Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI

SALURAN KEMIH

DISUSUN OLEH :

GURUH GALIH B. (1811010)


RISKA NASIRON M. (1811015)
YUDHATY ANDRA N. (1811020)
DEFINISI

• Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme di
dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus
atau mikroorganisme lain

Jenis Infeksi Saluran Kemih, antara lain:


• Kandung kemih (Sistitis)
• Uretra (Uretritis)
• Prostat (Prostatitis)
• Ginjal (Pielonefritis)
ETIOLOGI

1. Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:


• Pseudemonas, Proteus,klebsiella: penyebab ISK complicated
• Escherichia coli:90% penyebab ISK uncomplicated
• Enterobacter, Staphyloccoccus epidemidis, enterococci,dll.
2. Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain:
• Sisa urine dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan
kandung kemih yang kurang efektif
• Mobilitas menurun
• Nutrisi yang kurang baik
• Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
• Adanya hambatan pada aliran urin
• Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat
KLASIFIKASI

1. Infeksi saluran kemih bawah


• Perempuan (Sistitis presentasi klinis infeksi kandung kemih disertai bakteriuria
bermakna)
• Sindrom uretra akut (SUA) : presentasi kinis sistitis tanpa ditemukan
mikroorganisme (steril), sering dinamakan sistitis bakterialis.
• Laki-laki (Berupa sistitis, prostatitis, epidimidis, dan urethritis)
2. Infeksi saluran kemih atas
• Pielonefritis akut (PNA), adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang
disebabkan oleh infeksi bakteri
• Pielonefritis kronis (PNK), mungkin terjadi akibat lanjut dari infeksi bakteri
berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil.
PATOFISIOLOGI

Mikroorganisme memasuki saluran kemih melalui empat cara, yaitu:

1. Ascending, kuman penyebab ISK pada umumnya adalah kuman yang berasal dari flora
normal usus dan hidup secara komensal introitus vagina, preposium penis, kulit perineum,
dan sekitar anus.
Infeksi secara ascending (naik) dapat terjadi melalui empat tahapan, yaitu :
a) Kolonisasi mikroorganisme pada uretra dan daerah introitus vagina
b) Masuknya mikroorganisme ke dalam buli-buli
c) Mulitiplikasi dan penempelan mikroorganisme dalam kandung kemih
d) Naiknya mikroorganisme dari kandung kemih ke ginjal (Israr, 2009)
2. Hematogen (descending) disebut demikian bila sebelumnya terjadi infeksi
pada ginjal yang akhirnya menyebar sampai ke dalam saluran kemih melalui
peredaran darah
3. Limfogen (jalur limfatik) jika masuknya mikroorganisme melalui sistem limfatik
yang menghubungkan kandung kemih dengan ginjal namun yang terakhir ini
jarang terjadi
4. Langsung dari organ sekitar yang sebelumnya sudah terinfeksi atau eksogen
sebagai akibat dari pemakaian kateter
MANIFESTASI KLINIS
1. Anyang-anyangan atau rasa ingin buang air kecil lagi, meski sudah dicoba untuk berkemih
namun tidak ada air kemih yang keluar.
2. Sering kencing dan kesakitan saat kencing, air kencingnya bisa bewarma putih, coklat atau
kemerahan dan baunya sangat menyengat.
3. Warna air seni kental atau pekat seperti ai teh, kadang kemerahan bila ada darah.
4. Nyeri pada pinggang
5. Demam atau menggigil, yang dapat menandakan infeksi telah mencapai ginjal ( diiringi rasa
nyeri disisi bawah belakang rusuk, mual, atau muntah)
6. Peradangan kronis pada kandung kemih yang berlanjut dan tidak sembuh-sembuh dapat
menjadi pemicu terjadinya kanker kandung kemih.
7. Pada neonatus, usia 2bulan, gejalanya dapat menyerupai infeksi atau sepsis berupa demam,
apatis, berat badan tidak naik, muntah, mencret, anoreksia, problem minum dan sianosis
(kebiruan)
8. Pada bayi gejalanya berupa demam, berat badan suka naik atau anoreksia
PENATALAKSANAAN

1. Non farmakologi
• Istirahat
• Diet : perbanyak vitamin A dan C untuk mempertahankan epitel saluran kemih
2. Farmakologi
• Antibiotic sesuai kultur, bila hasil kultur belum ada dapat diberikan antibiotic Antara
lain cefotaxim, kotrimoxsazol, trimethoprim, fluoroquinolon, amoksisiklin,
aminoglikosid.
• Bila ada tand tanda urpsepsis daoat diberikan imipenem atau kombinasi penisilin
dengan aminoglikosida.
• Untuk ibu hamil dapat diberikan amoksisilin, nitrofurantoin, atau sefalosporin.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pewarnaan Gram dan kultur pada specimen urin “clean-catch” sebelum pemberian
antibiotic
1. Infeksi saluran kemih bagian atas :
• Ureum + elektrolit dan serum kratinin : fungsi ginjal.
• Ultrasonografi ginjal : pembengkakan pada pielonefritis, batu,
obstruksi/hidronefrosis, abses sekunder.
• IVU : batu, kelainan strukturral, obstruksi system pengumpul.
• CT scan : abses/tumor
• Scan isotop (DPTA,DMSA) : fungsi tubuloglomerular ginjal.
2. Infeksi saluran kemih bagian bawah :
• Sistoskopi hanya jika terdapat hematuria-keganasan batu yang mnjadi
penyebab dasar.
• Jika terdapat obtruksi, scan ultrasonografi, IVU, dan sistoskopi mungkin
diperlukan.
KONSEP ASKEP
PENGKAJIAN

