Anda di halaman 1dari 16

Alga merupakan tumbuhan thallus yang tidak mempunyai akar,batang,daun,dan bunga.

Struktur
perkembangbiakannya hamper selalu bersel tunggal,jika ada yang bersel banyak setiap komponen
sel membentuk satuan reproduksi baiksebagai zoospore maupun gamet. Alat reproduksi tidak
memiliki lapisan luar yang terdiri atas sel-sel steril.Alga tidak pernah menghasilkan embrio, yaitu
zigotnya tidak pernah berkembang menjadi tumbuhan muda yang bersel banyak ketika masih
terbungkus oleh alat kelamin betina.

MuTekNoKom
Ilmu Teknologi Komputer (Penuh dengan Gudang Ilmu Pengetahuan)
 Beranda ▼
Selasa, 18 Februari 2014

Alga Mikroskopis
ALGA MAKROSKOPIS

A.    KLASIFIKASI ALGA

Sistem klasifikasi algae ada bermacam-macam. Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan terutama
dalam penelitian fisiologi, biokimia, dan penggunaan mikroskop elektron, maka klasifikasi algae ke
dalam divisinya, kini didasarkan pada:

1.      pigmentasi,

2.      hasil fotosintesis,

3.      Flagelasi

4.      sifat fisik dan kimia dinding sel,

5.      ada atau tidak adanya inti sejati.


Atas dasar hal tersebut, Smith membagi algae menjadi; Divisi: Chlorophyta, Euglenophyta,
Pyrrophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta dan Cyanophyta. Pyrrophyta, Chrysophyta,dan
Euglenophyta termasuk Protista (Protista algae); Cyanophyta termasuk Monera.

B.     PENGERTIAN ALGA MAKROSKOPIS

Alga merupakan tumbuhan thallus yang tidak mempunyai akar,batang,daun,dan bunga. Struktur
perkembangbiakannya hamper selalu bersel tunggal,jika ada yang bersel banyak setiap komponen
sel membentuk satuan reproduksi baiksebagai zoospore maupun gamet. Alat reproduksi tidak
memiliki lapisan luar yang terdiri atas sel-sel steril.Alga tidak pernah menghasilkan embrio, yaitu
zigotnya tidak pernah berkembang menjadi tumbuhan muda yang bersel banyak ketika masih
terbungkus oleh alat kelamin betina.

C.     KELOMPOK-KELOMPOK ALGA

Kelompok alga terbagi menjadi dua divisi yaitu :

1.      Alga Prokariotik

2.      Alga Eukariotik

a.       Alga Prokariotik

Alga biru-hijau kini dimasukkan sebagai bakteri sehingga dinamakan Cyanobacteria(bakteri biru-
hijau,dulu disebut Cyanophyceae) dengan demikian,sebutan “alga’’ menjadi tidak valid,
Cyanobacteria memiliki struktur sel prokariotik seperti halnya bakteri, namun mampu melakukan
fotosintesis langsung karena memiliki klorofil.Sebelumnya,alga ini bersama bakteri masuk ke dalam
kerajaan monera.Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya diketahui bahwa ia lebih banyak
memiliki karakteristik bakteri sehingga dimasukkan ke dalam kelompok baltei
benar(Eubacteria).Sebagai tambahan, beberapa kelompok organisme yang sebelumnya sebagai
bakteri,sekarang malah dipisahkan menjadi kerajaan sendiri ,Archaea.

b.      Alga Eukariotik

Jenis- jenis alga lainnya memiliki struktur sel eukariotik dan mampu berfotosintesis,entah dengan
klorofil maupun dengan pigmen-pigmen  lain yang membantu dalam asimilasi energy.

Dalam taksonomi paling modern ,alga-alga eukariotik meliputi filum/division berikut ini:

                                    1.      Archaeplastida: Regnum Viridiplantae atau Plantae (tumbuhan) :

o   Fillum Chlorophyta (alga hijau)


o   Fillum Charophyta (alga hijau berkarang)

                                    2.       Archaeplastida : Regnum incertae sedis

o   Fillum Rhodophyta(alga merah)

                                    3.      Archaeplastida : Regnum incertae sedis

o   Fillum Glaucophyta

                                    4.      Superregnnum Caboza:Regnum Excavata

                                    5.      Superregnum Cabozoa : Regnum Rhizaria

o   Fillum Cercozoa (kelas Cholorarachnia)

Kelompok Alga berdasarkan dominansi pigmennya.

