KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 2
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 3
1.4 Manfaat................................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 4
2.1. Dinoflagellata..................................................................................................... 5
2.2. Ciri-ciri Dinoflagellata........................................................................................ 7
2.3. Struktur Sel Dinoflagellata................................................................................. 9
2.4. Reproduksi Dinoflagellata.................................................................................. 9
2.5. Contoh Dinoflagellata........................................................................................ 10
2.6. Peranan Dinoflagellata........................................................................................ 11
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................13
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Flagellata dalam bahasa Latin diambil dari kata flagell yang berarti cambuk. Ciri
khas dari kelas flagellata ini adalah alat geraknya yang berupa cambuk getar (Sudewa,
2010). Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagel juga dapat digunakan untuk
mengetahui keadaan lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai alat indera
karena mengandung sel-sel reseptor di permukaan flagel dan alat bantu untuk
menangkap makanan (Haeckel’s, 1904 dalam Verda, 2010). Berikut akan dibahas lebih
lanjut mengenai klasifikasi, ciri-ciri morfologi, ciri-ciri fisiologi, lingkungan ekologi
dan tingkah laku, cara reproduksi dan siklus hidup, dan peranan flagellate Beberapa
organel flagelata menyerupai struktur amuba, namun dengan tambahan struktur lain
yang unik.
Pyrrophyta adalah alga uniselular (bersel satu) dengan dua flagel yang
berlainan, berbentuk pita, keluar dari sisi perut dalam suatu saluran. Mengandung
pigmen (klorofil A,C2 dan piridinin,sementara yang lain memiliki klorofil A,C1,C2 dan
fucosantin) yang dapat berfotosintesis. Hanya Dinoflagellata yang memiliki
kemampuan untuk berfotosintesis. Berwarna kuning coklat. Alga yang termasuk alga
api ini disebut Dinoflagellata, tubuh tersusun atas satu sel memiliki dinding sel dan
dapat bergerak aktif. Ciri yang utama bahwa di sebelah luar terdapat celah dan alur,
masing-masing mengandung satu flagel. Alga api berkembangbiak dengan membelah
diri, kebanyakan hidup di laut dan sebagian kecil hidup di air tawar. Contohnya
adalah Perodinium. Alga api yang hidup di laut memiliki sifat fosforesensi yaitu
memiliki fosfor yang memancarkan cahaya (Margono, 1998).
Flagelata memiliki 1 inti atau lebih dari 1 inti dan alat pergerakan (alat
neuromotor) yang terdiri dari kinetoplas dan flagel. Kinetoplas terdiri dari blefaroplas,
kadang-kadang ada benda parabasal. Aksonema merupakan bagian flagel yang terdapat
di dalam badan parasit. Kadang-kadang ada struktur yang nampak sebagai satu garis
mulai dari anterior sampai ke posterior yang disebut aksostil.
1
Di samping badan parasit terdapat membran bergelombang dan kosta yang merupakan
dasarnya. Beberapa spesies flagelata mempunyai sitostoma. Berdasarkan struktur
morfologinya, Flagellata dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu Fitoflagellata
dan Zooflagellata. Fitoflagellata merupakan kelompok flagellata yang memiliki ciri
seperti tumbuhan, sedangkan Zooflagellata merupakan kelompok flagellata yang
memiliki ciri seperti hewan (Roger, 1988).
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengenalkan dan menjadi sumber informasi bagi sang pembaca tentang alga
hijau yang hidup di perairan laut.
2. Untuk mengetahui lebih dekat tentang alga hijau dan manfaatnya bagi kehidupan.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu untuk dapat menjadi sebuah pengenal dan
sumber informasi tentang Dinoflagellata bagi sang pembaca.
- Bagi mahasiswa, yaitu menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Flagellata.
Memperdalam pemahaman mengenai dinoflagelata.
- Bagi masyarakat, yaitu menambah pengetahuan tentang hewan yang berukuran mikro
tetapi memiliki peranan vital di lingkungan perairan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Dinoflagellata
Pada tahun 1753, para Dinoflagellata modern pertama kali dijelaskan oleh Henry
Baker sebagai "animalcules yang menyebabkan Cahaya didalam Air Laut", dan dinamai
oleh Otto Friedrich Müller pada 1773. Istilah ini berasal dari kata Yunani δῖνος
(dinosaurus ), yang berarti 'berputar', dan Latin flagellum, istilah kecil untuk
cambuk. Pada tahun 1830-an, para microscopist Jerman Christian Gottfried Ehrenberg
memeriksa banyak air dan sampel plankton dan Dinoflagellata yangdiusulkan
beberapa masih digunakan saat ini termasuk Peridinium,
Prorocentrumdan Dinophysis (Irfani, 2011).
