Anda di halaman 1dari 3

PEMBELAHAN SEL

Pembelahan sel adalah proses di mana sel membelah dirinya menjadi dua bagian atau lebih. Lebih
lanjut lagi, terdapat beberapa jenis pembelahan sel, yang dikategorikan berdasarkan jenis organisme
atau makhluk hidup apa yang membelah diri. Seiring dengan perkembangan dan evolusi makhluk hidup,
pembelahan sel ikut mengalami perubahan lewat proses pembelahan yang berbeda-beda dan lebih
rumit. Contohnya sebagian besar prokariota seperti bakteri menggunakan fisi biner dalam proses
pembelahan selnya. Sedangkan eukariot menggunakan mitosis.

Lalu, ada jenis eukariot yang dapat bereproduksi yang menggunakan jenis pembelahan sel meiosis
untuk mengurangi konten genetik di dalam selnya. Proses ini sangat penting dalam reproduksi seksual,
karena masing-masing sel orang tua harus memberikan hanya setengah dari material genetik yang
dibutuhkan kepada keturunannya. Kalau tidak, keturunannya itu akan memiliki DNA yang terlalu banyak
jumlahnya.

Jenis Pembelahan Sel

1. Pembelahan prokariotik
Proses pembelahan sel pada organisme prokariot dikenal juga sebagai fisi biner (binary fission).
Karena sifat organisme prokariot yang sangat sederhana dengan hanya satu membrane dan tidak
ada pembagian internal, proses pembelahan pada prokariot sekadar mereplikasi atau meniru DNA-
nya dan memisah jadi dua bagian.
2. Pembelahan mitosis

Proses pembelahan mitosis menghasilkan sel dengan susunan genetika yang sama persis dengan
susunan genetika sel induk. Proses pembelahan mitosis terjadi pada seluruh sel tubuh (somasis),
kecuali pada sel kelamin alias gamet. Pada tumbuhan, proses pembelahan sel mitosis terjadi pada
jaringan meristem. Contohnya pada ujung tunas batang atau ujung akar. Dalam prosesnya,
terdapat 4 (empat) fase pembelahan yang terjadi. Akan tetapi, sebelumnya telah terjadi fase
interface terlebih dahulu, yaitu fase ketika inti sel dan anak inti sel dapat terlihat dengan jelas.
Keempat fase atau tahapan dalam proses pembelahan mitosis adalah sebagai berikut:

-Profase, yaitu proses perubahan yang terjadi pada sitoplasma dan nukleus saat benang-benang
kromatin memendek serta menebal menjadi kromosom.

-Metafase, yaitu fase di mana kromatid bergerak menuju bagian tengah inti sel untuk membentuk
lempeng metafase.

- Anafase, yaitu fase di mana kromatid memisahkan diri dengan bagian sentromer untuk membentuk
kromosom baru.

-Telofase, yaitu fase di mana kromosom berubah jadi benang kromatin, sedangkan nukleus dan
membrane inti terbentuk kembali. Pada tahap ini, sel baru yang identik telah terbentuk.

3. Pembelahan meiosis
Lain dengan pembelahan mitosis, pembelahan sel meiosis terjadi justru hanya pada organ kelamin.
Proses pembelahan ini bertujuan menghasilkan sel gamet untuk bereproduksi, yaitu sel telur dan sel
sperma. Proses pembelahan meiosis sendiri terjadi dua kali, Detikers. Masing-masing kemudian dikenal
dengan istilah meiosis I dan meiosis II. Pada proses meiosis I, proses ini dilakukan untuk memisahkan
kromosom yang sama (homologous chromosome). Adanya kromosom homologus dalam sebuah sel
merepresentasikan dua alel dari masing-masing gen yang dimiliki oleh sebuah organisme. Kedua alel
tersebut dikombinasi ulang dan dipisahkan, sehingga sel anak yang dihasilkan hanya akan memiliki satu
alel untuk masing-masing gen, serta tidak ada pasangan homologus kromosom. Sedangkan pada proses
meiosis II, proses ini memisahkan dua salinan DNA, dengan cara yang mirip seperti dalam proses
pembelahan sel mitosis. Hasil akhir dari pembelahan meiosis adalah empat sel dari satu sel, dan masing-
masing hanya memiliki separuh kromosom induknya, alias hanya satu salinan dari genom induk.

Anda mungkin juga menyukai