Anda di halaman 1dari 12

SKENARIO KOLABORASI

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Dosen Pengampu :

Dr. Aprina, S.Kp., M.Kes

Disusun Oleh:

Kelompok 5

1. Anggi Diah Putri P (2014401002)

2. Dewi Cahyani (2014401009)

3. Dina Rahmawati (2014401011)

4. Lintang Indah Cahyani (2014401023)

5. M. Egy Refkiawan (2014401024)

6. Agisni Muhammad (2014401038)

7. Amalia Husna (2014401039)

8. Annisa Gustiana (2014401040)

REGULER 1 TINGKAT 3

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII

KEPERAWATAN TAHUN 2022/2023


SKENARIO

Seorang ibu membawa putrinya berusia 8 bulan dengan keluhan diare


muntah ke RS Abdul moelok bandar lampung pada pukul 14.00 saat
masuk RS oleh petugas administrasi diarahkan masuk ke IGD diterima
oleh perawat dengan Rekam Medis (RM) C4192 dan ditangani oleh
dokter jaga IGD. Dokter jaga IGD melakukan asesmen awal dengan
melakukan anamnesis pada ibu (alloanamnesis) dan pemeriksaan fisik,
setelah didiagnosis dokter jaga melapor pada dokter DPJP melalui
telpon, sedangkan perawat melakukan asesmen asuhan keperawatan
dengan ibu pasien.

Saat konsultasi dengan DPJP (DOKTER PENANGGUNG JAWAB


PASIEN), dokter jaga IGD mendapatkan advis untuk dilakukan
tindakan yaitu pasien diberi O2 nasal 21/mnt, infus KN3B 15 tts/mnt,
injeksi ranitidine dan metamizol 3x250mg, advis DPJP dicatat dilembar
RM, Resep obat disampaikan ke ibu pasien dan advis DPJP
disampaikan ke perawat. Perawat menindaklanjuti advis DPJP dan
keluarga pasien menukarkan resep obat di bagian farmasi, apoteker
menyampaikan ke keluarga pasien agar obat tersebut untuk diberikan ke
perawat IGD. Apoteker menjelaskan mengenai dosis obat, dan cara
meminum obat dengan 6 benar.

Dokter jaga IGD juga mengkonsulkan ke ahli gizi mengenai makanan


yang dibutuhkan untuk pasien diare dan dehidrasi. Hasil konsultasi ahli
gizi juga ditulis di catatan RM. Lalu setelah itu ahli gizi memberikan
makanan diet sesuai dengan yang diet yang diperlukan oleh pasien.
Setelah itu Perawat dan dokter jaga IGD melakukan tindakan dan
observasi pasien, hasil
observasi dokter jaga ditulis di RM dan asuhan keperawatan juga
dituliskan di RM. Keesokan harinya dokter DPJP hadir ke RS Abdol
moelok . dokter jaga IGD menyampaikan hasil asesmen ke DPJP.
Dokter DPJP visit pasien didampingi dokter jaga dan perawat, setelah
dilakukan pemeriksaan oleh dokter DPJP hasilnya dicatat di RM dan
dijelaskan ke ibu pasien, setelah itu dari anggota kesehatan lingkungan
memberikan pendidikan kesehatan mengenai PHBS dikarenakan sakit
diare yang dialami oleh pasien bisa saja dikarenakan faktor lingkungan
maupun makanan yang dikonsumsi oleh pasien. Hasil pemeriksaan
menunjukkan kegawatan sudah teratasi maka pasien dapat dipindah ke
ruang rawat inap. Setelah pasien sadar, ahli gizi memberikan diet untuk
penderita diare.

A.Pemeran

1.Anggi Diah Putri P Sebagai Ibu Pasien

2.Dewi Cahyani Sebagai Apoteker

3.Dina Rahmawati Sebagai Dokter dpjp

4.Lintang Indah Cahyani Sebagai Gizi

5.M.egy Refkiawan Sebagai Dokter Jaga

6.Agisni Muhamad Sebagai Admin & Pasien

7.Amalia husna Sebagai Kesling

8.Annisa Gustiana Sebagai Perawat


DIALOG

Suatu hari, seorang ibu yang tampak cemas dan anaknya yang masih kecil menuju
IGD
Ibu pasien (anggi): “(Datang dengan menggendong anaknya) pak tolong pak ini
anak saya sudah 3 hari BABnya cair dan muntah muntah pak, saya mau berobatin
anak saya pak gimana ya pak…”

Admin (Agis): "baik ibu, ibu tinggalkan KTP,BPJS, dan nomor telepon ibu di sini,
silakan ibu langsung ke IGD ruangannya ada di sebelah, lapor sama perawat yang
sedang jaga supaya langsung diberikan tindakan, pendaftaran biar saya yang urus
ibu , nanti kartu BPJS dan KTP langsung saya serahkan ke ibu di IGD
pendaftarannya cuman sebentar ibu silakan ibu segera menuju IGD."

