Anda di halaman 1dari 5

Pertumbuhan dan Perkembangan Pembentukan Primordium Daun

Primordium Daun merupakan suatu proses pembentukan bakal daun pada batang.
Primordium daun terbentuk dan berkembang pada sekeliling meristem apeks pucuk, tepatnya
pada bagian panggul meristem apeks yang terdapat pada ujung batang. Ketika primordial daun
baru terbentuk, primordium daun sebelumnya (yang lebih tua) telah melebar secara progresif,
sebagai akibat aktifitas meristem di dalam daun itu sendiri (Kusdianti, 2021). Interval waktu
antara pembentukan primordial daun sebelumnya dengan primordial daun berikutnya
pada meristem apeks disebut plastokron.

Primordial daun pada tumbuhan dikotil biasanya terbentuk pada sebagian kecil dari
diameter meristem apeks pucuk, sedangkan pada tumbuhan monokotil, primordium daun
terbentuk dan berkembang pada sekeliling meristem apeks pucuk. Jadi, daun dikotil yang sangat
muda tampak berbentuk seperti pasak, sedangkan daun monokotil tampak seperti kerah baju
yang menutupi seluruh apek pucuk .
Perkembangan primordium daun sampai menjadi daun melalui beberapa tahap yaitu:

a. Inisiasi
Kegiatan pembelahan sel yang paling awal terjadi pada meristem apikal
berdasarkan teori meristem yang dikembangkan oleh Schmith, yang dikenal dengan teori
Tunica-corpusnya, maka pada meristem apikal terdapat dua lapisan meristem yaitu
lapisan Tunika yang terdiri beberapa lapis sel dan terletak pada bagian tepi dari meristem
apikal. Sedangkan beberapa jenis sel yang berada di sebelah dalamnya disebut dengan
corpus. Pembelahan pertama terjadi pada daerah tunika dan beberapa lapis daerah korpus.
Pada daerah tersebut sel-selnya membelah secara periklinal, sehingga akan menghasilkan
massa sel yang menonjol kearah luar.

Keterangan : dua tonjolon kecil atau penyangga daun terdapat pada sisi berlawanan.
b. Pembentukan penyangga daun
Sebagai akibat adanya pembelahan secara periklinal pada daerah tunika dan korpus dan
dilanjutkan dengan pembentangan sel, maka terbentuklah tonjolan kearah luar yang
selanjutnya disebut sebagai penyangga daun. Penyangga daun ini akan tumbuh dan
memanjang membentuk sumbu daun. Pemanjangan penyangga daun sebagai akibat
adanya kegiatan meristem yang terdapat pada puncak penyangga daun itu sendiri.
Dengan demikian meristem yang terlibat dalam perkembangan daun adalah meristem
apikal.

Keterangan : dua primordium muncul dari penyangga daun


c. Diferensiasi awal
Penyangga daun yang telah terbentuk terdiri dari jaringan yang masih sederhana.
Berdasarkan teori meristem yang dikembangkan oleh Haberlandt, jaringan yang
menyusun peyangga daun terdiri dari protoderm, meristem dasar dan prokambium.
Dalam perkembangan selanjutnya, masing-masing akan berkembang dan menghasilkan
epidermis dan derivatnya, mesofil dan berkas pengangkut daun.

