLT tidak dikacaukan oleh
obat atau penggunaan zat yang tidak disengaja, disengaja, atau terlarang.
18) Dokumentasi obat yang digunakan dalam 24 jam dan selama MSLT dan perubahan obat dalam 2 minggu
terakhir. Jika dilakukan, jenis skrining obat harus didokumentasikan. Dokumentasi data prastudi yang tersedia
Numerical Rating Scale (NRS) merupakan salah satu alat ukur menilai tingkat nyeri yang dialami pasien sesuai
subjektivitas pasien tersebut. Caranya pasien diminta untuk menilai rasa nyerinya sesuai dengan level intensitas nyeri pada
skala numeral dari 0-10 atau 0-100. Angka 0 berati “no pain” dan 10 atau 100 berarti “serve pain” (nyeri hebat).
1) Informasi Umum: Pasien diminta untuk membuat tiga peringkat nyeri, sequal dengan nyeri saat ini, terbaik dan
terburuk yang dialami selama 24 jam terakhir.Rata-rata dari 3 peringkat digunakan untuk mewakili tingkat nyeri
2) Instruksi Pasien : Tunjukkan intensitas tingkat nyeri saat ini, terbaik, dar terburuk selama 24 jam terakhir pada skala
Glosarium | 20
Sumber : Bari (2019)
Keterangan :
0 :Tidak nyeri
1-3 :Nyeri ringan secara ob ektif klien dapat berkomunikasi dengan baik
4-6 :Nyeri sedang secara of jektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat
7-10 :Nyeri berat secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan,
dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan ali posisi nafas panjang.
Visual Analog Scale (VAS) adalah cara menghitung skala nyeri yang paling banyak digunakan oleh praktisi medis.
Pada metode VAS, visualisasinya berupa rentang garis sepanjang kurang lebih 10 cm, di mana pada ujung garis kiri tidak
mengindikasikan nyeri, sementara ujung satunya lagi mengindikasikan rasa atau intensitas nyeri terparah yang mungkin
terjadi.
Verbal Scale (VRS) hampir sama dengan VAS, hanya, pernyataan verbal dari rasa nyeri yang dialami oleh pasien ini
jadi lebih spesifik. VRS lebih sesuai jika digunakan pada pasien pasca operasi bedah karena prosedurnya yang tidak begitu
bergantung pada koordinasi motorik dan visual. VRS adalah skala lima poin dan terdiri dari daftar kata sifat yang
menggambarkan berbagai tingkat intensitas gejala nyeri (0= tidak nyeri, 1= nyeri ringan, 2= nyeri sedang, 3= nyeri parah dan
4=nyeri sangat parah). Ini digunakan untuk mengkategorikan intensitas gatal dan fitur keandalan tinggi dan validitas
Wong Baker Pain Rating Scale adalah metode penghitungan skala nyeri yang diciptakan dan dikembangkan oleh
Donna Wong dan Connie Baker. Cara mendeteksi skala nyeri dengan metode ini yaitu dengan melihat ekspresi wajah yang
sudah dikelompokkan ke dalam beberapa tingkatan rasa nyeri. Saat menjalankan prosedur ini, pasien akan diminta untuk
memilih wajah yang kiranya paling menggambarkan rasa nyeri yang sedang mereka alami. Seperti terlihat pada gambar
sebagai berikut.
Glosarium | 21
Sumber : Wong Baker faces Foundation, (2016)
Metode penghitungan skala nyeri selanjutnya adalah McGill Pain Questinnaire (MPQ). MPQ adalah cara mengetahui
skala nyeri yang diperkenalkan oleh Torgerson dan Melzack dari Universitas Mcgill pada tahun 1971. Sesuai dengan namanya,
prosedur MPQ berupa pemberian kuesioner kepada pasien. Kuesioner tersebut berisikan kategori atau kelompok rasa tidak
nyaman yang diderita. Terdapat 20 kelompok yang masing-masing terdiri dari sejumlah kata sifat (adjektiva). Pasien diminta
untuk memilih kata-kata yang kiranya paling menggambarkan kondisi mereka saat ini.
