Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PROTISTA MIRIP TUMBUHAN

DI SUSUN OLEH :

KELAS : X

KELOMPOK II :

1. NUR AISAH
2. PIPIT SUSILAWATI
3. M. BUDI HARTONO
4. ARIF HUDA NURHUDIN
5. SUGENG ARIF WIBOWO

GURU PEMBIMBING : UMI KULSUM S.Pd

MATA PELAJARAN : BIOLOGI

SMA IT ASY SYAFI’IYAH


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji syukur kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Guna memenuhi Tugas Biologi
yang diberikan oleh Guru Mata Pelajaran Biologi.
Dalam makalah ini materi yang penulis sajikan membahas tentang “PROTISTA MIRIP
TUMBUHAN”. Walaupun makalah ini dapat selesai dengan baik, penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya.
Untuk makalah ini penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar tercapai
apa yang kita harapkan bersama dan untuk memperlancar tugas kami dalam menyusun makalah
selanjutnya.
Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah bekerja sama membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

Sari Agung, Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Judul
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BABA I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BABA II PEMBAHASAN
Pengertian Protista Mirip Tumbuhan 2
a. Euglenophyta 2
b. Chrysophyta 2
c. Bacillarophyta (Diatom) 3
d. Pyrophyta (Dinoflagellata) 4
e. Rhodophyta (Alga Merah) 4
f. Pheaophyta (Alga Coklat) 5
g. Chlorophyta (Ganggang Hijau) 6
BABA III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 7
3.2 Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak sekali organisme mikroskopis yang dalam hidup tidak pernah melalui stadium
multi sel. Tubuh organisme semacam ini merupakan suatu masa protoplasma tunggal yang
berupa sel saja, hanya terbagi menjadi sitoplasma dan nucleus. Organisme-organisme ini disebut
organisme uniseluler, yaitu sel tunggal yang hidup sendiri dengan bebas. Organisme ini bisa
berupa tumbuhan maupun hewan. Adakalanya organisme tertentu sulit digolongkan. Organisme
tersebut kemudian disepakati disebut Protista. Beberapa Protista mendekati sifat hewan,
beberapa mendekati sifat tumbuhan.

Protista mirip tumbuhan uniseluler, sering disebut juga sebagai fitoplankton. Sedangkan
Protista mirip tumbuhan multiseluler sering disebut alga. Protista fotosintetik ini tersebar secara
luas di lautan dan danau-danau. Walaupun sebagaian termasuk organisme mikroskopik.
Organisme ini memiliki peran yang sangat penting. Fitoplankton di lautan menyumbangkan
sekitar 70% dari semua aktivitas fotosintesis yang ada di muka bumi ini, yaitu menyerap
karbondoksida, mengisi atmosfer dengan oksigen, dan menyokong siklus kehidupan dalam
kehidupan air.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan protista mirip tumbuhan?
2. Apa macam-macam protista mirip tumbuhan beserta ciri-cirinya?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui protista mirip tumbuhan.


2. Untuk mengetahui macam-macam protista mirip tumbuhan beserta ciri-cirinya.

1
BAB 2

PEMBAHASAN

PENGERTIAN PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


Protista mirip tumbuhan uniseluler, sering disebut juga sebagai fitoplankton. Sedangkan Protista
mirip tumbuhan multiseluler sering disebut alga. Protista fotosintetik ini tersebar secara luas di lautan
dan danau-danau. Walaupun sebagaian termasuk organisme mikroskopik. Organisme ini memiliki
peran yang sangat penting. Fitoplankton di lautan menyumbangkan sekitar 70% dari semua aktivitas
fotosintesis yang ada di muka bumi ini, yaitu menyerap karbondoksida, mengisi atmosfer dengan
oksigen, dan menyokong siklus kehidupan dalam kehidupan air.
Protista mirip tumbuhan, dibagi menjadi 7 filum, yaitu Euglenophyta, Cryshophyta,
Bacillariophyta (Diatomae), Pyrrophyta (Dinoflagellata), Rhodophyta, Phacophyta, dan Chlorophyta
(Abdurahman, 2006).

a. Euglenophyta
Euglenophyta merupakan organisme uniseluler yang memiliki flagella, vakuola, kontraktil,
stigma yang dapat menangkap cahaya, dan kloroplas. Euglenophyta dapat hidup secara autotrof
atau heterotrof. Contoh Euglenophyta yang melimpah di alam adalah Euglena. Beberapa jenis
Euglena autotrof dapat menjadi heterotrof ketika tingkat cahaya rendah (Abdurahman, 2006).

b. Chrysophyta
Alga cokelat-keemasan memiliki variasi struktur dan bentuk. Sebagaian tidak memiliki
dinding sel dan dapat merayap seperti Amoeba. Sebagaian lagi memiliki dinding sel pectin,
memiliki dua flagel.
Alga cokelat-keemasan memiliki klorofil a, klorofil b, pigmen karoten, dan pigmen fukosantia
yang merupakan sumber warna keemasan. Cryshophyta kebanyakan hidup di air tawar dan hanya
beberapa di laut. Contoh spesies anggota Cryshophyta dalah Synura dan Mischococcus.