Ibu pasien (Anggi): “ini pak untuk data datanya, saya langsung ke IGD pak
terimakasih.”

Admin ganteng (Agis): " silahkan ibu"

------Ibu dan pasien menuju IGD--------

Ibu pasien (Anggi): "dok tolong dok 😭😭😭 anak saya bab cair terus dok dan
selalu muntah muntah, sejak dari rumah anak saya lemas dan kehilangan
kesadaran dari dijalan tadi dok “

Dokter jaga egy: " Baik bu adiknya baringkan dulu di atas bed ya bu, selanjutnya
saya akan lakukan pemeriksaan terlebih dahulu ya bu *memeriksa pasien * sejak
kapan bu anak nya mengalami bab cair? "

Ibu pasien: "sudah sejak 3 hari lalu dok"


Dokter jaga: "selama 3 hari, sudah berapa kali adiknya bab cair bu?"

Ibu pasien: " 2 hari lalu 4 kali hari ini sudah 3 kali dok sejak pagi hingga siang
tadi”

Dokter jaga: "lalu untuk warna dan bau bab adiknya bagaimana bu?"

Ibu pasien: " untuk warnanya kuning pucat, bau nya seperti biasanya hanya saja
bnr bnr cairan seperti berlendir dok”

Dokter jaga: "sebelumnya adik nya diberi makan apa bu?"

Ibu pasien: " hanya susu ASI dan milna yang saya cairkan”

Dokter jaga egy: baik bu, saat ini anak ibu ini mengalami diare dan disarankan
untuk rawat inap, karena adik nya butuh perawatan khusus, sementara itu saya
hubungin dokter DPJP dulu ya bu"

---Dokter jaga menelfon dokter DPJP---

Dokter jaga: “selamat pagi dok, dari ruang igd melaporkan terdapat pasien anak
berumur 6 bulan, mengalami diare, dengan keluhan bab cair 3 hari lalu, dan
mengalami mual muntah, untuk keadaan sekarang pasien belum sadarkan diri
tindakan apa dok yang harus diberikan? "

Dokter DPJP (Dina) : “Baik untuk saat ini pasien di istirahatkan dahulu dan beri
oksigen melalui nasal kanul 2 L/menit, lalu beri infus KN3B 15 tetes/menit, dan
berikan injeksi ranitidine, oralit 3×100mg, metamizol 3×250 mg, sementara
berikan tindakan itu segera ya."

Dokter jaga: "baik terimakasih dok"


---Dokter jaga menulis advis dpjp di RM, dan memberikan pada perawat---

Dokter jaga: "baik ibu, saat ini adiknya akan ditangani telebih dahulu, untuk
diberikan obat oleh perawat "

Perawat: “baik dok, saya akan mengkomunikasikan terlebih dahulu kepada


keluarga dan bila setuju saya akan menyiapkan alat-alatnya dan akan
memasangkan nasal kanul kepada klien.”

Perawat: “ibu dengan kondisi anak ibu tidak sadar maka akan di pasang oksigen
untuk membantu pernafasan agar tidak sesak, apakah ibu setuju dengan akan
dilakukan tindakan ini?”

Ibu pasien (anggi): “Baik sus.”

Perawat: “Baik ibu saya akan menyiapkan alat-alatnya terlebih dahulu.”

Ibu pasien (anggi ): ”Baik sus.”

Perawat: “ibu anak nya saya pasang oksigen terlebih dahulu ya.”

Ibu pasien (anggi): “Baik sus.”

Perawat: “ibu anak nya sudah terpasang oksigen selanjutnya akan di lakukan
pemasangan infus. Saya akan menyiapkan alat infus terlebih dahulu.”

Ibu pasien (anggi): “Baik sus.”

Perawat: “Ibu anak nya saya pasang infus ya. Saya akan memberikan obat injeksi.
tolong ibu anter resep ke apotik ya bu,”
Ibu pasien (anggi) : “Baik sus.”

