Anda di halaman 1dari 12

A.

ALGA HIJAU (Chlorophyta)


1. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae

Klasifikasi berdasarkan bersel tunggal tidak bergerak


a. Chlorella.
Banyak ditemukan sebagai plankton air tawar.Ukuran tubuhnya mikroskopis,
bentuk bulat, serta berkembangbiak dengan pembelahan sel. Chlorella sebagai
Makanan Suplemen.
b. Chlorococcum.
Tubuh bersel satu, tempat hidup air tawar, bentuk bulat telur, setiap sel
memiliki satu kloroplas bentuk mangkuk.Reproduksi dengan membentuk zoospora
(secara aseksual).
Klasifikasi berdasarkan bersel tunggal dapat bergerak
a.Chlamidomonas.
Bentuk sel bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak, terdapat 1
vacuola, satu nukleus dan kloroplas.Pada kloroplas yang bentuknya seperti mangkuk
terdapat stigma (bintik mata) dan pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung.
Klasifikasi berdasarkan bentuk koloni tidak bergerak
a. Hydrodictyon.
Hydrodictyon banyak ditemukan di dalam air tawar dan koloninya berbentuk
seperti jala.Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata
telanjang.Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi. Fragmentasi
dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk koloni baru.
Sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.
Klasifikasi berdasarkan bentuk koloni dapat bergerak
a. Volvox.
Volvox ditemukan di air tawar, koloni berbentuk bola jumlah antara 500
sampai 5000 buah.Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata.Reproduksi
aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet.
Klasifikasi berdasarkan bentuk benang
a. Spyrogyra.
Ganggang ini didapatkan di sekitar kita yaitu di perairan.Bentuk tubuh seperti
benang, dalam tiap sel terdapat kloroplas berbentuk spiral dan sebuah inti.Reproduksi
vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dengan konjugasi.
b. Oedogonium.
Ganggang ini berbentuk benang, ditemukan di air tawar dan melekat di dasar
perairan.Reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah
zoospora yang berflagela banyak.Reproduksi generatif adalah salah satu benang
membentuk alat kelamin jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan
(spermatozoid). Pada benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang disebut
Oogonium. Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid
membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk individu.
Klasifikasi berdasarkan berbentuk lembaran
a. Ulva.
Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar, bentuk
seperti lembaran daun.Berkembangbiak secara vegetatif dengan menghasilkan spora
dan spora tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit
haploid.Kemudian secara generatif menghasilkan gamet jantan dan gamet betina.
Pertemuan gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot (Z2n). Zigot
berkembang menjadi Ulva yang diploid disebut sporofit.Selanjutnya sporofit
membentuk spora yang haploid setelah mengalami meiosis. Selanjutnya mengalami
mitosis dan menghasilkan gametofit haploid (Ivan,2009).
b. Chara.
Chara hidup di air tawar terutama melekat pada batu-batuan.Bentuk talus
seperti tumbuhan tinggi, menyerupai batang, yang beruas-ruas dan bercabang-cabang,
berukuran kecil.Pada ruasnya terdapat nukula dan globula.Di dalam nukula terdapat
arkegonium dan menghasilkan ovum.Di dalam globula terdapat anteridium yang
memproduksi spermatozoid. Spermatozoid akan membuahi ovum dan menghasilkan
zigospora yang berdinding sel. Pada reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan
cara fragmentasi (Priadi, 2009).

