Anda di halaman 1dari 4

A.

CIRI-CIRI UMUM
1. Uniseluler.
2. Pada umumnya memiliki flagel yang tidak sama panjang (Heterokontae) dengan
jumlah flagel 2 atau 4.
3. Umumnya hidup di air tawar yang kaya bahan organik.
4. Bersifat autotrof, karena memiliki klorofil a dan b, β karoten dan beberapa xanthofil
yaitu astaxanthin.
5. Ada yang memiliki kloroplast (dapat berfotosintesis) ada juga yang tidak dapat
berfotosintesis.
6. Yang berfotosintesis disebut Phototrophic sedangkan yang tidak berfotosintesis
disebut Osmotrophic (makan dengan cara difusi).
7. Kelompok yang ketiga disebut Phagotrophic (makan dengan cara menangkap
makanan).
8. Dinding sel tidak terbuat dari selulosa namun membran tipis tersusun atas
lapisan-lapisan protein berbentuk spiral.
9. Memiliki bintik mata yang disebut stigma. Eyespot (stigma) merah terang yang
sensitive terhadap cahaya. Pigmen merah ini merupakan astaxanthin.
10. Cadangan makanan berupa paramilum yaitu bentuk antara dari polisakarida.
11. Ujung anterior dari sel berupa sitostom dan dibawahnya berupa kerongkongan.

A. HABITAT
Sebagian besar kelompok Euglenopyceae hidup di air tawar, tetapi ada beberapa
yang hidup di air laut contohnya Eutreptia dan Klepsiella. Euglenopyceae terutama hidup
pada tempat yang banyak mengandung bahan organik, hidup bebas sebagai zooplankton.
Beberapa ada yang bersifat andozoik, contohnya Euglenomorpha (hidup pada perut
berudu Rana sp). Secara umum mempunyai cara hidup yang lengkap, yaitu dapat bersifat
saprofit, holozoik, dan fototrofik. Oleh karena itu, dapat hidup secara heterotrof dan
autotrof. Tetapi yang lebih sering dilakukan adalah secara heterotrof, autotrof dilakukan
apabila lingkungan kurang terdapat bahan organik. Oleh sebab itu, Euglenopyceae sering
disebut bersifat miksotrof.
B. SUSUNAN TUBUH

Pada umumnya susunan tubuh dan kelompok ini adalah sel tunggal, tetapi ada
beberapa jenis yang berbentuk koloni contohnya pada Colacium.

C. STRUKTUR SEL

Euglenophyta sudah memiliki inti yang tetap dan mempunyai kloroplas seperti pada
tumbuhan tinggi. Karena itu Euglena dapat melangsungkan fotosintesis dan tumbuh
seperti halnya pada tumbuhan tinggi. Semua euglenoid mempunyai satu atau dua flagella
yang menyebabkan mereka dapat bergerak secara aktif. Sel Euglenophyta telah
mempunyai bentuk yang tetap, dinding selnya terdiri dari selaput tipis yang dapat
mengikuti gerakan sel euglenoid, yang sewaktu-waktu dapat berubah bentuk.
Bagian-bagian sel Euglenophyta:

1. Ujung anterior dari sel yang berupa sitostoma


2. Gullet terdiri atas leher sempit dan posterior
3. Flagella
4. Vakuola kontraktif
5. Kloroplas
6. Sebuah pigmen merah yang mempunyai bintik mata
D. SISTEM REPRODUKSI
1. Secara aseksual
Euglena berkembang biak dengan membelah diri yaitu pembelahan biner.
Mula-mula intinya membelah, kemudian diikuti pembelahan plasmanya secara
memanjang. Kemudian terbentuklah dua sel anak. Setiap sel anak memiliki membran
sel, sitoplasma, dan inti. Padas sel yang bergerak aktif, pembelahan sel memanjang
dimulai dari ujung anterior. Pada generasi yang mempunyai satu flagella, mula-mula
blepharoplast membelah menjadi dua, satu membawa flagellanya dan satu lagi
menghasilkan flegella yang baru. Pada yang mempunyai dua flagella dapat terjadi
salah satu sel anakan yang membawa dua flagella lamanya dan sel anakan yang lain
akan menghasilkan dua flagella baru atau dapat terjadi masing-masing sel anakan
memabawa satu flagel dan kemudian masing-masing menghasilkan satu flagel lagi.
Pembelahan sel pada yang tidak bergerak aktif dapat beralangsung dalam keadaan
dibungkus oleh selaput lendir. Kadang-kadang protoplast tidak keluar dari selaput
pembungkusnya sebelum membelah lagi. Dalam kasus seperti ini akan terbentuk
koloni yang tidak permanen, yang pada waktu tertentu selnya akan bergerak aktif
kembali.
2. Secara seksual
Adanya konjugasi/ penggabungan sel vegetatif pada euglenoid yang pernah
dijumpai. Kemudian ada juga yang autogami (penggabungan dua inti anakan dalam
sel) yang pernah dijumpai pada phacus. Pada umumnya euglena sp. membelah diri
sera memanjang (longitudinal) selama hidup sebagai plankton yang dapat membelah
diri waktu berada dalam kista.
E. KLASIFIKASI
Kelas Euglenophyta dibagi menjadi tiga ordo, yaitu:

1. Euglenales

2. Paranemales/Eutreptiales
3. Rhabdomonadales
F. PERANAN

1. Positif

 Bidang perikanan, ganggang merupakan fitoplankton yang berfungsi sebagai


makanan ikan.
 Ekonomi perairan dalam ekosistem perairan, ganggang merupakan produsen primer,
yaitu sebagai penyedia bahan organik dan oksigen bagi hewan-hewan air, seperti
ikan, udang, dan serangga air.
 Dalam dunia sains, Euglena sering dijadikan sebagai objek, karena alga ini mudah
didapat dan dibiakkan dan sebagai sebagai pencernaan organik.

2. Negatif

 Mencemari sumber air


 Penimbunan endapan tanah pada dasar kolam dan danau.

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Mengapa Euglena dikatakan sebagai alga sekaligus protozoa?

Jawab: Euglena dikatakan sebagai alga karena memiliki pigmen klorofil yang dapat
digunakan dalam fotosintesis, sedangkan Euglena dikatakan sebagai protozoa karena
memiliki alat gerak berupa flagella dan bintik mata (eyespot).
2. Bagaimana bisa Euglena dapat hidup secara autotrof maupun heterotrof?

Jawab: Euglena dapat hidup secara autotrof dengan berfotosintesis untuk mendapatkan
makanannya (fototrophic), sedangkan Euglena dapat pula bersifat heterotrof karena
memakan bahan organic/ bakteri yang tersedia (phagotropic).

3. Pigmen apa saja yang dimiliki oleh Euglena?

Jawab: Euglena memiliki klorofil a dan b, β karoten dan beberapa xanthofil yaitu
astaxanthin.

DAFTAR RUJUKAN

Narisa, P., dan Juliana, Cut. 2013. Apa itu Euglenophyta ciri-ciri, habitat, klasifikasi, dan
peran bagi kehidupan, (Online), (ach-e11.blogspot.co.id), diakses pada 10 Februari
2017.

Saptasari, M., Prasetyo, T.I., dan Mahanal, S. 2006. Botani Tumbuhan Bertalus ALGA.
Malang: Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai