Anda di halaman 1dari 28

PROTOZOA

Protozoa merupakan jenis protista yang menyerupai hewan.


Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu proto yang berarti
pertama dan zoa yang berarti hewan. Sifat umum protozoa adalah
uniselluler, heterotrofik, dan merupakan cikal bakal hewan yang
lebih kompleks.
CIRI TUBUH
Ukuran dan bentuk tubuh
Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 10 200 . Bentuk
selnya sangat bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubahubah. Sebagian besar protozoa memiliki alat gerak berupa kaki
semu (pseudopodia), bulu getar (silia), atau bulu cambuk
(flagellum). Beberapa protozoa memiliki cangkang.
Struktur dan Fungsi Tubuh
Sel protozoa umumnya terdiri dari membrane sel, sitoplasma,
vakuola makanan, vakuola kontraktil (vakuola berdenyut), dan inti
sel.
Membran Sel
Fungsi : sebagai pelindung serta pengatur pertukaran makanan dan
gas
Vakuola Makanan
Fungsi : mencerna makanan. Vakuola makanan terbentuk dari
proses makan sel atau sel dengan cara menelan oleh setiap bagian
membrane sel atau melalui sitostoma (mulut sel). Zat-zat makanan
hasil cernaan dalam vakuola makanan masuk ke dalam sitoplasma
secara difusi. Sedangkan sisa makanan dikeluarkan dari vakuola
ke luar sel melalui membrane plasma.
Vakuola Kontraktil

Fungsi : mengeluarkan sisa makanan berbentuk cair ke luar sel


melalui membrane sel serta mengatur kadar air dalam sel. Vakuola
kontraktil merupakan vakuola yang selalu mengembang dan
mengempis.
Inti Sel
Fungsi : mengatur aktivitas sel
CARA HIDUP
Protozoa hidup secara heterotrof dengan memangsa bakteri,
protista lain, dan sampah organisme. Sebagai pemangsa bakteri,
protozoa berperan penting dalam mengontrol jumlah bakteri di
alam.
HABITAT
Protozoa hidup soliter atau berkoloni pada habitat yang beragam.
Sebagian besar protozoa hidup bebas di laut atau air tawar,
misalnya di selokan, kolam, dan sungai. Jenis lainnya ada yang
hidup di tanah. Beberapa jenis protozoa hidup dalam tubuh hewan
atau manusia dengan cara bersimbiosis.
REPRODUKSI
Protozoa sebagian besar melakukan reproduksi secara aseksual
dengan cara pembelahan biner. Pembelahan diawali deangan
pembelahan inti yang diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Sebagian protozoa melakukan reproduksi seksual dengan
penyatuan sel geaneratif (gamet) atau dengan penyatuan inti sel
vegetatif. Reproduksi seksual dengan penyatuan inti sel disebut
konyugasi.
Dalam siklus hidupnya, beberapa protozoa menghasilkan sel tidak
aktif yang disebut kista. Kista diselubungi oleh kapsul polisakarida
yang melindungi protozoa dari lingkungan yang tidak
menguntungkan, misalnya kekeringan. Jika kondisi lingkungan

