Anda di halaman 1dari 8

Tema: Hubungan Perawat Dengan Dokter

Judul: Kesalahan Tindakan Hecting (penjahitan luka) Pada Pasien

Kasus Terjadi di RSUD,


Disebuah Rumah Sakit Umum Daerah, di ruang Merpati, dirawat seorang anak
mengalami luka robek yang besar pada bagian tangan dan kaki. Anak tersebut sudah 1 hari
menjalani perawatan di ruang tersebut.
Tiba-tiba pasien mengalami pendarahan yang hebat dan nyeri pada bagian luka, pada saat itu
perawat yang bertugas adalah perawat A dan dokter yang merawat adalah dokter B.
Dan kemudian perawat langsung mengambil tindakan kepada pasien tanpa sepengetahuan
dokter yang bertugas hari itu, perawat dengan gampang melakukan anastesi kepada pasien
sedangkan belum mendapat persetujuan dokter yang merawat pasien.
Setelah selesai hecting, pasien kembali mengeluh berdarah lagi pada luka yang sudah
dihecting, dan merasa sangat nyeri pada bagian luka tersebut.
Tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter B, perawat A mengambil tindakan lagi, dengan
membuka jahitan yang sudah sebelumnya dihecting dengan mengunakan pinset dan gunting,
tetapi karena perawat A terlalu panik akibatnya lukanya membesar karena tergunting.
Pada saat dibuka jahitannya, pendarahan pada luka yang dialami pasien makin banyak dan
kemudian pada saat perawat melakukan tindakan dokter pun datang.
Kemudian dokter B menanyakan kepada perawat A apa yang terjadi pada luka pasien
tersebut, perawatpun mengatakan yang tak sesuai dengan kenyataan.

Dialog Skenario Role Play Hubungan Perawat Dengan Dokter


Judul :Kesalahan Prosedur Tindakan Hecting

Nama-nama Pemeran (Anggota kelompok III)


Miftah Farid
Ranata
Riska Afrianti
Mutawakil
Louis Seren Chintiara
Aranya

: Dokter
: Pasien Luka Robek Pada tangan dan kaki
: Ibu Pasien
: Ayah Pasien
: Perawat 1
: Perawat 2

Suatu hari disebuah Rumah Sakit Umum Daerah, di ruang Merpati, dirawat
seorang anak perempuan bernama Tata berusia 9 tahun yang mengalami luka robek
yang besar pada bagian tangan dan kaki. Anak tersebut sudah 1 hari menjalani
perawatan di ruang tersebut.

SETTING 1 : [Diruang Perawatan Merpati]


Pasien (Ranata)
Ibu Pasien (Riska)
Ayah Pasien (Akil)
Pasien (Ranata)
Ibu Pasien (Riska)
Ayah Pasien (Akil)

: Aduh ... makk pakk, sakit pak kaki aku kan tangan aku ne..
(menahan kesakitan)
: Sabar nak, mual umak tau itu sakit (mengelus rambut
anaknya).
: Ngeri amat mak ye, dari kemarik agik sakit juak lukak e,
ngasin kan anak kite mak. (kebingungan)
: Aduh umakk.. bapakk ... sakittt pakk makk, dak tahan aku
mak.. (berteriak dan mengerang kesakitan)
: Cubak pak, bapak panggil suster nok jage diruang perawat
toh.. (panik)
: Iye mak .. (Berjalan menuju ruang perawat)

SETTING 2 [Diruang Perawat]


Ayah Pasien (Akil)

: Permisi sus, anak aku kesakitan terus (panik)

Perawat 1 (Louis)

: iya pak, sabar kami akan segera keruang perawatan.

Ayah Pasien (Akil)

: terima kasih sus.

Perawat 1 dan Perawat 2 Menuju keruang perawatan pasien tersebut


SETTING 3 [DiruangPerawatanMerpati]
Ibu Pasien (Riska)

: sus tulong anak aku ne, kesakitan terus.. (Panik)

Pasien (Ranata)

: suss tulongg sakitt, tangan aku sus, sakitt kaki aku (berteriak).

Perawat 1 (Louis)

: dek Tata, dek Tata tenang,sabar, kakak akan melakukan yang


terbaik untuk adek ( memegang Tangannya)

Perawat 1 (Louis)

: seberapa sakit yang adek rasakan saat ini ?

Pasien T (Ranata)

: sakit benar sus dak tahan sus.

Perawat 2 (Aranya)

: (berbicarakepadaperawat 1) Sus, bagaimana kalau kita segera


lakukan penjahitan pada luka pasien ini sus ?

Perawat 1 (Louis)

: Tetapi kita harus menunggu persetujuan dokter sus, sebaiknya


kita bicarakan dulu .

Perawat 2 (Aranya)

: Tidak sus, kita harus segera melakukan tindakan, tidak perlu


memberitahu dokter.