-----Ibu pasien menuju apotek untuk menukarkan resep obat-----

Ibu pasien (Anggi): "Selamat siang bu, saya Anggi ingin menukarkan resep obat
ini yang diberikan oleh perawat (menyerahkan resep obat)".

Apoteker (Dewi): "Selamat siang ibu, saya apoteker Dewi, baik saya terima
resepnya ya, mohon tunggu sebentar duduk di kursi".

----Ibu pasien pun menunggu di kursi------

Apoteker (Dewi): "(Memanggil pasien) atas nama pasien An. Lala?"

Ibu pasien (Anggi): "Iya saya ibunya".

Apoteker (Dewi): "Bu, untuk An. Lala mendapatkan resep obat ranitidine 2x1 ml
dengan rute pemberian intravena, oralit 3x100ml melalui oral/mulut dan
metamizole 3x250 mg melalui oral/mulut. Waktu minum obat metamizole setelah
makan, misal jam 8 pagi makan, habis itu minum obat, nah obat berikutnya 8 jam
kemudian. Untuk obat ranitidine nya disuntikan lewat infus, waktu pemberiannya
2 kali dalam sehari. Obat oralitnya diminum dan dicampur dengan ½ gelas air ya
ibu, diberi ke anaknya 3 jam pertama pasca diare. Nah obat-obat ini tolong
diserahkan kembali ke perawat IGD ya, Bu. Apakah ada yang mau ditanyakan
ibu?"

Ibu pasien (Anggi): "Baik Bu, cukup, terima kasih".

---dokter jaga konsul ke ahli gizi---

Dokter jaga: “bu.. mau melaporkan dari ruang igd ada pasien anak berumur 8
bulan, mengalami diare sejak 3 hari lalu, dengan keadaan sekarang tidak sadarkan
diri, bagaimana bu dengan kebutuhan makan minum nya?"

Ahli gizi lintang: "Baik dok untuk sementara waktu karena pasien belum sadar,
pasien hanya diberikan cairan melalui infus dok. Setelah pasien sadar saya akan
memberikan diet berupa makanan yang mengandung rendah serat dan rendah sisa.
Pasien juga akan diberikan susu bebas laktosa. Karena pasien sudah sadar,
makanannya sudah bisa diberikan secara oral.”

Dokter jaga: "baik bu, silahkan beri pasien diit yang sesuai setelah pasien sadar ya
bu"
--- pasien dibawa ke ruangan---
---keesokan hari nya, dokter DPJP hadir ke RS---

Dokter jaga: “Izin melaporkan dok, berikut pasien an. Lala mengalami diare sejak
4 hari lalu, dan sempat mengalami penurunan kesadaran, untuk keadaan sekarang
sudah membaik, pasien sudah sadar.”

Perawat: “Untuk tindakan sudah diberikan oksigen nasal kanul, pemasangan infus,
dan pemberian obat injeksi.”

Dokter DPJP (Dina) : “baik terimakasih dok, Sus. Baik ibu anaknya saya periksa
telebih dahulu ya bu (dokter DPJP memeriksa pasien), bagaimana ibu apakah hari
ini anaknya masih mengalami bab cair atau muntah?”

Ibu pasien: “Masih sedikit dok, tetapi lebih baik dari kemarin.”

Dokter DPJP (Dina) : “Baik, untuk saat ini keadaan adiknya sudah membaik ya
bu, kesadaran adiknya sudah pulih, untuk dehidrasi nya sudah kami atasi dengan
pemberian infus, kemudian adiknya masih harus di rawat untuk pemulihan"

Ibu pasien: “Baik dok”


Dokter DPJP (Dina) : “untuk selanjutnya, saya menyarankan ibu untuk menjaga
kebersihan ya bu, karena penyebab diare ini erat sekali hubungan nya dengan
kebersihan,terutama kebiasaan cuci tangan, untuk lebih jelasnya nanti ada tim
kami yg menyampaikan nya"

Ibu pasien: “Baik dok terima kasih ya dok.”

Kesling (Amel): "selamat siang ibu, saya Amel dari kesling yang akan
memberikan edukasi mengenai PHBS untuk mencegah diare. Dimana penyebab
diare yaitu karena kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat untuk itu,
pencegahannya adalah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat baik
dirumah maupun Lingkungan tempat tinggal. Apakah ibu tau PHBS itu apa?”]

Ibu pasien (Anggi): “Belum tahu.”