2. Ciri-Ciri
Alga hijau memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakan dengan individu
lain, yaitu ( Alvin, 2008) :
1. Memiliki sel eukariotik.
2. Memiliki Kloroplas
Kloroplas pada alga memiliki banyak variasi bentuk yang berbeda-beda.Di
dalam kloroplas terdapat klorofil.
a. Memiliki pigmen klorofil a dan b.
Pigmen klorofil ini akan yang akan menjadi salah satu pembeda dalam
pengklasifikasian alga hijau dengan alga lain. Klorofil akan memberi warna hijau
pada alga ini. Klorofil juga akan berperan dalam proses fotosintesis. Alga hijau
mampu membuat makanannya sendiri dan mampu menjadi sumber makanan bagi
individu lain. Sehingga alga hijau dikelompokkan sebagai makhluk hidup foto
autotrof yang berarti mampu membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya
matahari dan menjadi produsen primer yang berarti menjadi produsen utama dalam
ekosistem yang mampu menjadi sumber makanan bagi individu lain.
b. Memiliki pigmen karotenoid
Pigmen karotenoid ini juga akan menjadi salah satu pembeda dalam
pengklasifikasian alga hijau dengan alga lain. Pigmen karotenoid akan memberi
warna kuning seperti wortel, karena wortel juga memiliki pigmen karotenoid seperti
pada alga. Sehingga, nantinya ada alga hijau yang memiliki warna hijau kekuningan.
3. Tubuh berupa talus
Alga hijau tidak memiliki bagian tubuh daun, batang, dan akar seperti
tumbuhan tingkat atas pada umumnya. Oleh karena itu, alga hijau juga disebut
sebagai talofita. Bagian tubuh dari alga hijau terdiri dari blade, stipe, dan
holdfast.Blade merupakan bagian tubuh dari alga hijau yang menyerupai daun. Blade
memiliki fungsi sebagai tempat penyerapan zat hara, karbon dioksida, dan air yang
berguna bagi proses fotosintesis untuk menghasilkan glukosa, fotosintesis tersebut
juga terjadi pada blade ini. Blade ini berbeda dengan daun pada tumbuhan.Daun
memiliki sisi atas dan sisi bawah, sisi atas adalah untuk berfotosintesis dan sisi bawah
adalah tempat stomata yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Sedangkan,
blade pada alga hijau memiliki kedua sisi yang sama, dan keduanya mampu
berfotosintesis dan menukar gas. Stipe merupakan bagian tubuh dari alga hijau yang
menyerupai batang.Stipe berfungsi sebagai tempat percabangan bagi blade dan
penghubung antara blade dan holdfast.Dan yang terakhir adalah holdfast, holdfast
adalah bagian tubuh dari alga hijau yang menyerupai akar.Ini berbeda dengan akar
pada tumbuhan tingkat atas.Holdfast hanya berfungsi sebagai alat perekat pada
substrat saja, tidak untuk menyerap air seperti akar pada tumbuhan tingkat atas.
4. Tersusun atas banyak sel
Alga hijau tersusun dari banyak sel atau juga disebut dengan
multiseluler.Alga hijau bersifat makroskopik, berarti alga hijau mampu dilihat
menggunakan mata telanjang.Oleh karena itu, alga hijau juga dijuluki sebagai
makroalga.Sebenarnya, alga hijau memiliki banyak spesies yang terdiri dari satu sel
atau yang disebut dengan mikroalga.Tapi, itu tidak termasuk dalam pokok bahasan
ini.
5. Memiliki dinding sel
Alga hijau memiliki dinding sel yang terdiri dari zat selulosa dan juga zat
kapur, silika, protein, atau campuran dari tiga zat tersebut. Tiga zat tersebut akan
membuat struktur yang kaku pada alga hijau.
6. Memiliki gamet biflagel
Gamet dari alga hijau pada umumnya biflagel.Biflagel berarti memiliki dua
flagel.
7. Alga hijau dewasa tidak dapat bergerak aktif
Alga hijau dewasa tidak memiliki alat gerak yang memungkin untuk berpindah
tempat atau bergerak.Alga hijau hanya melekat pada substrat dengan bantuan
holdfast.Holdfast adalah bagian talus dari alga hijau yang menyerupai akar, tapi ini
bukan akar.Holdfast hanya bisa membantu alga hijau untuk melekat pada substrat.
Sehingga, alga hijau tidak akan terbawa arus pantai kemana-mana. Alga hijau
memiliki alat gerak pada fase hidupnya yang dimana dia menjadi gamet atau
zoospora pada spesies tertentu.