Perawat 1 (Louis)

: ya sudah sus, silahkan suster ambil alat-alat untuk hecting nya.

Perawat 2 segera mengambil alat-alat untuk penjahitan Sedangkan perawat 1


menenangkanPasien
Perawat 1 (Louis)

: tunggu ya dek sakitnya di tahan dulu ya, entar kalau


sudah di lakukan tindakan kepada adek sakitnya bisahilang atau

berkurang kok.
Perawat 2 (Aranya)

: [Memasuki ruang perawatan membawa alat hecting] permisi


sus saya akan melakukan tindakan kepada pasien.

Perawat 1 (Louis)

: iya sus, mohon berhati-hati sus .

Perawat 2 langsung melakukan tindakan kepada pasien dengan sigapnya..

Pasien (Ranata)

: Aduh suss, sakitt .. Sakitt sus (berteriak)

Perawat 1 (Louis)

: Tahandek,sakitnyacumasebentar .

Perawat 2 (Aranya)

: [MelakukanAnastesi] [Menjahitlukapasien] aduhsusini


bagaimanalukanyasangatbesar (bergetar, panik)

Perawat 1 (Louis)

: Santai suster, lakukan dengan tenang. Sayaakanmemanggil


doktersus, nantikalaupasien nya kenapa-kenapa bagaimana ?
(Panik, takut)

Perawat 2 (Aranya)

: Tidak sus, Jangan panggilkan dokter !Sayasudah terbiasa


melakukannyasendiri (Melantangkansuara ,Takut)

Karena perawat 2 Panik dengan keadaan luka pasien yang berdarah saat dijahit,
perawat 2 pun salah menjahit akibatnya luka yang sudah dijahit sebagian kemudian
dibuka kembali dengan gunting.

Ibu Pasien (Riska)

: Kenapa dibuka lagi sus jahitannya ? (Bertanya)

Perawat 2 (Aranya)

: Tidak bu, ini hanya kesalahan sedikit. Nantikalauadadokter


akandijahitlagi.

Perawat 1 (Louis)

: Apa yang kamulakukansus, kantadisudahsayasarankan


sebaiknyakitaberitahudokterterlebihdahulu (Nada tinggi)

Perawat 2 (Aranya)

: Sudahlahsus, inisudahterjadi, jangandiperdebatkanlagi


(Nada tinggi)

Tiba-tiba dikejauhan datang dokter ingin memeriksa keadaan pasien.


Dokter (Miftah)

: [Berjalan Mendekati pasien, keluarga pasien dan perawat]

Pasien (Ranata)

: Dok, sakitdoktolong. Perih, darahnyakeluarterus


(menahansakit)

Dokter (Miftah)

: [Bertanyakepadaperawat] Ada apasusdenganlukanya, apa


yang telahterjadi ?

Perawat 2 (Aranya)

: Tidak dok, tidak ada apa-apa. Itulukanyamemangsudah


sepertiitu. (Menundukan kepala)

IbuPasien (Riska)

: Tidakdoklukaanaksayatidaksepertiitutadinya, sebelumnya
sempatdijahitolehsusterini, kemudian dibuka lagi.

Dokter (Miftah)

: [Membersihkan Luka pasien] Tolongambilkananalgesiksus


diruangperawatan, berikankepadapasien.

Perawat 1 (Louis)

: Baik dok (menuju ruang perawat)

Sembari menuggu Perawat 1 mengambil obat analgesik untuk pasien, dokterpun


membersihkan luka pasien dan meminta maaf kepada keluarga pasien

Dokter (Miftah)

: Kami minta maaf bu, atas ketidak nyamanan ini dan kesalahan
kami, selanjutnya saya akan memberikan tindakan kepada
perawat kami.

Ibupasien (Riska)

: Baikdok, tetapisaya merasa kecewa atas pelayanan ini.

Perawat 2 (Aranya)

: Saya minta maaf bu atas tindakan saya (menundukan kepala).

Kemudian perawat 1 datang mendekat membawa obat analgesik yang diminta dokter
kepada pasien.

Perawat 1 (Louis)

: [memberikan obat analgesik kepada pasien].

Dokter (Miftah)

: Bu, mohon ibu mengisi inform concent untuk penjahitan dan


kami akan segera melakukan penjahitan kepada anak ibu.

Ibu pasien (Riska)

: aku dak ngerti dok, ape prom sen to ?

Perawat 1 (Louis)

: Baiklah bu, kalau begitu saya akan menjelaskan terlebih


dahulu inform concent itu juga disebut surat persetujuan
tindakan bahwa ibu setuju apabila anak ibu kami lakukan
penjahitan pada lukanya, setelah ibu mengisinya kami bisa
melakukan tindakan tersebut.

