Anda di halaman 1dari 5

SOAL UJIAN SEMESTER

1. Seorang Bidan akan melakukan pemasangan kateter pada ibu yang akan bersalin SC, setelah
dilakukan pesiapan, memasukkan kateter, memfiksasi dengan aquabides 10 ml. apakah
tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Melepaskan perlak
b. Memfiksasi dengan plester
c. Menarik kateter hingga tertahan
d. Mengambil specimen untuk pemeriksaan lab
e. Sambungkan dengan urine bag

2. Seorang laki-laki berusia 34 tahun dilakukan pemasangan kateter urine (Foley Chateter) untuk
persiapan operasi pemasangan plate and screw tibia dextra. Data status urinarius tidaka da
kelainan. Setelah pelumasan kateter dengan jelly, kateter dimasukkan dengan mudah dan
tanpa hambatan, segera urine keluar dan ditampung dalam bengkok/penampung yang telah
disiapkan. Apakah tindakan yang harus dilakukan perawat tersebut
a. Menekan pubis pasien dengan lembut
b. Mengembungkan balon dengan aquades
c. Menyambungkan kateter kekantong urine
d. Memfiksasi kateter dengan penis menghadap keatas
e. Meneruskan pemasukan kateter sampai percabangannya.

3. Berdasarkan hasil pengkajian pada ibu Friska diperoleh data mengeluh buang air besar dan
muntah-muntah sejak satu hari yang lalu, kemudian setelah dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diketahui TD 90/60 mmHg, nasi 100 x/m, turgor kulit dapat kembali dalam >2 detik,
belum BAK sejak 10 jam yang lalu, mata cekung. Apakah rumusan diagnose yang tepat
dilakukan pada kasus diatas
a. Gangguan rasa nyaman nyeri saat diare
b. Resiko terjadinya penularan pada anggota keluarga
c. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
d. Gangguan pola aktivitas sehari-hari
e. Gangguan pola nutrisi
4. Anak usia 5 tahun dibawa keklinik dengan keluhan sejak 2 hari yang lalu diare cair 5x/haru.
Tadi pagi muntah 1 kali, tidak mau makan, minum sedikit, tiba diklinik suhu 38,7°c, mata
cekung, bibir kering, turgor kulit kembali >3 detik/lambat, BAK sedikit, keadaan umum
lemah. Apakah tindakan yang harus segera dilakukan pada pasien
a. Memberikan kompres hangat
b. Memberikan rehidrasi oral dengan oralit
c. Kolaborasi untuk memberikan antipiretik dan rehidrasi oral
d. Kolaborasi untuk memasang infuse dengan cairan RL
e. Kolaborasi untuk memberikan obat anti diare dan anti piretik
5. Seorang laki-laki berusia 32 tahun dengan cedera pada spinal, kesadaran komposmentis,
lumpuh pada kedua kakinya, tidak bisa mengontrol BAK/BAB. Apakah prioritas tindakan
pencegahan pada pasien tersebut
a. Menjaga kebersihan tempat tidur dan program miring kanan/kiri tiap 2 jam
b. Memasang penghalang tempat tidur dan menempatkan bel dekat klien
c. Mengatur posisi telungkup dan massage punggung tiap 2 jam
d. Memasang kateter urine dan memasang diapers
e. Mendudukkan klien tiap ½ jam
6. Seorang ibu usia 45 tahun mengeluh batuk berdahak dan mengatakan susah sekali untuk
mengeluarkan dahaknya. Kolaborasi dengan perawat telah dilakukan oleh perawat dengan
memberikan obat jenis bronchodilator. Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan
pada pasien
a. Mengajarkan tehnik napas dalam
b. Mengajarkan tehnik relaksasi
c. Mengajarkan tehnik distraksi
d. Mengajarkan batuk efektif
e. Menganjurkan bed rest
7. Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di ICU dan mendapatkan terapi NaCl 0.9%
melalui infuse dengan kecepatan 125 ml/jam. Perawat memeriksa daerah pemasangan infuse
berwarna merah, bengkak, hangat dna nyeri pada area proksimal. Manakah intervensi
keperawatan yang harus dilakukan pertama kalinya
a. Menghentikan infuse
b. Mengganti posisi infuse
c. Mengubah posisi tangan
d. Memperlambat tetesan infuse
e. Melakukan kompres dingin.
8. Seorang laki-laki usia 54 tahun, mengeluh badannya terasa lemas dan sering pusing. Hasil
pemeriksaan laboratorium: kadar Hb 7,2 mg%, kadar Ht 62%. Dokter meminta perawat untuk
memasang infuse dan sebentar lagi akan dilakukan tranfusi darah. Apakah jenis cairan infuse
yang sebaiknya dipasang perawat
a. NaCl 0,9%
b. Ringer Laktat
c. Ringer Asetat
d. Dextrose 5%
e. Dextrose 10%
9. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas. Oleh
dokter pasien mendapat terapi diuretik dan instruksi pemasangan dower kateter. Setelah perawat
menjelaskan tentang tujuan pemasangan dower kateter, pasien menolak untuk dilakukan tindakan
tersebut. Tindakan apa yang dilakukan perawat selanjutnya?
a. Menyediakan urinal
b. Memasang kondom kateter
c. Memberikan informed consent
d. Menyuruh keluarga untuk membujuk pasien
e. Menjelaskan kembali tujuan pemasangan dower kateter
10. Sebagai seorang perawat, kita juga wajib menjaga diri supaya selalu berada di keadaan aman dan
nyaman, maka bila merawat klien dan memegang cairan tubuh klien yang dilakukan sebelumnya
adalah
a. Mencuci tangan
b. Memakai sarung tangan
c. Memakai masker
d. Memakai schort tertutup
e. Memakai mitella
11. Pasien Ny Bulan membutuhkan cairan infus normal NaCl 0,9% yaitu 100 ml dalam 8 jam.
Berapakah kecepatan tetesan infusnya (menggunakan tetsan makro 20 gtt/ml)
a. 30x/menit
b. 42x/menit
c. 35x/menit
d. 40x/menit
e. 50x/menit
12. Kateterilisasi merupakan tindakan memasukkan kateter kedalam kandung kemih untuk
membantu memenuhi kebutuhan eliminasi. Indikasi dilakukannya kateterilisasi kecuali
a. Retensi urine akut
b. Tidak mampu berkemih akibat obat sedative
c. Cedera kaki
d. Cedera tulang belakang
e. Prostat
13. Ny. Santi datang memeriksakan kesehatannya di Klinik Ratna dengan keluhan sudah tidak
buang air besar lebih dari 3 hari, jarang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.
Apakah diagnosa untuk Ny. Santi yang dapat ditegakkan
a. Konstipasi
b. Diare
c. Perut kembung
d. Fecal impaction
e. Obstipasi
14. Pada pasien mengeluh tidak bisa buiang air besar, petugas kesehatan memasukkan cairan
hangat kedalam colon descenden dengan menggunakan kanula recti. Pernyataan diatas
adalah pengertian dari
a. Huknah rendah
b. Huknah tinggi
c. Pemberian gliseril
d. Memberikan obat laksan
e. Memberikan obat lewat rektum
15. Seorang pasien laki-laki berusia 57 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan kondisi
tidak sadarkan diri dan didiagnosa medis stroke hemoragik, pasien tampak kurus, lemah
BB 40 kg, TB 165 cm. apa rencana tindakan yang akan diberikan pada pasien tersebut
a. Memberikan makanan sesuai dengna selera pasien
b. Memberikan makanan dengan konsistensi lunak
c. Memasang NGT
d. Memberikan nutrisi parenteral
e. Memasang infus

Anda mungkin juga menyukai