Keterangan : Dua primordium daun yang telah berkembang lebih lanjut tampak adanya
untaian prokambium yang merupakan kelanjutan dari berkas pengangkut pada batang.
d. Pembentukan Sumbu Daun
Sebagai hasil pertumbuhan yang cepat maka penyangga daun akan berbentuk
seperti kerucut dengan sisi adaksialnya memipih. Ujung kerucut berperan sebagai
meristem apikal. Dalam pertumbuhan selanjutnya penyangga daun akan makin
bertambah panjang dan secara berangsur-angsur mendekati pangkal semakin memipih.
Dengan demikian primordia daun sudah dapat dibedakan antara permukaan atas atau
adaksial dan permukaan bawah atau abaksial. Hal tersebut disebabkan oleh aktifitas
meristem adaksial. Pertumbuhan adaksial dan abaksial dikarenakan adanya pertumbuhan
yang berbeda pada kedua kutubnya yang disebabkan oleh proses fisiologi atau genetik.
e. Pembentukan helaian daun
Selama awal pemanjangan dan penebalan sumbu daun, sel-sel adaksial bagian
tepi membelah lebih cepat dibandingkan sel-sel meristem dasar yang berada disebelah
dalamnya. Dengan demikian terbentuklah dua garis seperti sayap yang berkembang pada
kedua tepinya sebagai akibat percepatan pertumbuhan sel-sel tersebut. Pada daun yang
mempunyai tangkai, pertumbuhan marginal akan tertahan pada bagian pangkal sumbu
daun, yang selanjutnya akan berkembang menjadi tangkai daun. Pada penampang
melintangnya, kedua sisi helai daun yang sedang berkembang tampak bahwa protoderm
menyelubungi beberapa lapis jaringan dasar. Sel-sel baru akan ditambahkan pada lapisan
lain berasal dari dua deret inisial marginal dan inisial submarginal.
f. Histogenesis
Setelah helai daun terbentuk, proses selanjutnya adalah menyempurnakan jaringan
penyusun daun. Dalam perkembangannya, meristem yang terlibat ialah meristem apikal,
meristem adaksial, meristem marginal, meristem submarginal, meristem lempeng dan
meristem lateral. Meristem marginal berdiferensiasi menghasilkan epidermis atas dan
epidermis bawah serta derivatnya, sedangkan meristem submarginal akan berdeferensiasi
menghasilkan mesofil dan jaringan pengangkut.

Pertumbuhan dan Perkembangan Pembentukan Tunas Lateral

Tunas lateral adalah tunas embrionik yang terletak di aksil daun. Ini juga disebut tunas
aksilar. Setiap tunas lateral memiliki potensi untuk membentuk tunas yang mungkin vegetatif
(cabang) atau reproduksi (bunga). Tunas lateral eksogen muncul dari lapisan luar korteks. Secara
umum, tunas lateral tetap tidak aktif di bawah pengaruh tunas terminal tanaman. Tunas lateral
berkembang jika tanaman memiliki dominasi apikal yang lemah atau tunas terminal dihilangkan.
Kemudian, pembentukan cabang diinduksi dan tanaman mengembangkan penampilan lebat.

Pada kebanyakan Angiospermae, bakal tunas lateral bertempat adaksial (permukaan atas
daun) dan aksiller (ketiak daun) terhadap bakal daun. Dilapisan luar meristem apeks terjadi
pembelahan periklinal. Pembelahan ini memisahkan meristem tunas dari sisa apeks dan
membentuk daerah cangkang kerang, dinamakan tersebut karena bentuknya seperti kulit kerang.
Biasanya pembelahan periklinal terjadi di lapisan sel ketiga. Kemudian, pembelahan dalam
bidang lain menyusul dan terjadi susunan organisasi seperti pada pucuk induk dan selanjutnya
dapat membentuk bakal daun sendiri. Jika tunas ketiak tumbuh langsung setelah dibentuk tanpa
ada masa dorman antara pembentukan serta perkembangan cabang yang bersangkutan, maka
proses perkembangan itu dinamakan silepsis dan cabangnya disebut cabang sileptik. Jika tidak
ada masa istirahat antara pembentukan dan pertumbuhan cabang, maka proses perkembangan
disebut prolepsis dan cabang disebut prilepsis.
Daftar pustaka :

Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius

Priyono, wahid. 2021. “Proses Pembentukan Bakal Daun (Primordium Daun)”,


https://tipspetani.com/proses-pembentukan-bakal-daun-primordium-daun/, diakses pada
29 September 2021 pukul 08.00 WIB.

Tedi. 2021. “Perbedaan Tunas Terminal dan Tunas Lateral”,


https://perbedaan.budisma.net/perbedaan-tunas-terminal-dan-tunas-lateral.html diakses
pada 29 September 2021 pukul 10.27 WIB.

Priyono, wahid. 2021. “Proses Pembentukan Tunas Lateral”, https://tipspetani.com/proses-


pembentukan-tunas-lateral/ , diakses pada 29 September 2021 pukul 10.29 WIB.

Kusdianti. (2021). Daun. 1–44.


http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196402261989032-
R._KUSDIANTI/Handout_mortum_2.pdf. diakses pada 29 September 2021 pukul 09. 14

Anda mungkin juga menyukai