Glosarium | 22
Pengukuran ini mencakup diagram tubuh manusia untuk membantu pasien menemukan nyeri yang mereka alami
serta pertanyaan untuk mendorong pasien menggambarkan intensitas, kualitas, penyebab, efek, dan faktor penyebab nyeri
(McCaffrey, 2019)
Pemeriksaan PQRST ini digunakan untuk mengkaji keluhan nyeri pada pasien yang meliputi :
Pengkajian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor yang menjadi predisposisi nyeri. Perawat mengkaji penyebab
atau stimulus nyeri pada klien. Dalam hal ini perawat biasanya akan menanyakan bagaimana peristiwa yang
menyebabkan nyeri dan faktor apa saja yang dapat menurunkan nyeri
Pengkajian ini dilakukan untuk menilai bagaimana rasa nyeri dirasakan secara subjektif oleh klien apabila klien dalam
keadaan sadar dan dapat mengutarakan rasa nyeri yang dirasakannya. Dimana tiap klien mungkin berbedabeda dalam
Pengkajian lokasi ini untuk mengkaji lokasi nyeri, kemungkinan hal ini akan sulit apabila nyeri yang dirasakan bersifat
difus (menyebar)
Tingkat keparahan pasien tentang nyeri merupakan karakteristik yang paling subjektif. Pada pengkajian ini klien
diminta untuk menggambarkan nyeri yang ia rasakan sebagai nyeri ringan, sedang, berat. (Muttaqin, 2011).
e. Durasi (T:Time)
Pengkajian ini dilakukan untuk mengkaji durasi dan rangkaian nyeri yang dirasakan oleh pasien. Pada pengkajian ini
Glosarium | 23
Message effleurage (Nurhayati, 2020)
Definisi : Massage Effleurage adalah teknik pijatan yang dilakukan untuk membantu mempercepat proses pemulihan nyeri
Prosedur Tindakan :
1) Buat gerakan seperti kupu-kupu dengan menggunakan telapak tangan dan melingkar kecil dengan menggunakan ibu
jari menurunni area tulang belakang, gerakan secara perlahan berikan penekanan arah penekanan kebawha sehingga
2) Usap bagian lumbal (usapan pada daerah punggung memberikan relaksasi pada klien dan mencegah terjadinya
3) Gerakan pijat punggung dengan pijatan lembut dan panjang menggunakan ibu jari dan telapak telapak tangan,
gerakan yang memutar yang akan mendapatkan rangsangan. Merangsang tubuh melepaskan senyawa endorphin yang
merupakan pereda sakit alami dan menciptakan rasa nyaman. Gerakan dilakukan secara diulang setiap harinya
(Sunaryo,2014).
Definisi : Imajinasi terbimbing (Guided Imagery) merupakan suatu teknik yang menuntut seseorang untuk membentuk
Prosedur Tindakan
Menurut Sugeng (2011) dalam Aisi (2017) Prosedur Guided imagery sebagai berikut :
5) Ambil nafas melalui hidung, tahan sebentar, dan keluarkan melalui mulut perlahan-lahan (sesuai bimbingan).
6) Minta pasien untuk membayangkan hal-hal yang menyenangkan atau keindahan, dan pastikan klien mampu
melakukannya
7) iokyKalau perlu tanyakan kepada pasien, bila belum bisa dan gagal, secara terbimbing perawat meminta pasien untuk
9) Setelah terlihat adanya respon bahwa klien mampu, dan waktu dalam rentang 10 - 15 menit, minta pasien untuk
membuka mata.