3. Habitat
Alga hijau dapat ditemukan di perairan air laut dangkal terutama di wilayah
pesisir melekat pada substrat koral, pasir, dan pecahan karang dengan sebaran yang
luas. Alga hijau hidup pada daerah intertidal (pasang surut) terendah hingga daerah
subtidal. Alga hijau beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan yang memiliki
salinitas air yang tinggi. Alga hijau toleran terhadap salinitas air yang tinggi itu.

4. Manfaat

Alga hijau memiliki banyak manfaat bagi kehidupan.Alga hijau adalah


produsen primer yang menopang kebutuhan nutrien konsumen dalam ekosistem
perairan laut.Itu berarti alga mempunyai peranan utama dalam suatu ekosistem
perairan laut.Alga hijau menempati posisi dasar dalam suatu piramida ekosistem
perairan laut yang menopang terjadinya suatu kehidupan dalam suatu ekosistem.
Alga hijau juga memiliki manfaat bagi manusia.Alga hijau memiliki
kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan serat kasar.Alga hijau juga mengandung
mineral, seperti kalium, kalsium, fosfat, natrium, besi, dan iodium. Alga hijau juga
mengandung vitamin A, B1, B2, B6, B12, dan vitamin C. sehingga, alga hijau
mampu menjadi sumber makanan yang baik bagi manusia. Alga hijau sering
dimanfaatkan sebagai bahan pokok dari pembuatan agar-agar dan pelengkap
makanan khas jepang sushi.
Alga hijau juga membantu dalam ketersediaan oksigen.Karena, alga hijau
mampu merubah karbon dioksida menjadi oksigen untuk keberlangsungan mahkluk
hidup termasuk manusia. Alga hijau merubah karbon dioksida menjadi oksigen
melalui proses fotosintesis (Latifah, 2001).

A. ALGA COKLAT (Phaeophyta)


1. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Phaeophyta
Genus : Brown Algae
Kelas : Phaeophyceae

Ganggang atau alga cokelat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:


a. Laminaria, memiliki batang, daunnya berbentuk lembaran, mengandung yodium
dan asam alginat.
b. Macrocystis, menghasilkan yodium dan asam alginat yang berfungsi sebagai
bahan industri.
c. Sargasum, daunnya berbentuk lembaran, di antara batang dan tangkainya terdapat
gelembung udara.
d. Fucus, bentuk daun berupa lembaran dan pada bagian tepi daun terdapat
gelembung.

2. Ciri-Ciri
Ganggang coklat memiliki ciri atau karakteristik secara umum, yaitu sebagai
berikut:
a. Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.
b. Multiseluler (bersel banyak).
c. Berbentuk lembaran, bahkan ada yang menyerupai tumbuhan tinggi (Plantae)
karena memiliki bagian menyerupai akar, batang, dan daun.
d. Memiliki gelembung-gelembung udara yang berfungsi sebagai pelampung.
e. Memiliki ukuran talus mikroskopis sampai makroskopis.
f. Memiliki pigmen klorofil a, klorofil c, violaxantin, b-karotin, diadinoxantin, serta
xantofil yang jumlahnya dominan.
g. Berbentuk filamen bercabang, tidak bercabang dan ada juga yang tegak.
h. Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis.
i. Memiliki kloroplas tunggal berbentuk seperti benang ada pula yang berbentuk
cakram (discoid).
j. Kloroplas mengandung pirenois untuk menyimpan cadangan makanan.
k. Cadangan makanan yang disimpan berupa laminarin.
l. Memiliki dinding sel.
m. Pada dinding sel dan ruang intersel terdapat algi (asam alginate), bagian dalam
dinding sel tersusun oleh lapisan selulosa.
n. Memiliki jaringan untuk transportasi seperti tumbuhan tingkat tinggi.
o. Semua Phaeophyta hidup berkoloni dengan bentuk bervariasi dari yang sederhana
hingga yang berbentuk besar (lebih dari 30 meter) dengan organisasi sel yang
rumit.