1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan


2. Pola nutrisi metabolik
3. Pola eliminasi
4. Pola aktivitas dan latihan
5. Pola tidur dan istirahat
6. Pola Persepsi dan Kognitif
7. Pola Persepsi dan Konsep Diri
8. Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Hipertermi berhubungan dengan adanya infeksi yang dimanifestasikan oleh


adanya peningkatansuhu, tachicardi, menggigil dan malaise.
• Nyeri berhubungan dengan inflamasi pada jaringan mukosa saluran
perkemihan yangdimanifestasikan oleh adanya nyeri pada saat berkemih,
nyeri pinggang, nyeri supra pubik, low backpain dan spasme kandung kemih.
• Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan adanya infeksi saluran kemih
yang dimanifestasikanoleh adanya nocturia, inkontinensia dan hematuri.
RENCANA KEPERAWATAN

1. Hipertermi berhubungan dengan adanya infeksi yang dimanifestasikan oleh


adanya peningkatansuhu, tachicardia, menggigil dan malaise.
• Tujuan: menurunkan suhu tubuh.
• Kriteria Hasil : Suhu tubuh dalam batas normal : 36 –37C, perabaan tidak
hangat , tidak menggigil.
2. Nyeri berhubungan dengan inflamasi pada jaringan mukosa saluran
perkemihan yangdimanifestasikan oleh adanya nyeri pada saat berkemih, nyeri
pinggang, nyeri supra pubik, low backpain dan spasme kandung kemih.
• Tujuan: Nyeri teratasi.
• Kriteria Hasil: Dapat mengontrol rasa nyeri, nyeri berkurang bahkan
• hilang, ekspresi wajah rileks.
3. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan adanya infeksi saluran kemih
yang dimanifestasikanoleh adanya nocturia, inkontinensia dan hematuri.
• Tujuan: Perubahan pola eliminasi teratasi
• Kriteria Hasil : Pola urine kembali normal 6 –7 kali setiap hari, produksi urine
> 30 cc /menit, urine normal ; warna jernih, tidak ada darah, tidak ada
tekanan saat mengeluarkan urine
- - - TERIMA KASIH - - -

Anda mungkin juga menyukai

  • Jurnal Typoid 1
    Jurnal Typoid 1
    Dokumen8 halaman
    Jurnal Typoid 1
    Guruh Galih Bhuwana
    Belum ada peringkat
  • Asfiksia Neunatorum
    Asfiksia Neunatorum
    Dokumen21 halaman
    Asfiksia Neunatorum
    Guruh Galih Bhuwana
    Belum ada peringkat
  • Urtikaria 3
    Urtikaria 3
    Dokumen11 halaman
    Urtikaria 3
    Guruh Galih Bhuwana
    Belum ada peringkat
  • AsKep Acne Vulgaris
    AsKep Acne Vulgaris
    Dokumen18 halaman
    AsKep Acne Vulgaris
    Delvia Aisyah
    Belum ada peringkat
  • Urolithiasis
    Urolithiasis
    Dokumen32 halaman
    Urolithiasis
    Guruh Galih Bhuwana
    Belum ada peringkat
  • Alga Hijau
    Alga Hijau
    Dokumen12 halaman
    Alga Hijau
    Guruh Galih Bhuwana
    Belum ada peringkat
  • Hematotoraks
    Hematotoraks
    Dokumen3 halaman
    Hematotoraks
    Sakinah Nurul Aini
    Belum ada peringkat
  • Makalah Alga Hijau
    Makalah Alga Hijau
    Dokumen11 halaman
    Makalah Alga Hijau
    Aidy Immer Treu Prinz
    0% (2)
  • Alga Hijau
    Alga Hijau
    Dokumen12 halaman
    Alga Hijau
    Guruh Galih Bhuwana
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum Bedah Tikus
    Laporan Praktikum Bedah Tikus
    Dokumen12 halaman
    Laporan Praktikum Bedah Tikus
    Guruh Galih Bhuwana
    Belum ada peringkat
  • Alga Hijau
    Alga Hijau
    Dokumen12 halaman
    Alga Hijau
    Guruh Galih Bhuwana
    Belum ada peringkat
  • Alga
    Alga
    Dokumen15 halaman
    Alga
    Guruh Galih Bhuwana
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan
    Asuhan Keperawatan
    Dokumen24 halaman
    Asuhan Keperawatan
    Guruh Galih Bhuwana
    Belum ada peringkat
  • Helping Relationship
    Helping Relationship
    Dokumen3 halaman
    Helping Relationship
    Guruh Galih Bhuwana
    Belum ada peringkat
  • Diare 01
    Diare 01
    Dokumen50 halaman
    Diare 01
    Desty Dwi Anggraini
    Belum ada peringkat
  • Biomedik (Delvia)
    Biomedik (Delvia)
    Dokumen2 halaman
    Biomedik (Delvia)
    Guruh Galih Bhuwana
    Belum ada peringkat