( 1811010 )
B. CRITICAL APPRAISAL
1. DESAIN PENELITIAN
Desain yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Pengambilan sampel menggunakan metode
quota sampling. Pengambilan data dilakukan dengan mencatat data-data yang dibutuhkan
peneliti di Rumah Sakit Anutapura Palu yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, , jenis
antibiotik yang digunakan, bentuk sediaan yang digunakan, lama perawatan dan data
laboratorium. Data yang dikumpulkan kemudian dianalis secara deskriptif sesuai dengan
tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian.
2. TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta
3. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui Pola Pemberian Antibiotika Pengobatan Demam Tifoid Anak
4. POPULASI
Populasi adalah seluruh pasien demam tifoid anak yang dirawat inap selama Januari 2001 –
Desember 2002 di Bagian Kesehatan Anak Rumah Sakit Fatmawati Jakarta.
5. BESAR SAMPEL
Kriteria Inklusi sampel yang akan diambil adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebagai
berikut:
a. Pasien anak dengan diagnosis demam tifoid yang dirawat inap sepanjang periode
Januari 2001 – Desember 2002
b. Pasien demam tifoid anak yang tidak mempunyai penyakit penyerta
c. Pasien yang menyelesaikan pengobatan hingga dinyatakan sembuh oleh dokter.
Kriteria Eksklusi sampel yang dikeluarkan dari penelitian adalah:
a. Pasien anak demam tifoid dengan penyakit penyerta
b. Pasien anak yang pulang paksa.
6. ALAT UKUR
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat ukur berupa tensi meter, thermometer dan
timbangan BB.
7. METODE STATISTIK
Dalam penelitian ini data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan
diagram. Penggunaan metode deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran pola
pengobatan demam tifoid.
9. DATA DASAR
Data dasar yang dimiliki oleh peneliti sudah lengkap, yaitu pasien demam typoid anak yang
dirawat inap di bagian kesehatan anak rumah sakit fatmawati jakarta
14. HASIL
Hasil lain menunjukkan adanya pemberian obat golongan sefalosporin generasi ketiga yang
digunakan untuk pengobatan demam tifoid anak yakni seftriakson (26,92%) dan sefiksim
(2,19%). Namun dari 2 jenis obat ini, seftriakson menjadi pilihan alternatif pengobatan
demam tifoid anak yang banyak digunakan di Bagian Kesehatan Anak Rumah Sakit
Fatmawati sepanjang periode Januari 2001 -Desember 2002
C. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dapat ditarik kesimpulan bahwa antibiotika kloramfenikol
masih merupakan pilihan utama yang digunakan untuk pengobatan demam tifoid anak. Selain
itu seftriakson merupakan antibiotika kedua yang menjadi pilihan dalam alternatif pengobatan
demam tifoid anak di Rumah Sakit Fatmawati pada periode Januari 2001 – Desember 2002.
Mapping Jurnal Penelitian
NO PENELITI/TAHUN JUDUL TUJUAN METODOLOGI AN
PENELITIAN PENELITIAN DA
POPULASI
Populasi adalah
seluruh pasien
demam tifoid anak
yang dirawat inap
selama Januari 2001
– Desember 2002 di
Bagian Kesehatan
Anak Rumah Sakit
Fatmawati Jakarta.
SAMPEL
182 orang
TEHNIK
SAMPLING
quota sampling