membaik, misalnya tersedia makanan dan air maka dinding kista


akan pecah dan protozoa keluar untuk memulai hidupnya kembali.
KLASIFIKASI
Protozoa yang sudah teridentifikasi berjumlah lebih dari 60 ribu
species. Jenis protozoa yang sangat beragam tersebut dapat
dibedakan menjadi empat kelas berdasarkan alat geraknya, yaitu
Rhizopoda, Ciliata, Flagellata, dan Sporozoa.
Rhizopoda (Sarcodina)
Rhizopoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu rhizo = akar, dan
podos = kaki, atau Sarcodina (sarco = daging). Semua protozoa
yang tergolong kelas Rhizopoda bergerak dengan penjuluran
sitoplasma selnya yang membentuk kaki semu (pseudopodia).
Bentuk pseudopodia beragam, ada yang tebal membulat dan ada
yang tipis meruncing. Pseupodia berfungsi sebagai alat gerak dan
memangsa makanan. Hewan ini ada yang bercangkang, contohnya
Globigerina dan ada yang telanjang, contohnya Amoeba proteus.
Pada Rhizopoda yang bercangkang, pseudopodia menjulur keluar
dari cangkang. Cangkang tersusun dari silica atau kalsium
carbonat. Cangkang berukuran 0,5 mm.
Bentuk sel Rhizopoda berubah-ubah saat diam dan bergerak.
Sitoplasma terdiri dari ektoplasma dan endoplasma. Ektoplasma
adalah sel bagian luar yang berbatasan dengan membrane plasma.
Endoplasma adalah plasma sel pada bagian dalam sel. Ektoplasma
bersifat lebih kental daripada endoplasma. Aliran endoplasma dan
ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan
pseudopodia. Pada proses makan, pseudopodia mengelilingi
makanan dan membentuk vakuola makanan. Di dalam valuola
makanan, makanan dicerna. Zat makanan hasil cernaan dalam
vakuola makanan masuk ke dalam sitoplasma secara difusi.
Sedangkan sisa makanan dikeluarkan dari vakuola keluar sel
melalui membrane plasma.

Rhizopoda berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan


biner.
Pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan,
misalnya kekeringan, Rhizopoda tertentu dapat beradaptasi untuk
mempertahankan hidupnya dengan membentuk kista. Contoh
rhizopoda yang membentuk kista adalah Amoeba. Dalam keadaan
berupa kista, kegiatan hidup Amoeba menjadi tidak aktif. Amoeba
akan menjadi aktif kembali jika kondisi lingkungan sesuai.
Rhizopoda umumnya hidup bebas di tanah yang lembab dan di
lingkungan yang berair, baik di darat maupun di laut. Rhizopoda
bersifat heterotrof dengan memangsa alga uniselluler, bakteri, atau
protozoa lain.
Rhizopoda yang bebas hidup di tanah lembab, contohnya Amoeba
proteus. Contoh Rhizopoda yang hidup di air tawar adalah
Difflugia. Sedangkan Rhizopoda yang hidup di laut adalah dari
kelompok Foraminifera, antara lain Globigerina. Rhizopoda ada
yang hidup sebagai parasit di dalam tubuh hewan atau manusia.
Contoh Rhizopoda parasit antara lain Entamoeba gingivalis dan
Entamoeba histolytica. Entamoeba gingivalis merupakan parasit
pada gusi dan gigi manusia.
Entamoeba histolytica merupakan
parasit dalam usus manusia dan menyebabkan penyakit disentri.
Parasit masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang
mengandung kista Entamoeba karena tercemar kotoran.
Ciliata (Ciliophora/Infusoria)
Ciliata berasal dari bahasa Latin, yaitu cilia = rambut kecil, atau
ciliophora, yaitu phora = gerakan, bergerak dengan menggunakan
silia (rambut getar). Ciliata juga disebut Infusoria (Infus =
menuang) karena hewan ini ditemukan juga pada air buangan atau
air cucuran. Silia terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya
pada bagian tertentu. Selain berfungsi untuk bergerak, silia juga
merupakan alat Bantu untuk makan. Silia membantu pergerakan
makanan ke sitoplasma. Makanan yang terkumpul di sitoplasma
akan dilanjutkan ke dalam sitofaring (kerongkongan sel). Apabila

telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan


membentuk vakuola makanan.
Sel Ciliata memiliki ciri khusus lain, yaitu memiliki dua inti, yaitu
makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus berukuran lebih
besar daripada mikronukleus. Makronukleus memiliki fungsi
vegetatif, yaitu untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu pada konyugasi.
Ciliata juga memiliki trikokis yang fungsinya untuk pertahanan dri
dari musuh.
Ciliata hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun
laut. Ciliata juga hidup di dalam tubuh hewan lain secara
simbiosis maupun parasit. Ciliata yang hidup bebas di alam
contohnya adalah Paramecium caudatum, Didinium, Stentor,
Balantidium, dan vorticella. Jenis lainnya hidup bersimbiosis
dalam perut hewan pemakan rumput dan berfungsi membantu
hewan tersebut mencerna sellulosa yang terdapat dalam rumput.
Hanya sedikit jenis Ciliata yang hidup sebagai parasit. Salah
satunya adalah Balantidium coli. Ciliata ini hidup pada usus besar
ternak atau manusia dan dapat menyebabkan diare (balantidiosis).
Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual, yaitu dengan pembelahan biner membujur
(transversal). Reproduksi seksual dilakukan dengan konyugasi.
Proses konyugasi Ciliata pada gambar 5.11.
Flagellata (Mastigophora)
Flagellata berasal dari flagell = cambuk, atau dengan
menggunakan bulu cambuk, phora = gerakan yang bergerak
dengan menggunakan bulu cambuk atau flagellum. Sebagian besar
flagellata mempumyai dua flagellum. Letak flagellum ada yang di
bagian belakang sel (posterior) sehingga saat bergerak seperti
mendorong sel, dan ada yang di bagian depan sel (anterior)
sehingga saat bergerak seperti menarik sel. Flagellata yang tidak

memiliki klorofil digolongkan dalam Zooflagellata (Flagellata


hewa).
Contoh Zooflagellata adalah Trypanosoma dan
Tricomonas.
Flagellata berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan
biner membujur, misalnya pada Trypanosoma. Flagellata yang
hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun air laut,
dan ada yang hidup bersimbiosis dalam tubuh hewan. Flagellata
yang hidup bersimbiosis, misalnya Trichonympha campanula
hidup pada usus rayap dan kecoa kayu. Flagellata ini membantu
rayap atau kecoa mencerna kayu yang dimakan serangga tersebut.
Flagellata yang hidup parasit antara lain adalah Trypanosoma
brucei menyebabkan penyakit tidur pada manusia di Afrika,
Trypanosoma evansi penyebab penyakit surra pada ternak.
Trichomonas vaginalis penyebab penyakit pada alat kelamin
wanita dan saluran kelamin pria, serta Leishmania penyebab
penyakit kala-azar yang merusak sel darah manusia. Trypanosoma
dan Leishmania dibawa oleh jenis lalat tertentu yang menghisap
darah manusia, contohnya lalat tsetse (Glossina moritans) yang
menularkan penyakit tidur. Penyakit ini merusak system saraf
pusat dan pembuluh darah sehingga penderita tidak dapat berbicara
dan berjalan, tidur terus-menerus , dan akhirnya dapat
mengakibatkan kematian.
Sporozoa (Apicomplexa)
Sporozoa berasal dari bahasa Yunani, spore = biji, zoa = hewan;
Sporozoa adalah hewan uniselluler yang pada salah satu tahapan
dalam siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora. Sporozoa
tidak memiliki alat gerak. Seluruh jenis Sporozoa hidup sebagai
parasit pada hewan atau manusia.
Sporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual .
Pergiliran reproduksi aseksual dan seksualnya kompleks, dengan
beberapa perubahan bentuk serta membutuhkan dua atau lebih

inang. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner.


Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet dan
dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan dan betina.
Contoh Sporozoa adalah Toxoplasma gondii yang menyebabkan
toksoplasmosis dan Plasmodium yang menyebabkan penyakit
malaria pada manusia. Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh
manusia melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kista
Toxoplasma dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma terutama
membahayakan ibu hamil karena dapat membunuh embrio atau
bayi yang dilahirkan menjadi cacat.
Plasmodium masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan
nyamuk Anopheles betina. Di dalam tubuh manusia, Plasmodium
menyerang sel-sel hati dan sel-sel darah merah (eritrosit). Ada
empat jenis Plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit
malaria, yaitu Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium
malariae, dan Plasmodium falciparum. Plasmodium vivax dan
Plasmodium ovale menyebabkan malaria tertiana, Plasmodium
malariae meyebabkan malaria kuartana, dan Plasmodium
falciparum menyebabkan penyakit malaria yang paling berbahaya,
yaitu malaria tropiokana.
Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale dapat tetap hidup,
meskipun tidak aktif di dalam sel hati penderita malaria selama
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Akibatnya, di kemudian
hari penyakit malaria dapat kambuh lagi. Pemberantasan penyakit
malaria dapat dilakukan dengan memotong siklus hidup
Plasmodium, yaitu dengan cara mencegah adanya genangan air
atau menutup tempat penampungan air. Cara ini menyebabkan
nyamuk tidak dapat tumbuh menjadi dewasa. Cara lainnya adalah
dengan memberi obat (misalnya obat kina) kepada si penderita.
Siklus hidup Plasmodium terbagi menjadi dua, yaitu di dalam
tubuh nyamuk Anopheles betina dan di dalam tubuh manusia.

PERAN PROTOZPA DALAM KEHIDUPAN


Protozoa dapat menguntungkan dan merugikan manusia. Protozoa
berperan penting dalam mengontrol jumlah bakteri di alam karena
Protozoa adalah pemangsa bakteri. Di perairan, protozoa juga
merupakan zooplankton dan bentos. Zooplankton dan bentos
adalah sumber makanan hewan air termasuk udang, kepiting, dan
ikan yang secara ekonomi bermanfaat bagi manusia. Protozoa lain
menguntungkan antara lain sebagai berikut :
- Foraminifera, cangkang atau kerangkanya merupakan
petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam,
dan mineral.
- Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut
menjadi tanah radiolarian yang dapat digunakan sebagai
bahan penggosok.
Protozoa yang merugikan manusi, yaitu menyebabkan penyakit
antara lain :
- Entamoeba histolyca, penyebab disentri.
- Trypanosoma brucei, penyebab penyakit tidur di Africa
- Trypanosoma evansi, penyebab penyakit pada hewan ternak,
misalnya pada sapi, kambing, dan kuda
- Leishmania, penyebab penyakit kala azar
- Trichomonas vaginalis, parasit pada alat kelamin wanita dan
saluran kelamin laki-laki.
- Balantidium coli, penyebab diare
- Toxopalsma gondii, penyebab toksopalsmosis
- Plasmodium, Penyebab penyakit malaria.
-

biology
PROTISTAPROTOZOA

Tubuh protista ada


yang tersusun atas satu sel saja (uniseluler) contohnya
protozoa dan euglenophyta, ada pula yang tersusun atas
banyak sel contohnya protista yang mirip jamur (tumbuhan).
Organisme protista berdasarkan ciri yang dimikilinya ada
yang mirip hewan, seperti tumbuhan dan ada yang seperti
jamur. Berdasarkan pola perolehan atau pengolahan
makanannya, maka protista dikategorikan dalam tiga
kelompok dasar yaitu:
1. Kelompok Protozoa (Protista mirip hewan)
2. Kelompok Alga (Protista mirip tumbuhan)
3. Kelompok Jamur lendir dan jamur air
Atas dasar pengelompokkan di atas marilah kita pelajari satu
persatu yang pertama tentang:
Protozoa (Protista mirip hewan)
Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama
dan zoon yang berarti hewan

Sehingga disebut sebagai hewan pertama atau


mudahnya hewan tingkat rendah yang hanya bersel satu
(maka dikelompokkan protista)

Ciri-ciri protozoa

Protozoa merupakan hewan bersel tunggal


( unicellulair)

eukaryotik - berinti sejati (inti dilindungi oleh membran


inti ) sehingga substansi genetik/ kromosom terpisah
dengan sitoplasma karena ada pembatas membran inti
( caryotheca)

selnya tidak memiliki dinding sel. namun jika lingkungan


kurang baik dapat membentuk lapisan pelindung yang
tebal disebut Kista / cysta setelah lingkungan baik kista
pecah

Ukurannya antara 3 1000 mikron merupakan


organisme mikroskopis

bersifat heterotrof artinya makanan tergantung


organisme lain (menncari makanan dengan phagosit)

Tempat hidupnya adalah tempat yang basah yang kaya


zat organik, air tawar atau air laut

dalam rantai makanan sebagai zooplakton

beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan


penyakit pada manusia dan hewan ternak

Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang


berbeda dalam siklus hidupnya.

Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa


kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambak (flagel).

Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang bersifat


aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk
sista. Tropozoit akan aktif mencari makan dan berproduksi
selama kondisi lingkungan memungkinkan. Jika kondisi

tidak memungkinkan kehidupan tropozoit maka protozoa


akan membentuk cysta.

cysta merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi


dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi
pada bakteri. Pada saat sista protozoa mampu bertahan
hidup dalam lingkungan kering maupun basah.

Pada umumnya protozoa berkembangbiak dengan


membelah diri.
Penggolongan Protozoa
Berdasarkan alat gerak yang dimilikinya Phyllum Protozoa
dibedakan menjadi 4 Kelas yaitu:
RSCM

RSCM artinya Bukan Rumah Sakit Cipto


Mangunkusumo atau Rumah Sakit Cepet Mati tetapi
1. Rhizopoda (Sarcodina)
2. Sporozoa (tdk mempunyai alat gerak)
3. Ciliata (Ciliophora)
4. Mastigophora (Zooflagellata)

Perhatikan gambar ini

KELAS PROTOZOA
1. Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos
= kaki) yaitu protozoa yang bergerak dengan
menggunakan pseudopodia (kaki semu), misal
Amoeba, Foraminifera , Radiolaria , Arcella ,
Entamoeba coly , entamoeba histolytica , Entamoeba
disentri.
2. Sporozoa (Spora = alat reproduksi) yang dapat
tumbuh menjadi individu baru
Semua protozoa yang tidak memiliki alat gerak
khusus dan berkembangbiak dengan spora
digolongkan dalam fillum sporozoa, misalnya
Plasmodium vivax
3. Cilliata atau Cilliophora (Cillia = bulu getar)
Protozoa yang memiliki bulu getar pada seluruh
permukaan (membran selnya) digolongkan dalam

kelompok (Ciliata), misalnya Paramecium, Vorticella ,


Stentor , Didinium , Balantidium coly
4. Mastigophora atau Flagellata (Flagellum =
Cambuk)memiliki alat gerak berupa cambuk dan
disebut cambuk getar Contohnya: Trypanosoma,
Leishmania donovani , Trichomonas vaginalis,
Giardia lamblea
Rhizopoda atau Sarcodina

CIRI
RHIZOPODA

Berkembang biak secara vegetative dengan membelah


diri.

Kebanyakan hidupnya di air tawar dan air laut.

Makanannya diambil dengan cara fagosit

Hewan ini memiliki kaki semu yang berfungsi sebagai


alat gerak dan penangkap mangsa. Kaki semu merupakan
penjuluran dari sebagian protoplasma.

Geraknya disebut gerak amoeboid.

Di dalam endoplasma terdapat satu atau lebih inti,


vakuola makanan dan vakuola kontraktil. Vakuola
kontraktil terdapat pada semua rhizopoda air tawar.

Vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan


sedangkan vakuola kontraktll berfungsi sebagai alat
ekskresi.

Vakuola kontraktil juga berfungsi memelihara


keseimbangan osmosis sel sehingga mencegah
pengembangan di luar batas yang dapat menagkibatkan
rhizopoda pecah.

Pernafasannya dilakukan dengan difusi memakai


seluruh permukaan tubuhnya.

Bergerak dengan menggunakan kaki semu atau


pseupodia , gerakan menangkap mangsa dll

Tubuh ada yang terbungkus oleh cangkang misalnya

1. Foraminifera untuk indikator adanya minyak bumi


2. Radiolaria untuk bahan penggosok
3. dan Arcella.

Hewan bersel satu hidup bebas atau hidup sebagai


parasit.

Amoeba yang hidup bebas di tanah yang berair dan


banyak mengandung bahan organik, contohnya: Amoeba
proteus
Sedangkan Amoeba yang bersifat parasit di dadalam tubuh
disebut Entamoeba seperti
1. Entamoeba ginggivalis terdapat dirongga mulut
merusak gusi
2. Entamoeba histolytica/ Entamoeba disentri di
dalam usus manusia

Struktur tubuhnya terdapat bagian nucleus , vacuola


makanan , sitoplasma dll

berkembang biak dengan membelah diri / pembelahan


biner / pembelahan sel secara amitosis

Jika kita lihat tubuh


amoeba maka dapatlah kita melihat bahwa tubuhnya
dapat berubah-ubah.

Pada tubuh bagian luar terdapat membran sel


(membran plasma). Membran plasma berfungsi sebagai
pelindung isi sel, mengatur pertukaran zat misalnya zat
makanan, ekskresi.

Alat gerak yang digunakan adalah dengan membentuk


pseudopodia serta dapat menangkap rangsangan kimia
dari luar tubuhnya.

Bagian dalam terdapat sitoplasma yang dibedakan


menjadi ektoplasma (bagian luar) dan endoplasma
(bagian dalam).

Cara bergerak Amoeba dengan menggunakan kaki


semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran dari
sitoplasma.

Pseudopodia digunakan untuk bergerak dan menelan


mangsa (makanannya).

Beberapa jenis amoeba membentuk sista dan di dalam


sista terjadi pembelahan secara amitosis.

Sista akan dikeluarkan bersama faeses (tinja),


kemudian tersebar pada makanan dan minuman, akhirnya
disebarkan oleh lalat.

2. Fillum Sporozoa
Semua anggota filum Sporozoa tidak memiliki alat gerak dan
bersifat parasit, tubuh terbentuk bulat atau bulat panjang.
Perkembangbiakan/siklus hidupnya dapat dibagi atas tiga
stadium:
1. Schizogoni -Terbentuk secara membelah dan
terjadi setelah menginfeksi inang
2. Sporogoni -Pembentukan spora di luar inang dan
merupakan stadium efektif.
3. Gamogoni / gametogenesis : Tahap pembentukan
sel-sel gamet terjadi di dalam tubuh inang perantara
atau nyamuk.

Contoh-contoh Sporozoa antara lain:


1. Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria
tertiana dengan gejala demam (masa sporulasi)
selang waktu 48 jam (2x24Jam) masa inkubasi : 14
-17 hari.
2. Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria
Quartana dengan gejala demam (masa sporulasi)
selang waktu 72 jam, masa inkubasi : 12 -14 hari .
3. Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit
malaria tropika dengan gejala demam yang tidak
teratur.sporulasi 1-3 x 24 jam.10 -12 hari.
4. Plasmadium ovale, disebut malaria ovale tertiana,
akan tetapi gejala demamnya lebih ringan daripada
malaria tertiana yang disebabkan Plasmodium vivax.
Masa inkubasinya 11 16 hari.
Keempat contoh di atas adalah merupakan penyakit yang
banyak ditemukan serta menyerang manusia.
DAUR HIDUP PLASMODIUM
Siklus /daur hidup Plasmodium membutuhkan 2 inang
mahkluk hidup
1. tubuh nyamuk Anopheles betina (Fase generative)
= spororogoni.
2. tubuh manusia (Fase vegetative) = Schizogoni
Daur Hidup Plasmodium

Keterangan :
1. Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap
darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang
mengandung sporozoit.
2. Bersama aliran darah sporozoit menuju hati,
selama 3 hari.
3. Sporozoit membelah menjadi 8 32 merozoit,
keluar dari hati kemudian menginfeksi sel hati lain
dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati
banyak yang rusak.
4. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan
sel darah merah dalam jumlah banyak.
5. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan
sel darah merah dalam jumlah banyak.
6. Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles
dan menghisap darah penderita tadi maka
makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut
terhisap dan masuk ke dalam tubuh nyamuk.
7. Di dalam kelenjar ludah nyamuk makrogametosit
dan mikrogametosit berkembang menjadi
makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma).
Prosesnya dinamakan gametogonia atau

gametogenesis. terjadi fertilisasi sehingga


terbentuklah zigot
8. Zygot berkembang menjadi ookinet masuk keusus
untuk mendapatkan makanan
9. Ookinet selanjutnya akan menembus dinding usus
dan untuk sementara akan menetap, terbungkus oleh
otot dinding perut nyamuk membentuk ookista
10.
Ookista akan membelah berulang kali
sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan
sporozoit.
11.
Ookista yang telah matang maka akan pecah
sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh
nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah.
12.
Apabila nyamuk menghisap darah manusia
bersamaan dengan itu nyamuk akan melepaskan
sporozoit ke dalam darah.
Cobalah Anda jawab pertanyaan ini:
1. Jelaskan daur/siklus hidup sporozoa
2. Jelaskan pula siklus hidup Plasmodium
DAUR PLASMODIUM

3. Fillum Cilliophora (Cilliata)

Cilliata merupakan protista bersel satu yang permukaan


tubuhnya ditumbuhi rambut getar (silia).

Bentuk tubuhnya tetap tidak berubah-ubah, oval dan


hidup di tempat-tempat yang berair misal: sawah, rawa,
tanah berair dan banyak mengandung bahan organik.

Sifat hidup cilliata ada yang hidup bebas dan adapula


yang parasit.

Contoh cilliata yang hidup bebas adalah Paramecium


candatum

yang hidup parasit kecoak adalah Nyctoterus ovalis

yang hidup di dalam usus besar adalah Balantidium


coli

Paramaecium

Dalam tubuh Paramecium memiliki dua macam inti


(nucleus) yaitu inti kecil (mikronukleus) dan inti besar
(makronucleus).

Di samping itu memiliki vakuola makanan yang


berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan,

serta vakuola berdenyut yang berguna untuk


mengeluarkan sisa makanan.

Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya,


yang bergerak melayang-layang di dalam air.

Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop.

Sedangkan cara menangkap makanan adalah dengan


cara menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi aliran
air keluar dan masuk mulut sel.

Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan


organik atau hewan uniseluler lainnya.

Berkembangbiak
Paramecium adalah dengan cara:
1. asexual
2. sexual
Asexual
1. Aseksual atau dengan cara membelah diri yaitu
dengan pembelahan biner dimana sel membelah
menjadi 2 kemudian menjadi 4, 8 dan 16 dst.
2. Pembelahan diawali dengan pembelahan
mikronukleus dan diikuti dengan pembelahan
makronucleus.

Seksual atau perkembangbiakan secara kawin


1. Caranya adalah dua sel saling mendekat,
menempel pada bagian mulut sel untuk kawin.
Artinya kedua hewan ini sedang mengalami
konjugasi.
2. Selanjutnya terbentuk saluran konjugasi diantara
kedua sel ini.
3. Dan melalui saluran ini terjadi tukar-menukar
mikronukleus.
4. Mikronukleus dari sel yang satu pindah ke sel
yang lain, demikianlah sebaliknya. Selanjutnya
perhatikan gambar berikut ini:

Konjugasi pada Paramecium

Sedangkan contoh hewan Cilliata yang lainnya adalah


1. Stentor: hidup di sawah-sawah atau air tergenang
banyak mengandung bahan organik.
2. Didinium: merupakan pemangsa Paramecium,
hidup diperairan yang banyak protozoa.
3. Vorticella: bentuk seperti lonceng, silia terdapar di
sekitar mulut sel.
4. Stylonichia: mirip dengan Paramecium, silia
berkelompok disebut sirus, hidup di perairan yang
banyak mengandung sampah organic

Filum Mastigophora atau Flagellata

Semua organisme yang tergolong flagellata memiliki


flagellum yang berperan sebagai alat gerak.

