Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENELITIAN

ALGA HIJAU

DISUSUN OLEH :

1. Elisa Oktaviana F. (1811006)


2. Eva Kartika P. (1811007)
3. Shinta Maudi H. (1811017)
4. Yudhaty Andra N. (1811020)

PRODI PENDIDIKAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PATRIA HUSADA BLITAR

2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang atas Rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Penilitian Alga Hijau. Penulisan
laporan ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam Mata Kuliah
Biomedik 3.

Dalam penulisan laporan ini kami merasa banyak kekurangan baikpada


teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kamampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan laporan ini.

Dalan penulisa laporan penilitian ini penulis menyampaikan ucapan


terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan laporan ini, khusunya dosen kami yang telah memberikan tugas
dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Blitar, 23 Oktober 2019

Penulis

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ditinjau secara biologi, alga merupakan kelompok tumbuhan yang
berklorofil yang terdiri dari satu atau banyak sel dan berbentuk koloni. Di
dalam alga terkandung bahan-bahan organik seperti polisakarida, hormon,
vitamin, mineral, dan juga senyawa bioaktif. Sejauh ini pemanfaatan alga
sebagai komoditiperdagangan atau bahan baku industri masih relatif kecil jika
dibandingkan dengan keanekaragaman jenis alga yang ada di Indonesia.
Padahal komponen kimiawi yang terdapat dalam alga sangat bermanfaat bagi
bahan baku industri makanan, kosmetik, farmasi dan lain-lain.
Ganggang hijau / Chlorohyta adalah salah satu klas dari ganggang
berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Ganggang hijau ada yang bersel
tunggal dan ada pula yang bersel banyak berupa benang, lembaran atau
membentuk koloni spesies ganggang hijau yang bersel tunggal ada yang dapat
berpindah tempat, tetapi ada pula yang menetap.
Algae hijau merupakan kelompok terbesar dari vegetasi algae. Algae
hijau berbeda dengan devisi lainnya karena memiliki warna hijau yang jelas
seperti tumbuhan tingkat tinggi karena mengandung pigmen klorofil a dan
klorofil b lebih dominan dibandingkan karoten dan xantofit.
Algae berperan sebagai produsen dalam ekosistem berbagai jenis algae
yang hidup bebas di air terutama tubuhnya yang bersel satu dan dapat
berperan aktif merupakan penyusun fitoplankton. Sebagaian besar
fitoplankton adalah anggota algae hijau, pigmen klorofil yang dimilikinya
efektif melakukan fotosintesis sehingga algae hijau merupakan produsen
utama dalam ekosistem perairan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud alga hijau?
2. Bagaimana cara mengetahui klasifikasi dari jenis-jenis alga?
3. Bagaimana ciri-ciri bentuk alga hijau?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui jenis-jenis alga hijau
2. Mengetahui klasifikasi dari jenis-jenis alga hijau
3. Mengetahui ciri-ciri dari jenis alga hijau
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Alga hijau adalah kelompok alga berdasarkan zat warna atau
pigmentasinya. Dalam taksonomi, semula semua alga yang tampak berwarna
hijau dimasukkan sebagai salah satu kelas dalam filum atau divisio
Thallophyta, yaitu Chlorophyceae. Pengelompokan ini sekarang dianggap
tidak valid karena ia tidak monofiletik, setelah diketahui bahwa tumbuhan
merupakan perkembangan lanjutan dari anggota masa lalunya. Sebagai
konsekuensi, alga hijau sekarang terdiri dari dua filum: Chlorophyta dan
Charophyta, yang masing-masing monofiletik.
Anggota alga hijau ada yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel
banyak, berwujud berkas, lembaran, atau membentuk koloni. Spesies alga
hijau yang bersel tunggal ada yang dapat berpindah tempat, tetapi ada pula
yang menetap.
Sel-sel alga hijau bersifat eukariotik (materi inti dibungkus oleh membran
inti). Pigmen klorofil terdapat dalam jumlah terbanyak sehingga alga ini
berwarna hijau, pigmen lain yang dimiliki adalah karotena dan xantofil.
Komposisi ini juga dimiliki oleh sel-sel tumbuhan modern.
Klorofil dalam pigmen lain terdapat dalam kloroplas yang bentuknya
bermacam-macam antara lain mangkuk, gelang, pita spiral, jala dan bintang.
Di dalam kloroplas terdapat butiran padat yang disebut pirenoid yang
berfungsi untuk pembentukan tepung.
Alga hijau merupakan golongan terbesar di antara alga dan kebanyakan
hidup di air tawar. Sebagian lagi hidup di darat, di tempat yang lembab, di atas
batang pohon, dan di laut.Beberapa genus dari alga hijau mempunyai alat
gerak berupa flagel dan bintik mata (stigma).
2.2 Habitat
Ganggang hijau merupakan golongan terbessar diantara ganggang dan
sebagian besar hidup di air tawar, beberapa diantaranya hidup di air laut dan
air payau. Pada umumnya melekat pada batuan dan seringkali muncul apabila
air menjadi surut. Jenis yang hidup diair tawar, bersifat kosmopolit, terutama
hidup di tempat yang cahayanya cukup seperti kolam, danau, genangan air,
Alga hijau ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batu-
batuan, tanah lembab dan kulit batang pohon yang lembab. Beberapa
anggotanya hidup di air mengapung atau melayang, sebagian hidup sebagai
plankton. Beberapa jenis ada yang hidup melekat pada tumbuhan atau hewan.
Beberapa contoh alga hijau yang sering ditemukan dikolam anatara lain :
a. Chlorophyta bersel tunggal tidak bergerak
1) Chlorella
Organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar.
Ukuran tubuh mikroskopis, bentuk bulat, berkembang biak
dengan pembelahan sel. Peranannya bagi kehidupan manusia
antara lain, digunakan dalam penyelidikan metabolisme di
laboratorium. Juga dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan
dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai suplemen
makanan dikenal dengan “Sun Chlorella”.Pengembangannya
saat ini di kolam-kolam
2) Chlorococcum
Tubuh bersel satu, tempat hidup air tawar, bentuk bulat telur,
setiap sel memiliki satu kloroplas bentuk mangkuk. Reproduksi
dengan membentuk zoospora (secara aseksual)
b. Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak
1) Chlamidomonas
Bentuk sel bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak,
terdapat 1 vacuola, satu nukleus dan kloropas. Pada kloropas
yang bentuknya seperti mangkuk terdapat stigma (bintik mata)
dan pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung.
reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora dan
reproduksi seksual dengan konjugasi.
c. Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak
1) Hydrodictyon
Hydrodictyon banyak ditemukan didalam air tawar dan
koloninya berbentuk seperti jala. Ukuran cukup besar sehingga
dapat dilihat dengan mata telanjang. Reproduksi vegetatif
dengan zoospora dan fragmentasi.Fragmentasi dilakukan
dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk
koloni baru. sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.
d. Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak
1) Volvox
Volvox ditemukan di air tawar, koloni berbentuk bola jumlah
antara 500 -5000 buah. Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah
bintik mata. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan
seksual dengan konjugasi sel-sel gamet.
e. Chlorophyta berbentuk benang
1) Spyrogyra
Gangguan ini didapatkan disekitar kita yaitu diperairan.
bentuk tubuh seperti benang, dalam tiap sel terdapat kloroplas
berbentuk spiral dan sebuah inti. Reproduksi vegetatif dengan
fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dengan konjugasi.
adapun langkah-langkah konjugasi antara lain dua benang
saling berdekatan, sel yang berdekatan saling membenuk
tonjolan. Ujung kedua tonjolan yang bersentuhan saling
melebur membentuk saluran konjugasi. Lewat saluran itu
terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain.
kedua plasma melebur, disebut peristiwa plasmogami dan
segera diikuti oleh pelburan inti yang disebut kariogami. Hasil
peleburan membentuk zigospora diploid. Zigospora mengalami
meiosis dan ditempat yang sesuai berkembang menjadi benang
spirogyra baru yang haploid.
2) Oedogonium
Ganggang ini berbentuk benang, ditemukan di air atawar dan
melekat di dasar perairan. reproduksi vegetatif dilakukan oleh
setiap sel menghasilkan sebuah zoospora yang flagela banyak.
Reproduksi generatif adalah salah satu benang membentuk alat
kelamin jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan
(spermatozoid). Pada benang yang lain membentuk alat
kelamin betina yang disebut oogonium. Oogonium akan
menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid membuahi
ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk
individu.
f. Chlorophyta berbentuk lembaran
1) Ulva
Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel
di dasar, bentuk seperti lembaran daun. berkembang bial secara
vegetatif dengan menghasilkan spora dan spora tumbuh
menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit
haploid. Kemudian secara generatif menghasilkan gamet jantan
dan gamet betina. pertemuan gamet jantan dan gamet betina
akan menghasilkan zigot (Z2n). Zigot berkembang menjadi
Ulva yang diploid disebut sporofit. Selanjutnya sporofit
membentuk spora yang haploid setelah mengalami meiosis.
Selanjutnya mengalami mitosis dan menghasilkan gametofit
haploid.
2) Chara
Chara hidup di air tawar terutama melekat pada batu-batuan.
Bentuk talus seperti tumbuhan tinggi, menyerupai batang, yang
beruas-ruas dan bercabang-cabang, berukuran kecil. Pada
ruasnya terdapat nukula dan globula. Di dalam nukula terdapat
arkegonium dan menghasilkan ovum. Di dalam globula
terdapat anterodium yang memproduksi spermatozoid.
Spermatozoid akan membuahi ovum dan menghasilkan
zigospora yang berdinding sel. Pada reproduksi secara vegetatif
dilakukan dengan cara fragmentasi.

