Anda di halaman 1dari 14

Pengertian Flagellata

Flagellata adalah salah satu jenis protista mirip hewan. Flagellata mempunyai
nama latin yaitu “Flagell’ atau Mastigophora yang berasal dari Yunani. Flagellata
dalam taksonomi modern menjadi superkelas dibagi menjadi dua kelas yaitu
fitoflagelata dan zooflagelata.

Alat Geral Flagellata


Alat gerak Flagellata adalah flagellum atau cambuk getar, yang juga merupakan
ciri khasnya, sehingga disebut Flagellata (flagellum = cambuk). Letak flagel berada
pada ujung depan sel (anterior), sehingga saat bergerak seperti mendorong sel
tubuhnya, namun ada juga letak flagel di bagian belakang sel (posterior).
Ciri-Ciri Flagellata
1. Mempunyai alat gerak yaitu flagel (bulu cambuk).
2. Hidup sebagai parasit atau hidup bebas di habitat air laut dan air tawar.
3. Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kutikula sehingga bentuknya tetap.
4. Bentuk tubuh lebih tetap tanpa rangka luar, tubuhnya dilindungi olah suatu
selaput yang fleksibel yang disebut pellicle, di sebelah luarnya terdapat
selaput plasma.).
5. Memiliki dua macam protoplasma, yaitu, ektoplasma (lapisan luar) yang
memadat dan lapisan dalam berupa endoplasma yang berwujud agak
encer.
6. Hidup secara soliter dan ada juga yang Uniseluler atau berkoloni.
7. Bersifat mikroskopis ( hanya bias dilihat dengan mikroskop).
8. Berkembang biak secara seksual dan aseksual, secara seksual di lakukan
dengan konjugasi sedangkan secara aseksual di lakukan dengan
pembelahan diri.
9. Bentuk Tubuh Flagellata sangat beragam, ada yang berbentuk lonjong,
menyerupai bola, memanjang, dan polimorfik (memiliki berbagai bentuk
morfologi).
10. Fitoflagellata mempunyai tubuh yang diselubungi oleh membrane selulosa,
misalnya volvox. ada pula yang memiliki lapisan pelikel, misalnya euglena.
Pelikel adalah lapisan luar yang terbentuk dari selaput plasma yang
mengandung protein. Bentuk tubuh zooflagellata mirip dengan sel leher
porifera. Zooflagellata mempunyai flagel yang berfungsi untuk
menghasilkan aliran air dengan menggoyangkan flagel. Selain itu, flagella
juga berfungsi sebagai alat gerak.
11. Flagel adalah semacam bulu cambuk. Bulu cambuk terletak pada bagian
depan sel, ada juga yang berada di belakang sel. Bila alat geraknya berada
di depan sel maka saat bergerak seperti menarik sel itu, sedangkan pada
falgellata yang memiliki alat gerak di belakang maka gerakannya seperti
mendorong sel. Flagel tidak hanya sebagai alat gerak tetapi juga sebagai
alat pencipta gelombang di air sehingga makanannya dapat mendekat ke
mulutnya dan dapat dimakan.
12. Koloni Volvox dapat terdiri dari ribuan sel dan diselubungi oleh membrane
selulosa. Salah satu spesies Fitoflagellata yang mudah ditemukan dan
diamati morfologinya yaitu Euglena viridis. Euglena viridis berbentuk
seperti gelendong dengan bagian anterior tubuh tumpul dan bagian
posterior meruncing. Struktur tubuh Euglena viridis terlindungi oleh pelikel
dan dilengkapi dengan satu flagel yang terletak dibagian anterior. Flagel
berfungsi sebagai alat gerak untuk berpindah tempat dan berfungsi untuk
mengumpulkan makanan.
13. Pada ujung anterior tubuh juga terdapat celah sempit yang memanjang ke
arah posterior dan melebar membentuk kantong cadangan atau reservoir.
Pada Euglena terdapat bintik mata atau stigma. Stigma merupakan
kumpulan pigmen yang sangat peka terhadap cahaya, sehingga berfungsi
sebagai penentu arah gerak aktif yang berhubungan dengan intensitas
cahaya di lingkungan. Di dalam sitoplasma terdapat berbagai organel
seperti plastida, kloroplas, nukleus, vakuola kontraktil, dan vakuola
nonkontraktil.
14. Vakuola dapat berperan sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air
dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis. Bagian yang bernama
vakuola kontraktik, fungsinya sebagai tempat pembuangan zat sisa yang
berupa cairan, ada nukleus atau inti sel, vakuaola makanan, palikel.
Berbeda dengan vakuola kontraktik, vakuola makanan berfungsi sebagai
mulut flagellata. Pelikel adalah suatu lapisan luar flagellata yang terbentuk
dari protein.

Cara Makan
Pada umumnya Flagellata membutuhkan suhu optimum antara 16-25°C,
sedangkan pH antara pH 6-8. Flagellata memperoleh nutrisi dengan beberapa
cara yaitu bersifat holozoik (heterotrof), apabila makanannya berupa organisme
lain yang berukuran lebih kecil, bersifat holofilik (autotrof), dapat mensintesis
makanannya sendiri dari zat organic yang berasal dari lingkungan karena memiliki
kloroplas, bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organik dari
organisme yang telah mati dan bersifat parasitik dengan cara menempel pada
inang untuk mendapat nutrisi. Fitoflagellata bersifat aerobik fotosintetik, karena
sebagian besar spesies ini memiliki kloroplas, sehingga dapat menghasilkan
makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Euglena viridis dapat
menghasilkan makanan sendiri (holofilik) dan mencerna organisme lain (holozoik).
Euglena dapat menghasilkan makanan sendiri karena pada lapisan entoplasma
terdapat kloroplas yang mengandung klorofil a dan b. Pada keadaan lingkungan
cukup cahaya, terjadi fotosintesis yang menghasilkan zat tepung (amilum).
Amilum ini disimpan didalam sitoplasma dalam bentuk butir-butir paramilum.
Habitat Flagellata
Flagellata terdapat dalam berbagai habitat, termasuk lingkungan darat dan
perairan (air tawar dan air laut). Tanah yang ditinggali oleh protozoa telah
diketahui dari hampir setiap jenis tanah dalam setiap lingkungan, dari tanah rawa
sampai pasir kering. Flagellata termasuk protozoa dengan angka keragaman
spesies yang dominan. Densitasnya mencapai 3000 sampai 200.000 per gram
tanah.

Reproduksi Flagellata
Reproduksi pada Flagellata ada 2 macam, yaitu vegetatif dan generatif.
Reproduksi vegetatif dengan cara pembelahan biner secara longitudinal, misalnya
pada Euglena. Reproduksi generatif terjadi karena persatuan antara ovum dan
spermatozoid, misalnya pada Volvox. Reproduksi secara generatif berfungsi untuk
memperkaya variasi genetik, sehingga menghasilkan individu muatan yang lebih
tahan terhadap kondisi lingkungan.
Fitoflagelata adalah flagellata yang mirip dengan tumbuhan karena memiliki
plastida, sehingga dapat melakukan fotosintesis (Roger, 1988

Berdasarkan ciri-ciri morfologinya, Fitoflagellata diklasifikasikan menjadi 8 ordo,


yaitu: Kriptomonadida, Euglenoida, Dinoflagellata, Krisomonadida, Prymnesiida,
Volvocida, Prasinomonadida, dan Silicoflagellida (Roger, 1988).

a) Kriptomonadida
Organisme yang termasuk kedalam ordo ini memiliki ciri-ciri: tubuh kecil,
berbentuk bulat telur, agak pipih pada salah satu sisi tubuhnya, permukaan selnya
licin dan dilapisi dengan periplas, bentuk plastida memanjang mirip seperti
perahu, memiliki dua buah flagella didaerah apikal dekat lubang mulut. Kedua
flagella ini memiliki rambut-rambut yang tersusun dari protein
filamen. Chroomonas mesostigmatica merupakan salah satu contoh yang
representatif dari ordo ini.

b) Euglenoida
Ciri-ciri organisme yang termasuk ordo ini adalah memiliki bentuk tubuh
menggelendong dengan ujung berbentuk meruncing, tubuhnya dilapisi dengan
pelikel, memiliki dua buah atau lebih flagel (satu bulu cambuk panjang dan satu
bulu cambuk pendek) yang muncul dari bagian lubang apikal, plastida berbentuk
pipih dan seperti pita, dan memiliki stigma yang tampak jelas (bintik mata
berwarna merah) yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang
(Roger, 1988). Beberapa contoh dari ordo Euglenoida yaitu Euglena
gracilis, Euglena acus, dan Euglena viridis.

Menurut Verda (2010), Euglena viridis dapat bersifat holofitrik dan holozoik.
Bersifat holofitrik karena memiliki kloroplas yang mengandung klorofil, sehingga
dapat membuat makanannya sendiri dengan cara melakukan fotosintesis. Bersifat
holozoik yaitu dengan cara memasukkan makanannnya yang berupa organisme
berukuran lebih kecil melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah
makanan dicerna.

c) Dinoflagellata
Organisme yang termasuk kedalam ordo Dinoflagellata banyak ditemukan di air
tawar maupun air laut, dan merupakan sumber makanan penting bagi organisme
kecil lainnya. Kelompok Dinoflagellata ini memiliki ciri-ciri: bentuk
selnya biconical (seperti katup), memiliki alur spiral yang disebut cingulum dan
celah longitudinal yang disebut sulkus, dan memiliki bentuk plastid yang bulat
memanjang (Roger, 1988).