Mastighopora yang bersifat parasit adalah genus


Trypanosoma dan genus Trichomonas.

Beberapa jenis Mastigophora yang bersifat parasit dan


penyakit yang ditimbulkannya dapat dilihat pada tabel
berikut

Penyakit yang ditimbulkannya


1. Trypanosoma gambiense & Trypanosoma
rhodesiense Parasit dalam darah manusia dan dapat
menyebabkan penyakit tidur.Di Afrika penularan
dilakukan oleh lalat Tse-tse yaitu Glosina palpalis.
2. Trypanasoma cruzi Penyakit dalam darah manusia
di Amerika
3. Trypanasoma evansi Penyakit sura pada hewan
ternak
4. Trypanosoma brucei Penyakit nagana pada sapi
dan kerbau
5. Trypanosoma vaginalis Keputihan pada vagina
wanita
6. Trypanosoma foetus Parasit pada vagina sapi

Jawab pertanyaan berikut ini:


1. Apa fungsi rambut getar pada Cilliata?
2. Bagaimana cara menangkap mangsa/makanan
Paramecium?
3. Jelaskan cara reproduksi pada Paramecium!
4. Seperti diketahui bahwa hubungan protozoa
dengan kehidupan manusia Protozoa yang
merugikan Protozoa yang menguntungkan.

Protozoa yang merugikan antara lain Plasmodium,


Entamoeba hyctolitica, Trypanosoma dan Balantidium.

Protozoa yang menguntungkan antara lain,


1. Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat
membantu pencernaan sapi.
2. Rhizopoda ada yang memiliki cangkang keras
untuk melindungi selnya. Cangkang tersebut dari
silikon (contoh Radiolaria) atau kalsium karbonat
(misal Foraminifera). Keduanya hidup di laut. Jika
hewan tersebut mati maka cangkangnya tetap utuh
dalam waktu yang lama sehingga dapat berubah
menjadi fosil. Fosil ini digunakan untuk menentukan
umur lapisan bumi atau sebagai petunjuk sejarah
bumi. Disamping itu fungsi lainnya adalah digunakan
sebagai petunjuk adanya sumber minyak bumi.

Kegiatan praktikum
Langkah kerja
1. Potong-potonglah jerami (rumput kering),
kemudian masukkan ke dalam botol hingga
bagian.
2. Masukkan air sawah (sungai) kedalam botol
bagian. Biarkan botol terbuka, simpan di tempat yang
tidak kena sinar matahari selama 1 minggu.
3. Pada hari ke delapan ambil setetes air dari dalam
botol tadi dengan pipet, teteskan pada kaca benda
dan tutup dengan kaca penutup.
4. Amati di bawah mikroskop, gambarkan protozoa
yang Anda temukan.
5. Cocokkan dengan gambar yang ada dalam buku
dan berikan nama jenisnya.
Dari hasil dipastikan banyak dijumpai jenis Paramaecium
caudatum yang bentuknya mirip dengan terumpah atau
sendal OK

Pertanyaan:
1. Jenis protozoa apa yang ditemukan?
2. Jelaskan cara perkembangbiakan jenis protozoa
yang Anda temukan! Cari informasi di Blog ini juga
( nggak usah kemana mana)

3. Selanjutnya mari kita teruskan pelajaran ini


dengan materi berikut ini.

Anda mungkin juga menyukai