Anda di halaman 1dari 10

Anatomi Daun Pada Tumbuhan

Kelompok 3
Agung saputra 1903402081011
Halimatus sakdiyah 1903402081033
Miftakhul jannah 1903402081038
Retno wulandari 1903402081041
Siti nur afifah 1903402081045
A. Pengertian Daun
Daun merupakan bagian dari tumbuh-tumbuhan yang mempunyai fungsi dan peran penting untuk
melangsungkan kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan itu sendiri. Ciri khas dari daun, pada umumnya
berwarna hijau bentuk dari daun sebagian besar adalah melebar, memiliki zat klorofil yang berguna untuk
membantu proses fotosintesis.
Daun umumnya organ berwarna hijau yang terletak diatas tanah. Daun mengandung sejumlah besar klorofil,
pigmen yang menyebabkan daun dapat mengabsorpsi energi cahaya dan menggunakannya untuk menghasilkan
gula melalui fotosintesis. Morfologi daun sangat bervariasi, hasil adaptasi yang sering terjadi terhadap faktor
pembata lingkungan hidup tumbuhan. Daun melekat pada batang oleh bagian yang sempit yang disebut tangkai
daun. Bagian daun yang lebar disebut helaian daun. Helaian daun biasanya tipis dan rata, dan memiliki sistem
pertulangan yang menyebabkan daun lentur dan kuat (Hidayat, 1995).
Fungsi daun
• Daun merupakan tempat terjadinya fotosintesis, pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis
dijaringan parenkim palisade, sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan
spons. Sebagai organ pernapasan.
• Di daun terdapat stomata yang berfungsi sebagai organ respirasi.
• Tempat terjadinya transpirasi.
• Tempat terjadinya gutasi.
• Alat perkembangbiakan vegetatif, misalnya pada tanaman cocor bebek “tunas daun”.
B. Struktur jaringan penyusun daun
1. Jaringan epidermis
Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami
penebalan dari zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada
epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang diapit oleh dua
sel penutup. Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja,
misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun
teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula yang
terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman
Ficus mempunyai epidermis yang tersusun atas dua lapis sel.
Alat-alat tambahan yang terdapat di antara epidemis daun,
antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas (Mulyani, 2006).
Lanjutan...
Epidermis daun dari tumbuhan yang berbeda beragam dalam hal jumlah lapisan, bentuk, struktur, susunan
stomata, penampilan, dan susunan trikoma, serta adanya sel khusus. Struktur dalamnya biasanya berbentuk
pipih. Daun memiliki dua jenis jaringan epidermis yaitu permukaan atas daun disebut permukaan adaksial dan
permukaan bawah disebut permukaan abaksial. Pada lapisan ini tidak ada ruang antar sel. Di antara sel
epidermis terdapat sel penjaga yang membentuk stomata. Struktur stomata yang dapat membuka dan menutup
ini berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas dan air. Sifat terpenting pada jaringan daun ini adalah
susunan selnya yang kompak dan adanya kutikula serta stomata (Campbel, 2005).
2. Jaringan mesofil

Mesofil merupakan lapisan jaringan dasar yang terletak antara epidermis atas dan epidermis bawah dan diantara berkas
pengangkut. Mesofil dapat tersusun atas parenkim yang relative homogen atau berdifferensiasi menjadi parenkim
palisade dan parenkim spons. Sesuai dengan fungsinya, parenkim mesofil merupakan daerah fotosintesis utama karena
mengandung kloroplas (Sutrian, 2004).
Pada kebanyakan tumbuhan terdapat dua jenis parenkim dalam mesofil, yaitu parenkim palisade dan parenkim spons.
• Parenkim palisade
Sel parenkim palisade memanjang dan pada penampang melintangnya tampak berbentuk batang yang tersusun dalam
deretan. Pada tumbuhan tertentu, sel palisade berbeda bentuknya. Pada Lilium  terdapat lobus besar pada sel palisade dan
tampak bercabang (Fahn, 1991).
• Parenkim spons
Jaringan spons terdiri dari sel bercabang yang tak teratur bentuknya. Bentuk sel parenkim spons dapat berbentuk
bermacam-macam. Kekhususannya adalah adanya lobus (rongga) yang terdapat antara sel satu dan lainnya.
Lanjutan...
Pada kebanyakan tumbuhan terdapat dua jenis parenkim dalam mesofil, yaitu parenkim palisade dan parenkim spons.

• Parenkim palisade
Sel parenkim palisade memanjang dan pada penampang
melintangnya tampak berbentuk batang yang tersusun
dalam deretan. Pada tumbuhan tertentu, sel palisade
berbeda bentuknya. Pada Lilium  terdapat lobus besar
pada sel palisade dan tampak bercabang (Fahn, 1991).

• Parenkim spons
Jaringan spons terdiri dari sel bercabang yang tak teratur
bentuknya. Bentuk sel parenkim spons dapat berbentuk
bermacam-macam. Kekhususannya adalah adanya lobus
(rongga) yang terdapat antara sel satu dan lainnya.
3. Jaringan pengangkut
Berkas pengangkut ini biasanya terbagi menjadi 2 jenis yaitu, xylem dan floem. Sel berkas pengangkut ini berdinding tipis
untuk memudahkan terjadinya transpor antar sel, mungkin memiliki kloroplas seperti mesofil. Sering kali terdapat kristal.
Kebanyakan daun Dikotil, parenkim berkas pengangkut memperluas ke arah epidermis pada satu atau kedua sisi daun. Sel
yang mencapai arah epidermis ini berfungsi dalam pengangkutan pada daun. Bukan hanya pada daun Dikotil saja yang
memiliki berkas pengangkut akan tetapi berkas pengangkut juga terdapat dalam daun Monokotil (Campbel, 2005).
Xilem dan Floem pada daun:
• Proses fotosintesis yang terjadi di daun membutuhkan banyak air yang harus diangkut oleh Xilem. Setelah
proses fotosintesis selesai, dihasilkan juga banyak bahan makanan yang harus disebarkan floem ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan.
• Oleh karena itu, di daun harus terdapat jaringan pengangkut xilem dan floem. Kedua jaringan pengangkut ini
masuk ke daun melalui tangkai daun.
• Kemudian, jaringan pembuluh akan bercabang di dalam daun dengan tujuan untuk meratakan penyebaran air
dan memudahkan untuk mengumpulkan bahan makanan yang dihasilkan melalui proses fotosintesis.
• Selain fungsi diatas, xilem dan floem juga memberikan ukungan struktural pada daun.
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai