Sistematika Klasifikasi
2 Klasifikasi
Arkhaezoa
Beberapa protista yang tidak memiliki mitokondria dimasukkan
kedalam kingdom ini. Salah satu subkelompok arkhaezoa adalah
diplomonad – yang memiliki flagella, dua inti yang terpisah, tidak ada
mitokondria, tidak ada plastid, dan sitoskeleton sederhana dibanding
eukariota lainnya salah satunya, Giardia lamblia, menginfeksi usus
manusia yang menyebabkan kejang abdominal dan diare yang hebat.
Ditularkan melalui air yang telah terkontaminasi oleh feses manusia.
Hubungan evolusioner diplomonad dan dua kelompok arkhaezoa
pasitik lainnya, yaitu trikomonad dan mikrosporidian
sebenarnya masih belum terpecahkan – karena seperti Giardia dan lainnya
yang organisme-organisme tersebut tidak memiliki mitokondria, mungkin
atau tidak mungkin menandakan adanya hubungan filogenetik diantara
organisme-organisme tersebut
Euglenozoa
Umumnya, protista yang memiliki flagella disebut flagellata –
istilah yang tidak pernah digunakan dalam taksonomi formal. Da;am
sistematika molekuler menyatakan 2 kelompok flagellate, yaitu
euglenoid (Euglena dan kerabat dekatnya) dan kinetoplastida
menyusun kingdom monofiletik Euglenozoa.
Euglenoid, ciri yang ditemui : adanya kantung anterior atau ruang,
dimana ada 1 atau 2 munculnya flagella. Paramilum – suatu polimer
3 Klasifikasi
Alveolata
Menurut sistematika molekuler, Alveolata menyatukan sekelompok
flagellate fotosintetik (dinoflagelata), kelompok parasit
(apikompleksa), dan kelompok eukariota yang bergerak dengan silia
(ciliate). Ciri utama Alveolata : memiliki rongga alveoli yang terbungkus
membrane dibawah permukaannya – belum diketahui fungsinya,
kemungkinan membantu menstabilkan permukaan sel, mengatur
kandungan air dan ion sel.
Ciliate (Ciliophora)
Memiliki ciri : hidup sebagai sel soliter dalam air tawar, beberapa
seluruhnya ditutupi seluruhnya leh silia (bulu getar) – sementara lainnya
memiliki silia yang berkelompok membentuk sedikit barisan atau berkas,
beberapa spesies bergerak dengan struktur menyerupai kaki yang dibentuk
dari pengikatan banyak silia (Stentor), adanya dua jenis nucleus –
makronukleus yang besar dan mikronukleus yang kecil.
Contoh dari Ciliata Stentor, Stylonychia – tidak memiliki silia
individual sama sekali, hanya silia mulut yang menyerupai kaki.
5 Klasifikasi
Ganggang (alge)
Ganggang termasuk tumbuhan yang paling primitif karena
struktur tubuhnya masih sederhana.
Hampir semua alga memiliki klorofil sebagai pigmen
“primer”, namun alga memiliki kekhasan yang tidak dimiliki tumbuhan
dalam pigmen “aksesoris” – pigmen yang dapat menangkap
gelombang cahaya panjang yang tidak dapat ditangkap oleh klorofil,
seperti karoten (kuning-oranye), xantofil (kecoklatan), dan fikobilin1
(variasi merah [fikoeritrin] dan biru [fikosianin])
Bentuk dan ukuran tubuh ganggang sangat beraneka
ragam, ada yang bersel satu berbentuk benang atau pita dan bersel banyak
berbentuk lembaran tipis. Ada pula yang seperti tumbuhan tingkat tinggi
dengan organ tubuh yang menyerupai akar dan daun.
Secara umum ganggang hidup di air, baik di air laut maupun di air
tawar. Ada pula ganggang yang hidup di darat dan biasanya di tempat
yang lembab, seperti di dinding tembok, kulit pohon, atau di atap genteng.
Seperti halnya dengan jamur, tumbuhan ganggang dapat
berkembang biak secara generatif dan vegetatif.
1
Ditemukan pada alga merah, sianobakteri, dan organisme lain yang plastidanya
kemungkinan berasal dari alga merah atau sianobakteri
6 Klasifikasi
R HIZOPODA
F LAGELLATA
Hidup dengan bebas di dalam air atau dapat juga sebagai parasit
didalam makhluk hidup lain. Contohnya Euglena viridis dan
Trypanosoma.
S POROZOA
C ILIATA