Dinoflagellata memiliki 2 flagela. Kedua flagella muncul dari satu lubang pada
persimpangan antara cingulum dan sulcus. Dinoflagellata mampu bereproduksi
secara aseksual dan seksual. Secara Aseksual biasanya melalui pembelahan
mitosis khususnya pada dinoflagellata oseanik. Secara seksual melalui meiosis
atau bila kondisi lingkungan memburuk akan berkembang menjadi kista istirahat
dengan dinding sel yang tebal.

Contoh dari dinoflagellata antara lain Noctiluca miliaris dan Gymnodinium


breve. Gymnodinium breve memiliki bentuk mirip seperti kunci gembok.
Tubuhnya organisme ini dikelilingi oleh selulosa. Noctiluca miliaris kebanyakan
hidup di air laut. Noctiluca miliaris dapat memancarkan sinar (bioluminense)
apabila tubuhnya terkena rangsangan mekanik (Irfani, 2011).

d) Krisomonadida
Bentuk tubuh dari kelompok Krisomonadida ini oval (bulat memanjang) atau
seperti bentukan daun, kadang beberapa sel membentuk koloni dalam sebuah
selubung gelatin. Krisomonas memiliki plastid yang berbentuk pipih melengkung.
Memiliki sepasang flagel yang terdapat pada daerah posterior tubuhnya, salah
satu dari flagel memanjang.

e) Prymnesiida
Coccoliths merupakan salah satu contoh yang representatif dari ordo
Prymnesiida. Coccoliths adalah kalsifikasi yang terbentuk dari
sel coccolithophores, yang merupakan fitoplankton laut. Cincin coccolith terdiri
dari sekitar dua puluh unit kristal kalsit. Bentuk dari sel ini pipih-oval atau
melengkung (mirip seperti pelana kuda). Kloroplasnya terletak agak menonjol
pada sel dan memiliki bentukan seperti mangkuk. Memiliki dua flagel pada daerah
lateral tubuhnya, diantara flagel ini terdapat bentukan unik yang disebut
haptonema.

f) Volvocida
Bentuk tubuh organisme yang termasuk ordo Volvocida umumnya bulat dan
berdinding tebal. Setiap spesie memiliki satu plastida dengan bentuk yang
bermacam-macam, tetapi umumnya berbentuk melengkung seperti cangkir.
Flagellata yang dimiliki umumnya 2 atau 4. Struktur flagella halus, tetapi
padabeberapa spesies flagella berkaitan dengan papilla. Organisme ini umumnya
hidup berkoloni. Permukaan koloni halus karena dilapisi oleh gelatin. Contoh dari
ordo Volvocida antara lain: Volvox globator, Clamydomonas sp, dan Polytomela
caeca. Ciri-ciri dari Volvox antara lain hidup secara berkoloni, koloni Volvox dapat
terdiri dari ribuan sel yang masing-masing sel memiliki dua flagella. Setiap sel
memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas.

g) Prasinomonadida
Organisme yang termasuk kedalam ordo Prasinomonadida, umumnya memiliki
ciri-ciri: sel berbentuk oval-pipih dan diselubungi oleh 1 atau lebih lapisan,
memiliki satu plastida tipis yang berbentuk seperti cangkir, dan memiliki 1, 2, 4
atau 8 flagel yang muncul dari cekungan permukaan tubuhnya. Contoh spesies
yang termasuk kedalam ordo Prasinomonadida adalah Tetraselmis convolutae.

