Anda di halaman 1dari 11

KOMUNIKASI

TERAPEUTIK PADA
KELUARGA
DI SUSUN OLEH:
SOFIL WIDAD
NUR KHOLIMAH NINGSIH
AMANDA VIRGA P.
ZULIKA QISMIATUL K.
IRSI HAJAR A.
WINDY AYU OKTAVIL M.
AFIFATUR RIZKIYAH
2. KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
PENGERTIAN “Komunikasi
komunikasi yang
terapeutik
dilakukan
adalah
atau
dirancang untuk tujuan terapi. Seseorang
perawat dapat membantu klien mengatasi
masalah yang dihadapinya melalui
1.Komunikasi komunikasi ”

Chitty (1997)
mendefinisikan komunikasi
adalah tukar-menukar
pikiran, ide, atau informasi
dan perasaan dalam setiap
interaksi.

3. KELUARGA

Keluarga adalah sekelompok


orang yang diikat oleh
perkawinan atau darah, biasanya
meliputi ayah, ibu dan anak atau
anak-anak.

2
KARAKTERI
STIK
KELUARGA

1. Hubungan batiniah melalui 3. Memiliki garis keturunan 5. Memiliki fungsi


perkawinan. sesuai dengan norma yang reprooduksi untuk melanjutkan
2. Lembaga keluarga dibentuk berlaku. keturunan dan membesarkannya.
secara disengaja dengan tujuan 4. Memiliki fungsi ekonomi 6. Mempunyai tempat tinggal
tertentu. dalam rangka mencapai bersama sebagai tempat
kebutuhannya. berkumpilnya anggota keluarga.

3
KOMUNIKASI
DALAM
KELUARGA

01
Pengembangan diri
04
Pencapaian tujuan
keluarga/kelompok

02
Penyelesaian masalah
05
Sarana belajar

03
Pengambilan keputusan

4
Elemen-elemen
KOMUNIKASI

01
komunikator (sender)
04
umpan balik (feedback).

02
informasi/pesan/berita
05
atmosfer/konteks

03
komunikan (reciever)

5
Komunikasi
Terapeutik pada
Keluarga
- Saling - Berkomunikasi
memahami. yang jelas,
- pemimpin dapat sopan dan
mengatur dengan sesuai etik.
baik setiap - Saling
anggota
menghargai

- Jangan menyela - Berikan respon


pembicaraan. yang baik dan
- Memperhatikan jangan
orang yang menyinggung.
mengajak
bicara.

6
Penerapan
Komunikasi
Terapeutik pada
Keluarga

interaksi dengan keluarga atau


pemberian pendidikan
kesehatan kepada keluarga Permulaan hubungan perawat-
dilakukan secara bertahap, keluarga dirumah.
meliputi : - Dimulai dari perkenalan,
membina hubungan saling
- Permulaan hubungan percaya
perawat-keluarga - Pengkajian pengalaman
- Pendidikan kesehatan keluarga dalam merawat
tentang keterampilan pasien sehingga dapat
keluarga dalam merawat ditetapkan pendidikan
pasien. kesehatan keluarga.
- Penerapan cara merawat
pasien.
- Peran keluarga merawat
pasien dirumah.

7
Contoh Percakapan
membina hubungan
saling percaya

a. Perkenalan Lanjutan…

Assalamu’alaikum ibu, selamat siang, saya perawat Apa yang ibu rasakan, apakah ada kendala saat
dari Nurul Jadid yang akan merawat anak ibu. Nama menghadapi Zul, ooo apalagi bu?, bagaimana
saya Amanda, saya senang dipanggil Manda, nama dengan perilakunya? Adakah yang membuat ibu
ibu siapa? Senang dipanggil apa? (pertahankan bingung? Apa saja yang sudah ibu lakukan selama ini
kontak mata, senyum, dengan ramah, duduk menghadapi Zul? (dengarkan dengan sepenuh hati).
menyamping). Saya akan melakukan perawatan
pada Zul, saya akan beberapa kali ke rumah ibu. Pertemuan diakhiri dengan terminasi sementara
Selain bertemu dengan Zul, saya juga ingin bertemu Baiklah saya akan membantu ibu dalam merawat Zul
dengan anggota keluarga lainnya. Semua yang ada selama dirumah, kita akan terlatih bersama cara
dirumah ini sebaiknya tahu bagaimana cara merawat mengatasi masalah ibu selama merawat Zul, untuk itu
Zul. Bahkan kalau ada keluarga lain yang rumahnya sekali seminggu saya akan kemari untuk bercakap
tidak jauh juga dapat belajar cara merawat Zul, oleh cakap dengan Zul, ibu atau anggota keluarga lainnya.
karena itu sedapat mungkin semua anggota keluarga Bagaimana ibu setuju? Assalamualaikum wr. Wb.
dapat mendengarkan apa yang saya sampaikan.

8
Keterampilan
keluarga merawat
pasien

Pada tahap ini pertemuan


dilaksanakan dengan
– metode ceramah, tanya
jawab, simulasi, tentang
merawat keluarga yang sakit.
- Metode yang banyak
digunakan adalah demonstrasi
dan redemontrasi

9
Contoh Percakapan

b. Keterampilan keluarga merawat pasien Lanjutan…

Tahap kerja Tahap terminasi


Nah, coba bapak/ibu lihat perilaku Zul saat ini. Zul Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita
terlihat asyik berbicara sendiri bukan? sekarang kita praktekan cara merawat Zul untuk mengontrol suara-
praktekkan cara kemarin yaitu ngajak Zul untuk suara yang didengarnya? tadi saya lihat bapak/ibu
berbicara (perawat mengajak bapak/ibu mendekati sudah dapat mengajak Zul ngobrol sehingga tidak
Zul, lalu perawat menegur Zul dan mengajak terganggu dengan suara-suara tersebut, nah mulai
keluarga dalam pembicaraan). suster lihat Zul asyik saat ini jika muncul halusinasi pada Zul, bapak/ibu
ngobrol, dengan siapa? Bagaimana kalau kita dapat mencoba cara tersebut. Dan 2 hari lagi kita
ngobrol sama-sama dengan bapak/ibu sehingga praktekkan cara lain. Bapak/ibu setuju? Saya permisi
suara-suara tersebut tidak mengganggu Zul lagi. dulu. Assalamualaikum
(perawat, keluarga, dan Zul ngobrol bersama-sama).
Bagaimana Zul suaranya hilang?. Zul bisa bercerita
sama bapak/ibu cara yang telah dipelajari untuk
mengontrol suara-suara tersebut. Nah nanti kalau
suster tidak ada bapak/ibu yang akan membantu Zul.

1
0
SEKIAN TERIMA
KASIH

SEMOGA
BERMANFAAT

AAMIIN

1
1

Anda mungkin juga menyukai