3. Habitat
Hampir semua jenis Phaeophyta memiliki habitat di laut terutama di daerah
yang dingin, yaitu hidup di batu-batuan di dasar perairan sedalam 1,5 – 5 meter dari
permukaan air.Phaeophyceae banyak terdapat didaerah yang beriklim dingin.Alga ini
banyak mendominasi bagian lateral daerah artik dan antartik.Walaupun demikian, ada
jenis-jenis lainnya yang hidup didaerah tropic dan subtropik.Sebagian besar dari
phaeophyceae hidup melekat pada substrat karang dan lainnya.Beberapa diantaranya
hidup sebagai epifit.

4. Manfaat
Banyak jenis Phaeophyta yang bermanfaat bagi manusia.Beberapa jenis
menghasilkan bahan makanan manusia. Di negara lain, phaeophyta dimanfaatkan
untuk makanan ternak dan pupuk, karena kandungan nitrogen dan kaliumnya tinggi
tetapi kandungan fosfornya rendah. Phaeophyta juga menghasilkan algin (asam
alginat), suatu koloid yang berguna sebagai bahan penstabil pada pembuatan es
krim.Algin juga penting dalam industri farmasi, yaitu untuk bahan pembuatan pil,
tablet, salep, dan obat pembersih gigi.
Beberapa contoh Phaeophyta adalah sebagai berikut.
a. Fucus vesiculosus, tingginya dapat mencapai 30 – 100 cm, hidup menempel di
bebatuan yang tampak jika air surut. Terdapat gelembung udara sepanjang sisi
talus yang bercabang-cabang seperti garpu. Ujungnya membesar yang membentuk
konseptakel.
b. Sargassum siliquosum, hidup menempel bebatuan di sepanjang pantai berbatu
daerah tropis. Namun di pantai Atlantik bagian utara jenis Sargasssum
natans hidup bebas mengapung di permukaan laut. Ukuran Sargassum beragam
dari yang kecil hingga yang panjangnya mencapai ratusan meter.
c. Macrocystis integrifolia atau kelp, ukurannya sangat besar, di pantai barat
Amerika Utara panjangnya ditemukan dapat mencapai tiga kilometer. Kelp hidup
menempel kuat di bebatuan dengan bantuan talus yang menyerupai akar.
d. Laminaria sinclairii  merupakan jenis ganggang cokelat penghasil asam alginat
yang dibutuhkan untuk produksi tekstil, makanan, dan kosmetik.
e. Fucus serratus, termasuk alga warna cokelat yang berdiferensiasi menjadi bentuk
yang mengapung.
f. Postelia merupakan contoh alga cokelat yang banyak dijumpai.
g. Turbinaria decurens, Dictyota sp., Dictyosiphon sp., Nereocystis sp. adalah contoh
lain dari spesies Phaeophyta atau ganggang cokelat.

B. ALGA HIJAU BIRU (Cyanophyta)


1. Klasifikasi dan Morfologi
Ganggang hijau biru termasuk kedalam monera, karena struktur selnya sama
dengan struktur sel bakteri, yaitu bersifat prokariotik. Ganggang hijau biru berukuran
mikroskopis.Ganggang hijau biru tersebar luas, banyak ditemukan di perairan tanah
yang lembab, permukaan dinding tembok, pot, batu karang yang lembab.Bahkan
ditemukan pula di tempat yang kurang menguntungkan lingkungannya.Beberapa
jenis dijumpai pada sumber air panas seperti mata air panas Yellow Stone Park di
Amerika.
Ciri-ciri dan sifat ganggang hijau biru:
a. Tumbuhan bersel satu, benang (filamen) dan hidup berkoloni
b. Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin
dan fikoeritin (sering disebut ganggang hijau biru)
c. Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang -kadang
berlendir Inti sel tidak memiliki membran (prokarion)
Contoh:
a. Bentuk unisel (satu sel): Chroococcus, Gloeocapsa
b. Bentuk koloni: Polycystis
c. Bentuk filamen: Oscilatoria, Nostoc, Anabaena, Rivularia.