Dinoflagellata yang sama pertama kali didefinisikan oleh Otto Bütschli pada
1885 sebagai urutan Dinoflagellida flagellata. Dinoflagellata adalah protista yang telah
diklasifikasikan menggunakan kedua Kode Internasional Nomenklatur Botani (ICBN)
dan Kode Internasional Nomenklatur Zoological (ICZN). Sekitar setengah dari spesies
hidup Dinoflagellata yang autotrop memiliki kloroplas dan setengahheterotrop non-
photosinthesis. Sebagian besar Dinoflagellata memiliki
dinokaryon.Dinoflagellata dengan dinokaryon yang diklasifikasikan dalam
Dinokaryota, sementara Dinoflagellata tanpa dinokaryon yang diklasifikasikan dalam
Syndiniales. Meski tergolong eukariota, inti Dinoflagellata tidak bersifat eukariotik,
karena mereka tidak memiliki histon, nukleosom dan mempertahankan kromosom terus
kental selama mitosis. Secara umum Flagellata memiliki daur hidup dalam bentuk
trofozoit dan kista. Berkembang biak dengan cara vegetatif berupa pembelahan biner
dan cara generatif berupa konjugasi. Flagellata hidup secara soliter atau bentuk koloni.
Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau
daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme inang. Inang
protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana seperti algae,
sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia.
3
Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-
tumbuhan. Dilihat dari bentuknya, Flagellata dikelompokkan menjadi dua, yaitu
berbentuk seperti tumbuhan yang dinamakan Fitoflagellata, dan yang berbentuk seperti
hewan yang dinamakan Zooflagellata. Fitoflagelata adalah flagellata yang mirip dengan
tumbuhan karena memiliki plastida, sehingga dapat melakukan fotosintesis.
Berdasarkan ciri-ciri morfologinya, Fitoflagellata diklasifikasikan menjadi 8 ordo,
yaitu: Kriptomonadida, Euglenoida, Dinoflagellata, Krisomonadida, Prymnesiida,
Volvocida, Prasinomonadida, dan Silicoflagellida (Roger, 1988).
Pyrrophyta atau lebih dikenal sebagai Dinophyceae atau Dinoflagellata,
termasukorganisme uniselular biflagellata, yang membentuk komponen penting di
perairan laut, air payau, dan air tawar. Pertambahan bentuk flagellate sebagai
peningkatan ekspresi terhadap habitatnya, bentuknya seperti coccoid, filamentous,
palmelloid dan kelompok amoboid. Variasi morfologi tersebut terjadi karena
keanekaragaman nutrisi pada tiap-tiap habitat. Warna kemerahan
padaDinoflagellata disebabkan pigmen yang benama piridinin, selain itu divisi ini
mempunyai klorofil a dan klorofil c, β karoten, xantofil, neoperidinin, dinoxantin,
neodinoxantin, dan diatoxanthin. Cadangan makanannya berupa amilum. Organisme ini
mempunyai dua tipe dinding sell, dinnoflagellata telanjang (Noctiluca sp.) mempunyai
dinding yang halus dan fleksibel, dan yang lain tersusun dari lapisan selulosa,
kebanyakan Dinoflagellata mempunyai 2 flagel sebagai alat pergerakkan. Berdasarkan
pementukan makanan dinnoflagellata di bagi menjadi heterotrofik dan autotrofik, dan
terkadang mempunyai sifat keduanya. Ada yang Bergerak dan tidak, Bereproduksi
secara seksual dan aseksual.
Seperti organisme bersel tunggal lainnya, dinnoflagellata menunjukan sifat
prokariotik dan eukariotik, terkadang dinnoflagellata dikelompokkan zoologist sebagai
protozoa, dan terkadang dimasukkan para botanist ke dalam alga, dinnoflagellata
menggabungkan kedua sifat tersebut dan menjadi organism paling sukses bertahan
hidup di bumi. Bagaimanapun, dengan keunggulannya, dinnoflagellata tumbuh dengan
lambat.
4
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari makalah “Dinoflagellata” ini, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dinophyceae atau Dinoflagellata, termasuk organisme uniselular biflagellata, yang
membentuk komponen penting di perairan laut, air payau, dan air tawar.
2. Warna kemerahan pada Dinoflagellata disebabkan pigmen yang benama piridinin,
selain itu divisi ini mempunyai klorofil a dan klorofil c, β karoten, xantofil,
neoperidinin, dinoxantin, neodinoxantin, dan diatoxanthin. Cadangan makanannya
berupa amilum.
3. Jumlah spesiesnya Dinoflagellata antara 1000-1500 spesies dan sebagian besar
adalah spesies laut.
4. Dinoflagellata bereproduksi secara aseksual dan seksual
5. Jenis dinnoflagellata autotrof biasanya hidup pada daerah fotik dan menerima
sebagian besar nutrisi dari aktifitas Up Welling.
6. Fenomena yang di sebabkan oleh Dinoflagellata yaitu kemampuan bioluminescence
dan pasang merah (red tide) .
3.2. Saran
Sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa biologi ditekankan untuk lebih mengenal
lebih dekat tentang Dinoflagellata, mampu mengenalinya, dan memanfaatkannya agar
bermanfaat bagi diri kita dan orang lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Ter. dari:
Biology. 5th ed. Oleh Manalu, W. Erlangga: Jakarta.
Irfani. 2011. Mikrobiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Depkes RI
Margono. 1998. Biologi. Bailmu : Jakarta.
Nahle. 2007. Biologi. Erlangga: Jakarta.
Roger. 1988. Biologi. Yudhistira: Jakarta.
Sudewa. 2010. Biologi. Penerbit PT Grafindo: Jakarta.
Verda. 2010. Biologi. Grasindo: Jakarta.
Viki. 2013. Dinoflagellata.
<http://vikifaatihah.blogspot.com/2013/05/algadinoflagelata.html>. [Diakses pada
tanggal 19 Oktober 2014].