Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PLANKTONOLOGI

EUGLENOPHYTA DAN PYRROPHYTA

Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Kevin Pranata Ginting 230110160158
2. Roziinah Salza Biila Nuha 230110160163
3. Murfida Lefizani 230110160178
4. Ibrahim Abdullah 230110160180
5. Pratiwi Kumala Dewi 230110160210
6. Eka Nurhidayah Hutagaol 230110160214
Kelas : Perikanan C

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
2017
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
PEMBAHASAN .....................................................................................................2
A. Pengertian Euglenophyta ..........................................................................2
B. Struktur Tubuh Euglenophyta .................................................................2
C. Klasifikasi Euglenophyta ...........................................................................3
D. Ciri-ciri Euglenophyta ...............................................................................5
E. Metode Reproduksi Euglenophyta ...........................................................6
F. Habitat Euglenophyta ................................................................................6
G. Contoh Euglenophyta Berdasarkan Habitat ...........................................6
H. Peranan Euglenophyta ..............................................................................7
I. Pengertian Pyrrophyta ..............................................................................8
J. Struktur Tubuh Pyrrophyta .....................................................................8
K. Klasifikasi Pyrrophyta...............................................................................9
L. Ciri-ciri Pyrrophyta ...................................................................................9
M. Metode Reproduksi Pyrrophyta ...............................................................9
N. Habitat Pyrrophyta ..................................................................................10
O. Contoh Pyrrophyta Berdasarkan Habitat .............................................10
P. Peranan Pyrrophyta ................................................................................11
KESIMPULAN .....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13

ii
PENDAHULUAN

Plankton adalah jasad-jasad renik yang melayang dalam air, tidak bergerak
atau bergerak sedikit dan selalu mengikuti arus. Plankton pertama kalia ditemukan
oleh Victor Hensen pada tahun 1887. Plankton terdiri dari fitoplankton dan
zooplankton (Sachlan 1980).
Menurut Sachlan (1980), fitoplankton adalah organisme tumbuhan
mikroskopis yang hidup melayang, mengapung pada perairan dan memiliki
kemampuan gerak yang terbatas. Euglenophyta dan Pyrrophyta merupakan filum
dari fitoplankton. Beberapa genus Euglenophyta dapat membentuk kista yang
menutupi permukaan air dan berwarna merah, hijau, kuning atau campuran dari
warna-warna tersebut. Pyrrophyta adalah satu-satunya yang hanya terdiri dari
plankton, baik di laut maupun di air tawar.

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Euglenophyta
Euglenophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata “eu” yang berarti sejati,
dan “gleen” yang berarti mata. Euglenophyta adalah fitoplankton uniseluler
dengan bintik mata yang berwarna merah (stigma), tidak berdinding sel, memiliki
flagela, dan dapat bergerak aktif seperti hewan, tetapi berklorofil dan
berfotosintetis seperti tumbuhan. Saat ini teridentifikasi terdapat sekitar 1.000
spesies Euglenophyta. Beberapa genus Euglenophyta dapat membentuk kista yang
menutupi permukaan air dan berwarna merah, hijau, kuning atau campuran dari
warna-warna tersebut. Filum ini 90% terdapat dalam air tawar (Sachlan 1980).

B. Struktur Tubuh Eglenophyta

Struktur tubuh dari Euglenphyta spesies Euglena sp. adalah sebagai berikut.
 Flagel
Flagel merupakan bagian tubuh yang berfungsi sebagai alat gerak. Flagel
tumbuh pada ujung anterior tubuh.
 Stigma
Stigma merupakan bintik merah pada mata untuk membedakan gelap dan
terang.
 Nukleolus
Nukleolus adalah selubung yang melindungi nukleus.
 Nukleus
Nukleus adalah bagian sel yang berfungsi sebagai pusat perintah dan
pengendali aktivitas sel karena adanya benang-benang kromosom, sebagai
pembawa informasi genetic, dan mengatur pembelahan sel.

2
 Kloroplas
Kloroplas mengandung klorofil yang dapat digunakan dalam
berfotosintesis.
 Pelikel
Pelikel adalah selaput yang melindungi tubuh sehingga bentuk tubuhnya
tetap.
 Vakula kontraktil
Vakuola kontraktil yang terdapat pada plankton yang berflagel fungsi
utamanya adalah osmoregulator.
 Reservoir
Reservoir atau kantung cadangan terdapat pada celah sempit ujung
anterior.

C. Klasifikasi Euglenophyta
Filum Euglenophyta terdiri dari 3 kelas yaitu sebagai berikut.
1. Kelas Phytomastigina

Euglena sp.
Jumlah flagelata yang berfotosintesis hanya beberapa dan lainnnya adalah
non fotosintetik. Pengklasifikasian sebagian besar didasarkan pada biokimia dan
morfologi kesamaan. Secara ekologis, kontribusi dari para spesies kelas ini
bervariasi. Bentuk fotosintesis seperti Euglena dan Cryptomonas berperan penting
dalam siklus gas pernapasan. Beberapa memiliki peran bantuan Saprophytes
dalam pemecahan senyawa organik kompleks. Peranan lainnya adalah sebagai
makanan bagi organisme yang lebih besar sehingga masuk ke dalam rantai
makanan dalam struktur ekosistemnya.

3
2. Kelas Dinoflagellata

Kelas Dinoflagellata memiliki bentuk yang holozoik, holofitik, dan saprofitik.


Dinoflagellata biasanya memiliki satu atau lebih flagella. Dinaflagellates
fotosintetik memiliki klorofil A, klorofil C, karoten, empat kantolfil dan pigmen
kuning coklat lainnya. Sebagian besar Dinoflagellates unisel dan beberapa
memiliki piringan yang meliputi selulosa sementara. Peridinium sp. dan Ceratium
sp. adalah contoh dari Kelas Dynoflagellata. Di perairan segar, Peridinium dapat
menimbulkan bau amis. Kelimpahan Ceratium sp. pun dapat menghasilkan bau
yang sangat menyengat.

3. Kelas Zoomastigina

Kelas Zoomastigina ditandai dengan bentuk flagellata yang hidup bebas


atau telah memasuki berbagai hubungan simbiosis. Karena nutrisi, mereka ini
sering ditempatkan dengan Protozoa. Mereka biasanya mewakili tahap suksesi
dalam serangkaian perubahan populasi dan di perairan alami sering menunjukkan
kelimpahan siklus musiman.

4
D. Ciri-ciri Euglenophyta
Ciri-ciri Euglenophyta yaitu sebagai berikut.
1. Ciri-ciri Umum
 Dinding sel tidak dibungkus oleh dinding selulosa, melainkan oleh perikel
berprotein, yang berada didalam plasmalema.
 Ujung anterior dari sel berupa sitostoma.
 Sel terbentuk dari ujung depan dan melekuk ke dalam membentuk saluran
yang ujung dalamnya meluas menjadi rongga membulat membentuk
reservoar.
 Cadangan makanan berupa paramilum yaitu bentuk antara dari polisakarida,
jadi bukan berupa amilum seperti pada tumbuhan tinggi atau glycogen
seperti pada binatang.
 Alat gerak berupa flagelata.
 Dapat melakukan fotosintesis karena memiliki kloroplas yang mengandung
klorofil.
 Habitat kebanyakan terdapat di air tawar dan ada beberapa yang di air laut.
 Bersifat heterotrof dan autotrof.

2. Ciri-ciri Khusus
Ciri khususyang dimiliki oleh Euglenophyta adalah sebagai berikut.
 Sel mempunyai sebuah pigmen merah menyerupai bintik mata. Pigmen
merah ini merupakan astaxanthin.
 Susunan tubuhnya dibatasi oleh perikel yang merupakan membran plasma
yang menebal. Ada yang kaku contohnya Phacus sp. dan ada yang lentur
contohnya Euglena sp. dan Paranema sp.
 Periplas juga sebagai alat gerak untuk jenis yang lentur.

5
E. Metode Reproduksi Euglenophyta
Reproduksi Euglenophyta dilakukan dengan membelah diri. Dari pembelahan
ini akan dihasilkan dua sel anak. Setiap sel anak mempunyai inti sel, membran sel,
dan sitoplasma.

