PENDAHULUAN
Protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi) adalah Myxomycota (jamur
lendir) Dalam siklus hidupnya, Myxomycota menghasilkan sel-sel yang hidup bebas
yang berbentuk seperti amoeboid. Bila kekurangan makanan, sel-sel bebas ini
membentuk massa yang berlendir. Selain itu, dapat pula membentuk spora bila keadaan
kering. Contoh: Physarium. Oomycota (jamur air), Oomycota hidup bebas, makanan
diperolehnya dari sisa-sisa tumbuhan di danau atau kolam, dan reproduksi secara
seksual dan aseksual. Secara seksual menghasilkan hifa. Sedangkan, secara aseksual
menghasilkan zoospora, yaitu spora yang mempunyai dua flagel yang da pat tumbuh
menjadi hifa baru. Contoh: Saprolegnia (menempel pada tubuh ikan sebagai parasit).
Pada makalah ini akan dibahas lebih mendalam mengenai protista yang memiliki
ciri-ciri tumbuhan (ganggang / algae) yaitu Euglenophyta.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Euglenophyta?
2. Bagaimana ciri-ciri morfologi Euglenophyta?
3. Bagaimana Fisiologi dari Euglenophyta?
4. Bagaimana klasifikasi dari Euglenophyta?
5. Apa saja peranan Euglenophyta yang mencangkup kerugian dan keuntungan
terhadap lingkungan?
1.3 Tujuan
1. Dapat memahami pengertian Euglenophyta.
2. Dapat mengetahui cirri-ciri morfologi Euglenophyta.
3. Dapat mengetahui Fisiologi dari Euglenophyta.
4. Dapat mengetahui klasifikasi dari Euglenophyta
5. Dapat mengetahui peranan Euglenophyta yang mencangkup kerugian dan
keuntungan terhadap lingkungan.
1.4 Manfaat
Agar mahasiswa lebih banyak mengerti dan lebih mengetahui mengenai Euglenophyta
mencangkup morfologi, anatomi, fisiologi, dan peranan terhadap lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
Morfologi
Euglenoida memiliki tubuh yang menyerupai gelendong dan diselimuti oleh
pelikel Euglena viridis. Ukuran tubuhnya 35 60 mikron dimana ujung tubuhnya
meruncing dengan satu bulu cambuk.Hewan ini memilki stigma (bintik mata berwarna
merah) yang digunakan untuk membedakan gelap dan terang.Euglena juga memiliki
kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosintesis. Euglena memasukkan
makanannnya melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan yang
berupa hewan hewan kecil dicerna.
Anatomi
Euglena memiliki satu flagella yaitu ekor sebagai alat gerak, satu panjang dan
satu pendek organieme ini dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu
dan tubuhnya dapat memancarkan sinar bila terkena rangsangan mekanik. Untuk
reproduksi Euglena berkembang biak secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner
secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi
dua.Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi
dua.Akhirnya terbentuklah dua sel euglena baru.Sistem sirkulasi euglena mengambil
zat organik yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara
absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara
enzimatis di dalam sitoplasma.
d. Peranema
Peranema bersifat holozoik.Cara ingesti Peranema telah dipelajari
secara detail.Bagian akhir anterior tubuhnya terdapat dua organ rod paralel
dinamakan organ rod yang letaknya berdekatan dengan reservoir. Bagian
anterior organ rod yang disebut cytostoma yang berhubungan dengan reservoir.
Pada proses makannya, organ rod ditonjolkan keluar untuk berlabuh dengan
menyentakkan tubuhnya menangkap mangsanya untuk kemudian ditelan secara
keseluruhan atau organ rod tersebut dapat digunakan untuk memotong makanan
baru kemudian ditelan dan dihancurkan di dalam vacuola makanan.
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Euglenophyta selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil,
tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk
berfotosintesis.
2. Beberapa ciri morfologi euglenophyta yaitu susunan tubuhnya dibatasi oleh
perikel yang merupakan membran plasma yang menebal, ada yang kaku,
berklorofil, dinding sel tidak dibungkus oleh dinding selulosa, melainkan oleh
perikel berprotein, yang berada didalam plasmalema, ujung anterior dari sel
berupa sitostoma, sel terbentuk dari ujung depan sel euglenoid melekuk
kedalam membentuk saluran yang ujung dalamnya meluas menjadi rongga
membulat membentuk reservoir.
3. Reproduksi dari euglenophyta yaitu bereproduksi secara aseksual yaitu melalui
pembelahan sel dan secara seksual yakni dengan melakukan konjugasi.
4. Peranan positif dari euglenophyta ini yaitu di bidang perikanan, industri, sains,
sedangkan dampak negatifnya, yaitu mencemari sumber air dan penimbunan
endapan tanah pada dasar kolam dan danau
3.2 SARAN
Adapun saran-saran yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini yaitu
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan kedepannya dapat
memberi kritik apabila terdapat kesalah dalam redaksi makalah ini guna perbaikan
bagi penulis.