Disusun Oleh :
Dendi Ferdiansyah
32722001D20020 / 2.B
2. Analisis
Jadi antibiotik yang diinjeksikan pada anak tersebut setiap kali pemberian
yaitu 0,75ml/setiap kali pemberian.
3. Jawaban : B.0,75
6. Seorang anak laki-laki usia 3 tahun, sudah 6 hari dirawat diruangan anak
karena mengalami demam typoid . Saat ini kondisi anak sudah mulai
membaik, tetapi masih dipasang infuse. Sehari-hari aktifitas anak berbaring
dan menonton TV. Apakah permainan yang dapat perawat berikan pada anak
tersebut?
A. Memrlukan alat permainan
B. Permainan yang aktif dan energik
C. Memerlukan teman dalam bermain
D. Dapat digabungkan dengan berbagai usia
E. Permainan yang tidak bertentangan dengan terapi
Uraian Jawaban :
1. Teori
• Deman Tyipoid adalah Demam tifoid adalah infeksi akut salurancerna
yang disebabkan oleh Salmonella typhi.
• Prinsip permainan pada anak di rumah sakit :
a. Tidak boleh bertentangan dengan terapi dan perawatan yang
sedang dijalankan
b. Tidak membutuhkan banyak energi
c. Harus mempertimbangkan keamanan anak
d. Dilakukan pada kelompok umur yang sama
e. Melibatkan orang tua
f. Bila keadaan anak masih lemah maka gunakan bentuk permainan
pasif
2. Analisis
Seorang anak laki-laki usia 3 tahun, sudah 6 hari dirawat diruangan anak
karena mengalami demam typoid . Saat ini kondisi anak sudah mulai
membaik, tetapi masih dipasang infuse. Sehari-hari aktifitas anak
berbaring dan menonton TV. Maka sesuai dengan kasus diatas perawat
dapat memberikan permainan yang tidak bertentangan dengan terapi karna
anak tersebut masih tepasang infuse.
3. Jawaban : E. Permainan yang tidak bertentangan dengan terapi
7. Seorang anak laki-laki berusia 2,5 tahun, dirawat di ruang anak dengan
keluhan demam. Saat perawat akan melakukan pemeriksaan fisik, anak
menangis dan berteriak serta menolak kehadiran perawat. Apa tindakan yang
dapat perawat lakukan pada anak tersebut?
A. Memeberikan anak mainan sesuai keinginan anak
B. Memberitahukan apa yang terjadi pada diri anak saat ini
C. Meggunakan nada suara yang lembut dan bicara lambat
D. Memberikan kesempatan anak untuk mengekspresikan kecemasannya
E. Memberikan kesempatan pada anak untuk menyentuh alat pemeriksaan
Uraian Jawaban :
1. Teori
• Usia Toddler mualai dari 1-3 tahun
• Komunikasi pada anak usia toddler :
- Egosentris : hanya melihat sesuatu yang berpusat pada dirinya
(komunikasi berpusat pada dirinya)
- Takut terhadap ketidaktahuan : beritahu apa yang akan terjadi
pada dirinya, bagaimana mereka merasakannya, beri kesempatan
untuk memegang alat yang akan menyentuh anak, berkomunikasi
dengan anak dengan menggunakan objek tradisional seperti
boneka.
2. Analisis
Berdasarkan kasus diatas menunjukan anak tersebut termasuk kedalam
usia tooddler yang dimana pada usia ini anak sudah merasa takut akan
ketidaktahuannya, sehingga perawat dalam menghadapi hal tersebut bisa
untuk memberikan kesempatan pada tersebut untuk mencoba menyentuh
atau memegang alat periksaan yang akan menyentuh anak.
3. Jawaban : E. Memberikan kesempatan pada anak untuk
menyentuh alat pemeriksaan
8. Bayi laki-laki usia 1 hari, lahir dengan berat badan 1350 gram. Saat dikaji
bayi tampak menangis merintih, retraksi dada, dan akral teraba dingin.
Refleks hisap lemah, RR 64x/menit, Suhu 360C, HR 148x/m, SPO2 92%.
Berdasarkan berat badan lahir bayi N masuk kategori?
A. Bayi berat lahir rendah
B. Bayi berat lahir sangat rendah
C. Bayi berat lahir amat sangat rendah
D. Bayi dismatur
E. Bayi premature
Uraian Jawaban :
1. Teori
• Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahirkurang
dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi.