Ibupasien (Riska)

: Baiklah dokter, sekarang saya akan mengisi surat persetujuan


itu.

Dokter (Miftah)

: Baik la bu, terimakasih.


[Melihatkearahperawat] setelah saya melakukan tindakan
hecting pada pasien ini kalian berdua nanti langsung keruangan
saya, saya tunggu.

Perawat 1 (Louis)

: Baik dok (Menunduk).

Perawat 2 (Aranya)

: iya dok (Menunduk).

5 menit telah berlalu, ibu pasien T telah selesai mengisi inform concent.
ibu pasien (riska)

: ini dok surat persetujuannya la aku isik(sambil memberikan


surat tersebut pada dokter).

Dokter (miftah)

: baik bu terima kasih, sekarang kami bisa melakukan tindakan


untuk anak ibu.

Dokter (miftah)

:[melihat kearah perawat] suster tolong siapkan alat untuk


tindakan hecting pada pasien ini segera, kita akan melakukan
penjahitan di ruang UGD.

Perawat 2 (aranya)

: baik dok, akan segera saya siapkan.

Beberapa menit kemudian, perawat 2 tiba di ruangan Merpati.


Perawat 2 (Aranya)

: maaf dok alat-alatnya sudah siap,dan dokter bisa melakukan


penjahitannya sekarang.

Dokter (miftah)

: baik terima kasih sus, oh iya tolong bawa pasien ini segera ke
ruang UGD, saya tunggu disana.

Perawat 2 (Aranya)

: baik dok.

Kemudian dokter meninggalkan ruang perawatan, setelah itu perawat 1 dan 2


menyiapkan pemindahan pasien ke UGD.
Beberapa menit kemudian pasien telah sampai di UGD setelah itu perawat 1 dan 2
meninggalkan ruangan UGD untuk bertugas kembali di ruangan Merpati.

1 jam berlalu dokter pun telah selesai melakukan penjahitan kepada pasien dan
menyuruh perawat UGD mengantar pasien tersebut keruangan Merpati. Setelah itu
dokter kembali keruangannya.
SETTING 4 [Di ruang perawat]
Dari kejauhan perawat 1 dan 2 melihat dokter sudah selesai melakukan penjahitan
luka pada pasien tersebut.
Perawat 1 (louis)

: sus dokter sudah selesai melakukan penjahitan pada dek Tata,


ayo kita segera keruangan dokter untuk menemuinya.

Perawat 2 (Aranya)

: baiklah sus(berdiri dan menuju ruangan dokter).

Perawat 1 danPerawat 2 menuju ruangdokter.


SETTING 5 [Di Ruangdokter]
Perawat 1 (Louis)

: Permisi dok.

Dokter (Miftah)

: iya silahkan masuk sus, duduk.

Perawat 2 (Aranya)

: Terima kasih dok.

Dokter (Miftah)

: Langsung saja sus, saya ingin minta penjelasan kepada suster


suster. Silahkan dijelaskan.

Perawat 2 (Aranya)

: Baik dok, saya akan menjelaskannya.


Tadi pasien berteriak-teriak kesakitan, kemudian kami langsung
panic dan saya langsung ingin memberikan tindakan kepada
pasien, untuk mengurangi rasa sakit dan pendarahannya dok,
kemudian saya menjahit lukanya.

Dokter (Miftah)

: itu tindakan yang fatal sus, suster harus faham dengan hal itu,
lalu kenapa suster tidak memberitahukan kepada saya sebelum
melakukan tindakan tersebut.

Perawat 2 (Aranya)

: maaf dok, saya merasa panic dengan keadaan pasien, dan


sebelumnya saya merasa percaya diri atas tindakan yang saya
lakukan.

Perawat 1 (Louis)

: Maaf dok, kami berdua mengaku salah dan tidak akan


mengulangi hal itu lagi. Kami tahu itu hal fatal dan
membahayakan pasien, kami menyesal dok.

Dokter (Miftah)

: Seharusnya kalian lebih professional dan tahu tindakan tepat


yang harus kalian lakukan.

Untuk saat ini saya beri peringatan kepada kalian untuk


selanjutnya apabila kalian mengulangi hal serupa mungkin ada
sanksi yang harus kalian terima.
Perawat 2 (Aranya)

: iya dok, terima kasih. Kami menyesal dengan hal yang kami
lakukan, untuk kedepannya kami akan berhati-hati atas tindakan
yang kami lakukan.

Perawat 1 (Louis)

: Terima kasihdok, atas keringanannya . Kami tidak akan


mengulangi hal serupa.
Kami permisi dulu dok.

Dokter (Miftah)

: Baik sus, sama-sama, silahkan.

Perawat 1 dan Perawat 2 meninggalkan ruangan dokter.

Anda mungkin juga menyukai