Anda di halaman 1dari 4

Home » Sel » Transpor Pasif pada Membran Sel : Pengertian dan Contohnya

Transpor Pasif pada Membran Sel :


Pengertian dan Contohnya
Administrator
Add Comment
Sel
Saturday, February 6, 2016
Transpor Pasif - Struktur dan susunan membran sel yang terdiri dari 50% lemak dan 50%
protein, membuat organel sel satu ini bersifat semipermeabel atau selektif permeabel. Dengan
sifat ini, membran sel hanya bisa dilalui oleh air dan zat-zat tertentu yang larut di dalamnya
sehingga ia memiliki fungsi sebagai pengatur gerakan materi atau transportasi dari dan keluar
sel.

Transpor melalui membran sel bisa dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu transpor pasif dan
transpor aktif. Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas seputar pengertian transpor pasif
melalui membran sel lengkap dengan mekanisme dan contoh-contohnya. Silakan disimak!

Pengertian Transpor Pasif


Transpor pasif adalah transpor melalui membran sel yang tidak memerlukan energi. Transpor
ini dapat terjadi hanya dikarenakan perbedaan konsentrasi antara 2 zat atau larutan. Transpor
pasif terdiri dari difusi, osmosis, dan difusi terbantu. Berikut adalah mekanisme transpor pasif
dari ketiga jenis tersebut.
1. Difusi

Difusi adalah transpor pasif berupa perpindahan zat (gas, padat, atau cair), dengan atau tanpa
melewati membran dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang memiliki
konsentrasi rendah. Melalui difusi, konsentrasi zat menjadi sama.

Peristiwa difusi amat penting bagi proses transportasi (pengangkutan) pada makhluk hidup.
Contoh transpor pasif melalui difusi misalnya dapat kita temukan pada hewan bersel satu
yang mengambil O2 dari lingkungannya. O2 dapat berdifusi ke dalam hewan uniseluler
tersebut karena konsentrasi O2 di udara lebih tinggi dari pada konsentrasi O2 di dalam sel
tubuhnya.

2. Osmosis

Pada dasarnya, osmosis adalah termasuk peristiwa difusi. Yang membedakan keduanya
adalah pada osmosis, yang bergerak melalui membran sel (selekif-permeabel) ialah air dari
larutan hipotonis (larutan dengan konsentrasi air tinggi dan konsentrasi zat terlarut rendah) ke
larutan hipertonis (larutan dengan konsentrasi air rendah dan konsentrasi zat terlarut tinggi).

Larutan glukosa misalnya, mempunyai tekanan osmotik. Tekanan osmotik dapat diukur
menggunakan osmometer. Naiknya air pada pipa osmometer dapat dipakai untuk menentukan
tekanan osmotik. Tekanan osmotik dapat diartikan sebagai tekanan yang diperlukan untuk
mencegah pelarut bergerak melalui membran semipermeabel.

Contoh transpor pasif melalui osmosis dapat kita temukan pada larutan gula, garam, dan
larutan lainnya. Bila dimasukkan ke dalam osmometer, ke semua larutan tersebut akan
menunjukkan adanya tekanan osmotik.

Tekanan osmotik yang terkandung pada suatu larutan disebut potensial osmotik (osmotic
potential). Suatu percobaan memperlihatkan bahwa bila sel darah merah dimasukkan ke
larutan yang hipotonis, sel darah merah akan menggembang. Sebaliknya, bila sel darah merah
dimasukkan ke larutan hipertonis, sel darah merah tersebut akan mengerut (krenasi).

Makhluk hidup berusaha mempertahankan tekanan selnya yang wajar. Paramecium, meski
cairan tubuhnya hipertonis dibanding air pada tempat hidupnya, namun bentuk selnya tetap.
Hal ini dikarenakan Protozoa memiliki mekanisme khusus yang dapat mengatur
keseimbangan air di dalam sel.

3. Difusi terbantu (Facillitated Difussion)

Difusi terbantu adalah transpor pasif difusi yang memerlukan bantuan protein, seperto enzim.
Contoh transpor pasif melalui difusi terbantu dapat kita temukan pada bakteri Escherichia
coli. Bila dipindahkan ke medium yang mengandung laktosa, maka bakteri tersebut
metabolismenya akan menurun. Salah satu sebabnya ialah membran selnya tidak dapat dilalui
oleh laktosa (impermeabel). Akan tetapi, setelah beberapa menit, laktosa mulai dapat masuk
karena terbentuknya enzim permease di dalam sel.
Enzim permease adalah suatu protein membran sel yang membuatkan jalan bagi laktosa agar
dapat melintasi dua lapis fosfolipid membran sel. Difusi yang tergantung pada suatu
mekanisme transpor dari membran sel seperti permease ini disebut difusi terbantu.

Demikianlah sekilas pemaparan mengenai pengertian transpor pasif pada membran sel,
lengkap dengan contoh dan mekanisme kerjanya dalam menyeleksi zat-zat yang akan masuk
ke dalam sel. Baik difusi, osmosis, maupun difusi terbantu, semuanya adalah contoh transpor
pasif membran sel yang sering terjadi di tubuh kita meski jarang sekali kita sadar.

Pada artikel selanjutnya kita akan membahas tentang transpor aktif pada membran sel.
Silakan dilanjut membaca agar pemahaman Anda seputar ilmu biologi sel semakin baik.

Anda mungkin juga menyukai