Jawaban D
Seharusnya untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau
perdarahan lambung
Jawaban A
Tabung NGT terhubung ke suction untuk memfasilitasi dekompresi dengan membuang isi
lambung. Dekompresi lambung diindiksikan untuk obstruksi usus, ileus paralitik dan
pembedahan lambung atau usus
3. Posisi yang tepat untuk badan pasien yang akan dilakukan tindakan pemasngan NGT adalah
A. Posisi jackknife
B. Posisi trendelenburg
C. Posisi semi fowler
D. Posisi tripod
E. Posisi lateral
Jawaban C
Posisi semifowler/setengah duduk adalah posisi yang oprimal untuk memudahkan tindakan
memasukkan selang NGT dimana prosedurnya lewat hidung menuju lambung
Jawaban B
5. Metode tradisional adalah metode yang digunakan untuk mengukur panjang selang NGT yang
akan dimasukkan ke dalam tubuh, yaitu dengan cara
A. Ukur jarak dari os frontal ke lubang telinga dan prossesus xifoideus sternum
B. Ukur jarak dari pangkal hidung ke daun telinga bawah dan prosseus xifoideus sternum
C. Ukur jarak dari puncak hidung ke daun telinga bawah dan prossesus xifoideus sternum
D. Ukur jarak dari puncak hidung ke lubang telinga dan prosseus xifoideus sternum
E. Ukur jarak dari pangkal hidung ke daun telinga bawah dan prossesus xifoideus sternum
Jawaban C
Untuk mengukur panjang selang NGT dengan metode tradisional adalah ukur jarak dari puncak
hidung ke daun telinga bawah dan prossesus xifoideus sternum
6. Berikut adalah cara yang tepat untuk memastikan selang NGT sudah masuk ke lambung, kecuali
A. Dengan cara menarik selang NGT secara berulang
B. Memasukkan udara melalui selang sambil mendengarkan lewat stetoskop
C. Mengaspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung
D. Dengan memasukkan ujung luar selang ke dalam mangkuk berisi air
E. Dengan melihat adanya gelembung udara pada ujung selang saat direndam ke air
Jawaban A
Menarik selang berulang justru dapat menyebabkan cidera atau merangsang rasa muntah
7. Perawat akan melakukan pemasangan kateter untuk Pasien.D. setelah menjelaskan tujuan
tindakan dan mendapatkan persetujuan pasien, hal selanjutnya yang dilakukan perawat adalah
A. Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent
B. Memasang sampiran
C. Memasang perlak
D. Memasang selimut pada pasien
E. Melepas pakaian bawah pasien
Jawaban B
8. Saat melakukan prosedur aff cateter pada Tn.M, perawat telah melepas dan membersihkan sisa
plester. Tindakan apakah selanjutnya?
A. Menyiapkan posisi dorsal recumbent pada pasien
B. Memasang perlak sebagai alas pasien
C. Melakukan aspirasi balon hingga habis isinya
D. Mengarahkan penis keatas
E. Menarik kateter perlahan hingga lepas
Jawaban C
Aspirasi balon hingga habis airnya supaya selang dapat ditarik keluar dengan mudah tanpa
adanya tahanan
9. Pasien dirawat diruang interna dengan DHF, terdapat ptekie pada kedua lengan, tampak lemas,
HB:12mg/dl, HT:50%, Trombosit:45.000/mm. Apa masalah keperawatan utama pada kasus
tersebut
A. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan
B. Gangguan intergritas kulit
C. Resiko perdarahan
D. Intoleransi aktifitas
E. Gangguan citra tubuh
Jawaban C
Tanda-tanda perdarahan yang sudah terlihat yaitu ptekie, Trombosit juga turun, jadi
dikhawatirkan terjadi perdarahan jika tidak segera ditangani
10. Pasien direncanakan transfusi darah PRC karena Hb rendah dan saat ini telah terpasang jalur
intravena dan perawat telah memasukkan NaCl 0,9% sebanyak 50cc Darah sudah diambil dan
dihangatkan, tindakan selanjutnya adalah:
A. Mengobservasi klien
B. Memasang darah transfuse
C. Mendokumentasikan tindakan
D. Mengecek label darah dan mencocokkannya
E. Mengatur tetesan darah agar selesai dalam waktu yang sudah ditentukan
Jawaban D
Keamanan sangat penting dalam pemberian produk darah atau lainnya, hal ini tidak boleh
dilupakan dalam prosedur ini. Produk yang keliru dapat menimbulkan respon alergi yang
berbahaya bagi pasien
11. Seorang bayi perempuan lahir di rumahsakit dengan kondisi ekstremitas biru, Nadi:80x/menit,
menangis lemah, tangan dan kaki lemah, nafas tidak teratur. Berapa nilai APGAR score bayi
tersebut
A. 4
B. 5
C. 6
D. 7
E. 8
Jawaban B
Ekstremitas biru : 1
Nadi <100 : 1
Menangis lemah : 1
12. Anak perempuan usia 5 tahun dirawat dengan penyakit jantung bawaan,sering mengalami
sianosis setelah bermain. Saat ini pasien diperbolehkan rawat jalan, ibu pasien bertanya apa
yang harus dilakukan jika anaknya kebiruan. Anjuran perawat yang paling tepat adalah
A. Beri minum
B. Batasi aktifitas
C. Beri istirahat cukup
D. Ajarkan teknik nafas dalam
E. Ajarkan posisi jongkok
Jawaban E
Posisi jongkok (squatting) merupakan tatalaksana hipersianotik pada anak dengan penyakit
jantung bawaan . gunanya untuk menaikkan saturasi oksigen pada darah. Sehingga sesak
berkurang
13. Anak usia 2 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan BAB cair sebanyak 5 kali, anak tampak
lemas, rewel. Perawat akan menentukan tingkat keparahan dehidrasi salah satunya adalah
A. Menghitung skala nyeri
B. Mengukur lingkar perut
C. Melihat konsistensi feses
D. Menimbang berat badan
E. Cubitan kulit perut
Jawaban E
Jika kulit perut tidak kembali dengan segera setelah dilepaskan, artinya turgor kulit menurun
14. Perawat akan melakukan test Rumple Leed pada pasien dengan demam H-3, setelah
menjelaskan tindakan,perawat mencuci tangan, mengukur tekanan darah pasien dan diperoleh
TD:110/70MmHg, apa tindakan selanjutnya
A. Menahan manset selama 10 menit
B. Mencatat jumlah ptekie pada area yang ditandai
C. Mengobservasi perubahan warna kulit pada daerah yang ditandai
D. Menentukan tekanan tengah sistolik dan diastolik
E. Memompa manset hingga tekanan yang ditentukan
Jawaban D
(110+70) / 2 = 90, nilai tersebut menjadi acuan untuk menahan tekanan manset selama 10
menit
15. Anak laki-laki usia 3 tahun, demam mendadak dan mengalami kejang beberapa saat. Saat
pengkajian S:39, anak lemah, tidak mau makan dan merasa kedinginan. Apa intervensi utama
pada kasus diatas?
A. Kolaborasi pemberian antipiretik
B. Melakukan kompres hangat
C. Menganjurkan banyak minum
D. Menyelimuti pasien
E. Memberikan ventilasi yang memadai
Jawaban A
Anak sudah mengalami kejang dan dapat berulang jika tidak segera ditangani untuk mencegah
masalah neurologi