Berdasarkan dominansi pigmennya,alga dapat dibedakan menjadi alga cokelat, alga merah, alga
keemasan, diatom, dan alga hijau.

A.     Alga Cokelat (Phaeophyta)

Warna alga cokelat ditimbulkan oleh adanya pigmen cokelat (fukosantin) yang secara dominan
menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan. Selain fukosantin, alga cokelat juga
mengandung pigmen lain seperti klorofil a, klorofil c, violasantin, beta-karoten, dan diadinosantin.

Alga cokelat merupakan alga yang memiliki talus terbesar dibandingkan jenis alga lainnya.Pada
kondisi yang sesuai, Macrocystis sp. atau alga cokelat raksasa dapat mencapai panjang 100 meter
dan kecepatan tumbuh mencapai 15 cm per hari.Alga cokelat yang sering ditemukan di tepi pantai
sedang mengalami fase diploid dari siklus hidupnya.

a)   Ciri-ciri alga cokelat

Ciri-ciri alga cokelat adalah sebagai berikut:

a.       Ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai makroskopis. Berbentuk tegak, bercabang, atau
filamen tidak bercabang.

b.      Memiliki kloroplas tunggal. Ada kloroplas yang berbentuk lempengan diskoid (cakram) dan ada
pula yang berbentuk benang.

a.       Memiliki pirenoid yang terdapat di dalam kloroplas. Pirenoid merupakan tempat menyimpan
cadangan makanan. Cadangan makanan yang terdapat pada alga ini berupa laminarin.

b.      Bagian dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan bagian luar tersusun dari
gumi. Pada dinding sel dan ruang antarsel terdapat asamalginat (algin).

c.       Mempunyai jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan
transportasi pada tumbuhan darat.
a)   Habitat

Alga cokelat umumnya hidup di air laut, terutama laut yang bersuhu agak dingin dan sedang.Hanya
ada beberapa jenis alga cokelat yang hidup di air tawar.

Di daerah subtropis, alga cokelat hidup di daerah intertidal, yaitu daerah literal sampai sublitoral. Di
daerah tropis, alga cokelat biasanya hidup di kedalaman 220 meter pada air yang jernih.

b)   Cara Hidup

Alga cokelat bersifat autotrof.Foto-sintesis terjadi di helaian yang menyerupai daun.Gula yang
dihasilkan ditransportasikan ke tangkai yang menyerupai batang.

c)   Peranan Alga Coklat dalam kehidupan

Alga cokelat bermanfaat bagi industri makanan dan farmasi.Algin (asam alginat) yang merupakan
bagian koloid dari alga cokelat digunakan dalam pembuatan es krim, pil, tablet, salep, obat
pembersih gigi, losion, dan krem sehabis bercukur.Selain itu, alga cokelat digunakan untuk makanan
ternak dan sebagai pupuk karena kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi sedangkan
fosfornya rendah.

d)   Reproduksi

Reproduksi pada alga cokelat terjadi secara aseksual dan seksual.Reproduksi aseksual dengan
pembentukan zoosporaberflagela dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara
oogami atau isogami.Reproduksi seksual alga cokelat hampir serupa dengan pembiakan generatif
tumbuhan tingkat tinggi.Contohnya adalah reproduksi pada Fucus vesiculosus. Selain berkembang
biak secara aseksual dengan fragmentasi, Fucus vesiculosus juga berkembang biak dengan cara
seksual dengan oogami.

Proses oogami adalah sebagai berikut. Ujung lembaran talus yang fertil membentuk reseptakel, yaitu
badan yang mengandung alat pembiak.Di dalam reseptakel terdapat konseptakel yang mengandung
anteridium yang menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid) dan oogonium yang menghasilkan
sel telur dan benang-benang mandul (parafisis).

Anteridium berupa sel-sel berbentuk jorong yang terletak rapat satu sama lain pada filamen pendek
bercabang-cabang yang muncul dari dasar dan tepi konseptakel. Tiap anteridium menghasilkan 64
spermatozoid.

Oogonium berupa badan yang duduk di atas tangkai.Oogonium jumlahnya sangat banyak dan tiap
oogonium mengandung 8 sel telur. Akan tetapi, hanya 40% dari sel telur yang dapat dibuahi dan
hanya 1 atau 2 dari setiap 100.000 spermatozoid dapat membuahi sel telur. Zigot lalu membentuk
dinding selulosa dan pektin, kemudian melekat pada suatu substrat dan tumbuh menjadi individu
baru yang diploid.

 Contoh alga cokelat, antara lain:


a) Fucus serratus

b) Macrocystis pyrifera

c) Sargassum vulgare

d) Turbinaria decurrens

Poin kunci

Phaeophyta memiliki pigmen dominan fukosantin, bertalus terbesar di antara alga yang ada, dan
memilliki pirenoid untuk menyimpan laminari di ruang antarsel.

Berikut ini akan kita bahas salah satu jenis alga cokelat, yaitu Sargassum. Sargassum merupakan
genus dengan anggota lebih dari 150 spesies.Alga ini banyak terdapat di perairan tropis dan
subtropis, misalnya lautan Atlantik sebelah barat, yaitu laut Sargasso.

Sargassum muticum adalah salah satu contoh gulma laut yang berasal dari Jepang.Saat ini, alga
tersebut sudah tersebar di pantai barat Amerika Utara dan Inggris.

Ciri-ciri Sargassum :

1)      bentuk talus seperti pohon

2)      batang utama pipih, mempunyai bagian seperti daun di sisi samping

3)      kantong udara berbentuk bulat

4)      reseptakel mempunyai modifikasi cabang yang berbentuk bulat Sargassum

5)       konseptakel terdapat di ujung cabang-cabang

6)      hidup di daerah literal dan sublitoral

7)      hidup melayang di air atau melekat pada substrat.

Sargassum yang hidup melayang tidak dapat bereproduksi secara seksual tetapi dapat melakukan
fragmentasi.

B.Alga Merah (Rhodophyta)

Alga merah berwarna merah sampai ungu, tetapi ada juga yang lembayung atau kemerah-
merahan.Kromatofora berbentuk cakram atau lembaran dan mengandung klorofil a, klorofil b, serta
karotenoid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna merah fikoeritrin sebagai pigmen utama
yang mengadakan fluoresensi. Jenis Rhodophyta tertentu memiliki fikosianin yang memberi warna
biru.

a)      Ciri-ciri alga merah


a.       Talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Banyak alga merah yang tubuhnya dilapisi
kalsium karbonat.

b.      Tidak memiliki flagela.

c.       Dinding sel terdiri dari komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun dari
mikrofibril, sedangkan sisi luar tersusun dari lendir. Komponen kimia mikroribril terutama adalah
xilan, sedangkan komponen kimia dinding mikrofibril luarnya adalah manan. Dinding sel alga merah
mengandung polisakarida tebal dan lengket yang bernilai komersial.

d.      Alga merah Laurencia sp.

e.       Memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak di dalam kloroplas.
Pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil asimilasi. Hasil asimilasinya
adalah sejenis karbohidrat yang disimpan dalam bentuk tepung fluorid, fluoridosid (senyawa gliserin
dan galaktosa), dan tetes minyak. Tepung fluorid jika ditambah lodium menunjukkan warna
kemerah-merahan.

b)      Cara hidup

Alga merah umumnya bersifat autotrof. Akan tetapi ada pula yang heterotrof, yaitu yang tidak
memiliki kromatofora dan biasanya bersifat parasit pada alga lain

c)      Habitat

Alga merah umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam daripada tempat hidup alga
cokelat.Sepertiga dari 2500 spesies yang telah diketahui, hidup di perairan tawar dan ada juga yang
hidup di tanah.Biasanya organisme ini merupakan penyusun terumbu karang laut dalam.

Alga merah berperan penting dalam pembentukan endapan berkapur, baik di lautan maupun di
perairan tawar.

d)      Reproduksi

Alga merah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual.Reproduksi seksual terjadi melalui
pembentukan dua anteridium pada ujung-ujung cabang talus.Anteridium menghasilkan gamet
jantan yang disebut spermatium. Gametangium betina disebut karpogonium yang terdapat pada
ujung cabang lain.

Karpogonium terdiri dari satu sel panjang.Bagian karpogonium bawah membesar seperti botol,
sedangkan bagian atasnya membentuk gada atau benang dan dinamakan trikogen.Inti sel telur
terdapat di bagian bawah yang membesar seperti botol.

