Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGERTIAN IKATAN KIMIA


Ikatan kimia adalah ikatan yang terbentuk antar atom atau antar molekul dengan cara :
 Atom yang satu melepaskan elektroEn, sedangakan atom yang lain menerima elektron
(serah terima elektron)
 Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang
berikatan
 Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang berikatan

Ikatan Kimia
Ketika dua atom atau ion “berpegangan” dengan sangat erat, dapat dikatan bahwa di
antaranya terdapat suatu ikatan kimia. Dalam pembentukannya, yang berperan adalahelektron
valensi, yaitu elektron yang berada pada kulit terluar. Untuk memudahkan penggambaran
elektron valensi pada atom suatu unsur dan ikatan yang terbentuk dapat digunakan simbol
Lewis (simbol titik-elektron Lewis).

Simbol Lewis dari suatu unsur terdiri dari simbol unsur tersebut dan satu titik untuk setiap
satu elektron valensi yang dimilikinya. Sebagai contoh, perhatikan simbol Lewis untuk
unsur-unsur berikut.

Materi Ikatan Kimia: Simbol titik-elektron Lewis untuk unsur-unsur golongan utama periode
2 dan 3

Atom unsur-unsur golongan gas mulia (golongan 18) dengan 8 elektron valensi memiliki sifat
sangat stabil (tidak reaktif), energi ionisasi tinggi, dan afinitas elektron rendah. Pada
umumnya semua atom berusaha untuk menerima, atau melepas, ataupun saling berbagi
elektron agar memiliki jumlah elektron yang sama dengan atom gas mulia dengan nomor
atom yang terdekat. Hal ini serupa dengan kehidupan manusia, di mana pada umumnya
manusia berusaha untuk mencapai kesejahteraan sebagaimana golongan gas mulia. Hasil
observasi ini mengacu pada rumusan teori: aturan oktet, yang menyatakan bahwa atom-atom
cenderung akan menerima, atau melepas, ataupun saling berbagi (sharing) elektron sehingga
memiliki 8 elektron valensi.
Atom-atom cenderung ingin berikatan karena dengan adanya ikatan, energi potensialantara
partikel positif dan partikel negatif — entah antar ion dengan muatan yang berlawanan
ataupun antar inti dengan elektron-elektron di antaranya — akan lebih rendah. Ikatan kimia
dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan 3 cara kombinasi dari unsur logam dan unsur nonlogam,
yakni logam dengan non logam (ikatan ionik), non logam dengan non logam (ikatan
kovalen), dan logam dengan logam (ikatan logam).

Ikatan ionik (ikatan elektrovalen): “transfer elektron”

Atom logam (energi ionisasi rendah) cenderung melepaskan elektronnya, lalu diterima oleh
atom nonlogam (afinitas elektron besar). Dari proses transfer elektron dari atom logam ke
atom nonlogam ini akan terbentuk ion positif dan ion negatif dengankonfigurasi elektron gas
mulia yang saling tarik menarik dengan gaya elektrostatis yang disebut ikatan ionik. Sebagai
contoh, dalam pembentukan senyawa ionik NaCl terjadi transfer elektron dari atom Na ke
atom Cl.

Ikatan kovalen: “sharing elektron”

Atom-atom nonlogam cenderung tidak ingin melepaskan elektronnya (energi ionisasi tinggi)
dan ingin menarik elektron-elektron dari atom lainnya (afinitas elektron besar) sehingga
terdapat satu atau lebih pasangan elektron yang dipakai untuk berbagi bersama. Ikatan kimia
yang terbentuk dari sharing elektron terlokalisasi antara atom ini disebut ikatan kovalen.
Sebagai contoh, 2 atom H berikatan kovalen membentuk molekul H2 dan 2 atom Cl berikatan
kovalen membentuk molekul Cl2.

Struktur Lewis untuk senyawa kovalen dapat digambarkan dengan setiap pasangan elektron
ikatan (PEI) digambarkan sebagai satu garis dan pasangan elektron bebas (PEB) digambarkan
sebagai titik-titik. Berikut struktur Lewis untuk beberapa senyawa kovalen.
Ikatan kovalen dengan berbagi satu pasangan elektron disebut sebagai ikatan kovalen tunggal
(ikatan tunggal). Ikatan kovalen dengan berbagi dua pasangan elektron disebut ikatan
rangkap dua, contohnya CO2. Ikatan kovalen dengan berbagi tiga pasangan elektron disebut
ikatan rangkap tiga, contohnya N2.

Kepolaran Ikatan, Elektronegativitas, dan Momen Dipol

Ikatan kimia di mana elektron-elektron digunakan bersama secara setara dan merata, seperti
pada Cl2 dan N2, disebut sebagai ikatan kovalen nonpolar. Ikatan di mana salah satu atom
memiliki daya tarik elektron (elektronegativitas) yang lebih tinggi terhadap elektron-elektron
ikatan dibanding atom lainnya, sehingga terjadi pembentukan dipol (pemisahan muatan
negatif dan muatan positif), seperti pada HF, disebut sebagai ikatan kovalen polar.
Ukuran kepolaran dinyatakan dengan besaran yang disebut momen dipol (μ). Semakin besar
momen dipol, semakin besar kepolarannya. Satuan momen dipol adalah debye (D), di mana 1
D = 3,34×10−30 Cm.Jika dua muatan berlawanan dengan besar muatan sama Q+ dan Q−
terpisah dengan jarak r, maka momen dipolnya adalah hasil kali Q dan r:
μ = Qr

Contoh soal Ikatan Kimia

Panjang ikatan dalam molekul HCl adalah 1,27 Å. Hitunglah momen dipol (dalam debye)
bila muatan pada atom H dan Cl masing-masing adalah +1 dan −1.

Jawab:

Muatan pada atom H dan Cl adalah sebesar muatan e−.

r = 1,27 Å =

Pengecualian Aturan Oktet


Ikatan Kovalen Koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi (ikatan dativ) adalah ikatan kovalen di mana salah satu atomnya
mendonasikan pasangan elektron yang dimilikinya. Pada ikatan kovalen koordinasi, pasangan
elektron ikatannya hanya berasal dari satu atom, bukan dari kontribusi bersama kedua atom
yang berikatan. Contoh:

Ikatan logam: “lautan elektron”

Atom-atom logam cenderung mudah melepaskan elektronnya (energi ionisasi rendah) dan
susah menangkap elektron (afinitas elektron kecil) sehingga elektron-elektron valensi
terdelokalisasi dan tersebar merata menjadi lautan elektron di antara kation-kation logam.
Elektron-elektron “mengalir” di antara dan sekeliling kation logam dan mengikatkan kation-
kation logam tersebut.
Ilustrasi 3 jenis ikatan kimia: ionik, kovalen, dan logam

Anda mungkin juga menyukai