Pyrrophyta atau Dinoflagellata atau Ganggang Api memiliki ciri atau karakteristik
secara umum, yaitu sebagai berikut.
a) Kelas Desmophyceae
Desmophyceae memiliki cirri sebagai berikut :
1. Memiliki dua flagella yang terdapat di bagian apical.
2. Dinding sel tidak dilengkapi alur transversal.
3. Dinding sel terbagi secara membujur dalam dua katub tanpa terbagi lagi
menjadi lempengan-lempengan.
4. Terbagi dalam 6 warga, 30 spesies dan semuanya termasuk organisme
langka yang umumnya hidup di laut. Salah satu marga yang dikenal
dengan baik adalah Exuviaelia yang hidup di laut
b) Kelas Dinophyceae
Dinophyceae memiliki ciri sebagai berikut :
1. Organism ini memiliki peranan sebagai plankton, baik di air tawar maupun
di air laut, meskipun variasi bentuk lebih banyak ditemukan di air laut.
2. Dinophyceae motil tersusun atas epikon dan hipokon yang tebagi secara
melintang oleh girdle/ sigulum.
3. Epikon dan hipokon umumnya terbagi menjadi sejumlah lempengan (teka)
dengan jumlah dan susunan karakteristiknya terdapat pada tingkat marga.
4. Sulcus letaknya membujur dan tegaklurus terhadap girdle.
5. Sebagian besar berbentuk sel tunggal, tetapi ada yang berupa filament
bercabang. Contoh bersel tunggal misalnya Peridinium, Gymnodinium,
Ceratium. Filament bercabang misalnya Dinothrik
E. Reproduksi
Pyrrophyta memiliki beberapa cara perkembangbiakan, yaitu secara :
1. Vegetatif, yaitu dengan pembelahan sel yang bergerak, jika sel memiliki
panser, maka selubung akan pecah. Dapat juga dengan cara protoplas
membelah membujur, lalu keluarlah dua sel telanjang yang dapat
mengembara yang kemudian masing – masing membuat panser lagi.
Setelah mengalami waktu istirahat zigot yang mempunyai dinding
mengadakan pembelahan reduksi, mengeluarkan sel kembar yang
telanjang.
2. Sexual, dalam sel terbentuk 4 isogamet yang masing-masing dapat
mengadakan perkawinan dengan isogamet dari individu lain
3. Sporik, yaitu dengan zoospora (contohnya Gloeonidium) dan aplanospora
(contohnya Glenodinium)
F. Contoh dan Peranan Pyrrophyta (Dinoflagellata) dalam
Kehidupan
Dinoflagellata terdiri dari sekitar 1.100 jenis, terutama hidup di dalam air
laut, meskipun beberapa jenis hidup di air tawar. Contoh spesies Dinoflagellata
yang paling banyak dijumpai yaitu Pfiesteria piscicidia, Gonyaulax
catanella, dan Noctiluca scintillans. Berikut ini penjelasan ketiga jenis
Dinoflagellata tersebut.
Ketika terjadi gelombang merah, ribuan ikan mati lemas akibat insang
mereka tersumbat atau kekurangan oksigen oleh miliaran Dinoflagellata yang mati
dan membusuk. Akan tetapi, tiram dan remis “berpesta” dengan menyaring jutaan
makanan mereka di air. Dalam proses ini, tubuh mereka akan mengumpulkan
racun saraf yang diproduksi Dinoflagellata dalam jumlah yang cukup besar.
Pada keadaan ini, racun Dinoflagellata dapat terkumpul pada tubuh tiram
atau remis tanpa menyebabkan kematian hewan tersebut. Namun, jika moluska
tersebut termakan oleh manusia, dapat terjadi keracunan pada manusia yang
memakannya. Oleh karena itu, dalam mengkonsumsi kerang-kerangan sering
dihindari pada saat musim panas, yaitu musim ketika populasi Dinoflagellata
jumlahnya meningkat tajam.