Spermatium mencapai trikogen karena terbawa air (pergerakan secara pasif). Spermatium kemudian
melekat pada trikogen.Setelah dinding perlekatan terlarut, seluruh protoplasma spermatium masuk
dalam karpogonium.Setelah terjadi pembuahan, terbentuklah sumbat di bagian
bawah.karpogonium.Sumbat itu memisahkan karpogonium dan trikogen. Zigot hasil pembuahan
akan membentuk benang-benang sporogen. Dalam sel-sel di ujung benang sporogen itu, terbentuk
spora yang masing-masing memiliki satu inti dan satu plastida; spora tersebut dinamakan
karpospora.Karpospora akhirnya keluar dari sel-sel ujung benang sporogen sebagai protoplasma
telanjang berbulu cambuk.Karpospora ini mula-mula berkecambah menjadi protalium yang akhirnya
tumbuh menjadi individu baru lengkap dengan alat-alat generatifnya.

Reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora. Tetraspora akan menjadi gametangium
jantan dan gametangium betina. Gametangium jantan dan betina akan bersatu membentuk
karposporofit. Karposporofit kemudian menghasilkan tetraspora, Contoh anggota-anggota
Rhodophyta antara lain: Corrallina, Palmaira, Batrachospermum moniliforme, Gelidium, Gracilaria,
Eucheuma, dan Scicania furcellata.

e)      Peranan alga merah dalam kehidupan

Alga merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan antara lain sebagai bahan
makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma spinosum. Di beberapa negara, misalnya Jepang, alga
merah ditanam sebagai sumber makanan. Selain itu juga dipakai dalam industri agar, yaitu sebagai
bahan yang dipakai untuk  mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan bakteri. Beberapa alga
merah yang dikenal dengan sebutan alga koral menghasilkan kalsium karbonat di dinding
selnya.Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam mengatasi terjangan ombak.Kelebihan ini menjadikan
alga kural memiliki peran penting dalam pembentukan terumbu karang (Campbell et al. 2003;
Solomon et al. 2005).

Poin kunci

Rhodophyta berpigmen dominan fikoeritrin, mempunyai pirenoid untuk menyimpan tepung fluorid
dan fluoridosid. Alga merah tidak menghasilkan sel yang motil

C.alga Keemasan (Chrysophyta)

Chrysophyta diambil dari kata Yunani chrysos yang berarti emas.Kelompok alga keemasan memiliki
keragaman komposisi pigmen, dinding sel, dan tipe flagela sel. Alga keemasan mengandung klorofil a
dan c, karoten, dan santofil.

a.      Ciri-ciri alga keemasan

Ciri-ciri alga keemasan adalah sebagai berikut :

a)      Bentuk talus ada yang berupa batang atau telapak tangan.

b)     Alga keemasan yang bersel satu ada yang memiliki 2 flagela heterodinamik, yaitu sebagai
berikut.

1.      Satu flagela mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema. Flagela seperti ini
disebut pleuronematik.Flagela pleuronematik mengarah ke anterior.

2.      Satu flagela lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik, mengarah ke
posterior.
Anggota Chrysophyta dengan berbagai tipe flagela, yaitu:

a)      Synura.

b)       Ochromonas,

c)       Chromulina,

d)      Isochrysis,

e)      Chrysochromulina,

f)       Prymnesium.

Kedua flagela heterodinamik ini ada yang hampir sama panjangnya (contohnya pada synura) ada
pula yang sedikit berbeda panjangnya (contohnya pada Ochromonas). Tidak semua alga.keemasan
memiliki flagela heterodinamik, ada pula yang hanya mempunyai satu flagela atau dua flagela yang
sama bentuknya.

c)      Pada kloropas alga keemasan jenis tertentu, ditemukan pirenoid yang merupakan tempat
persediaan makanan. Persediaan makanan berupa krisolaminarin (dahulu disebut leukosin).Selain
itu di dalam vakuola terdapat tetes-tetes minyak.

b.      Habitat

Habitatnya di air tawar atau air laut, serta tempat-tempat yang basah

c.       Cara hidup

Alga keemasan hidup secara autotrof.Artinya dapat mensintesis makanan sendiri karena memiliki
klorofil untuk berfoto-sintesis.Klorofil yang dimilikinya antara lain klorofil a, klorofil c, dan
karotenoid, termasuk juga fukbsantin.

d.       Reproduksi

Reproduksi pada alga keemasan dapat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual
dengan cara membelah diri menghasilkan spora motil berflagela, yang disebut zoospora. Reproduksi
seksual dengan cara membentuk sel khusus yang disebut auksospora. Auksospora adalah zigot yang
dilindungi oleh suatu dinding sel yang berbeda dengan dinding sel pada umumnya.

e.        Peranan alga keemasan dalam kehidupan

Alga keemasan merupakan penyusun utama plankton yang berperan penting sebagai produsen di
lingkungan perairan laut.