h) Silicoflagellida
Silicoflagellata tersebar secara luas di seluruh dunia, hidup pada zona neritik dan
juga perairan dingin. Silicoflagellata adalah plankton laut yang mampu
memperoleh energi baik sesara autotrof maupun heterotrof. Silicoflagellata
merupakan fitoplankton yang berukuran sangat kecil yakni 6-20μm. Tubuh
organisme ini berbentuk seperti lempeng bintang dengan pseudopodia yang
muncul dari permukaan tubuhnya dan membentuk duri. Selnya memiliki banyak
plastida kecil yang berbentuk bulat (Roger, 1988). Pergerakan tubuhnya dilakukan
dengan bantuan salah satu flagella yang panjang. Flagella terletak didekat salah
satu duri pada permukaan tubuhnya. Duri pada kerangka pada organisme ini
berfungsi untuk mengapung diperairan. Kerangka Silicoflagellata biasanya terdiri
1-2% dari komponen mengandung silika sedimen laut.
Zooflagellata adalah flagellata yang menyerupai hewan, tidak berkloroplas dan
bersifat heterotrof. Flagellata ini ada yang hidup bebas, bersimbiosis dengan
organisme lain, namun kebanyakan bersifat parasit pada organisme
lain. Berdasarkan ciri-ciri morfologinya, Zooflagellata diklasifikasikan menjadi 8
ordo, yaitu: Choanoflagellida, Cercomonadida, Pteromonadida, Trichomonadida,
Diplomonadida, Hypermastigida, Kinetoplastida, dan Opalinida (Roger, 1988).

a) Choanoflagellida
Choanoflagellata banyak ditemukan di laut atau air payau. Kelompok
Choanoflagellata merupakan contoh yang sangat representative untuk
menggambarkan Zooflagellata yang hidup bebas dan memiliki struktur yang unik
dalam mendapatkan makanan. Flagellata ini memiliki kumpulan mikrovilli pada
bagian apikal yang berfungsi untuk menangkap mangsanya. Pada fase dewasa
organisme ini hidup sesil dengan menempelkan bagian tangkainya pada substrat.
Salah satu contoh spesies yang termasuk kedalam ordo ini adalah Monosiga
ovata.
b) Cercomonadida
Organisme yang termasuk kedalam ordo Cercomonadida, umumnya memiliki
ciri-ciri: bentuk sel pyriform atau silindris, dapat melakukan gerakan amoeboid
pada bagian posterior tubuh guna untuk menangkap mangsa, nukleus besar
dan terletak pada bagian anterior, memiliki dua flagellata yang tidak simetris
(yang 1 menjulur panjang, sedangkan yang lain pendek).

c) Proteromonadida
Memiliki penjuluran flagella yang panjang adalah salah satu kharakteristik dari
ordo Proteromonadida. Organisme ini memiliki dua buah flagel. Flagellata ini
merupakan flagellata parasit pada amfibi dan reptile. Nucleus pada organisme
ini tampak jelas pada bagian anterior, didekat nucleus ini tampak mitokondria
yang berbentuk melengkung.

d) Diplomonadida
Beberapa Diplomonas hidup didalam sisitem pencernaan inang, beberapa
merupakan parasit pada manusia. Diplomonas yang hidup bebas umumnya
berada di perairan yang kaya akan bahan organik. Organisme yang termasuk
kedalam ordo Diplomonadida, umumnya memiliki sel memiliki bentukan
simetri antara nukleus dan sistem flagella. Flagella yang dimiliki oleh
organisme ini 1 sampai 4 buah. Flagella berada dalam alur longitudinal.
Nucleus pada sel ini memiliki 2 nukleus yang tampak seperti bentukan mata
(Roger, 1988). Organisme ini tidak memiliki mitokondria dan aparatus Golgi,
namun memiliki relik mitokondria yang disebut mitosomes. Trepomonas sp
dan Hexamita sp merupakan contoh Diplomonas yang hidup bebas. Giardia
lamblia merupakan contoh Diplomonas yang hidup sebagai parasit pada
manusia (Tovar et al., 2003).

e) Trichomonadida
Organisme yang termasuk kedalam ordo Cercomonadida, umumnya memiliki
ciri-ciri: bentuk sel pyriform atau oval, beberapa spesies dapat melakukan
gerakan amoboid, nukleusnya terdapat pada bagian anterior tubuhnya,
memiliki bentukan membrane bergelombang, jumlah flagelnya antara 4
hingga 6 buah. Nukleus pada organisme ini berikatan dengan pelta (bagian
yang melengkung) pada axostyle. Salah satu contoh spesies yang termasuk
ordo Trichomonadida adalah Tritricomonas foetus (Roger, 1988).

f) Hypermastigida
Metacoronympha merupakan genus terbesar pada ordo Hypermastigida.
Organisme ini hidup didalam usus pada rayap dan kecoa. Ciri khas dari
organisme yang termasuk kedalam ordo ini adalah bentuk sel pyriform
dengan flagel yang tersusun mengerucut pada bagian apikal. Organisme ini
memiliki satu nukleus.