Kesling (Amel): ‘Baik ibu saya aka meberi tahu apa itu PHBS, PHBS yang biasa
di singkat perilaku hidup bersih dan sehat adalah perilaku atau tindakan
mengupayakan kebersihan dan kesehatan dari kemauan diri sendiri dan
menularkannya kepada orang lain. Perilaku ini meliputi menjaga kebersihan dan
kesehatan diri sehingga berdampak pada kesehatan orang lain dan lingkungan
sekitar bu. Adapun yang bisa dilakukan untuk mencegah diare diantaranya:
1. Rajin mencuci tangan, Pada anak, orang tua disarankan untuk membersihkan
tangan dan telapak anak secara teratur, biasakan mencuci tangan sebelum makan
dan sesudah buang air besar
2. Menjaga kebersihan lingkungan dan rumah

3.Gunakan bahan makanan yang segar


4. Hindari kontaminasi silang saat memasak
5. Makanan harus matang dan higenis
6. Memberikan vaksin yang lengkap pada anak
Jadi itu Bu PHBS untuk mencegah terkena diare Apakah ada yang ingin ibu
tanyakan?”
Ibu pasien (Anggi): “sudah cukup Bu terima kasih.”

---Setelah itu pasien konsultasi dgn ahli gizi---


Ahli gizi (Lintang): ”Bagaimana bu anak nya sudah dikasih makan apa hari ini?”

Ibu pasien: “tadi saya hanya menerima makanan yg diberikan petugas kesehatan
saja bu dan juga tadi diberi susu.”

Ahli gizi (Lintang): “Ibu sudah tau belum makanan apa yang sebaiknya
dikonsumsi anak ibu?”

Ibu pasien: “saya masih bingung bu, saya belum tau sebaiknya anak saya diberi
makanan yang seperti apa.”

Ahli gizi (Lintang): “Baik bu hasil dari konsultasi saya dgn dokter, karena anak
ibu mengalami diare dan berumur 8 bulan. Selain diberi ASI sampai usia 2 tahun,
sebaik nya anak ibu diberi makanan pendamping asi juga bu. Namun karena anak
ibu masih diare bisa diberikan makanan yang mengandung rendah serat dan
rendah sisa ya bu, dan hindari susu yang mengandung laktosa. Setelah pulang
nanti sebaiknya anak ibu diberikan Mpasi buatan ibu sendiri dan jaga kebersihan
ya bu saat ibu membuat mpasi untuk anak ibu. Bagaimana bu apakah ada yg ingin
ditanyakan?”

Ibu pasien: “makanan rendah serat dan rendah sisa itu seperti apa ya bu?”

Ahli gizi (Lintang): “makanan rendah serat itu seperti nasi putih yg dijadikan
bubur, telur, tahu sutra, pisang dan juga timun bu. Seperti pisang jika minum jus
jangan dengan ampas nya ya bu. Sedangkan yang Dimaksud diet rendah sisa
adalah makanan yang terdiri dari bahan makanan rendah serat dan hanya sedikit
meninggalkan sisa. Apakah masih ada yang ingin ditanyakan bu?”
Ibu pasien: “tidak ada bu, terimakasih bu.”

Ahli gizi (Lintang): “Baik Bu, kalau begitu saya kembali ke ruangan ya bu."
LEMBAR OBSERVASI

No Kegiatan Dilakukan Tidak dilakukan


1 Melakukan pendaftaran dan input data
pasien baru
2 Melakukan pengkajian data dan
pertolongan pertama pada pasien pasien
perawat bersama dokter jaga
3 Melakukan peresepan obat dokter
bersama apoteker serta memberikan
edukasi terkait 6 benar minum obat
4 Melakukan konsultasi dengan dokter
penanggung jawab oleh dokter jaga
5 Melakukan konsultasi dokter jaga dengan
pihak gizi terkait gizi untuk pasien
6 Melakukan pelaporan dengan ruangan
untuk memastikan ketersediaan kamar.
7 Merumuskan diagnosa masalah
keperawatan dan intervensi tindak lanjut
oleh perawat ahli gizi dan dokter.
8 Melakukan visit pasien oleh dokter
penanggung jawab di dampingi oleh
dokter jaga dan perawat
9 Melakukan konseling edukasi terkait
PHBS dan penyakit terkait oleh perawat
dokter dan sanitasi.
10 Melakukan konseling ahli gizi dengan
pasien.
11 Melaksanakan kegiatan evaluasi
tindakan.
Catatan :

Anda mungkin juga menyukai