2.3 Pigmen
Pigmen yang dimiliki kloroplas golongan chlorophyta yaitu klorofil a
dan klorofil b, beta karoten serta berbagai macam xantofit (lutein, violaxantin,
zeaxanthin). Karoten muncul sebagai karakter warna kuning kemerah-
merahan. Sedangkan xantotif muncul sebagai warna kuning dengan nuansa
warna yang unik. Menurut levavascur (1989) bahwa pigmen-pigmen
fotosintesis dan pada alga hijau berklorofil a dan b mengandung
shiphoxanthim atau lutein.
2.4 Cadangan Makanan
Cadangan makanan pada ganggang hijau berupa amilum, tersusun
sebagai rantai glukosa tidak bercabang yaitu amilose dan rantai yang
bercabang yaitu amilopektin seringkali amilum terbentuk dalam granula
bersama dengan bahan protein dalam plastida disebut pirenoid.
2.5 Susunan Tubuh
Alga hijau mempunyai susunan tubuh yang bervariasi baik dalam ukuran
maupun dalam bentuk dan susunanya. Ada Chlorophyta yang terdiri dari sel-
sel kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang
atau tidak, ada pula yang membentuk koloni yang menyerupai kormus
tumbuhan tingkat tinggi.
Dari banyaknya variasi tersebut alga hijau dikelompokan sebagai
berikut:
1. Sel tunggal (uniseluler) dan motil, contoh: Chlamidomonas
2. Sel Tunggal dan non motil, contoh: Chlorella
3. Koloni senobium yaitu koloni yang mempunyai jumlah sel tertentu
sehingga mempunyai bentuk yang relatif tetap, contoh: Volvox,
Pandorina.
4. Koloni tidak bertauran, contoh: Tetraspora
5. Berbentuk - filamen tidak bercabang, contoh: Ulothrix, Oedogonium