2
Perhatikan Gambar 4.
(a) (b)

Gambar 4: contoh spesies Cryshophyta (a) Synura dan (b) Mischococcus (Abdurahman, 2006).

c. Bacillariophyta (Diatom)
Filum ini memiliki anggota yang paling banyak, yaitu sekitar 10.000 spesies. Diatom
termasuk alga uniseluler dan merupakan penyusun fitoplankton, baik di perairan tawar maupun di
lautan.
Bentuk Diatom sangat khas (Gambar 5) dengan dinding tubuhnya yang terdiri atas kotak
(hipoteka) dan tutup (epiteka). Antara kotak dan tutup tersebut terdapat celah yang disebut rafc.
Dinding selnya mengandung pectin dan silikat. Apabila mati, cangkangnya akan bertumpuk
membentuk tanah diatom, tanah ini bernilai ekonomis tinggi karena dapat digunakan sebagai bahan
penggosok, penyuling gasoline, bahan pembuatan jalan, sampai bahan dinamit. Diatom sering
tampak bergerak maju mundur dan berputar.

Gambar 5: Macam-macam bentuk Diatom (Abdurahman, 2006).

3
d. pyrophyta (Dinoflagellata)
Dinoflagellata diberi nama demikian karena pergerakannya dibantu dua flagella mirip
cambuk (dalam bahasa latin, dino artinya pasaran air). Beberapa Dinoflagellata ditutup oleh
membrane sel, sedangkan yang lainnya ada yang ditutupi oleh dinding selulosa, seperti halnya sel
pada tumbuhan. Walaupun beberapa jenis Dinoflagellata hidup di air tawar, umumnya
Dinoflagellata hidup di lautan, contohnya Ceratium sp. Perhatikan Gambar 6.

Gambar 6: Ceratium sp (Abdurahman, 2006).

e. Rhodophyta (Alga Merah)


Rhodophyta atau alga merah merupakan phylum yang memiliki pigmen dominan fikoeritrin
atau merah. Phylum ini memiliki anggota yang banyak, yaitu sekitar 4.000 spesies. Rhodophyta
habitatnya sebagaian besar di laut. Akan tetapi, ada pula yang hidup di perairan tawar.
Perkembangbiakan Rhodophyta terjadi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual, Rhodohyta
membentuk tetraspora yang akn menjadi gamet membentuk gamet jantan dan gamet betina.
Adapun secara seksual, flagella dan disebut spermatium. Adapun gamet betinanya berflagela.

4
Perhatikan Gambar 7.

Gambar 7: Alga Merah (Rhodopyta) (Firmansyah dkk, 2006).

f. Phaeophyta (Alga Cokelat)


Phylum Phaelophyta adalah alga yang memiliki anggota cukup banyak, yaitu sekitar 1.500
spesies. Hampir semua anggotanya adalah multiseluler dan sebagian besar hidupnya di laut. Hanya
beberapa jenis saja yang hidup di perairan tawar. Pigmen yang paling dominant pada Phaeophyta
adalah fukosantin atau warna cokelat.
Perkembangbiakan Phaeophyta dapat terjadi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual,
Phaeophyta berkembang biak dengan membentuk zoospore. Untuk perkembangbiakan secara
seksual, Phaeophyta menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Contoh dari laga cokelat adalah
Sargassum, Fucus, dan Turbinaria. Perhatikan Gambar 8.
(a) (b) (c)

Gambar 8 : (a) Sargassum (b) Fucus (c) Turbinaria.

5
g. Chlorophyta (ganggang hijau)
Ganggang hijau atau Chlorophyta memiliki pigmen dominant berupa klorofil dengan jenis
klorofil a dan klorofil b. Klorofil b tidak dimiliki oleh jenis ganggang lain. Selain klorofil,
ganggang hijau ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler. Ganggang hijau uniseluler ada yang
memilik flagellum sehingga dapat bergerak. Ganggang hijau memiliki dinding sel yang tersusun
dari selulosa dengan cadangan makanan berupa amilum. Sebagain besar ganggang hijau hidup di
air tawar, misalnya kolam dan genangan air, serta di tempat-tempat lembab. Jenis ganggang
lainnya hidup di laut dangkal , contohnya Ulva. Ganggang hijau berkembang biak secara aseksual
dengan membelah diri, pembentukan spora, dan fragmentasi. Ganggang hijau berkembang biak
secara isogami, anisogami, atau oogami. Ganggang hijau diperkirakan berjumlah 7.000 spesies
(Firmansyah dkk, 2006).

6
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Protista dinamakan mirip tumbuhan karena ciri-cirinya hampir sama seperti tumbuhan,
diantaranya memiliki klorofil. Di golongkan mirip jamur karena ciri-cirinya tidak mirip hewan
maupun tumbuhan. Tidak bergerak, juga tidak memiliki klorofil.

3.2 Saran
Sebaiknya para pembaca jangan puas terhadap makalah ini saja, pembaca juga harus menambah
ilmu pengetahuannya lagi tentang materi Protista ini dengan mencari lagi buku-buku bacaan
lainnya atau dari internet.

7
DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah, dkk, 2006, BIOLOGI Jilid 1, Jakarta, Penerbit ESIS.

Firmansyah, Rikky, dkk, 2006, Mudah dan Aktif Belajar Biologi, Bandung, Penerbit PT Grafindo Media
Pratama.

Abdurahman, Deden, 2004, Biologi Kelompok Pertanian, Bandung, Penerbit PT Grafindo Media Pratama.

Anda mungkin juga menyukai