Anda di halaman 1dari 2

TRANSPORTASI SEL

Membran sel mempunyai sifat selektif yang berfungsi untuk mentransfer zat dari dan keluar sel. Fungsi
ini biasa disebut sebagai transportasi sel. Sistem tranportasi zat pada sel menurut penggunaan
energinya menjadi dua, yaitu transpor aktif dan transpor pasif , berikut penjelasan masing-masing
sistem:

 Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan sistem tranportasi sel yang tidak menggunakan energi, melaikan secara
langsung dan spontan. Dalam tranpor pasif, zat yang ditransportasikan adalah zat-zat nonpolar
seperti glukosa, air, dan oksigen. Zat-zat polar akan sulit melewati membran sel, karena membran
sel salah satu pembentuknya adalah lemak. Sistem transpor pasif terdiri atas difusi langsung, difusi
terbantu, dan osmosis.
-Difusi Langsung ,adalah proses berpindahnya suatu zat yang berkonsentrasi tinggi menuju zat
yang memiliki konsentrasi lebih rendah sehingga konsentrasi keduanya seimbang. Difusi langsung
terjadi secara spontan tanpa perantara dan energi. Difusi terjadi karena sifat dari molekul-molekul
yang bergerak. Difusi langsung terjadi pada transpor oksigen dari luar ke dalam sel.
-Difusi Terbantu ,berlangsung ketika transpor glukosa dari luar ke dalam sel dibantu perantara
protein. Difusi terbantu terjadi karena glukosa tidak bisa melewati membran sel dengan sendirinya.
Agar glukosa bias melewati membran dan masuk ke dalam sel, glukosa diikat pada protein
pembawanya.
- Osmosis , adalah proses menyeimbangkan konsentrasi air di dalam dan luar sel. Osmosis terjadi
pada kondisi hipotonik, yaitu saat konsentrasi larutan di lingkungan lebih pekat dibanding
konsentrasi larutan di dalam sel.

 Transpor Aktif Transpor aktif merupakan sistem transportasi zat yang membutuhkan energi.
Transpor aktif berkebalikan dengan tranpor pasif yang mengandalkan sifat sari zat yang berpindah
dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
-Pompa Ion Jika ada dua ion kalium yang masuk ke dalam sel, maka satu ion kalium harus dipaksa
untuk keluar dari sel. Inilah alasan mengapa transpor aktif membutuhkan energi, karena jumlah ion
kalium harus selalu lebih tinggi dibanding jumlah ion natrium.
-Endositosis, adalah proses memasukan zat makromolekuler ke dalam sel dengan cara
membungkusnya dengan membran plasma. Zat makromolekuler yang dipindahkan dapat
berbentuk padatan (fagositosis) ataupun cairan (pinositosis).

-Eksositosis , adalah proses mengeluarkan zat makromolekuler hasil metabolisme dari dalam sel
keluar sel. Eksositosis dilakukan dengan cara membungkus zat makromolekuler dengan membran
plasma lalu dikeluarkan dari sel.

Anda mungkin juga menyukai