Anda di halaman 1dari 8

NAMA : Eka Febriana Sari

NIM

:12102210008

FAK/PS: Pertanian/Agroteknologi

FISIOLOGI TUMBUHAN
DIFUSI, OSMOSIS, DAN IMBIBISI
A. Difusi
Difusi adalah gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke
tempat dengan potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai
terjadi keseimbangan dinamis.

Contoh peristiwa difusi yang sederhana adalah pemberian gula


pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh
lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara. Difusi
yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi
jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang
diam dari solid atau fluida. Gambar di atas menunjukkan perpindahan
konsentrasi larutan yang lebih tinggi ke konsentrasi larutan yang lebih rendah sampai
terjadi keseimbangan dinamis.
1. Difusi sederhana
Difusi sederhana berarti bahwa gerakan kinetik molekuler dari molekul
ataupun ion terjadi melalui celah membran atau ruang intermolekuler tanpa perlu
berikatan dengan protein pembawa pada membran. Kecepatan difusi ditentukan oleh :
jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan jumlah celah pada membran sel.
Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:

a. Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut
lipid.
b. Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.
Difusi melalui lapisan lipid ganda
Salah satu faktor paling penting yang menentukan kecepatan suatu zat melalui
lapisan lipid ganda ialah kelarutan lipid dan zat terlarut. Seperti misalnya kelarutan
oksigen,nitrogen, karbon dioksida dan alkohol dalam lipid sangat tinggi,sehingga
semua zat ini langsung larut dalam lapisan lipid ganda dan berdifusi melalui membran
sel sama seperti halnya dengan difusi yang teradi dalam cairan. Kecepatan zat-zat ini
berdifusi melalui membran berbanding langsung dengan sifat kelarutan lipidnya.
Difusi melalui saluran protein
Air tidak dapat menembus lapisan lipid ganda,air dapat menembus membran
sel dengan mudah ,molekul ini berjalan melalui saluran protein. Molekul lain yang
bersifat tidak larut dalam lipid dapat berjalan melalui saluran pori protein dengan cara
yang sama seperti molekul air jika ukuran molekulnya cukup kecil. Semakin besar
ukurannya, kemampuan penetrasinya menurun secara cepat. Saluran protein
dibedakan atas dua sifat khas :
a.

Saluran ini bersifat permeabel selektif terhadap zat.

b. Saluran ini dapat dibuka dan ditutup oleh gerbang.


Sebagian besar saluran protein bersifat sangaet selektif untuk melakukan
transpor satu atau lebih ion atau molekul spesifik. Ini akibat dari ciri khas saluran itu
sendiri seprti diameternya,bentuknya dan jenis muatan listrik di sepanjang permukaan
dalamnya. Salah satu contoh saluran yang paling penting yaitu saluran
natrium,permukaan dalam saluran ini bermutan negatif kuat. Muatan negatif ini
menarik ion natrium kedalam saluran kemudian ion natrium ini berdifuisi kedalam
sel. Saluran natrium ini secara spesifik bersifat selektif untuk jalannya ion-ion
natrium. Sebaliknya terdapat serangkian saluran protein yang bersifat untuk transpor
kalium. Saluran ini berukuran lebih kecil dari pada saluran natrium dan tidak
bermuatan negatif,sehingga tidak mempunyai daya tarik kuat untuk menarik ion-ion
agar masuk kedalam saluran. Karena ukurannya yang kecil hanya dapat dilalui oleh
ion kalium,sehingga ion kalium dengan mudah berdifusi keluar sel.

Gerbang saluran protein. Tujuan gerbang saluran protein ini untuk mengtur
permeabitas saluran. Dalam hal saluran natrium, pembukaan dan penutupan ini terjadi
pada bagian luar saluran dari membran sel. Sedangkan pada saluran kalium, terjadi
pada bagian dalam ujung saluran. Pembukaan dan penutupan gerbang diatur dalam
dua cara:
a.

Voltase gerbang
Pada saat terdapat muatan negatif kuat pada bagian dalam membran

sel,gerbang natrium dibagian luar akan tertutup rapat, sebaliknya bila bagian dalam
membran keilangan muatan negatifnya,gerbang ini akan akan terbuka secara tiba-tiba
sehingga memungkinkan sejumlah besar ion natrium mengalir masuk melalui poripori natrium. Pada gerbang kalium akan membuaka bila bagian dalam membran sel
menjadi bermuatan positif.
b.

Gerbang kimiawi
Gerbang saluran protein akan terbuka karena mengikat molekul lain dengan

protein,hal ini akan menyebabkan perubahan pada molekul protein sehingga gerbang
akan terbuka atau tertutup. Contohnya efek saluran asetilkolin.(di bicarakan pada
sistem saraf).
2. Difusi dipermudah
Disebut juga dengan difusi diperantarai pembawa,artinya pembawa akan
mempermudah difusi zat ke sisi lain. Zat zat paling penting yang melintasi proses
difusi yang dipermudah ialah glukose dan sebagian besar asam-asan amino. Molekul
pembawa akan mentraspor glukose atau monosakarida lainya ke dalam sel. Insulin
dapat meningkatkan kecepatan proses difusi ini sebesar 10 sampai 20 kali lipat. Ini
adalah mekanisme dasar yang digunakan insulin untuk mengatur pemakian glukose
dalam tubuh.
Faktor yang mempengaruhi difusi:
1. Suhu, makin tinggi difusi makin cepat
2. BM makin besar difusi makin lambat
3. Kelarutan dalam medium, makin besar difusi makin cepat
4. Perbedaan Konsentrasi
Makin besar perbedaan konsentrasi antara dua bagian, makin besar proses difusi yang
terjadi.
5. Jarak tempat berlangsungnya difusi

Makin dekat jarak tempat terjadinya difusi, makin cepat proses difusi yang terjadi.
6. Area Tempat berlangsungnya Difusi
Makin luas area difusi, makin cepat proses difusi.
B.