Ritual tidurr
Definisi : Ritual tidur merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan seseorang sebelum pergi tidur, sesudahnya, dan
mendapatkan waktu tidur kembali yang berlangsung setiap hari (Mentari, 2019)
Glosarium | 24
a. Persiapan alat :
1) Radio
2) Tape recorder
3) Buku cerita
4) Alat beribadah
b. Prosedur tindakan
1) Memperkenalkan diri
3) Menjaga privasi
7) Mencuci tangan
9) Mempersiapkan lingkungan yang tenang, pasang sketsel, kalau perlu matikan lampu/pasang lampu tidur yang redup
a) Beribadah
b) Membaca
c) Minum susu
d) Mendengarkan radio
e) Menonton televisi
f) Mengobrol/ berbincang-bincang
c. Evaluasi
Depresi Anxiety Stress Scale (DASS) telah terbukti menjadi ukuran yang valid dan dapat
diandalkan dari dimensi depresi, kecemasan, dan stres secara terpisah tetapi juga menyentuh dimensi yang lebih umum dari
Glosarium | 25
3.3.6 Edukasi Manajemen Nyeri ( PPNI, 2021)
Definisi :
Memberikan informasi pengelolaan nyeri pada pasien dan keluarga tentang rasa nyeri dan strategi untuk meredakan dan
Prosedur :
a. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
c. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: Media edukasi dan Alat peraga, jika perlu
Definisi :
Prosedur
a. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
d. Monitor kualitas nyeri (seperti terasa tajam, tumpul, diremas-remas, ditimpa beban berat)
h. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien 10. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Glosarium | 26
a. Pemberian Akupresur ( PPNI, 2021)
Definisi : Menggunakan teknik penikanan pada titik tertentu untuk mengurangi nyeri, meningkatkan relaksasi, mencegah
Prosedur :
1) Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas ( nama lengkap, tanggal lahir, dan/ atau nomor rekam medis)
d) Tisu
10) Lakukan penekanan pada titik akupresur dengan jari atau alat bantu dengan kekuatan tekanan yang memadai
a) Untuk menguatkan (tonifikasi) : titik akupresur ditekan dengan tekanan sedang dan diputar searah jarum
b) Untuk melemahkan (sedasi) : titik akupresur ditekan dengan tekanan sedang hingga kuat dan diputar
12) Hindari pemberian akupresur pada kondisi terlalu lapar/kenyang, kehamilan trimester pertama ( pada area sekitar
Definisi : Mengajarkan kemampuan sugesti diri dengan perasaan senang dan kehangatan yang bertujuan untuk relaksasi
Prosedur
1) Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas ( nama lengkap, tanggal lahir, dan/ atau nomor rekam medis)
Glosarium | 27
4) Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
9) Bacakan pernyataan (skrip) yang disiapkan, berhenti sejenak minta mengulang secara internal
10) Gunakan pernyataan yang menimbulkan perasaan senang, ringn, atau rasa melayang pada bagian tubuh tertentu
11) Anjurkan mengulangi pernyataan kepada diri sendiri untuk mendapatkan perasaan lebih dalam pada bagian tubuh
yang dituju
Definisi : Pemanfaatan musik dan elemen musik untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pola tidur klien
Prosedur :
1) Pra Interaksi :
e) Cuci tangan
2) Tahap Orientasi
3) Tahap Kerja
c) Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang diinginkan yaitu relaksasi dan mengurangi rasa sakit.
Glosarium | 28
g) Pilih pilihan musik yang mewakili pilihan musik klien
i) Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara, pengunjung, panggilan telepon selama mendengarkan musik.
l) Memberi KIE terapi Musik akan diberikan selama 15 menit setelah itu musik akan dihentikan
4) Terminasi :
d) Mencuci tangan
b. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun jadwal aktifitas dan istirahat yaitu sebagai berikut menurut (World
1) Sebelum beraktivitas :
c) Lakukan setidaknya 150-300 menit untuk aktifitas fisik intensitas sedang atau setidaknya 75-150 menit untuk aktivitas
2) Saat beraktivitas:
b) Pertahankan detak jantung di ujung bawah target yang ditentukan oleh dokter
d) Hentikan latihan jika terjadi nyeri dada atau kesulitan bernapas dan konsultasikan dengan dokter sebelum
melanjutkan aktivitas
3) Saat Istirahat :
a) Pasien dengan istirahat sebaiknya hindari membangunkan pasie selama tidur REM
Glosarium | 29
b) Utamakan prioritas istirahat bagi pasien
c) Melakukan pemeriksaan tanda vital atau melakukan tindakan keperawatan tertentu sebelum pasien tertidur
Glosarium | 30