A.     Diatom (Bacillariophyta)
Inti sel dan kloropas diatom berwarna cokelat keemasan, tetapi ada juga yang berwarna hijau
kekuningan atau cokelat tua.Sebagian besar diatom bersifat uni-seluler, walaupun ada juga yang
berkoloni.

a.      Ciri-ciri umum diatom

                                    1.      Talus bersel satu. Struktur talus terdiri dari dua bagian, yaitu wadah (kotak)
disebut hipoteka dan tutupnya disebut epiteka.Epiteka berukuran lebih besar daripada hipoteka.Di
antara dua kotak dan tutup terdapat rafe atau celah, dindingnya mengandung zat kersik (silika).

                                    2.      Inti sel berada di pusat sitoplasma,

                                    3.      Kloroplasnya mempunyai bentuk yang bervariasi, yaitu seperti cakram,


seperti huruf H, periferal, dan pipih.

b.      Habitat

Hidup di air tawar, laut, dan daratan yang lembab sebagai plankton atau bentos.

c.       Cara Hidup

Diatom termasuk organisme autotrof karena memiliki pigmen-pigmen fotosintesis.Pigmen


fotosintensisnya adalah klorofil a, klorofil c, karoten, fukosantin, diatoksantin, dan diadi-noksantin.

Siklus reproduksi aseksual dan seksual pada diatom.

d.      Reproduksi

Reproduksi diatom terjadi secara seksual dan aseksual.Pada saat diatom bereproduksi secara
aseksual melalui mitosis, hipoteka dan epiteka memisah. Setiap bagian akan membentuk bagian
baru di dalam bagian yang lama. Artinya, hipoteka sel lama menjadi epiteka sel baru dan epiteka sel
lama tetap menjadi epiteka sel baru.Jadi, salah satu sel anakan berukuran tetap, sedangkan satu sel
anakan lainnya berukuran lebih kecil daripada sel induknya.Pembelahan mitosis terus berlangsung
sampai terbentuk sel anakan yang berukuran sekitar 30% dari besar sel aslinya.Setelah mencapai
ukuran minimum tersebut, diatom kemudian bereproduksi secara seksual.Sel diatom menghasilkan
sperma dan telur.Sperma kemudian bergabung dengan telur membentuk zigot. Zigot akan tumbuh
dan berkembang menjadi berukuran normal seperti aslinya. Setelah diatom mencapai ukuran
normal, diatom akan kembali melakukan reproduksi aseksual melalui pembelahan mitosis.

e.       Peran diatom dalam kehidupan

Diatom yang mati di lautan akan mengendap di dasar laut menjadi tanah diatom. Tanah diatom
berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat, dinamit, pembuat saringan,
bahan penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis dan piringan hitam.
B.      Alga Hijau (Chlorophyta)

Alga hijau memiliki pigmen, hasil metabolisme, dan struktur dinding sel yang mirip dengan
tumbuhan darat.Berdasarkan data molekuler saat ini, banyak ilmuwan yang memasukkan kelompok
ini dalam kingdom Plantae.

a.      Ciri-ciri alga hijau

Ciri-ciri Chlorophyta adalah sebagai berikut :

a)      Ada yang bersel satu, ada yang membentuk koloni.

b)      Bentuk tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuhan
tinggi.

c)      Bentuk dan ukuran kloroplas beraneka ragam, ada yang seperti mangkok, busa, jala, atau
bintang. Di dalam kloroplas terdapat ribosom dan DNA.Selain itu terdapat pirenoid sebagai tempat
penyimpanan hasil asimilasi yang berupa tepung dan lemak.Organel lainnya adalah badan Golgi,
mitokondria, dan retikulum endo-plasma.

d)     Pada sel reproduktif yang motil terdapat pigmen yang disebut stigma (bintik mata merah).

e)      Di dalam sitoplasma sel yang dapat bergerak terdapat vakuola kontraktil, Vakuola kontraktil
berfungsi sebagai alat osmoregulasi.