Osmosis

Osmosis berasal dari kata os: lubang, movea: berpindah jadi Osmosis adalah
perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke
bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut,
tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian
dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk
mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke
larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor.
Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung
pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan
dua larutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat
terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif
permiabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau
berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput
permiabel. Jadi pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi
menuju ke larutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel.
Larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di
dalam

sel

dikatakan

sebagai

larutan

hipertonis.

sedangkan

larutan

yang

konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan

yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam
sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.

Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah
ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang
berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap
normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari
ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi
keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan atau sel darah merah dimasukkan
dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah atau
lisis, hal ini karena sel hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan hipertonis, sel
tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya
membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hewan atau sel darah merah dalam
larutan hipertonis menyebabkan sel hewan atau sel darah merah mengalami krenasi
sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.
Contoh peristiwa osmosis :

Masuk dan naiknya air mineral dalam tubuh pepohonan merupakan proses osmosis.

Air dalam tanah memiliki kandungan solvent lebih besar (hypotonic) dibanding dalam
pembuluh, sehingga air masuk menuju xylem/sel tanaman.

Jika sel tanaman diletakkan dalam kondisi hypertonic (solut tinggi atau solvent

rendah), maka sel akan menyusut (ter-plasmolisis) karena cairan sel keluar menuju larutan
hypertonic.

Ikan air tawar yang ditempatkan di air laut akan mengalami penyusutan volume

tubuh.

Air laut adalah hypertonic bagi sel tubuh manusia, sehingga minum air laut justru

menyebabkan dehidrasi.

Kentang yang dimasukkan ke dalam air garam akan mengalami penyusutan


Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis
adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul solvent (biasanya
air) akan mengalir dari daerah solute rendah ke daerah solute tinggi melalui
sebuah membran semipermeable. Membran semipermeable ini menunjuk ke
membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian
dari membran sel. Gerakan dari solvent berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang
seimbang tercapai di kedua sisi membran.
Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari sebuah daerah
konsentrasi solute tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah solute rendah
dengan menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih
mudah, reverse osmosis adalah mendorong sebuah solusi melalui filter yang
menangkap solute dari satu sisi dan membiarkan pendapatan solvent murni dari
sisi satunya.
Reverse osmosis dilakukan dengan cara memberikan tekanan pada bagian larutan
dengan konsentrasi tinggi menjadi melebihi tekanan pada bagian larutan dengan
konsentrasi rendah. Sehingga larutan akan mengalir dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Proses perpindahan larutan terjadi melalui sebuah membran yang
semipermeabel dan tekanan yang diberikan adalah tekanan hidrostatik (Shun Dar Lin,
2001).
Membran semipermeabel yang digunakan pada reverse osmosis disebut membran
reverse osmosis (membran RO). Membran RO memiliki ukuran pori < 1 nm. Karena
ukuran porinya yang sangat kecil, membran RO disebut juga membran tidak berpori.
Membran RO biasanya digunakan untuk pengolahan air, seperti pengolahan air
minum, desalinasi air laut, dan pengolahan limbah cair. Saat ini membran RO juga
banyak digunakan pada proses pengolahan air isi ulang.
C.

Imbibisi

Imbibisi berasal dari bahasa latin, imbibire, yang berarti minum. Dalam
hubungannya dengan pengambilan zat oleh tumbuhan imbibisi berarti kemampuan
dinding sel dan plasma sel untuk menyerap air dari luar sel. Air yang terserap disebut
air imbibisi. Pada peristiwa tersebut, molekul-molekul air terikat di antara molekulmolekul dinding sel atau plasma sel. Akibatnya plasma sel mengembang. Benda yang
dapat mengadakan imbibisi dibedakan menjadi dua golongan berikut.
a.

Benda yang pada waktu imibibisi mengembang dengan terbatas, artinya setelah

mencapai volume tertentu tidak dapat memembang lagi. Misalnya, kacang tanah yang
direndam air akan mengembang sampai volume tertentu.
b.

Benda yang pada waktu imbibisi mengembang dengan tidak terbatas, artinya

bagian-bagian yang menyusunnya akhirnya terlepas dan bercampur air menjadi


koloid dalam fase sol. Misalnya roti yang direndam air akan mengembang dan
akhirnya hancur dan larut dalam air tersebut
Contoh: Penyerapan air oleh benih
-

Proses awal perkecambahan, benih akan membesar, kulit benih pecah,

pekecambahan ditandai oleh keluarnya radikula dari dalam benih.

Syarat imbibisi :
1. Perbedaan antara benih dengan larutan, di mana benih < larutan.
2. Ada tarik menarik yang spesifik antara air dengan benih.
3. Benih memiliki partikel koloid yang merupakan matriks, bersifat hidrofil berupa
protein, pati, selulose.
4. Benih kering memiliki sangat rendah.

DAFTAR PUSTAKA

file:///E:/MATERI%20TUGAS/fisiologi-hewan-difusi-osmosis-imbibisi.html
http://agrica.wordpress.com/2009/01/03/difusi-osmosis-dan-imbibisi/
http://www.scienceisart.com/A_Diffus/DiffusMain_1.html

Anda mungkin juga menyukai