F. Habitat Euglenophyta
90% Euglenoophyta hidup di air tawar, tetapi ada beberapa yang hidup di air
laut, contohnya Eutreptia sp. dan Klepsiella sp. Secara umum mempunyai cara
hidup yang lengkap, yaitu dapat bersifat saprofit, holozoik, dan fototrofik. Oleh
karena itu, dapat hidup secara heterotrof dan autotrof. Tetapi yang lebih sering
dilakukan adalah secara heterotrof, autotrof dilakukan apabila lingkungan kurang
terdapat bahan organik. Oleh karena itu, Euglenophyta sering disebut bersifat
miksotrof.

G. Contoh Euglenophyta Berdasarkan Habitat


Beberapa contoh Cyanopyta berdasarkan habitatnya yaitu sebagai berikut.
1. Air Tawar
 Euglena viridis
Euglena viridis memiliki panjang tubuh 35-60 µm, ujung tubuhnya
meruncing dengan satu flagel, memiliki stigma dan memiliki kloroplas
yang mengandung klorofil untuk berfotosintesis. Euglena viridis dapat
dijumpai di kolam-kolam dan sering memberikan warna hijau pada air
kolam. Klasifikasi dari Euglena viridis adalahsebagai berikut.

6
Kingdom Protozoa
Filum Euglenophyta
Kelas Phytomastigina
Ordo Euglenoida
Family Euglenoidae
Genus Euglena
Spesies Euglena viridis

2. Air Laut
 Eutreptia sp.
Bentuk selnya memanjang, dinding sel dihiasi dengan titik-titik yang
membentuk garis secara spiral, memiliki dua flagel, diameter sel 23 µm
dengan panjang tubuh 178 µm. Klasifikasinya sebagai berikut.

Kingdom Protozoa
Filum Euglenophyta
Kelas Phytomastigina
Ordo Euglenales
Family Euglenaceae
Genus Eutreptia
Spesies Eutreptia sp.

H. Peranan Euglenophyta
Peranan positif Euglenophyta adalah sebagai berikut.
1. Fitoplankton sebagai makanan ikan.
2. Sebagai penyedia bahan organik dan oksigen bagi hewan-hewan air seperti
ikan, udang, dan serangga air.

7
3. Euglena sp. sering dijadikan sebagai objek karena mudah didapat dan
dibiakkan.
4. Sebagai indikator adanya pencemaran organik.
Peranan negatif yang dimiliki oleh Euglenophyta adalah dapat mencemari
sumber air.

I. Pengertian Pyrrophyta
Pyrrophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata pyrrhos yang artinya api.
Pyrrophyta adalah fitoplankton uniseluler yang menyebabkan air laut tampak
bercahaya (berpendat) di malam hari karena sel-selnya mengandung fosfor.
Pyrrophyta disebut juga dengan Dinoflagellata yang berasal dari kata Yunani dari
kata dinos yang berarti berputar dan flagel yang berarti cambuk karena memiliki
flagela. Kecepatan dari pertumbuhan populasi Pyrrophyta (ganggang api)
dipengaruhi oleh suhu, kadar garam dan nutrisi, serta kedalaman air laut. Di
musim tertentu, terjadi perputaran arus dari bawah laut yang menimbulkan
terangkatnya nutrisi dari dasar laut ke permukaan. Hal ini menyebabkan populasi
blooming dan timbul pasang merah (red tide) di laut.

J. Struktur Tubuh Pyrrophyta

Struktur tubuh Pyrrophyta terdiri dari penutup sel, flagel untuk bergerak,
cingulum atau lekukan yang berbentuk cincin sederhana. Sel Dinoflagellata
terbagi secara transversal oleh cingulum menjadi epiteka dan hipoteka. Epitwka
tersusun atas dua seri yaitu apical dan presingular. Hipoteka tersusun atas dua seri
transversal yaitu cingular dan antapikal.