2. Manfaat
a. Nostoc
Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur
dan memfiksasi N2 dan udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang
digunakan untuk pertumbuhan padi.
b. Anabaena azollae
Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata (paku air).Paku air mendapat
keuntungan berupa amonia hasil fiksasi nitrogen oleh Anabaena azollae.
c. Spirulina
Spirulina/Ganggang Hijau Biru merupakan ganggang-ganggang mikro hasil
budidaya, mengandung konsentrasi bahan gizi terhebat yang dikenal di setiap
makanan, tumbuhan, bijian atau herba.Makanan yang tinggi protein, dengan lebih
dari 60% protein nabati yang mudah dicerna dengan sempurna.Alga berwarna hijau
kebiruan itu awalnya hanya diketahui sebagai penurun kolesterol.Pengujian
ilmiahnya dilakukan oleh Nayaka dari Tokai University,Jepang. Sebanyak 30 pria
sehat berkolesterol tinggi dan hiperlipidemia yang diberi asupan spirulina
menunjukkan penurunan 4,5% jumlah serum kolesterol, trigliserida, dan LDL.
Mereka mengkonsumsi 4,2 gram spirulina selama 4 minggu tanpa mengubah pola
makan.
J. E. Piero Estrada dari Departament Farmakolog, Fakultas
Farmasi,Universitas Madrid, Spanyol mengungkap spirulina kaya antioksidan
lantaran kandungan 3 pigmen kaya protein yaitu phykosianin, klorofil l, dan
zeasantin.Phykosianin,antioksidan larut air, penunjang kesehatan hati dan
ginjal.Zeasantin, antioksidan pelindung mata terutama saat tua.Sedangkan klorofi
l,antioksidan bersifat antikanker dan antiracun.
Selain antikanker dan antiracun, penelitian Laboratory of Viral
Pathogenesis,Dana-Farber Cancer Institute and Harvard Medical School,
Massachusetts, Amerika Serikat pada 1996 membuktikan, spirulina dalam
konsentrasi 5-10 g/ml mampu menghambat pembelahan sel HIV-1. Itu disebabkan
spirulina memiliki kandungan kalsium spirulan, molekul polimerisasi gula berisi
kalsium dan sulfur. Konsumsi spirulina terbukti memberikan masa hidup lebih lama
pada pasien AIDS.
Sedangkan Armida Hernindez-Corona dari Departamento de Microbiologi,
Escuela Nacional de Ciencias Biologicas, IPN, Meksiko, menunjukkan ekstrak
spirulina memiliki sifat antiviral. Ia efektif melawan virus herpes simpleks tipe
2,pseudorabies virus (PRV), human cytomegalovirus (HCMV), dan HSV-1, dengan
dosis efektif (ED50) masing-masing sebesar 0,069, 0,103, 0,142, dan 0,333
mg/ml.Karena manfaat yang luar biasa, Arthrospira platensis kini banyak
dibudidayakan di seluruh dunia. Berjuta-juta pil spirulina pun telah diproduksi
lantaran terbukti menghadang dan menggempur berbagai penyakit.
Fungsi :
1) Menyeimbangkan pH tubuh
2) Mengandung Besi yang menyembuhkan Anemia
3) Mencegah infeksi bakteri dan menyembuhkan luka
4) Menurunkan tingkat Kolesterol
5) Mencegah penyebaran kanker
6) Memperkuat sistem kekebalan tubuh
7) Membantu melembutkan kulit dan membuatnya nampak lebih berseri
8) Menjaga bakteria menguntungkan dalam jumlah yang cukup di usus
9) Meningkatkan sistem pencernaan tubuh
10)Mendorong detoksifikasi ginjal
11) Memulihkan kesehatan penderita kurang gizi
12) Menurunkan tingkat Kolesterol dan mengendalikan masalah berat badan
13) Mengendalikan tekanan darah dan mencegah diabetes
14) Mengandung GLA yang menyembuhkan penyakit jantung, masalah menstruasi,
kekakuan dan keracunan alkohol.

Anda mungkin juga menyukai