2.6 Struktur Sel


Dinding sel tersusun atas dua lapisan, lapisan bagian dalam tersusun oleh
selulose yang dapat memberikan sifat keras pada dinding sel dan lapisan luar
adalah pektin. Tetapi beberapa alga bangsa volvocales dindingnya tidak
mengandung selulose, melainkan tersusun oleh glikoprotein. Dinding sel
caulerpales mengandung xylan atau mannan.
Inti pada clorophyta ada yang berinti prokariota dan ada yang sebagian
besar berinti eukariota. Intinya diselubungi membran inti terdapat nukleus dan
kromatin. Inti umumnya tunggal tetapi ada yang memiliki inti lebih dari satu.
2.7 Alat Gerak/Flagel
Ada dua tipe pergerakan pada chlorophyta, yaitu:
1. Pergerakan dengan flagela
Flagela pada kelas chlorohyceae selalu bertipe whiplash
(akronematik) dan sama panjang (isokon), kecuali pada bangsa
oedogoniales, memiliki tipe stefanokon. Flagela dihubungkan dengan
struktur yang sangat halus yang disebut aparatus neuromotor. Tiap
flagela terdiri dari axonema yang tersusun oleh 9 dupklet mikrotubula
mengelilingi bagian tengah terdapat 2 singlet mikrotubula. Struktur
semacam ini dikenal sebagai susunan 9 + 2. Flagela tersebut dikelilingi
oleh selubung plasma.
2. Pergerakan dengan sekresi lendir
Pada chlorophyta terjadi pergerakan yang disebabkan adanya
stimulus cahaya yang di duga oleh adanya sekresi lendir melalui porus
dinding sel pada bagian apikal dari sel. Selama pergerakan ke depan
bagian kutub berayun dari satu sisi ke sisi yang lain sehingga lendir
bagaian belakang seperti berkelok-kelok.