8
K. Klasifikasi Pyrrophyta
Berdasarkan letak flagella dan letak alur , pyrrophyta dibagi menjadi dua
kelas yaitu Desmophyceae dan Dinophyceae. Pada umumnya hidup di laut
beberapa diantaranya hidup di air tawar (Rahayu, 2014).
Para dinophyta (pyrrophyta) sebagian besar adalah organismee planktonik
uniseluler, dengan dinding khas dilengkapi dengan alur-alur longitudinal dan
transversal. Meskipun ada ultra karakteristik umum struktural untuk seluruh
divisi, dua kelas telah diakui oleh sebagian orang, Desmophyceae dan
Dinophyceae. Desmophyceae terkenal karena memiliki dinding sel yang
terdiri dari dua bagian seperti jam gelas. Ujung-ujungnya kadang-kadang
diperpanjang sebagai batas elaborasi, mungkin membantu pengapungan.
Flagella yang berasal di anterior dan sel. Meskipun dinophyceae mencakup
beberapa bentuk amoeboid parasit, biasanya dinding sel, terutama yang dari
Dynoflagellata, diperkuat dengan pelat heksagonal polisakarida, membentuk
techa ( Bell, 1992).
L. Ciri-ciri Pyrrophyta
Ciri-ciri umum Pyrrophyta adalah sebagai berikut.
 Uniselular dengan dua flagel yang berlainan, berbentuk pita, keluar dari
sisi perut dalam suatu saluran.
 Mengandung pigmen (klorofil A, C2 dan piridinin, sementara yang lain
memiliki klorofil A,C1,C2 dan fucosantin) yang dapat berfotosintesis.
 Bersifat fotoautotrof atau heterotrof, sebagai saprofit, parasit, hidup
bersimbiosis atau holozoik.
 Habitat di laut dan air tawar. Yang hidup di air laut bersifat fosforesensi
yaitu memiliki fosfor yang dapat memancarkan cahaya (bioluminescence).
 Nama Dinoflagellata berasal dari gerakan berputar selnya.
 Cadangan makanan berbentuk tepung dan minyak.
 Berkembang biak secara aseksual dan seksual.

Ciri-ciri khusus Pyrrophyta adalah sebagai berikut.

9
 Karakteristik organisme ini dari eukariotik lainnya adalah tetap
memadatnya kromosom pada semua stadia sehingga dikenal dengan sifat
mesokariotik.
 Hanya dinoflagellata yang memiliki kemampuan untuk berfotosintesis.
 Yang paling umum dinoflagellata fosil yaitu dalam bentuk kista. Beberapa
spesies memiliki kista dinding sel terbuat dari selulosa yang tidak menjadi
fosil. Spesies yang menjadi fosil biasanya memiliki dinding yang terbuat
dari bahan yang mirip dengan sporopollenin.
M. Metode Reproduksi Pyrrophyta
Pyrrophyta memiliki 2 cara perkembangbiakan, yaitu secara aseksual dan
seksual.
a. Secara Aseksual
Yaitu dengan pembelahan sel yang bergerak. Jika sel memiliki panser,
maka selubung akan pecah. Dapat juga dengan cara protoplas membelah
membujur, lalu keluarlah dua sel telanjang yang dapat mengembara yang
kemudian masing-masing membuat panser lagi. Setelah mengalami waktu
istirahat zigot yang mempunyai dinding mengadakan pembelahan reduksi,
mengeluarkan sel kembar yang telanjang. Dengan pembelahan biner, yaitu
pembelahan sel dengan sel anak mendapatkan sebagian dari sel induk (sel anak
yang membentuk dinding baru). Contoh : Peridinium sp.

b. Secara Seksual
Dalam sel terbentuk empat isogamet yang masing-masing dapat
mengadakan perkawinan dengan isogamete dari individu lain. Sporik yaitu
dengan zoospore contohnya Gloeonidium sp. dan aplanospora contohnya
Gleonodinium sp.

N. Habitat Pyrrophyta
Habitat Pyrrophyta di air laut (dominan) tetapi ada beberapa ratus spesies
yang lain yang berada di air segar. Pyrrophyta memiliki variasi nutrisi yang besar
dari autototropik ke bentuk heterotropik.

10
O. Contoh Pyrrophyta Berdasarkan Habitat
Beberapa contoh pyrrophyta adalah sebagai berikut.
a. Pfiesteria piscicidia
Merupakan spesies Dinoflagellata banyak dijumpai di lepas pantai North
Carolina. Para ilmuwan telah menyimpulkan bahwa ia bertanggung jawab
atas pembunuhan sejumlah besar ikan dengan mensekresi racun. Spesies ini
memiliki strategi makan yang menarik. Hal ini diketahui memggunakan racun
untuk membunuh ikan kemudian menunggu untuk mengkonsumsi jaringan
yang sloughs dari organisme yang membusuk. Hal ini membuat salah satu
spesies heterotrofik dari beberapa dinoflagellata.

b. Gonyaulax catanella
Merupakan Dinoflagellata yang berputar sangat ketika mereka bergerak
dengan menggunakan dua flagella mereka. Mereka juga salah satu yang
terkenal spesies bercahaya dari dinoflagellata karena mereka mengeluarkan
cahaya biru-hijau di perairan yang mereka huni.

c. Noctiluca scintillans
Merupakan spesies Dinoflagellata heterotrofik yang memakan plankton
yang ditemukan dimuara dan daearah dangkal dari landas kontinen. Spesies
ini sering disebut sebagai kilauan laut karena menunjukkan bioluminesensi
dan menjadi sangat terang ketika terganggu dalam air.