f)       Inti sel alga hijau memiliki dinding, sehingga bentuknya tetap. Inti yang demikian disebut
eukarion.

g)      Pada alga hijau yang motil terdapat dua flagela yang sama panjang.

b.      Habitat

Habitat alga ini di air tawar, air laut, dan tanah-tanah yang basah.Ada pula yang hidup di tempat
yang kering.

c.       Cara Hidup

Alga hijau hidup secara autotrof.Alga ini berwarna hijau karena adanya klorofil a, b, beta-karoten,
dan santofil.Ada pula yang bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak.

d.      Reproduksi

Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospora, yaitu spora yang dapat bergerak atau
berpindah tempat.Zoospora berbentuk seperti buah pir yang memiliki dua sampai empat bulu
cambuk, vakuola kontraktil, dan satu bintik mata berwarna merah (stigma).

Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya zigospora.Zigospora tidak


mempunyai alat gerak.
e.       Peranan alga hijau dalam kehidupan

Sifat alga hijau yang autotrof menjadikannya sebagai produsen penting, di manapun habitatnya.

Contoh beberapa jenis alga hijau antara lain Spirogyra, Volvox, Chlamydomonas, Ulva, dan
Stigeoclonium. Berikut ini akan kita bahas tentang Spirogyra, Ulva, dan Chlorella.

a)      Spirogyra

Habitat Spirogyra adalah di air tawar.Alga ini mudah dikenali karena memiliki kloroplas besar
berbentuk pita melingkar di dalam sel. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, sedangkan
reproduksi seksualnya secara konjugasi.

Proses konjugasi berlangsung sebagai berikut. Spirogyra yang berbeda jenis berdekatan, kemudian
muncul tonjolan yang saling mendekati hingga bersatu membentuk pembuluh.Protoplasma dari sel
Spirogyra jenis + pindah ke sel Spirogyra jenis -, sehingga terjadi persatuan plasma (plasmogami)
yang kemudian diikuti persatuan inti (kariogami).Hasil persatuan ini berupa zigospora yang
diploid.Zigospora mengalami meiosis dan terbentuklah empat sel baru yang diploid.

a.       Struktur tubuh Spirogyra,

b.      konjugasi pada Spirogyra Dari keempat sel ini, ada satu sel yang tumbuh menjadi benang
Spirogyra.

c.        Ulva

Koloni Ulva membentuk suatu lembaran setebal dua sel, lebarnya beberapa cm dan panjang 30 cm
atau lebih.Ulva ditemukan pada air asin dan air payau, menempel pada kayu-kayuan atau batu-batu
karang sepanjang pantai.

Reproduksi aseksualnya dengan zoospora berflagela empat.Reproduksi seksualnya terjadi dengan


bersatunya sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang masing-masing berbentuk seperti
zoospora biasa.Akan tetapi, kedua jenis kelamin itu berukuran lebih kecil daripada zoospora biasa
dan masing-masing berflagela dua.

d.      Chlorella

Chlorella hidup di air tawar, air laut, dan tempat yang basah.Bentuk Chlorella seperti bola dengan
kloroplas berbentuk seperti mangkuk.Chlorella berpotensi menjadi sumber makanan baru karena
beberapa hal berikut:

a.       Dalam lingkungan yang baik, perkembangbiakan berlangsung cepat. Suhu ideal untuk
fotosintesisnya ialah sekitar 25 °C.

b.      Jika dalam kulturnya dimasukkan zat organik sederhana, yaitu karbon dioksida dan cahaya, alga
ini akan berfotosintesis dan menghasilkan karbohidrat, protein, serta lemak.

Ulva dan siklus hidupnya


Jika intensitas cahaya, lama penyinaran, dan mineral yang terdapat dalam substratnya diatur dengan
tepat, alga ini akan menghasilkan karbohidrat, protein, dan lemak dengan perbandingan yang sesuai
dengan kehendak kita.

 a)      Chloropyta (ganggang hijau)

Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan
fotosintesis.90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut.Yang hidup di air umumnya sebagai
plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah.

Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara cara
reproduksi dengan fragmentasi dan koyugasi. Contoh:

a.       Chlorella : bersel satu, bentuk bulat, kloroplas menyerupai mangkuk atau lonceng, hidup di air
tawar/ laut/ payau/ darat, pembiakan vegetatif dengan pembelahan sel dan tiap sel membentuk 4
sel anakan. Beberapa ahli beranggapan ganggang ini dapat dimanfaatkan kelak untuk memproduksi
bahan makanan baru bagi manusia, yakni protein, lemak dan karbohidrat.

b.      Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat
dimakan.

c.       Spiroggyra: berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah atau perairan yang
airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan konyugasi yaitu dua
Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung membentuk pembuluh,
protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain
dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid,
zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel
yang menjadi individu baru.

d.      Chlamidomonas: berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu nukleus.
Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi sebagai pusat pembentukan tepung
(amilum).Reproduksi dilakukan membelah diri dan konyugasi.

e.       Euglena: juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain mempunyai klorofil
juga dapat berpindah tempat.

f.       Hydrodictyon: ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif
dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan
konyugasi sel gamet yang dilepas dari induknya menghasilkan zigospora.

g.      Oedogonium: biasanya melekat pada tanaman air, rumaha siput dan lain-lain.

h.      Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar. Batang beruas-ruas
dan tiap ruas bercabang kecil.
Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :
1.  Menguntungkan :

ü  sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.

ü  dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.

ü  penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.

1.      Merugikan :

ü  ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah warna
dan berbau.

D.    CIRI-CIRI UMUM  ALGA MAKROSKOPIS

1)      Tubuhnya tersusun dari banyak sel.

2)      Strukturnya tubuhnya berupa thallus yaitu suatu struktur yang belum dapat dibedakan dengan
jelas antara akar,batang,daun.

3)      Di dalam sel-sel tubuhnya terdapat pigmen penyerap cahaya yang berupa kloroplas atau
kromatofor.

4)      Bersifat Autotrof yang dapat menghasilkan zat organic dan oksigen melalui proses fotosintesis.

5)      Dapat berkembangbiak dengan cara aseksual dan seksual.

E.     STRUKTUR ANATOMI THALLUS

Struktur anatomi thallus pada setiap alga makroskopis berbeda-beda.Ada thallus yang memiliki
percabangan dan ada pula yang tidak.

F.      PERCABANGAN THALLUS

Percabangan Thallus terbagi menjadi:

a)      Dichotomus (bercbang dua terus menerus)

b)       Pectinate (berderet searah pada satu sisi thallus utama)

c)      Pinnate (bercabang dua-dua pada sepanjang thallus utama secara berselang-seling)

d)     Verticillate (cabangnya berpusat melingkari aksis atau sumbu utama)


G.    SIFAT SUBSTANSI THALLUS

Sifat substansi thallus juga beraneka ragam, ada yang lunak seperti glatin(gelatininous), mengandung
zat kapur(calcareous), lunak seperti tulang rawan(cartilagineous),dan berserabut(spongius).

Sebagian besar alga mempunyai dinding sel yang jelas, tetapi beberapa marga dan sel-sel
reproduktif tertentu tidak mempunyai dinding sel.Materi penyusun dinding alga adalah
:Selulosa,xilan,manan,polisakarida yang mengandung sulfat asam alginate,protein,silicon,dan 
.Dinding sel alga tidak dibentuk oleh satu senyawa, tetapi merupakan  matriks dari satu materi yang
bergantian dengan materi lainnya atau terbentuk dari lapisan-lapisan berbagai materi yang berbeda.

Semua golongan alga mengandung klorofil dan beberapa karotenoid.Dalam pigmen karotenoid
termasuk karoten dan xantofil. Disamping pigmen tersebut di atas yang larut dalam pelarut organic,
ada pula pigmen yang larut dalam air, yaitu fikobiliprotein,atau fikobilin. Pigmen ini terdapat dalam
alga biri dan alga merah.