• Kategori berdasarkan Dengan bayi berat badan bayi :
1. Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500 sampai
<2500gram
2. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir 1000sampai
<1500gram
3. Bayi berat lahir extrem rendah (BBLER), berat lahir
2. Analisis
Bayi laki-laki yang berusia 1 hari, yang ditandai dengan hasil berat badan
1350 gram dan didapatkan hasil pengkajian bayi tampak menangis
merintih, retraksi dada, dan akral teraba dingin. Refleks hisap lemah, RR
64x/menit, Suhu 360C, HR 148x/m, SPO2 92%. Jadi Berdasarkan uraian
teori diatas bayi tersebut termasuk kedalam kategori bayi dengan berat
lahir sangat rendah (BBSLR).
3. Jawaban : B. Bayi berat lahir sangat rendah
9. Seorang bayi perempuan usia 5 hari, dirawat di ruang perinatologi dengan
keluhan kuning. Berat badan 2750 gram dan panjang badan 48 cm. Kadar
bilirubin indirek 13 mg%. Kecepatan peningkatan kadar bilirubin sebesar 4
mg% per hari. Apakah klasifikasi icterus pada kasus tersebut?
A. Icterus fisiologis
B. Icterus patologis
C. Kern icterus
D. Icterus kongenital
E. Icterus fototerapis
Uraian Jawaban :
1. Teori
• Ikterus adalah warna kuning yang dapat terlihat pada sklera, selaput
lender, kulit atau organ lain akibat penumpukan bilirubin.
• Ikterus fisiologis adalah ikterus yang timbul pada hari ke dua dan
hari ke tiga yang tidak mempunyai dasar patologik, kadarnya tidak
melewati kadar yang membahayakan atau yang mempunyai potensi
menjadi kern ikterus dan tidak menyebabkan suatu morbiditas pada
bayi.
- Ikterus fisiologis yang memiliki warna kuning di daerah 1 sampai
4 (berdasarkan rumus Kremer) yang timbulnya pada hari ke 3atau
lebih dan memiliki kadar bilirubin 11-15 mg%
2. Analisis
Seorang bayi dengan keluhan kuning, Kadar bilirubin indirek 13 mg%.
Kecepatan peningkatan kadar bilirubin sebesar 4 mg% per hari. Maka
berdasarkan uraian teori pada kasus tersebut termasuk ke icterus fisiologi
yang ditandai dengan memiliki kadar bilirubin indirek 13mg%.
3. Jawaban : A.Ikterus Fisiologis
10. Anak laki-laki usia 3 tahun, dibawa oleh ibunya ke IGD karena mengalami
kejang 2 kali tadi pagi, badan panas, suhu 390C. Kejang selama 5 menit diawali
tangan kaku dan diikuti seluruh badan. Apakah intervensi paling tepat yang
dapat dilakukan perawat untuk mencegah terjadinya injuri akibat risiko
kejang berulang?
A. Menempatkan tempat tidur dalam posisi rendah
B. Meletakkan spatel lidah di tempat tidur bagian atas
C. Meletakan oksigen dan peralatan suction di samping tempat tidur
D. Meletakkan air minum dekat klien
E. Melepaskan akses intravena dan selang infus
Uraian Jawaban :
1. Teori
• Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada anak berusia 3 bulan
sampai 5 tahun dan berhubungan dengan demam serta tidak
didapatkan adanya infeksi ataupun kelainan yang jelas di intrakranial.
• Demam adalah kenaikan suhu tubuh lebih dari 38°C rektal atau lebih
37,8°C aksila.
• Resiko kejang berulang adalah dimana suhu demam lebih dari 38,8°C dan
terjadi pada saat tubuh naik, bukan pada saat setelah terjadinya kenaikan
suhu yang lama (Wong,2010).
2. Analisis
Berdasarkan kasus diatas menunjukan bahwa pasien tersebut mengalami
kejang Demam yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh 39°C dan
mengalami kejang 2kali sejak pagi, maka dalam hal ini perawat bisa
melakukan pencegahan supaya tidak terjadinya resiko injuri yaitu dengan cara
menempatkan tempat tidur dalam posisi rendah yang bertujuan untuk
mencegah resiko jatuh/injury pada pasien tersebut.
3. Jawaban : A. Menempatkan tempat tidur dalam posisi rendah