g) Kinetoplastida
Ordo ini diberi nama Kinetoplastida karena spesies-spesiesnya memiliki organ
khusus, kinetoplas. Anggota dari ordo kinetoplastida ada yang hidup bebas
dan ada yang hidup sebagai parasit. Spesies yang hidup bebas di alam,
umumnya hidup di lingkungan perairan yang mengandung banyak senyawa
organik. Organisme parasitik pada ordo ini dibedakan menjadi 2 genus,
yaitu: Leishmania dan Trypanosoma yang dapat menyebabkan penyakit pada
manusia. Dua contoh spesies yang paling representatif untuk mewakili
anggota ordo Kinetoplastida yang hidup bebas adalah Bodo
saltans dan Chynchomonas nasuta. Bodo saltans merupakan flagellata
aquatik yang memiliki flagella yang panjang untuk membantunya meluncur
(bergerak). Spesies ini banyak ditemukan di air tawar yang banyak
mengandung bakteri atau air payau yang tinggi akan kandungan senyawa
organik. Chynchomonas nasuta merupakan spesies bacterivorus dengan 1
flagella panjang dan 1 flagella anterior pendek yang muncul dari daerah
sitofaring.
Pada genus Leishmania ada tiga spesies yang paling sering menjadi parasit
pada manusia, yaitu: Leishmania donovani yang menyebabkan leismaniasis
viseral atau kala azar, Leishmania tropica yang menyebabkan leismaniasis
kulit atau “oriental sore”, dan Leishmania bransiliensis yang menyebabkan
leismeniasis mukokutis atau Espundia. Pada genus Trypanosoma terdapat
tiga spesies yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia,
yaitu Trypanosoma brucei, Trypanosoma gambiense, dan Trypanosoma
cruzi. Penyakit yang disebabkan oleh spesies tersebut disebut
tripanosomiasis (Gandahusada dkk., 1998).

h) Opalinata
Opalinata merupakan kelompok organisme yang memiliki multiflagel.
Organisme memiliki cirri-ciri: berbentuk pipih, silindris, atau mirip
sepertibentukan daun, bagian permukaan sel dikelilingi oleh pelikel dan
flagella (flagella tampak seperti silia), memiliki 1 atau banyak nukleus, tidak
memiliki cytopharing, dan sistem pencernaanya termodifikasi menjadi
pinositosis. Umumnya Opalinida hidup berkomensalisme didalam sistem
pencernaan amfibi atau ikan.

Peranan Flagellata
 Trichonympha dan Myxotricha

Trichonympha dan Myxotricha hidup di dalam usus rayap yang


membantu rayap untuk mencerna kayu karena dapat
mengeluarkan enzim selulosa. Enzim
ini membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak.

 Trypanosoma Gambiense

Trypanosoma gambiense penyebab penyakit tidur. Penyakit


ini pernah menyerang orang Afrika bagian barat dengan gejala
awal si penderita suka tidur dan dikenal dengan penyakit tidur.
Trypanosoma gambiense hidup di dalam kelenjar ludah lalat
Tsetse (Glossina palpalis). Pada saat menusuk kelenjar yang
mengandung parasit tersebut masuk ke dalam darah manusia
yang menyerang getah bening (kelenjar limfa) dan akibatnya
kelenjar limfa si penderita membengkak/membesar dan terasa
nyeri disertai demam tinggi.

 Trichomonas Vaginalis

Trichomonas vaginalis menimbulkan satu tipe penyakit


vaginitis, yaitu merupakan peradangan pada vagina yang
ditandai dengan keluarnya cairan dan disertai rasa panas
seperti terbakar dan rasa gatal.

 Giardia Lamblia

Giardia Lmblia merupakan satu-satunya Protozoa usus yang


menimbulkan penyakit
disentri/diare dan kejang-kejang di bagian perut. Protozoa ini
ditemukan
dalam duodenum/usus dua belas jari.

 Leishmania Donovani

Leishmania donavani menimbulkan penyakit pada anjing dan


dapat ditularkan pada manusia. Penyakit ini menyebabkan
perbesaran limpa, hati, kelenjar limfa, anemia sehingga dapat
menimbulkan kematian. Inang perantaranya sejenis lalat pasir
(Phlebotomus).

1. Tripanosoma lewisi parasit pada darah tikus


2. Tripanosoma cruci penyebab penyakit cagas (anemia
anak)
3. Tripanosoma evansi sakit sura (malas) pada ternak,
vector lalat tabanidae
4. Tripanosoma brucei penyakit nagano pada ternak
5. Tripanosoma gabiense sakit tidur, vektor lalat tsetse
6. Tripanosoma rhodosiense sakit tidur, vektor lalat tsetse
7. Tripanosoma vaginalis keputihan pada vagina
8. Leishmania donovani penyebab sakit kalaazar (demam
dan anemia)
9. Leishmania tropika penyakit kulit

Anda mungkin juga menyukai