Walaupun alga tidak memiliki organ batang,akar,daun,dan bunga, namun bentuknya berkisar dari
tumbuhan yang bersel tunggal (mikroskopik) sampai yang bersel banyak (makroskopik) yang sangat
kompleks yang panjangnya mencapai 70 meter. Kaena demikian besarnya kisaran bentuk alga ,maka
bentuk alga dapat dibedakan sebagai berikut.

a.      Bersel tungal, bersel tunggal yang dapat bergerak contohnya : Chlorella,Synecoccus

b.      Thallus bersel banyak , dibagi menjadi 5 bentuk sebagai


berikut :                                                                    

c.       Koloni, Koloni yang dapat bergerak contohnya :Volvox ,Pandorina,Koloni yang kokoid yang
tidak dapat bergerak contohnya Hydrodiction,Pediastrum

d.      Agregat,contohnya Palmella,Gloeocapsa

e.      Fillament,filament yang bercabang contohnya Ulothrix,Spirogyra.Fillament yang bercabang


,contohnya Cladophora.Fillament yang heterotrikos,contohnya
Chaelophora,ectocarpus,Stigeolonium, Parenkim semu contohnya:Nemaliun.

f.        Sipon,contohnya briopsis,Vancheria

g.     Thallus parenkim, contohnya Ulva, Porphyra, Panctaria.

Keragaman alga makroskopis relative rendah dengan jumlah spesies sekitar 8000 spesies.Walaupun
alga makroskopis diketahui menyebar secara luas mulai dari perairan kutub sampai pada perairan
tropis baik di belahan bumi utara maupun di belahan bumi selatan, namun masing-masing spesies
alga makroskopis memiliki daerah persebaran tertentu pada laut-laut di seluruh belahan dunia.

H.    MACAM-MACAM BENTUK TUBUH ALGA

a.       Bentuk uniseluler: bentuk uniseluler yang berflagela dan yang tidak berflagela.

b.      Bentuk multiseluler:
                                                     i.      a. koloni yang motil, b. koloni yang kokoid

                                                   ii.      Agregasi: bentuk palmeloid, dendroid, dan rizopoidal.

                                                 iii.      Bentuk filamentik: filamen sederhana, filamen bercabang, filamen


heterotrikh, filamen pseudoparenkhimatik yang uniaksial dan multiaksial.

                                                 iv.      Bentuk sifon/pipa.

                                                   v.      Pseudoparenkhimatik.

I.       REPRODUKSI

Vegetatif: fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan hormogonia.

Aseksual: pembentukan mitospora, zoospora, aplanospora, hipnospora, stadium pamela.

Reproduksi aseksual terjadi melalui pembelahan sel menghasilkan dua sel anak yang masing-masing
akan menjadi individu baru. Reproduksi dengan cara pembelahan sel umumnya terjadi pada alga
bersel tunggal. Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umumnya
bereproduksi melalui fragmentasi.Fragmentasi adalah terpecah-pecahnya koloni menjadi beberapa
bagian.

Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga dapat bereproduksi melalui pembentukan
zoospora.Zoospora merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan dapat bergerak atau
berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela.Setiap zoospora merupakan calon
individu baru.

Seksual: isogami, heterogami yang terdiri dari anisogami dan oogami, aplanogami, autogami.

Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh menjadi
individu baru.Terdapat dua tipe reproduksi seksual, yaitu isogami dan oogami.

Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina berukuran sama besar dan umumnya dapat
bergerak. Jika zigot hasil peleburan gamet betina dengan jantan mengalami dormansi, maka disebut
zigospora.

Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran gamet betina.Gamet betina atau
telur berukuran besar dan tidak bergerak, sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan dapat
bergerak.Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah tetapi mengalami dormansi, maka disebut
oospora.

J.       PERGANTIAN KETURUNAN

Pergantian keturunan haplobiontik terdiri dari: pergantian keturunan yang haplontik dan diplontik.

Pergantian keturunan yang isomorfik dan heteromorfik.

Klasifikasi alga didasarkan pada morfologi sel-sel reproduksin, pigmen dalam plastida dari sel
vegetatif, dan macam ,makanan cadangan .Semua alga mengandung klorofil tetapi ada pigmen lain
yang ,menyusun yang terkandung dalam plastida.
Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston, sedangkan yang hidup di dasar
perairan disebut bersifat bentik. Alga yang bersifat bentik digolongkan menjadi :

a.  epilitik (hidup di atas batu)

b. epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)

c.  epipitik (melekat pada tanaman)

d. epizoik (melekat pada hewan).

    

        Berdasarkan habitatnva di perairan, alga dibedakan atas :

a)      alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan

b)      alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan karena naik turunnya air
akibat pasang surut

c)       alga sublitoral, yaitu alga yang hidup di bawah permukaan air

alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah.

Unknown di 14.21
Berbagi

Tidak ada komentar:


Posting Komentar


Beranda

Lihat versi web


Mengenai Saya

Unknown

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai