SALURAN KEMIH
DISUSUN OLEH :
• Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme di
dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus
atau mikroorganisme lain
1. Ascending, kuman penyebab ISK pada umumnya adalah kuman yang berasal dari flora
normal usus dan hidup secara komensal introitus vagina, preposium penis, kulit perineum,
dan sekitar anus.
Infeksi secara ascending (naik) dapat terjadi melalui empat tahapan, yaitu :
a) Kolonisasi mikroorganisme pada uretra dan daerah introitus vagina
b) Masuknya mikroorganisme ke dalam buli-buli
c) Mulitiplikasi dan penempelan mikroorganisme dalam kandung kemih
d) Naiknya mikroorganisme dari kandung kemih ke ginjal (Israr, 2009)
2. Hematogen (descending) disebut demikian bila sebelumnya terjadi infeksi
pada ginjal yang akhirnya menyebar sampai ke dalam saluran kemih melalui
peredaran darah
3. Limfogen (jalur limfatik) jika masuknya mikroorganisme melalui sistem limfatik
yang menghubungkan kandung kemih dengan ginjal namun yang terakhir ini
jarang terjadi
4. Langsung dari organ sekitar yang sebelumnya sudah terinfeksi atau eksogen
sebagai akibat dari pemakaian kateter
MANIFESTASI KLINIS
1. Anyang-anyangan atau rasa ingin buang air kecil lagi, meski sudah dicoba untuk berkemih
namun tidak ada air kemih yang keluar.
2. Sering kencing dan kesakitan saat kencing, air kencingnya bisa bewarma putih, coklat atau
kemerahan dan baunya sangat menyengat.
3. Warna air seni kental atau pekat seperti ai teh, kadang kemerahan bila ada darah.
4. Nyeri pada pinggang
5. Demam atau menggigil, yang dapat menandakan infeksi telah mencapai ginjal ( diiringi rasa
nyeri disisi bawah belakang rusuk, mual, atau muntah)
6. Peradangan kronis pada kandung kemih yang berlanjut dan tidak sembuh-sembuh dapat
menjadi pemicu terjadinya kanker kandung kemih.
7. Pada neonatus, usia 2bulan, gejalanya dapat menyerupai infeksi atau sepsis berupa demam,
apatis, berat badan tidak naik, muntah, mencret, anoreksia, problem minum dan sianosis
(kebiruan)
8. Pada bayi gejalanya berupa demam, berat badan suka naik atau anoreksia
PENATALAKSANAAN
1. Non farmakologi
• Istirahat
• Diet : perbanyak vitamin A dan C untuk mempertahankan epitel saluran kemih
2. Farmakologi
• Antibiotic sesuai kultur, bila hasil kultur belum ada dapat diberikan antibiotic Antara
lain cefotaxim, kotrimoxsazol, trimethoprim, fluoroquinolon, amoksisiklin,
aminoglikosid.
• Bila ada tand tanda urpsepsis daoat diberikan imipenem atau kombinasi penisilin
dengan aminoglikosida.
• Untuk ibu hamil dapat diberikan amoksisilin, nitrofurantoin, atau sefalosporin.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pewarnaan Gram dan kultur pada specimen urin “clean-catch” sebelum pemberian
antibiotic
1. Infeksi saluran kemih bagian atas :
• Ureum + elektrolit dan serum kratinin : fungsi ginjal.
• Ultrasonografi ginjal : pembengkakan pada pielonefritis, batu,
obstruksi/hidronefrosis, abses sekunder.
• IVU : batu, kelainan strukturral, obstruksi system pengumpul.
• CT scan : abses/tumor
• Scan isotop (DPTA,DMSA) : fungsi tubuloglomerular ginjal.
2. Infeksi saluran kemih bagian bawah :
• Sistoskopi hanya jika terdapat hematuria-keganasan batu yang mnjadi
penyebab dasar.
• Jika terdapat obtruksi, scan ultrasonografi, IVU, dan sistoskopi mungkin
diperlukan.
KONSEP ASKEP
PENGKAJIAN