2.8 Perkembangbiakan
Perkembangbiakan pada chlorophyta terjadi dengan 3 cara yaitu:
1. Secara vegetatif
Perkembanganbiakan vegetatif pada chlorophyta dengan
fragmentasi tubuhnya dan pebelahan sel.
2. Secara seksual
a. Melalui konjugasi yaitu perkembangbiakan secara kawin
contohnya spirogyra.
b. Isogami yaitu peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya
sama.
c. Anisogami yaitu peleburan dua gamet yang ukurannya tidak sama.
d. Oogami yaitu peleburan dua gamet yang satu kecil dan bergerak
(sebagai sperma) yang lain besar tidak bergerak (sebagai sel telur)
Beberapa contoh dari reproduksi sexual:
a. Isogami : Chlorococcum, Chlamydomonos, Hydrodictyon
b. Anisogami : Chlamydomonas, Ulva
c. Oogami : Chlamydomonas, Valva, Spirogya, Aedogonium
3. Secara aseksual
Perkembanganbiakan secara aseksual dapat terjadi dengan
pembentukan:
a. Zoospora yaitu sel berflagel 2 contohnya Chlamydomonos
b. Aplanospora yaitu spora yang tidak bergerak contohnya
Chlorococcum
c. Autospora yaitu aplanospora yang mirip dengan sel induk
contohnya Chlorella
2.9 Dampak positif dan negatif chlorophyta dalam kehidupan
a) Dampak positif
1) Sebagai sumber protein sel tunggal contoh chlorela
2) Sebagai bahan makan contoh volvox sebagai sayuran
3) Sebagai plankton, merupakan salah satu komponen yang penting
dalam rantai makanan di perairan tawar
4) Menghasilkan O2 (oksigen) dan hasil fotositensis yang diperlukan
oleh hewan lain untuk bernafas
b) Dampak negatif
1) Dapat mengganggu jika perairan terlalu subur
2) Membuat air berubah warna dan menjadi bau
3) Menjadi masalah dalam proses penjernihan air
4) Menyebabkan penyumbatan pada saringan pengolahan air
2.10 Akibat pertumbuhan algae hijau terhadap kualitas air
Air yang dipergunakan sebagai air minum harus memenuhi beberapa
syarat antara lain, syarat fisika (tidak berbau, jernih, tidak berasa dan tidak
berwarna). Syarat kimia (tidak mengadung zat-zat beracun tidak lebih dari
standart yang telah ditetapkan) dan syarat biologis (bakteri coli yang
terkandung dalam air tidak boleh lebih dari standart yang ditetapkan).
Kehadiran alga hijau dalam air dapat meyebabkan :
1. Perubahan warna air
2. Air menjadi licin karena dapat menghasilkan lendir
3. Dapat menimbulkan bau dan rasa pada air
4. Dapat menyebabkan kerapuhan pada beton
Jenis ganggang hijau yang hidup di air tawar tidak mengahasilkan racun
dari sifat-sifat yang tampak pada chlorophyceae, dapat diambil kesimpulan
bahwa chlorophyceae berasal dari flagellate yang setingkat mengalami
kemajuan-kemajuan perkembangan. Padanya ditemukan gambaran
perkembangan dari organisme yang sederhana ke yang makin menuju ke
adanya pembagian pekerjaan. talus heterotrik (yang terdiri atas pangkal yang
melekat pada substrat dan bagian yang bebas) dan kloroplas sederhana.
Pada kebanyakan chlorophyceae pembelahan reduksi terjadi pada
pekecambahan zigot, jadi chlorophyceae adalah organisme haploid. alat-alat
perkembangbiakan seksual dan aseksual terdapat pada satu individu, tetapi
tidak tiap individu menghasilkan kedua macam alat perkembangbiakan itu.
Biasanya terdapat suatu deretan tumbuh-tumbuhan yang selalu
berkembangbiak secara vegetatif dan baru kemudian muncul individu yang
dapat membiak secara generatif. jadi meskipun keduanya haploid, ada yang
bersifat vegetatif dan ada juga yang bersifat generatif. Dengan pemindahan
tempat pembelahan reduksi dari zigot ke sporangium pada fase aseksual,
terjadilah pergiliran keturunan antara sporofit yang diploid dengan gametofit
yang haploid. Pada pembelahan reduksi terjadilah penentuan jenis kelamin.
Ketentuan-ketentuan itu dapat sama (isomorf) atau heteromorf.
Ada bermacam-macam jenis dari algae hijau diantaranya:
1. Algae benang
Merupakan algae hijau dari genus spyrogyra. Membentuk
rumpun berupa benang tipis, panjang dan berwarna hijau muda.
Algae benang mempunyai persyaratan hidup mendekati persyaratan
tumbuhan tingkat tinggi kondisi air yang baik dapat memicu
pertumbuhannya, apalagi disertai dengan kondisi pencahayaan yang
baik. Algae benang mempunyai kemampuan tumbuh relatif cepat.
Meskipun kadang menjengkelkan, algea ini tidak bersifat merusak,
tetapi tentu saja dapat menjadi pesaing utama akan unsur hara.
2. Algae bintik hijau
Merupakan algae berbentuk kecil, bulat, dengan ukuran kurang
lebih 3 mm, berwarna hijau. Algae ini melekatkan diri dengan kuat
pada substrat. biasanya melekat pada kaca atau pada daun.
Algae bintik hijau sering muncul pada aguarium baru, pada saat
kondisi air belum stabil, atau pada saat kualitas air akuarium
menurun. Meskipun tidakmenyebabkan kerusakan akan tetapi
kehadirannya cukup dapat mengganggu pemandangan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23-24 Oktober 2019 hari Rabu - Kamis,
di sungai di daerah Desa Blimbing.

3.2 Alat dan Bahan


A. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Aqua gelas kosong
2. Plastik
3. Timba
4. Tali
B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Air dari sungai di daerah Desa Blimbing

3.3 Cara Kerja


Langkah-langlah kerja pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dicari alga dengan terjun langsung ke sungai.
2. Dimasukkan alga yang diperoleh ke dalam aqua gelas kosong.
3. Diamati dan dideskripsikan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Hasil dari pengamatan air di Kondang Merak adalah sebagai berikut:
Gambar Pengamatan Gambar Literatur

Anda mungkin juga menyukai