P. Peranan Pyrrophyta
1. Pertumbuhan yang cepat dari pyrrophyta menimbulkan red tide.
2. Spesies lain mungkin mengandung racun yang dapat dilepaskan ke dalam
air atau terakumulasi dalam rantai makanan. Dalam beberapa kasus, racun
dapat menyebabkan kematian ikan atau menyebabkan keracunan manusia
yang makan makanan yang terkontaminasi oleh moluska atau ikan. Jenis-
jenis yang menghasilkan racun adalah sebagai berikut.
 Pfiesteria menghasilkanracun yang menyebabkan kerusakan sistem
saraf (neurotoksin). Neurotoksin dapat menyebabkan kematian ikan,
udang, kepiting, dan burung. Manusia akan mengalami gangguan

11
kesehatan apabila mengonsumsi produk laut yang terkontaminasi
neurotoksin.
 Gymnodinium breve menghasilkanracun brevetoksin atau gymnocinme
nyebabkan keracunan dengan gejala pusing, mual, muntah, dan ataksia
(gangguan koordinasi gerakan otot).
 Lingulodiumpolyedrum dan Gonyaulax menghasilkan racun saksitoksin
yang dapat menyebabkan muntah, diare hingga hilangnya koordinasi
tubuh jika dikonsumsi manusia.

12
KESIMPULAN

Euglenophyta adalah fitoplankton uniseluler dengan bintik mata yang


berwarna merah (stigma), tidak berdinding sel, memiliki flagela, dan dapat
bergerak aktif seperti hewan, tetapi berklorofil dan berfotosintetis seperti
tumbuhan. Saat ini teridentifikasi terdapat sekitar 1.000 spesies Euglenophyta.
Euglenophyta terdiri dari tiga kelas yaitu kelas Phytomastigina, Dinoflagellata, dan
Zoomastigina.
Pyrrophyta adalah fitoplankton uniseluler yang menyebabkan air laut tampak
bercahaya (berpendat) di malam hari karena sel-selnya mengandung fosfor.
Pyrrophyta disebut juga dengan Dinoflagellata yang berasal dari kata Yunani dari
kata dinos yang berarti berputar dan flagel yang berarti cambuk karena memiliki
flagela. Kecepatan dari pertumbuhan populasi Pyrrophyta (ganggang api)
dipengaruhi oleh suhu, kadar garam dan nutrisi, serta kedalaman air laut. Di
musim tertentu, terjadi perputaran arus dari bawah laut yang menimbulkan
terangkatnya nutrisi dari dasar laut ke permukaan. Hal ini menyebabkan populasi
blooming dan timbul pasang merah (red tide) di laut.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Dadan. 2016. Ciri-ciri Pyrrophyta. (Online). Sridianti.com. Available at:


http://www.sridianti.com/ciri-ciri-pyrrophyta.html. (diakses 6 April 2017).

Aqqila. 2016. Ciri-ciri Euglenoid (Euglenophyta). (Online). Aqqila.com.


Available at: http://www.aqqila.com/2016/02/ciri-ciri-euglenoids-
euglenophyta.html. (diakses 10 April 2017)

Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan


Matematika dan Ilmu Alam. Erlangga. Jakarta

Sachlan. 1980. Planktonologi. Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas


Diponegoro. Semarang

Sari, N. Y. D. 2015. 7 Filum. (Online). DocSlide. Available at:


http://dokumen.tips/documents/7-filum.html. (diakses 6 April 2017)

Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi SMA dan MA Kelas X.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Wong, Ray. Miscellaneous Fresh Water Microalgae Identification Fremont Area.


https://www.msnucleus.org/watersheds/biological/microalgaegen.html.
(diakses 10 April 2017)

14

Anda mungkin juga menyukai